Anda di halaman 1dari 8

ASSALAMUALAIKUM WR WB

KIMIA KUANTITAIF 2

IODOMETRI

KELOMPOK 1
NINA MURSYIDAH
KIKI ARIYANI
MELSA ANGGRAINI
SAYYIDAH NAFISAH
Iodometri merupakan salah satu metode analisis
kuantitatif volumetrik secara oksidimetri dan
reduksimetri melalui proses titrasi.
Titrasi Oksidimetri adalah titrasi terhadap larutan
zat pereduksi (reduktor) dengan larutan standar
zat pengoksidasi (oksidator).
Titrasi Reduksimetri adalah titrasi terhadap
larutan zat pengoksidasi (oksidator) dengan
larutan standar zat pereduksi (reduktor).
Titrasi Iodometri adalah titrasi penambahan I-
(ion iodida) berlebih sehingga menghasilkan
iodine (I2)Aq, yang selanjutya dititrai lagi
dengan larutan standar tiosulfat Titrasi
tidak Langsung.
Prinsip Iodometri

Iod bebas seperti halogen lain dapat


menangkap elektron dari zat pereduksi
sehingga iod sebagai indikator. Ion I- siap
memberikan elektron dengan adanya zat
penangkap elektron, sehingga I- bertindak
sebagai pereaksi.
Dalam bidang farmasi metode titrasi
iodometri digunakan untuk menentukan kadar
zat-zat yang mengandung oksidator,
contohnya Cl2, FeCl3, Cu2 dan sebagainya.
Iodometri menurut penggunaan dapat dibagi
menjadi 4 golongan yaitu :
1. Titrasi iod bebas
2. Titrasi oksidator melalui pembentukan iodium
yang terbentuk dari iodida
3. Titrasi reduktor dengan penentuan iodium yang
digunakan
4. Titrasi reaksi, tirasi senyawa dengan iodium
melalui adisi atau substusi.
Pada titrasi iodometri perlu diawasi pHnya,
Larutan harus dijaga seupaya pHnya lebih kecil
dari 8 karena dalam lingkungan yang alkalis
iodium beraksi dengan hidroksida membentuk
iodida dan hipoidit dan selanjutnya terurai
menjadi iodida dan iodat yang akan
mengoksidasi tiosulfat menjadi sulfat,
sehingga reaksi berjalan tidak kuantitatif.

Anda mungkin juga menyukai