Homo sapiens artinya manusia cerdas berasal dari zaman holosen. Sering
disamakan dengan manusia karena memiliki akal dan sifat yang sama dengan manusia diperkenalkan pada 1758 oleh Carl Linnaeus (yang juga merupakan lambang untuk spesies). Kehidupan homo sapiens sederhana dan mereka masih mengembara. Adapun ciri-ciri Homo Sapiens Antara lain:
1.Volume otak 1.000-1.200 cc
2.Tinggi badan 130-210 cm 3.Otot tengkuk mengalami penyusutan 4.Alat kunyah dan gigi mengalami penyusutan 5.Muka tidak menonjol 6.Berdiri dan berjalan tegak 7.Berdagu serta tulang rahangnya tidak terlalu kuat Berdasarkan daerah penemuan fosilnya,Homo Sapiens di Indonesia dapat dibedakan sebagai berikut:
A. Homo wajakensis
manusia purba[1] yang pernah hidup di Indonesia. Fosil Homo wajakensis
ditemukan oleh van Riestchoten pada tahun 1889 di sebuah ceruk di lereng pegunungan karst di barat laut Campurdarat, dekat Tulungagung, Jawa Timur. Dan manusia wajak kedua ditemukan di tempat yang sama oleh Eugene Dubois pada tahun 1890. Manusia wajak sementara dapat disejajarkan perkembangannya dengan manusia modern awal dari akhir Kala Plestosen. Temuan Wajak menunjukkan bahwa sekitar 40.000 tahun yang lalu Indonesia sudah didiami oleh Homo sapiens yang rasnya sukar dicocokkan dengan ras-ras pokok yang terdapat sekarang, sehingga manusia Wajak dapat dianggap sebagai suatu ras tersendiri. Diperkirakan dari manusia Wajak inilah sub-ras Melayu Indonesia dan turut pula berevolusi menjadi ras Austromelanesoid sekarang. Ciri-Ciri nya yaitu: muka datar dan lebar