Anda di halaman 1dari 58

KONSEP

PEMERIKSAAN
JEMBATAN Bandung, Februari
2021

Kementerian PUPR
DEFINISI JEMBATAN
 Jembatan adalah suatu struktur yang
melintasi suatu rintangan baik rintangan
alami maupun buatan manusia (sungai,
jurang/celah, persimpangan lalu lintas,
teluk, dan rintangan lainnya) dan
mempunyai ukuran panjang total 2 meter
atau lebih. (BMS 1992)
 Sesuai UU 38 Tahun 2004 tentang jalan :
dinyatakan bahwa jalan (termasuk jembatan) sebagai bagian dari sistem
transportasi nasional mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung
bidang ekonomi, sosial dan budaya serta lingkungan yang dikembangkan
melalui pendekatan pengembangan wilayah agar tercapai seimbangan dan
pemerataan pembangunan antar daerah.
 Jembatan merupakan elemen penting dalam suatu sistem
jaringan jalan

Kota
I
B
Kota
A III

II
Kota
C
Aliran sungai/ Aliran sungai
Tanah timbunan Bangunan pengaman
Tanah timbunan/jalan pendekat

J Kepala Jembatan
E Bangunan bawah Pilar
Pondasi
M
B Sistem gelagar
A Jembatan pelat
Bangunan atas Pelengkung
T Balok pelengkung
A Rangka
Jembatan gantung
N Sistem lantai
Perletakan
Sandaran, perlengkapan
Gorong-gorong
Lintasan basah
JENIS PONDASI
Pondasi dangkal Pondasi langsung
Pondasi sumuran

Pondasi
Baja

Kayu
Tiang pancang
Pondasi dalam
Beton
Tiang Bor

Sumuran
BAGIAN KEGIATAN SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN

Bagan Alir
Kegiatan PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Inventarisasi
Pemeriksaan Detail
TINDAKAN DARURAT

Sistem Pemeriksaan Rutin


Pemeriksaan Khusus
BATASAN MUATAN

Manajemen
Jembatan
DATABASE JEMBATAN

BAHAN
RENCANA DAN PROGRAM JEMBATAN

PENYELIDIKAN JEMBATAN DAN DESAIN Material


Jembatan

PEMELIHARAAN KONSTRUKSI REHABILITASI


Jembatan Baru
Penggantian
Penggandaan

MONITORING
PEMERIKSAAN JEMBATAN

Nilai Kondisi Program


Pemeriksaan
Jembatan Pemeliharaan
Tujuan Pemeriksaan Jembatan

Tujuan Utama :
 Mengetahui Kondisi Jembatan
 Strategi Pemeliharaan/Perbaikan/Rehabilitasi

Tujuan Spesifik:
 Memeriksa keamanan jembatan pada saat layan
 Menjaga lancarnya lalu lintas
 Menyediakan data/kondisi jembatan
 Memeriksa pengaruh beban dan jml kendaraan
 Memantau keadaan jembatan jangka panjang
 Menyediakan informasi mengenai kapasitas jembatan
Tahapan Pemeriksaan Jembatan

