Anda di halaman 1dari 7

LP PNEUMOTHORAX

Farizka Ari Aisyah


Pneumothorax
• Definisi : pneumothorak merupakan suatu keadaan terdapatnya udara di dalam
rongga paru pleura (Muttaqin, 2008)
• Etiologi :
- Pneumothorax spontan  tanpa ada trauma dada (spontan primer : tidak
memiliki riwayat penyakit paru (merokok, perubahan atmosfer), sekunder : akibat
penyakit paru (TB, pneumonia)
- Pneumothax traumatic  akibat trauma dada (dari kejadian dibagi 2 : traumatic
iatrogenic, artifisial)
• Manifestasi klinis  sesak napas 80-100%, nyeri dada 75-90%
• Klasifikasi  berdasar fistula (closed, open, tension pneumothorax)
• Patofisiologi
• Penatalaksanaan
- Primary
1. Airway and spine control (jawthrust/pemasangan collar neck)
2. Breathing and chest compression (ciri pneumothorax ; gerakanan dada asimetris, distensi vena
jugularis, trakea bergeser ke arah sehat  apabila ada tension  Needle compression ICS 2 lebih
lanjut (WSD), pemberian oksigen
3. Circulation and stop bleeding  IV line 2 kateter berukuran besar (1-2 liter RL hangat 39C), bebat tekan
4. Disability  nilai GCS dan reaksi pupil
- Secondary
1. Expossure  cegah hipotermia
2. Reevaluasi  saturasi O2, pemasangan kateter urine, EKG, NGT (bila tidak ada indikasi fraktur basis
kranii), bersihkanluka dengan antiseptik apabila ada luka
• Prinsip penanganan pneumothorax :
- Observasi dan tambahan oksigen
- WSD (bagi klien dengan luas <15% hemitothorax)
- Torakoskopi -> efektif untuk penanganan PSP mencegah bulla/bleb
• Pemeriksaan diagnostic  Ct-scan, torakoskopi, rontge (tampak garis pleura viseralis,
lurus/cembung terhadap dada dan terpisah dari garis pleura parietalis), sinar x dada (akumulasi
cairan/udara)
• Pemeriksaan lab -> GDA (SaO2 biasanya menurun, Hasil GDA mayoritas bisa hipoksemia (O2
dalam darah tidak mencukupi rawan hipoksia
ASUHAN KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai