Anda di halaman 1dari 23

Pleno Evapro

Modul Kedokteran Komunitas 2021

Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura


Nama Kelompok Diskusi 6:
1. Elsa Elnora Sihotang I1011181008

2. Milenia Nadhita I1011181012

3. Chairunnisa Rida Oktafiani I1011181014

4. Giri Kristian I1011181026

5. Diva Herti Aryani I1011181057

6. Siti Nur ’Aini I1011181059

7. Jesicca Dinanda I1011181061

8. Rivaldy I1011181070

9. Jason Federico I1011181086

10. Nabilah Nurul Fatinah I1011181093


Latar Belakang
› Puskesmas memiliki peran besar dalam menurunkan angka ibu hamil dengan
Kekurangan Energi Kronis (Bumil KEK).
› Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya
perdarahan dan infeksi yang merupakan faktor kematian utama ibu.
› Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi risiko KEK
pada ibu hamil (15-49 tahun) masih cukup tinggi yaitu sebesar 24,2%. Untuk UPTD
Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara angka capaian bumil KEK tidak sesuai dengan
target yang diharapkan, dimana target untuk bumil KEK yang mendapatkan makanan
tambahan sebesar 65%, namun pada tahun 2017 realisasi bumil KEK yang
mendapatkan makanan tambahan hanya mencapai 59,09%. Oleh karena itu, kami
ingin melakukan evaluasi program terkait ibu hamil KEK yang mendapatkan makanan
tambahan di wilayah UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara tahun 2017.
Rumusan Masalah

Mengapa ibu hamil KEK yang mendapatkan makanan tambahan di


wilayah UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara tidak dapat
mencapai target pada tahun 2017?
Tujuan
Tujuan Umum

› Memahami program puskesmas terutama program ibu hamil KEK yang mendapatkan makanan tambahan.

Tujuan Khusus

› Mengetahui permasalahan program ibu hamil KEK yang mendapatkan makanan tambahan di UPTD
Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara pada tahun 2017.

› Mengetahui prioritas masalah program ibu hamil KEK yang mendapatkan makanan tambahan di UPTD
Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara pada tahun 2017.

› Menyusun penyebab masalah program ibu hamil KEK yang mendapatkan makanan tambahan di UPTD
Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara pada tahun 2017.

› Menyusun alternatif penyelesaian masalah program ibu hamil KEK yang mendapatkan makanan tambahan
di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara pada tahun 2017.

› Memilih dan merumuskan upaya penyelesaian masalah program ibu hamil KEK yang mendapatkan makanan
tambahan di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara pada tahun 2017.
Manfaat
Bagi Mahasiswa Bagi Institusi Pendidikan

› Mahasiswa dapat mengetahui pelaksanaan program › Sebagai bahan pustaka untuk memahami sistem pengelolaan
upaya perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas program upaya perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas
Kecamatan Pontianak Utara. Kecamatan Pontianak Utara.
› Mahasiswa dapat mengetahui berbagai masalah › Sebagai bahan informasi dan menjadi dasar untuk evaluasi
pelaksanaan program upaya perbaikan gizi lebih lanjut mengenai program upaya perbaikan gizi
masyarakat di Puskesmas Kecamatan Pontianak masyarakat di Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara.
Utara.  
Bagi Puskesmas
› Mahasiswa dapat mengetahui penyebab dari
masalah pelaksanaan program upaya perbaikan gizi › Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas untuk memperbaiki
masyarakat di Puskesmas Kecamatan Pontianak kekurangan yang terdapat pada program upaya perbaikan
Utara. gizi masyarakat di Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara.

