Anda di halaman 1dari 12

KASUS DIVERTIKULAR

STUDI KASUS
Tn Bambang, 71 tahun, pensiunan insinyur teknologi komputer, yang baru kembali dari
Inggris untuk menetap di Indonesia sejak 6 bulan yang lalu. mengeluh konstipasi hilang
dan timbul hampir sepanjang kehidupannya sejak masa dewasa. Keluhan saat ini ada
nyeri kram pada quadran bawah kiri. Tidak ada demam. Tidak ada penurunan berat
badan .
Terdapat perdarahan rectal dan darah berwarna merah terang pada saat gerakan usus
besar. Hasil pemeriksaan kolon (Colonoscopy) ditemukan sejumlah diverticula dan adanya
inflamasi dan perdarahan dari diverticula di decending colon.

Diagnosis Medis : Diverticulitis dengan perdarahan.

Antropometri : Tinggi badan 180 cm, Berat Badan : 82 kg. Hasl Lab : Albumin : 3.2 g/dL;
hemogobin 10 g /dL; Hematokrit 33 %, Feritin 49ug/L
WBC : 12.000/mm3.

Diberikan obat ciproflaxin. Diet: Makanan cair , ditingkatkan konsistensinya secara


bertahap
STUDI KASUS
Riwayat makanan :
- Pola makan 3 kali makanan utama, 1 kali snack sore
- Pola menu hampir sama setiap hari
- Hasil recall :
o Pagi : 2 lembar roti putih sariroti, 1 sdt mentega ( butter), telur ceplok 1 butir,
kopi hitam 1 gelas ( 2 sdm gula dan 1 sdt kopi)
o Siang : Sandwich (2 lembar roti putih tanpa pinggiran, ayam asap 1 lembar, 1
lembar daun slada atau timun /tomat 3 iris) atau krim sup 1 mangkok, dan
minuman bersoda. (kadang kadang mengkonsumsi makanan sisa kemarin
malam)
o Malam : steak daging /ayam ( daging/ayam tanpa tulang 2 penukar); 1/2 gls
rebusan sayuran (sering digunakan wortel, buncis, zucini, labu siam), 2 buah
kentang rebus atau 1 mangkok mi. air putih 1 gelas
o Snack menjelang tidur : 1 potong kue bolu ditambah 1 scoop es krim, kopi
hitam seperti pagi hari
Jawab pertanyaan di bawah ini

1. Apa Perbedaan antara divertikulosis dan divertikulitis


2. Sebutkan tujuan MNT pada penyakit divertikular
3. Faktor penyebab penyakit yang berkaitan dengan gizi
4. Tanda dan gejala penyakit yang berisiko terhadap penurunan asupan makan atau
defisiensi zat gizi
5. Data apa saja yang harus digali pada asesmen gizi ( masing masing domain) dan
indikatornya
6. Tetapkan Diagnosis gizi
7. Tetapkan intervensi gizi
8. Tetapkan Monev gizi
Apa Perbedaan antara divertikulosis dan
diverticulitis?
• Divertikulosis adalah sebuah kondisi ketika dinding pada usus besar memiliki
kantung-kantung kecil yang menonjol. Sedangkan divertikulitis adalah ketika
divertikulosis atau dinding usus besar yang membentuk kantung-kantung tersebut
mengalami infeksi. 
Sebutkan tujuan MNT pada penyakit
diverticular!
• Dilakukan untuk memberi kesempatan pada
system pencernaan untuk beristirahat
Faktor penyebab penyakit yang berkaitan
dengan gizi
• Terlalu sedikit mengonsumsi makanan berserat
juga berisiko menimbulkan peradangan pada
divertikula yang terbentuk.
• Risiko diverkulitis lebih tinggi pada orang
dengan berat badan berlebih.
• Jarang berolahraga
Tanda dan gejala penyakit yang berisiko terhadap penurunan
asupan makan atau defisiensi zat gizi

• Nyeri daerah perut


• Perubahan kebiasaan buang air besar atau
sembelit
Data apa saja yang harus digali pada asesmen gizi ( masing masing
domain) dan indikatornya
Tetapkan Diagnosis Gizi
• Diagnosa gizi yang umum atau sering
ditemukan pada pasien penyakit divertikular
adalah perubahan fungsi saluran cerna dan
asupan serat inadekuat.
Tetapkan Intervensi Gizi
Intervensi Gizi Tujuan pada intervensi gizi pada penyakit Divertikulosis 1)
Meningkatkan volume dan konsistensi feses 2) Menurunkan tekanan intra luminal
3) Mencegah infeksi
Strategi pada intervensi gizi : 1) Kebutuhan energi dan zat-zat gizi normal 2) Cairan
tinggi, 2-2.5 liter sehari 3) Serat tinggi Tujuan intervensi penyakit Divertikulitis 1)
Mengistirahatkan usus untuk mencegah perforasi 2) Mencegah akibat laksatif dari
makanan berserat tinggi
Strategi intervensi gizinya : 1) Mengusahakan asupan energi dan zat-zat gizi cukup
sesuai dengan batasan diet yang ditetapkan 2) Bila terjadi perdarahan, dimulai
dengan Makanan Cair Jernih 3) Makanan diberikan secara bertahap, mulai dari
Diet Sisa Rendah I ke Diet Sisa Rendah II dengan konsistensi yang disesuaikan 4)
Hindari makanan yang banyak mengandung biji-biji kecil, seperti tomat, jambu biji,
dan stroberi, yang dapat menumpuk dalam divertikular 5) Bila perlu diberikan
Makanan Enteral Rendah atau Bebas Laktosa 6) Untuk mencegah konstipasi,
minum minimal 8 gelas sehari
Tetapkan Monev Gizi
o Estimasi/ terukur Asupan energi dalam sehari
 

o Konsumsi makanan yang meningkatkan volume dan konsistensi


feses
 

o Makanan yang (tinggi serat)


 

o Gejala : Nyeri pada perut, yang bertambah parah sesaat setelah makan atau ketika
bergerak. Sembelit, diare, atau keduanya. Perut kembung atau perut terasa dipenuhi gas.
Tinja mengandung darah.

Anda mungkin juga menyukai