Anda di halaman 1dari 12

INDIKATOR DEMOKRASI

ERNA YULIANDARI
DEMOKRASI
Pemahaman tentang demokrasi dapat dipahami
secara normative dan secara empiric. Demokrasi
secara normative , demokrasi merupakan sesuatu
yang secara idiil hendak dilakukan atau
diselengarakan oleh Negara yaitu Pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Demokrasi
secara normative ini biasanya diterjemahkan dalam
konstitusi pada masing-masing Negara . Demokrasi
secara empiric adalah demokrasi dalalam
perwujudan politik praktis.
Prasyarat untuk mengamati apakah sebuah
political order merupakan sistem yang
demokrasi atau tidak yaitu :

1. Adanya akuntabilitas : Dalam demokrasi


, setiap pemegang jabatan yang dipilih oleh
rakyat harus dapat
mempertanggungjawabkan kebijaksanaan
ya g hendak ditempuhnya.
2. adanya rotasi . dalam demokrasi , peluang akan
terjadinya rotasi kekuasaan harus ada, dan dilakukan
secara teratur dan damai. Tidak hanya satu orang
yang selalu memegang jabatan, sementara peluang
orang lain tertutup sama sekali. Biasanya partai partai
politik yang menang pada suatu pemilu akan diberi
kesempatan untuk membentuk eksekutif yang
mengendalikan pemerintahan sampai pada pemilihan
berikutnya. Dalam suatu Negara yang tingkat
demokrasinya masih rendah, rotasi kekuasaannya
biasanya rendah pula. Bahkan peluang itu sangat
terbatas. Kalaupun ada , hal itu hanya akan dilakukan
dalam lingkungan yang terbatas dikalangan elite
politik saja.
3. Rekrutmen politik yang terbuka. Untuk
memungkinkan terjadinya rotasi kekuasaan ,
diperlukan suatu system rekruitmen politik yang
terbuka. Artinya setiap orang yang memenuhi
syarat untuk mengisi suatu jabatan politik yang
dipilih oleh rakyat mempunyai peluang yang
sama dalam melakukan kompetisi untuk mengisi
jabatan tersebut. Dalam Negara yang tidak
demokratis, rekruitmen politik biasanya
dilakukan secara tertutup artinya, peluang untuk
mengisi jabatan politik hanya dimiliki oleh
beberapa gelintir orang saja.
4. Pemilihan Umum . dalam suatu Negara
demokrasi , Pemilu dilaksanakan secara teratur.
Setiap warga Negara yang sudah dewasa mempunyai
hak untuk memilih dan dipilih dan bebas untuk
menguinakan haknya tersebut sesuai dengan
kehendak hati nuraninya. Dia bebas untuk
menentukan partai ataui calon mana yang akan
didukungnya, tanpaada rasa takut atau paksan dari
orang lain. Pemilih juga bebas mengikuti segala
macam aktifitas pemilihan , termasuk didalamya
kegaitan kampanye dan menyaksikan penghitungan
suara.
5. Memiliki hak-hak dasar. Dalam suatu
Negara yang demokratis, setiap warga
masyarakat dapat menikmati hak-hak dasar
mereka secara bebas, termasuk didlamnya
hak untuk menyatakan pendapat ( Freedom
of exspresion ), hak untuk berkumpul dan
berserikat ( freedom of assembly ), dan hak
untuk menikmati pers yang bebas
( freedom of the press )
Mengapa Demokrasi
 1. Menghindari
Tirani
2. Hak-hak asasi
3. Kebebasan umum
4. Menentukan nasib sendiri
5. Otonomi Moral
6. Perkembangan Manusia
7. Menjaga Kepentingan Pribadi yang Utama
8. Persamaan Politik
9. Mencari Perdamaian
10. Kemakmuran
Kesimpulan
Salah satu syarat penting dalam demokrasi adalah :
adanya partisipasi masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh negara
atau pemerintahan. Dalam masyarakt madani
disyaratkan adanya keterlibatan warganegara dalam
asosiasi-asosiasi sosial, sehingga memungkinkan
tumbuhnya sikap terbuka, percaya dan toleran yang
penting dalam politik demokrasi
Kedaulatan rakyat
MAKNA KEDAULATAN : Kekuasaan tertinggi
Kedaulatan berkaitan erat dengan organisasi
negara
Siapa yang melaksanakan kekuasaan tertinggi
dalam suatu negara ?
Kedaulatan rakyat : berati kekuasaan tertinggi
ada ditangan rakayat , tapi apakah semua
rakyat berhak memerintah ?
Mengapa kedaulatan rakyat ?
1. Kaum pluralis ;
Negara dengan kekuasaan mutlak ditolak oleh
kaum pluralis. Atas panadangan itu kaum pluralis
menekankan adanya sistem politik demokratis,
yang memungkinkan kelompok-kelompok yang
ada didalam masyarakat untuk menguasai negara,
dengan demikian kekuasaan politik tidak boleh
ada ditangan negara, tetapi ditangan rakyat.
Kekuasaan negara harus terus-menerus
dikembalikan kepada rakyat dari waktu-kewaktu
melalui pemilihan umum secara berkala.
Bagaimana melembagakan
kedaulatan rakyat
John Locke : Pisahkan kekuasaan negara
Locke memisahkan aspek legislatif ( pembuatan
undang-undang dan Hukum ). Aspek eksekutif
dan aspek yudikatif ( pelaksanaan dari undang-
undang dan hukum dalam sebuah sistem politik)
Montesquieu : trias politika
Pengembangan dari pemikiran john locke
Kekuasaan legislatif, eksekutif, yudikatif

Anda mungkin juga menyukai