› Mahasiswa dapat menganalisis suatu permasalahan › Sebagai bahan untuk perbaikan Puskesmas kearah yang lebih
kesehatan. baik guna mengoptimalkan mutu pelayanan kepada
masyarakat.
› Mahasiswa dapat menentukan pemecahan
permasalahan kesehatan. › Sebagai bahan pertimbangan bagi Puskesmas untuk
melakukan evaluasi terhadap kinerja Puskesmas.
Tinjauan Pustaka
Evaluasi Program b. Langkah-Langkah
›Evaluasi program adalah aktivitas
investigasi yang sistematis tentang sesuatu › Menentukan apa yang akan dievaluasi
yang berharga dan bernilai dari suatu › Mengembangkan kerangka dan batasan
objek. › Merancang desain (metode)
a. Tujuan
› Menyusun instrumen dan rencana
pelaksanaan
›Menunjukkan sumbangan program
› Melakukan pengamatan, pengukuran
terhadap pencapaian tujuan organisasi.
dan analisis
Hasil evaluasi ini penting untuk
› Membuat kesimpulan dan pelaporan
mengembangkan program yang sama
ditempat lain.
›Mengambil keputusan tentang
keberlanjutan sebuah program, apakah
program perlu diteruskan, diperbaiki atau
dihentikan.
Tinjauan Pustaka
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan Tujuan (Visi Misi)
yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan • Visi
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
Visi pembangunan kesehatan yang
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
diselenggarakan oleh puskesmas adalah
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tercapainya Kecamatan Sehat menuju
tingginya di wilayah kerjanya. terwujudnya Indonesia Sehat.
Fungsi 
›Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat • Misi
(UKM) tingkat pertama di wilayah kerjanya
Misi pembangunan kesehatan yang
›Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan diselenggarakan oleh puskesmas adalah
tingkat pertama di wilayah kerjanya mendukung tercapainya misi pembangunan
›Sebagai wahana pendidikan Tenaga Kesehatan kesehatan nasional.
Tinjauan Pustaka
Ibu Hamil KEK c. Faktor Risiko

› Kurang Energi Kronis (KEK) adalah keadaan seseorang › Keadaan sosial ekonomi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi terjadinya KEK pada ibu hamil. Latar
yang menderita kekurangan makanan yang berlangsung
belakang pendidikan seseorang merupakan salah satu
menahun (kronis) yang ditandai dengan lingkar lengan unsur penting yang dapat mempengaruhi status kesehatan
atas (LILA) < 23,5 cm sehingga mengakibatkan dan gizi.
timbulnya gangguan kesehatan.
d. Dampak
a. Etiologi
1. Pada Ibu Hamil
› Proses terjadinya KEK merupakan akibat dari faktor
lingkungan dan faktor manusia yang didukung oleh › KEK pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko dan
komplikasi pada ibu seperti anemia, pendarahan, berat
kekurangan asupan zat-zat gizi, maka simpanan zat gizi
badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena
pada tubuh digunakan untuk memenuhi kebutuhan. penyakit infeksi.

b. Indikator KEK pada Ibu Hamil 2. Pada Bayi

› Lingkaran lengan atas (LILA) sudah digunakan secara › KEK Dampak ibu hamil KEK terhadap janin diantaranya
umum di Indonesia untuk mengidentifikasi ibu hamil berisiko terjadi proses pertumbuhan janin yang
risiko kurang energi kronis (KEK). Menurut Departemen terhambat, bayi lahirmati, kematian neonatal, cacat
Kesehatan batas ibu hamil yang disebut sebagai risiko bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati
dalam kandungan), lahir dengan BBLR
KEK jika ukuran LILA kurang dari 23,5 Cm.
Tinjauan Pustaka
e. Tatalaksana f. Edukasi dan Pencegahan