Persiapan Pelaksanaan / Lapangan Pengumpulan Data

Formulir Pemeriksaan Jembatan

Keamanan Pemeriksa

Peralatan Pemeriksaan
Inventarisasi
Data jembatan yang diperiksa
Rutin

Detail

Khusus
Dokumentasi / Database

10
A.Tahap Persiapan Pemeriksaan

1. Formulir Pemeriksaan
2. Keamanan Pemeriksa
3. Peralatan
4. Data jembatan
1. Formulir pemeriksaan

inventarisasi Rutin Detail


2. Keamanan Pemeriksa

Rambu, pembatas jalan, pengatur lalu-lintas untuk mengurangi


kecepatan kendaraan
2. Keamanan Pemeriksa

Rambu, pembatas jalan, pengatur lalu-lintas untuk mengurangi


kecepatan kendaraan

Baju rompi yang mencolok


Tali pengaman

Pelindung Kepala
3. Peralatan pemeriksaan

Meteran
Digital

Kamera

Meteran
GPS
Peralatan
Pembersih
permukaan

Tongkat
pemeriksaan
kedalaman gerusan
4. Data Jembatan

19
B. Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan

1. Urutan Pemeriksaan
2. Pengisian data Administrasi
3. Jenis Pemeriksaan Jembatan
1. Urutan pemeriksaan

Arah air sungai


Awal
Tu
ru ik
n Na

Akhir
Atas jembatan
Arah Jalan
Arah Jalan
Atas jembatan

Bawah
Bawah
jembatan Tu
ik jembatan ru
Na n

Arah air sungai


21
2. Data administrasi
SISTEM
MANAJEMEN
JEMBATAN

LAPORAN PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN

JBT_IND
Nomor jembatan

23
Ruas jalan

Kota/Kab no.1101
Ruas No. 26

Asal ruas Ruas K2

Kota
Akhir ruas
Ruas K3

Tambahan Tambahan Tambahan Tambahan


Ruas K1 Ruas K1 Ruas K2 Ruas K3

24
Nomor tambahan krn Penambahan

Kab/Kota

an

Kereta api
no.1101

i
akhir ruas

Sunga
tambah
i satu
012

i dua
Sunga

Sunga
awal ruas
an

Jalan besar
012
Jal

Lintasan
Jalan

4 Km
10 Km

25
Nomor tambahan krn ganda

Kab/Kota 1101
Jbt 1101.1.016.002.A

Ruas Asal 16 Jbt 1101.1.016.003

Ruas 16
1101.1.016.001

Jbt 1101.1.016.002.B

26
Lokasi jembatan

Tiang KM

KM KECIL

KM BESAR

27
3. Jenis Pemeriksaan
Jembatan
1. Jembatan baru atau setelah dilakukan rehabilitasi
Pemeriksaan Inventarisasi 2. Tujuan : mendaftarkan data jembatan ke pusat data (data base)
3. Data : administrasi, geometri, bahan, lokasi, panjang bentang, jenis
konstruksi

1. Pemeriksaan Rutin ( setiap 1 tahun )


Pemeriksaan Rutin 2. Tujuan : memeriksa hasil pemeliharaan rutin dan menentukan
tindakan darurat agar jembatan layak dan aman
3. Data : hasil pemeriksaan rutin

Pemeriksaan Detail 1. Setiap 2 s.d 5 tahun (tergantung kebutuhan)


2. Tujuan : mengetahui kondisi jembatan – u/ mempersiapkan strategi
penanganan jembatan dan membuat urutan prioritas
3. Data : kerusakan elemen, kelompok elemen, komponen utama
jembatan

Pemeriksaan Khusus 1. Pemeriksaan Khusus


2. Tujuan : melengkapi data pemeriksaan detail
3. Penelitian lebih lanjut
Pemeriksaan inventarisasi

 Pendataan jembatan untuk jembatan baru dibangun atau setelah dilakukan


rehabilitasi

Lebih spesifik:
 Data administrasi jembatan (NO & LOKASI)
 Data Geometri jembatan
 Jenis/tipe jembatan, Tanggal/tahun pembangunan
 Kondisi elemen jembatan
 Data lalu lintas/beban
 Data ketinggian banjir
Jembatan yang masuk dalam pemeriksaan inventarisasi

 Semua jembatan yang baru dibangun atau rehabilitasi


 Semua perlintasan (kereta api, lintasan bawah, Ferry,lintasan basah)
 Gorong gorong yang panjangnya 2 meter atau lebih
 Jembatan yang belum masuk dalam data base jembatan
KODE-KODE PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN SISTEM
MANAJEMEN
JEMBATAN
Tipe Lintasan JN (jalan) ST (selat atau teluk) KA (kereta api) S (sungai) L (lain -lain)

