i Seksual
Cindy Calista Chandra
22010119220045
01
Fase Pertama Fase Kedua
Hasrat (desire)
02 Gairah (excitment)
Fase Terakhir
03
Fase Ketiga
Fase orgasme
04 Fase penyelesaian atau
resolusi yaitu badan
Kembali kedalam
keadaan istirahat.
Disfungsi Seksual
Respons seksual suatu proses psiko-somatik, dan kedua proses (psikologis dan somatik)
biasanya terlibat sebagai penyebab disfungsi seksual.
therapi
Wanita < Laki-laki;
Ggn hasrat>> causa
keengganan
Symps and signs
Gangguan hasrat seksual: Kurangnya/tidak adanya fantasi seksual, Disfungsi seksual sebaiknya tidak
disebabkan oleh Gangguan aksis I , tidak disebabkan oleh pengaruh penggunaan zat psikoaktif atau
gangguan medis umum
Keengganan seksual: Keengganan yang ekstrem , Tidak disebabkan gangguan aksis I
Gangguan Rangsangan Seksual pada Perempuan: Keengganan yang ekstrem berupa penghindaran yang
menetap dan berulang terhadap semua kontak seksual genital dengan pasangan seksual
tidak lebih mungkin disebabkan gangguan aksis I lain kecuali gangguan seksual lain
Penegakan Diagnosis 52.0
Anamnesa :
Mencari etiologi,stressor atau factor yang mempengaruhi
Mencari apakah kelainan ini menimbulkan hendaya aatau gangguan fungsi
01 Mencari apakah ada penggunaan zat psikoaktif atau riwayat penyakit tertentu
yang menyebabkan gangguan hasrat
• Pemeriksaan fisik :mencari adakah gangguan medis umum
Pemeriksaan Penunjang
03 1. Pemeriksaan untuk mencari kelainan anatomi (USG, HSG dll)
2. Pemeriksaan hormonal
3.Pemeriksaan fungsi saraf
Diagnosa Banding
04 1.Gangguan hasrat seksual karena penggunaan zat
2.Gangguan hasrat seksual karena gangguan medis umum
3.Gangguan hasrat seksual akibat aksis I yang lain (misal
depresi, ansietas dll)
PENATALAKSANAAN 52.0
1. Terapi psikologi : menggali konflik yang tidak disadari,emosi, fantasi dan
kesulitan interpersonal
2. Terapi sex-dual : terapi yang menganggap pasangan sebagai objek terapi,bukan
hanya terapi pada pasien.
3. Latihan teknik dan latihan khusus
4. Hipnoterapi
5. Terapi perilaku (Latihan mengemukakan kebutuhan seksual dengan terbuka)
6. Terapi kelompok
7. Mengkajifaktor dinamis (seperti mimpi, rasatakut, agresif, kesulitan
mempercayai pasangan dan lain-lain
8. Terapi biologis ( farmakoterapi, pembedahan, alat mekanis ) Farmakoterapi :
sindenafil, Krim alprostadil , Anti depresan , Zat afrodisiak , dan Agen
dopaminergic
9. Terapi hormonal
Disfungsi Seksual
• Baik orgasme tidak terjadi sarna sekali maupun yang sangat terlambat.
Termasuk: "psychogenic anorgasmy"
• Dispareunia adalah keadaan nyeri pada waktu hubungan seksual, dapat terjadi pada
wanita maupun pria.
• Diagnosis ini dibuat hanya bila tidak ada kelainan seksual primer lainnya (seperti
vaginismus atau keringnya vagina).