› Penanganan pada ibu hamil dengan KEK › Upaya lainnya untuk mencegah dampak
adalah dengan menjaga pola makan dari KEK pada ibu hamil yaitu
yang baik yaitu pola makan yang mengusahakan agar ibu hamil
memiliki asupan gizi yang seimbang, memeriksakan kehamilan secara rutin
Selain itu, perlunya Pemberian Makanan sejak hamil muda untuk mendeteksi
Tambahan (PMT) yang tinggi kalori dan secara dini kejadian KEK.
tinggi protein, yang berupa biskuit › Konseling tentang pentingnya nutrisi
dengan komposisi gizi dalam 100 gram selama kehamilan, komposisi nutrisi yang
produk (per saji). Setiap ibu hamil baik dan dibutuhkan selama kehamilan,
sasaran PMT yang diberikan berupa pemeriksaan kehamilan secara teratur
makanan tambahan untuk 90 hari khususnya penimbangan berat badan dan
sebayak 9 kg biskuit lapis atau 100 pengukuran lingkar lengan atas (LILA),
gram/hari. cara pengolahan makanan tambahan dan
daftar makanan penukar yang
disesuaikan dengan bahan makanan
lokal.
Metode Evaluasi
a. Lokasi dan Waktu Evaluasi
› Evaluasi dilakukan di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara pada tanggal 3-10
Juni 2021.
b. Pengumpulan Data

› Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder dengan mempelajari


dokumentasi Puskesmas yaitu Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Siantan Hilir Kecamatan
Pontianak Utara periode Januari 2017-Desember 2017.
c. Indikator dan Tolok Ukur Penilaian

› Evaluasi dilakukan pada laporan program Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) yang
Mendapatkan Makanan Tambahan di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara
Kelurahan Siantan Hilir periode Januari 2017-Desember 2017.
Tabel 3.1 Tolok Ukur Ibu Hamil KEK
No. Indikator Tolok Ukur Capaian
Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapatkan Makanan
1. 65,00% 59,09%
Tambahan
Penyajian Data

a. Geografi dan Administrasi


› UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara mempunyai 40 RW dengan 151 RT
binaan.
› UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara memiliki luas wilayah binaan ± 787
ha/m2
› UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara terletak berseberangan dengan sungai
Kapuas, beralamat di Jl. Khatulistiwa No. 151 Kelurahan Siantan Hilir.
b. Kependudukan
› Berdasarkan data dari Profil Kelurahan Siantan Hilir Tahun 2017 penduduk wilayah
binaan UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara berjumlah 29.104 jiwa yang
terdiri dari jenis kelamin laki-laki 14.490 jiwa dan jenis kelamin perempuan 14.614 jiwa
Penyajian Data
PERSEBARAN PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DI INDIKATOR KEPENDUDUKAN DI WILAYAH KERJA UPTD
WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANK UTARA TAHUN
PONTIANAK UTARA TAHUN 2017 2017
N
Sasaran program Jumlah
o
1 Jumlah Wilayah 787 ha/m²
2 Jumlah RW 40 Rw
14,620 3 Jumlah RT 151 RT
4 Jumlah Penduduk 29.104
14,600 5 Jumlah KK 9.140
6 Jumlah PUS 5.331
14,580 7 Baduta 1.616
8 Bayi 620
14,560 9 Batita 579
10 Anak Balita 2.221
14,540
14,614 11 Balita 2.903
14,520 12 Prasekolah 1.028
13 Bumil 610
14,500
14 Bulin 600
14,480 15 Bufas 597
14,490
14,460 16 Buteki 620
17 WUS Imun 15-49 8.425
14,440
18 WUS IVA 30-50 Tahun 4.387
14,420 19 Remaja 4.921
Laki-laki Perempuan 20 usia lanjut 2323
21 Ratio Jenis Kelamin (laki- laki:perempuan) 1,008
22 Ratio beban Tanggungan (KK: anggota keluarga) 3,18
23 Kepadatan penduduk (Km/jiwa) 36,98
PENYAJIAN DATA 4,000
3,828

