Anda di halaman 1dari 10

KASUS 3 TRISNA WATI (22340050)

KELOMPOK 5 RATNA YUNITA (22340051)


NINA MURSYIDAH (22340056)
PHEBY OKTRIANI (22340062)
MUHAMAD ABDUL ROHMAN (22340091)
KASUS

Pasien a.n Tn G, usia 63 thn dengan BB 85 kg MRS ke bangsal melati tgl 1


September 2020 dengan keluhan panas selama 1 minggu, mual dan muntah,
bila BAK terasa panas dan nyeri. Pasien juga alami nyeri pada pergelangan
tangan dan kaki yang sangat. Dari pemeriksaan, klinisi mendiagnosis ISK +
RA. Pasien mendapat terapi ciprofloxacin inj 2 x 200 mg, pamol 4 x 1,
antasida sir 3 x C II,lansoprazole 1 x 40 mg. Riwayat obat sebelumnya
Ibuprofen 2 x 100 mg, kloroquin 1 x 250 mg, metilprednisolon 3 x 4 mg.
data lab SGOT/SGPT 100 U/L/300/U/L, Cr 2,5 g/dL, BUN 50 g/dL

SAMPLE FOOTER TEXT 20XX 2


SUBJEKTIF

 Panas selama 1 minggu


 Mual, muntah
 Bila BAK terasa panas dan
nyeri
 Nyeri pada pergelangan tangan
dan kaki yang sangat

SAMPLE FOOTER TEXT 20XX 3


OBJEKTIF
 Tn. G usia 63 tahun
 BB 85 kg
 Masuk RS tanggal 1 September 2020
 Didiagnosa ISK + RA
 Pasien mendapat terapi : - Ciprofloxacin inj 2 x 200 mg
- pamol 4 x 1
- antasida sir 3 x C II
- lansoprazole 1 x 40 mg
 Riwayat obat sebelumnya : - ibuprofen 2 x 100 mg
- kloroquin 1 x 250 mg
- metilprednisolon 3 x 4 mg
 Data lab :
SGOT / SGPT = 100U/L / 300 U/L
Cr 2,5 g/dL
BUN 50 g/dL
OBJEKTIF

Pemeriksaan Hasil Nilai Norma

SGOT (Serum Glutamic 100 U/L 0-35 U/L


Oxaloacetic Transaminase)
SGPT (Serum Glutamic Pyruvic 300 U/L 0 – 35 U/L
Transaminase)
CR (Clereance Creatinine) 2,5 g/dL 0,7-1,3 mg/dL

BUN (Blood Urea Nitrogen) 50 g/dL 8-20mg/dL


ASSESMENT
Problem Medik Terapi DRP Keterangan
Panas selama 1 minggu Pamol 4 x 1 terkait pemilihan obat Pemilihan obat diganti
dikarenakan untuk
meningkatkan dosis 4x1
Ifeksi Saluran Kemih Ciprofloxacin Inj 2 x 200 mg dosis terlalu tinggi Pada dosis maksimum
ciprofloxacin injeksi untuk
ISK 2x100mg
Mual dan muntah Lansoprazole 1 x 40 mg Pasien menderita atau mingkin Dapat menyebabkan toksisitas
menderita dari kejadian obat pada pasien gagal ginjal.
yang merugikan Harus diperhatikan pada
pasien gagal hati, sirosis,
edema atau gagal ginjal.
Antasida sirup 3 x C II Perawatan obat yang tidak Pada kasus pasien tidak
perlu didiagnosa gangguan pada
lambung seperti tukak
lambung, GERD, dll.
Pasien hanya mengalami
gejala mual dan muntah.
PLAN TERAPI

NO Rekomendasi dan alasan Monitoring Target


1. Pamol diberikan 4x1 secara peroral dengan Monitoring kenaikan kadar Menurunkan demam
meningkatkan dosis untuk menurunkan demam SGOT/SGPT
2. Ciprofloxacin 100mg secara IV sebagai lini kedua Monitoring kestabilan BUN Stabilnya BUN 8-20mg/dl &
pengobatan infeksi saluran kemih dan Cr Cr 0,7-1,3 mg/dl

3. Lansoprazole tab 15-30mg diberikan 1 x sehari 1 jam Monitoring mual dan muntah Hilangnya rasa mual dan
sebelum makan pagi hari. Setelah melalui 1 jam karena efek dari naikknya muntah
kemudian baru mulaikan untuk pemberian obat SGOT/SGPT
selanjutnya
4. Celecoxib tab 200mg diberikan setiap 12 jam Monitoring nyeri pada Hilangnya rasa nyeri pada
pergelangan tangan dan kaki pergelangan tangan dan kaki
yang berat yang berat.
WAKTU MINUM OBAT
NO Obat Sesuai Resep Obat Sesuai dengan Rute Waktu Minum Alasan
Kondisi Pasien
Pagi Siang Sore Malam

1. Pamol 4 X 1 Pamol 4 x 500 mg Oral ✓ ✓ ✓ ✓ Menurunkan Demam


(Hentikan penggunaan
jika demam sudah
turun )
2. Ciprofloxacin Ciprofloxacin 2 x 100 Inj ✓ ✓ Merupakan lini kedua
mg untuk ISK, Merupakan
agen bakterisida yang
memiliki mekanisme
kerja dengan cara
menghambat dan
merusak sintesisi DNA
dari Bakteri
3. Lansoprazole Lansoprazole Oral ✓ Menghilangkan rasa
1 x 30 mg mual dan muntah

4. Celecoxib Celecoxib Oral ✓ ✓ Menghilangkan rasa


2 x 200 mg nyeri pada pergelangan
tangan dan kaki yang
berat.
DAFTAR PUSTAKA

 JURNAL "EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN


KEMIHI RAWAT INAP DI RS X KABUPATEN SUKOHARJO TAIIUN 2014
 JURNAL "EFFICACY OF CELECOXIB VERSUS IBUPROFEN FOR THE TREATMENT
OF PATIENTS WITH OSTEOARTHRITIS OF THE KNEE: A RANDOMIZED DOUBLE-
BLIND.NON-INFERIORITY TRIAL“
 BPOM RI, 2017. Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI), Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta. Terdapat di:
http://pionas.pom.go.id/ioni/pedoman-umum.
 PIONAS.POM.GO.ID diakses 16 november 2022
 www.Medscape.com diakses 16 November 2022

SAMPLE FOOTER TEXT 20XX 9


THANK YOU

SAMPLE FOOTER TEXT

Anda mungkin juga menyukai