A TBA. (Tipe Bangunan Atas) B BHN. (Bahan) C ABA. (Asal Bangunan Atas) D TF. (Tip e Fondasi) E KJP. (Kepala Jembatan dan Pilar)
B Gorong-gorong persegi K Kayu W Acrow/bailey CA Cakar ayam Kepala Jembatan
Y Gorong-gorong pipa S Pasangan bata LS Langsung
A Australia (permanen)
A Gorong-gorong pelengkung M Pasangan batu TP Tiang pancang A Cap (Kepala Tia ng)
P Australia (semi permanen)
G Bronjong dan seje nisnya PB Tiang bor B Dinding penuh
T Gantung T Australia (Sementara)
H Pasangan batu kosong TU Tiang ulir K Kepala jembatan khusus
C Sokongan/gantungan
D Beton tak bertulang B Belanda (tipe baru) SU Sumuran
G Gelagar
T Beton bertulang D Belanda (tipe lama) LL Lain-lain
M Gelagar komposit
O Gelagar boks P Beton pratekan Pilar
I Indonesia
Q Gelagar tipe U B Baja U Calle nder hamilton (Inggris) C Cap (Kepala Tia ng)
P Plat U Lantai baja gelombang J Jepang P Dinding penuh
L Balok pelengkung Y pipa baja diisi beton S Satu kolom
R Austria (permanen)
E Pelengkung J Aluminium D Dua kolom
S Austria (semi permanen)
H Pile slab E Neoprene/karet T Tiga atau lebih kolom
D Flat slab F Teflon E Spanyol L Lain-lain
V Voided slab V PVC
G Cigading
R Rangka N Geotextile
K Bukaka
N Rangka semi permanen O Tanah biasa/le mpung atau timbunan
F Transbakrie
S Jembatan sementara A Aspal
H Adhi karya
F Ferry R Kerikil/pasir
M Amarta karya
K Lintasan kereta api W Macadam
W Lintasan basah X Bahan Asli X Tidak ada struktur
U Lain-lain L Lain-lain L Lain-lain

F NK. (NILAI KONDISI)

0. Elemen / jembatan dalam kondisi baik dan tanpa kerusakan Catatan


1. Elemen / jembatan mengala mi kerusakan ringan, hanya memerlu kan pemeliharaan rutin Penila ian kondisi in ventarisasi pada tabel
2. Elemen / jembatan mengala mi kerusakan yang memerlukan pemantauan atau pemeliharaan berkala diatas hanya digunakan bila pemeriksaan
3. Elemen / jembatan mengala mi kerusakan yang memerlukan tindakan secepatnya mendetail jembatan belum dilakukan pada
4. Elemen / jembatan dala m kindisi kritis saat yang bersamaan dengan pemeriksaan
5. Elemen / jembatan tidak berfungsi atau runtuh inventarisasi

J Bangunan Pengaman (3.220)


G Bangunan Pelengkap (3.700)
Kode Elemen Level 4
Kode Elemen Level 4 Kode Elemen Level 4 H Tanah Timbunan (3.230) 4.221 Krib/Pengarah Arus Sungai
4.701 Batas-batas ukuran 4.721 Lampu Penerangan 4.222 Bottom Controller
Kode Elemen Level 4 I Aliran Sungai (3.210)
4.711 Rambu dan tanda-tanda 4.722 Tiang Lampu 4.223 Talud
4.712 Marka Jalan 4.723 Kabel Listrik 4.231 Timbunan Oprit Kode Elemen Level 4 4.224 Pasangan Batu Kosong
4.713 Papan Nama 4.731 Utilitas 4.232 Drainase - Timbuan 4.225 Turap
4.714 Patung 4.741 Median 4.233 Lapisan Perkerasan 4.211 Tebing sungai 4.226 Sistem Fender
4.715 Parapet / Tembok Sedada 4.742 Tiang Pengaman (Pad Oprit) 4.234 Pelat Injak 4.212 Aliran Air Utama 4.227 Dinding Penahan Tanah
4.743 Pagar Pengaman (Pada Oprit) 4.235 Tanah Bertulang 4.213 Daerah Genangan Banjir 4.228 Pengaman Dasar Sungai
Gorong-gorong persegi Gorong-gorong pipa