3,500
3,018
PENDUDUK PER KELURAHAN MENURUT 3,000
KELOMPOK UMUR DI WILAYAH KERJA UPTD 2,400 2,291
2,275
2,500 2,151 2,159
2,142
PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANK UTARA 2,112 2,072
TAHUN 2017
Jumlah Penduduk dan
2,000
1,445
Persentase Penduduk Menurut Axis Title 1,500
Golongan Umur Jumlah % 1,087
Kelompok Umur di Wilayah Kerja 1,000 771
0-4 th 2.400 8,25 522
473
358
5-9 th 2.112 7,26 UPTD Puskesmas Kecamatan 500

10-14 th 3.018 10,37 Pontianak Utara Tahun 2017 -

15-19 th 3.828 13,15


20-24 th 2.072 7,12
25-29 th 2.151 7,39 Axis Title

30-34 th 2.142 7,36


4.96 3.73 2.65 1.79
35-39 th 2.159 7,42 1.63 1.23
7.82 8.25
40-44 th 2.291 7,87 0-4 th 5-9 th
45-49 th 2.275 7,82 7.87 7.26 10-14 th 15-19 th
20-24 th 25-29 th
50-54 th 1.445 4,96 7.42 10.37 30-34 th 35-39 th
55-59 th 1.087 3,73 40-44 th 45-49 th
60-64 th 771 2,65 50-54 th 55-59 th
7.36
65-69 th 522 1,79 60-64 th 65-69 th
7.39 13.15 70-74 th 75+ th
70-74 th 473 1,63 7.12
75+ th 358 1,23
Penyajian Data

c. Sosial Ekonomi
1. Sarana Perekonomian 3. Mata Pencaharian
›Sarana perekonomian di kelurahan yang termasuk dalam
wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pontiank Utara › Sebagian besar bekerja sebagai PNS 509
mempunyai 23 Koperasi, 4 Pasar tanpa bangunan semi orang, TNI/POLRI 319 orang, karyawan swasta
permanen, 1.297 Toko/warung/kaki lima/kios, 5 Bank, 1 5.060 orang, wiraswasta dan pedagang 1.371
Stasiun bis, 2 Stasiun Oplet/Taksi, dan 55 Telepon umum. orang, petani 685 orang, Perdagangan 125
Kemudian terdapat 53 Industri besar dan sedang, 43 orang, buruh tani 846 orang, pensiunan 138
Industri kecil, 462 Industri rumah tangga, 3 orang, buruh harian lepas 1.448 orang,
Hotel/Losmen/Penginapan, 75 rumah makan, Cafetaria, pelajar/mahasiswa 4.941 orang, belum/tidak
dan warung, 74 angkutan, serta 399 perdagangan. bekerja 1.028 orang, Ibu Rumah Tangga 7.697
orang, Pegawai Negeri Sipil 509 orang,
2. Pendidikan dan Tempat Ibadah
pensiun 138 orang, dan belum/tidak bekerja
›sarana pendidikan terdiri dari 8 PAUD, 4 TK, 15 SD, 4 SLTP, 4.290 orang.
dan 3 SLTA. Kemudian untuk tempat ibadah terdapat 13
Masjid, 26 Surau/Mushola, 2 Gereja, 1 Vihara, dan 3
Klenteng.
Hasil dan Pembahasan
No. Indikator Tolak Ukur/Target (%)
1 Persentase balita yang ditimbang berat badannya 75
1. INDIKATOR DAN TOLAK
2 Persentase ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah 95
UKUR KELUARAN
darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan
PROGRAM
3 Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI 44
Program yang akan dilakukan eksklusif
evaluasi adalah program 4 Persentase balita kurus mendapat makanan tambahan 80
Upaya Perbaikan Gizi 5 Persentase bayi yang baru lahir mendapat IMD 44
Masyarakat di Puskesmas 6 Persentase remaja putri mendapat tablet tambah darah 20
Kecamatan Pontianak Utara 7 Ibu hamil kurang energi kronik (KEK) yang mendapat 65
Tahun 2017. makanan tambahan
Indikator Kinerja Target Capaian Masalah

