Anda di halaman 1dari 11

Mikrobiologi

Clostridium tetani
Clostridium tetani
■ Penyebab tetanus (lock jaw), tersebar di seluruh dunia, terdapat di
tanah atau tinja kuda dan hewan lain
■ Tempat masuk (portal entry) kuman ini adalah luka seperti luka
tusuk, luka dalam yang kotor, luka bakar, infeksi gigi dan telinga,
dan riwayat operasi
■ Memiliki eksotoksin yaitu tetanolisin dan tetanospasmin (toksin
tetanus)
■ Tetanospasmin adalah neurotoksin yang mengakibatkan manifestasi
dari penyakit tersebut
Klasifikasi Clostridium tetani
■ Kingdom: Bacteria
■ Filum : Firmicutes
■ Kelas : Clostridia
■ Ordo : Clostridiales
■ Family : Clostridiaceae
■ Genus : Clostridium
■ Spesies : Clostridium tetani
Morfologi Clostridium tetani
■ Bakteri gram positif batang
■ Susunan terpisah atau berpasangan
■ Flagel peritrik
■ Bersifat anaerob obligat
■ Berukuran panjang 2-5 µ dan lebar 0,4-0,5 µ
■ Spora oval letaknya terminal atau
subterminal dengan bentuk seperti stik drum/
raket tenis
Sporulasi
■ Pada tahap pertama bakteri membentuk filamen aksial. Pembentukan filamen aksial tidak
berlangsung lama
■ Pembentukan septum asimetris, menghasilkan sel induk dan calon sel pra-spora. Masing-
masing sel menerima DNA anakan. Selanjutnya terjadi fagositosis sel praspora oleh sel
induk, sehingga sel praspora menjadi bentukan yang disebut protoplas.
■ Tahap ketiga adalah perkembangan protoplas yang disebut perkembangan spora-
awal(forespore). Pada perkembangan spora-awal belum terbentuk peptidoglikan, sehingga
bentuk spora-awal tidak beraturan (amorfus)
■ Pembentukan korteks (peptidoglikan). Spora awal menyintesis peptidoglikan, sehingga
spora-awal mempunyai bentuk pasti. Pembentukan peptidoglikan oleh spora-awal disebut
juga pembentukan korteks
■ Pembentukan pembungkus (coat). Spora-awal menyintesis berlapis-lapis pembungkus
spora. Pembungkus spora disintesis baik secara terus-menerus maupun terputus-putus,
sehingga tampak seperti penebalan korteks. Material korteks dan pembungkus spora
berbeda
■ Pematangan spora. Spora bakteri menyintesis asam dipokolinat dan melakukan
pengambilan kalsium. Dua komponen ini merupakan karakteristik resistensi dan
dormasi endospore
■ Tahap terakhir adalah pelepasan spora. Terjadi lisis sel induk, sehingga spora yang telah
matang keluar. Tidak ada aktivitas metabolik yang terjadi sampai spora siap untuk
melakukan germinasi. Proses sporulasi ini biasanya berlangsung sekitar 15 jam
Identifikasi
Clostridium Tetani
Px. Mikroskopis Clostridium tetani
■ Kuman berbentuk batang
■ Gram (+)
■ Bersifat anaerob obligat
■ Berspora
■ Flagel peritrik
■ Spora lonjong/bulat yang lebih besar dari badan kuman (drum
stick)
Kultur Clostridium tetani
Koloni pada media agar darah anaerob :
■ Suhu optimal – biasa tumbuh di suhu 33-370C
■ Koloni transparan, berwarna abu-abu
■ Pinggiran koloni tidak beraturan
■ Elevasi koloni datar
■ Koloni dapat menyebar pada seluruh permukaan agar
■ Pada agar darah awalnya terbentuk alfa hemolisis, setelah
2-3 hari terjadi hemolisis sempurna (beta hemolisis)

Koloni pada medium Egg Yolk agar (kuning telur) :


■ Presipitasi (kekeruhan) di sekitar koloni
Uji Biokimia
■ Tidak meragi gula apapun dan sedikit proteolitik,
■ Membentuk indol,
■ Pencairan gelatin lambat,
■ Terjadi penggumpalan serum,
■ Tidak menggumpalkan susu
Pemeriksaan Lab
■ Pemeriksaan anti tetani Ig
■ Bioassay serum tetani Deteksi tetanus toxin
■ PCR

■ Tidak ada pemeriksaan penunjang yang spesifik. Pemeriksaan EKG,


darah rutin, fungsi faal ginjal, elektrolit, analisa gas darah, kultur untuk
infeksi dilakukan untuk membantu mengatasi penyulit yang mungkin
terjadi.

Anda mungkin juga menyukai