Pelengkung pipa Gantung

Kabel gantung Gelagar

Jenis/Tepi
bangunan atas Komposit Pelat

Balok pelengkung Pelengkung

Rangka Baja Sementara

Lintasan basah Lintasan kereta api


Kolom
Tiang Kolom Kolom
pancang Tunggal Tunggal

Jenis/Tepi Dinding Penuh Kolom Ganda Tiga Kolom

bangunan
atau lebih

bawah
Kepala Tiang Tembok Abutmen
penahan Khusus
TIPE JEMBATAN RANGKA BAJA

Rangka Baja CH (RBU), 1978


Rangka Baja Belanda(RBB), 1982
Rangka Baja Australia(RBA), 1992
Rangka Baja Austria(RBR), 1994
Rangka Baja Indonesia(RBI), 1997
39
Plengkung(EMI), 1940 an
Gelagar Beton Prestressed(GPI), 1980 an
Pemberian Nilai Kondisi Inventarisasi

- Jembatan dalam keadaan baru, tanpa kerusakan cukup jelas.


Nilai Kondisi 0 - Elemen Jembatan berada dalam kondisi baik.
- Kerusakan sangat sedikit
Nilai Kondisi 1 - (kerusakan dapat diperbaiki melalui pemeliharaan rutin, dan tidak berdampak
pada keamanan atau fungsi Jembatan).
- contoh : gerusan sedikit, karat pada permukaan, papan kayu yang longgar.
- Kerusakan yang memerlukan pemantauan atau pemeliharaan pada masa
Nilai Kondisi 2 yang akan datang.
- contoh : pembusukan sedikit pada struktur kayu, penurunan mutu pada
elemen pasangan batu, penumpukan sampah atau tanah di sekitar
perletakan—kesemuanya merupakan tanda-tanda yang membutuhkan
penggantian.
- Kerusakan yang membutuhkan perhatian (kerusakan yang meungkin menjadi
Nilai Kondisi 3 serius dalam 12 bulan).
- contoh : struktur beton dengan sedikit retak, rangka kayu yang membusuk,
lubang permukaan lantai kendaraan, adanya gundukan aspal pada permukaan
lantai kendaraan dan pada kepala Jembatan, gerusan dalam jumlah sedang
pada pilar/kepala Jembatan, rangka baja karat
- kondisi kritis (kerusakan serius yang membutuhkan perhatian segera).
Nilai Kondisi 4 - contoh : kegagalan rangka, keretakan atau kerontokan lantai beton, pondasi
yang tekikis, kerangka beton yang memiliki tulangan yang terlihat dan
berkarat, sandaran pegangan/pagar pengaman yang tidak ada
- elemen runtuh atau tidak berfungsi lagi.
Nilai Kondisi 5 - contoh : bangunan atas yang runtuh, timbunan tanah yang hanyut.
Pemeriksaan rutin

 Untuk memastikan apakah jembatan dalam kondisi aman/baik,


atau suatu tindakan darurat apa yang harus dilakukan.

Lebih spesifik:
 Mengecek/pemutakhiran data kondisi jembatan
 Menentukan apakah tindakan darurat perlu dilakukan
 Menentukan apakah pemeliharaan rutin efektif dilakukan
Pemeriksaan dan pengamatan dalam pemeriksaan rutin meliputi
komponen utama jembatan :

 Aliran Air/Timbunan tanah/pondasi


 Kepala jembatan dan pilar
 Bangunan Atas
 Lantai/lapisan permukaan
 sandaran
Jembatan yang masuk dalam program pemeriksaan rutin

 Jembatan yang tidak masuk dalam program detail


 Jembatan yang tidak dalam program penanganan
 Jembatan dengan Panjang ≥ 6 meter
Jembatan yang tidak masuk dalam program pemeriksaan rutin