Persentase Balita yang ditimbang Berat 75,00% 66,44% +


Badannya (D/S)
2. IDENTIFIKASI MASALAH Persentase Ibu Hamil yang mendapatkan Tablet 95,00% 91,80% +
Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama
Berdasarkan data pada tabel masa kehamilan

didapatkan bahwa ada 5 Presentase Bayi Usia Kurang dari 6 bulan 44,00% 79,62% -
mendapat ASI Ekslusif
program yang belum Persentase Balita Kurus mendapat makanan 80,00% 66,67% +
mencapai hasil sesuai tambahan
dengan target yang telah Persentase Bayi yang Baru Lahir mendapat IMD
44,00% 43,75% +

ditetapkan. Persentase Remaja Putri mendapat tablet 20,00% 31,11% -


Tambah Darah
Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang 65,00% 59,09% +
mendapatkan Makanan Tambahan
3. PENENTUAN PRIORITAS
MASALAH

P (priority) = I x T x R

Berdasarkan hasil scoring dengan


metode ITR, diperoleh prioritas
masalah utama yaitu pada indikator
persentase Ibu Hamil yang Kurang
Energi Kronik (KEK) yang
mendapatkan makanan tambahan.
4. IDENTIFIKASI FAKTOR
PENYEBAB MASALAH

Dari diagram fishbone,


masih perlu dicari
penyebab masalah yang
paling memiliki peranan
dalam mencapai
keberhasilan program.
5. PENENTUAN PENYEBAB
MASALAH

Berdasarkan data, terdapat lima


masalah yang menjadi penyebab
rendahnya persentase (%) ibu
hamil KEK yang mendapatkan
makanan tambahan, yaitu:

• Organisasi kemasyarakatan
yang mendukung kesehatan

• Penyuluhan gizi ibu hamil

• Alokasi anggaran

• Penerapan PHBS

• Jumlah tenaga kesehatan


7. Perencanaan Penyelesaian Masalah dan
Penentuan Alternatif Penyelesaian
6. PENENTUAN PRIORITAS
PENYEBAB MASALAH Masalah
Beberapa alternatif pemecahan masalah yang dapat diajukan terkait dengan
kurangnya penyuluhan gizi ibu hamil antara lain:

› Mengoptimalkan Jumlah Tenaga Kesehatan

› Membentuk Kader Kesehatan

› Menyusun Rencana Upaya Promosi Kesehatan Terkait Gizi Ibu Hamil

› Mengembangkan Media Penyuluhan

Penentuan Prioritas Alternatif Penyelesaian Masalah

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh bahwa penyusunan rencana upaya


promosi kesehatan terkait gizi ibu hamil merupakan prioritas penyelesaian masalah
yang diharapkan dapat meningkatkan persentase (%) ibu hamil KEK yang mendapatkan
makanan tambahan di UPTD Puskemas Kecamatan Pontianak Utara.
Kesimpulan dan Saran
KESIMPULAN SARAN

Ibu hamil KEK yang mendapatkan makanan tambahan di UPTD a. Bagi UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara
Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara pada 2017 sebanyak 59,09% ›Membentuk kader kesehatan yang berasal dari masyarakat sekitar dan
nilai tersebut masih rendah dari capaian target Pusekesmas yaitu sebesar diberikan pelatihan rutin.
65%. Penyebab masalah antara lain: ›Mengadakan penyuluhan secara berkala kepada Ibu hamil mengenai
manfaat PMT sebagai makanan untuk pemenuhan kebutuhan gizi pada
› Capaian pelayanan ibu hamil yang tidak mencapai target (91,80%)
ibu hamil KEK.
dan belum tersedianya upaya promosi kesehatan ibu hamil
›Menambah sarana dan prasarana untuk kegiatan penyuluhan ibu hamil
› Tidak ada organisasi kemasyarakatan yang terbentuk KEK
› Tidak melakukan anjuran petugas gizi walaupun sudah diberikan PTM ›Mengembangkan media penyuluhan agar penyuluhan yang dilakukan
lebih menarik dan mudah dipahami
› Kurangnya fasilitas pendukung atau media informasi yang
›menambah alat peraga untuk kegiatan konseling ibu hamil KEK
memberikan pengetahuan mengenai pentingnya asupan nutrisi saat
›Meningkatkan pencatatan dan pelaporan Ibu hamil KEK
kehamilan serta pentingnya PMT
› Ibu hamil yang mudah merasa bosan terhadap PMT yang diberikan
b. Bagi Masyarakat
karena tidak bervariasi
›Ikut berpatisipasi aktif dalam kegiatan promosi kesehatan maupun
› Kurangnya dukungan keluarga kepada ibu hamil KEK untuk konseling ibu hamil KEK.
pemenuhan gizi saat kehamilan
Prioritas pemecahan masalah yang diajukan adalah menyusun rencana
upaya promosi kesehatan, membentuk kader kesehatan, mengoptimalkan
jumlah tenaga kesehatan, dan mengembangkan media penyuluhan.
Daftar Pustaka
1. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Depkes; 2014.

2. Colti S. Analisis Kualitas Penggunaan Buku Kesehatan Ibu Anak. Kesehatan Masyarakat. 2014; 10(1):14 – 20.

3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia 2014. Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. Kementerian Kesehatan; 2015.

4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Kesehatan Ibu dan anak. Jakarta: Kemenkes RI; 2015.

5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Program Perbaikan Gizi Makro. Direktorat Gizi Masyarakat. Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2002.

6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Kinerja Ditjen Kesehatan Masyarakat Tahun 2017. Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. Kementerian Kesehatan; 2018.

7. Muryadi AD. Model Evaluasi Program dalam Penelitian Evaluasi. Jurnal Ilmiah PENJAS. 2017; 3(1).

8. Mulyatiningsih E. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Alfabeta. 2011.

9. Kurniati DPY. Bahan Ajar Perencanaan Dan Evaluasi Program Promosi Kesehatan. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran. Universitas Udayana. 2016.

10. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. 2004.

11. Irianto K. Gizi Seimbang dalam Kesehatan Reproduksi (Balanced Nutrition in Reproductive Health). ALFABETA. 2014.

12. Nisa LS, Sandra C, dan Utami S. Penyebab Kejadian Kekurangan Energi Kronis pada Ibu Hamil Risiko Tinggi dan Pemanfaatan Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Jelbuk Jember. Jurnal Administrasi
Kesehatan Indonesia. 2018; 6(2). doi: 10.20473/jaki.v6i2.2018.136-142

13. Sandjaja. Risiko Kurang Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Indonesia. Gizi Indo. 2009; 32(2): 128-138.

14. Mulyaningrum. Hubungan Faktor Risiko Ibu Hamil dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di Rumah Sakit Umum Baru. Media Gizi Pangan VII. 2009.

15. Primadani FD. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian KEK pada Ibu Hamil di Puskesmas Baturraden II Kabupaten Banyumas. Skripsi Progr Stud Ilmu Keperawatan, Univ Muhammadiyah Purwokerto.
2014;1– 22.

16. Mahirawati VK. Related factors of chronic energy deficiency at pregnant woman in Kamoning and Tambelangan Sub District, Sampang District, West Java. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. 2014; 17(2):
20898.

17. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Situasi Balita Pendek. 2016. Available on: http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/situasi-balita pendek-2016.pdf. (Diakses pada 06 Juni
2021).

18. Waryana. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rahima; 2010.

19. Kristiana, Sari W. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika; 2010.

20. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka; 2010.

21. Yuliastuti E. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kekurangan Energi Kronis pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Bilu Banjarmasin. 2014; 2(3).

22. Tempali SR, Sumiaty. Peranan Edukasi Bidan dalam Mencegah Kurang Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Provinsi Sulawesi Tengah. Article History. Jurnal Bidan Cerdas (JBC). 2019; 2(1).

Anda mungkin juga menyukai