 Jembatan dengan Panjang < 6 meter


 Jembatan yang masuk dalam program pemeriksaan detail
 Jembatan yang dalam program penanganan atau penggantian
Pemeriksaan detail

 Penilaian secara detail kondisi jembatan, semua kerusakan


komponen dan elemen jembatan diperiksa, diidentifikasi dan didata

Lebih spesifik:
 Mengenali dan mendata semua kerusakan penting pada komponen
dan elemen jembatan
 Menilai kondisi komponen dan elemen jembatan secara obyektif
 Melaporkan apakah ada tindakan darurat dibutuhkan dan alasannya
 Melaporkan apakah diperlukan pemeriksaan khusus dan alasannya
 Melaporkan apakah pemeliharaan rutin telah dilaksanakan sesuai
ketentuan
Jembatan yang masuk dalam program pemeriksaan detail

 Jembatan NK ≥ 3 dan laporan pemeriksaan detil lebih dari 2 tahun


 Jembatan NK < 3 dan pemeriksaan detail sebelumnya 4 tahun lalu
 Jembatan dengan Panjang ≥ 6 meter
 Jembatan setelah dilakukan Rehabilitasi
Jembatan yang tidak masuk dalam program pemeriksaan
detail

 Jembatan dengan Panjang < 6 meter


 Semua perlintasan (kereta api, lintasan bawah, Ferry,lintasan basah)
 Jembatan yang sedang dalam program penanganan
 Pemeriksaan detail terakhir kurang dari 2 tahun
 Jembatan yang tidak masuk program pemeriksaan detail dimasukkan pemeriksaan rutin tiap
tahunnya
Elemen yang
rusak
Jenis
Kerusakannya
Identifikasi lokasi kerusakan

X (Arah memanjang)

Y (Arah melintang)

Z (Arah vertikal)

KE KM
KECIL

KE KM KECIL
KE KM BESAR
B1 B2 B3

A1 P1 P2 A2

Komponen Utama

53
Batang diagonal ke 8 B1
Batang atas B1 Batang atas ke-1 B2
Batang diagonal ke-1 B1

KM KECIL Batang tegak ke-2 B1 KM BESAR


Batang tegak ke-1 B1
A1 P1

Arah memanjang
Gelagar ke-1 B2
T.Pancang ke-1 A1
Kolom ke-1 P2
T.Pancang ke-2 A1
T.Pancang ke-3 A1
Kolom ke-2 P2
T.Pancang ke-4 A1
A1 P1 Gelagar ke-4 B2 P2 A2
KE KM KECIL KE KM BESAR

Arah vertikal

Arah melintang
Hubungan B3.X5.Y2.Z2

54
KE KM KECIL Hubungan B3.X4.Y2.Z3 KE KM BESAR

BENTANG .3
Kriteria Penentuan Nilai Kondisi

Nilai Kriteria Nilai


Struktur (S) Berbahya 1
Tidak berbahaya 0

Kerusakan (R) Dicapai sampai kerusakan parah 1


Dicapai sampai kerusakan ringan 0

Perkembangan (K) meluas - 50 % atau lebih mempengaruhi kerusakan 1


Tidak meluas-kurang dari 50 % atau lebih mempenga- 0
ruhi kerusakan
Fungsi (F) Elemen tidak berfungsi 1
Elemen berfungsi 0

Pengaruh (P) Dipengaruhi elemen lain 1


Tidak dipengaruhi elemen lain 0

NILAI KONDISI (NK) NK = S + R + K + F + P 0-5


55
Nilai Kondisi Jembatan

Nilai
Kondisinya Penanganan
Kondisi
0 Tidak ada kerusakan (jembatan baru) Tidak ada

1 Rusak ringan Pemeliharaan rutin

2 Rusak sedang Pemeliharaan berkala

3 Rusak berat/struktural Rehabilitasi/perkuatan

4 Kondisi kritis, harus ditangani darurat Perkuatan/penggantian

5 Runtuh/tidak berfungsi Penggantian

56
NILAI KONDISI VS TAHUN
PEMBANGUNAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai