Anda di halaman 1dari 8

TERMODINAMIKA

MUHAMMAD FADHIL
TBU IX
C1022009343
AIR
CONDITIONER
AC atau Air Conditioner merupakan salah satu contoh penerapan Hukum Termodinamika
khususnya Hukum Termodinamika I dan Hukum Termodinamika II. Hukum Termodinamika sendiri
dibagi menjadi 4 yaitu Hukum Termodinamika 0, I, II dan III. Akan tetapi pada kali ini kita akan
membahas Hukum Termodinamika I dan II saja.

Bunyi Hukum termodinamika 1


Energi dalam suatu sistem besarnya tetap kecuali jika diubah dengan melakukan kerja atau
pemanasan.  Hukum pertama juga disebut sebagai hukum kekekalan energy, dimana
“Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dihilangkan/dihilangkan. Tetapi dapat ditransfer
dengan berbagai cara".

Bunyi Hukum termodinamika 2


Hukum termodinamika kedua memberi batasan- batasan tentang arah yang dijalani suatu
proses yang sekaligus kriteria anggota apakah proses itu reversibel (bolak-balik) atau
ireversibel  hukum termodinamika 2 menyatakan
“Kalor mengalir secara alami dari benda yang panas ke benda yang dingin, kalor tidak akan
mengalir secara spontan dari benda dingin ke benda panas”.
PENERAPAN TERMODINMIKA PADA
AC

(Ac) air conditioner (ac) alias pengkondision udara merupakan seperangkat


alat yang mampu mengkondisikan ruangan sesuai yang kita inginkan,
mengkondisikan suhu ruangan menjadi lebih rendah dibanding suhu
lingkungan sekitarnya
Sistem kerja ac terdiri dari bagian yang berfungsi untuk menaikkan dan
menurunkan tekanan supaya penguapan dan penyerapan panas dapat
berlangsung
KOMPRESOR
Kompresor berfungsi sebagai
pompa untuk mensirkulasikan
refrigerant (freon) dengan  cara
menghisap refrigerant dari
evaporator dan didorong untuk
menuju kondensor. Refrigerant
keluaran kompresor akan
bertekanan dan bertemperatur
tinggi, juga berbentuk gas.
Kompresor sendiri pada sistem AC
terdapat beberapa tipe yaitu tipe
reciprocating dan tipe rotary.
KONDENSOR
Kondensor berfungsi untuk
mendinginkan gas refrigerant (freon)
yang bertekanan dan bertemperatur
tinggi setelah melewati kompresor. Pada
tahap ini, refrigerant akan mengalami
proses kondensasi yang menyebabkan
terjadinya perubahan bentuk refrigerant,
dari gas menjadi cair. Semakin besar
panas yang dikeluarkan oleh kondensor
maka semakin baik pula efek pendinginan
pada evaporator.
KATUP EKSPANSI
Katup ekspansi berfungsi untuk
mengkabutkan refrigerant (freon).
Cairan refrigerant dari receiver
dryer akan menuju ke katup
ekspansi dan pada katup ekspansi
didalamnya terdapat lubang-lubang
kecil (lubang orrifice), sehingga
ketika refrigerant melewati lubang
orrifice ini, refrigerant akan
berubah bentuk dari cair menjadi
kabut (partikel-partikel kecil).
EVAPORATOR
Fungsi Evaporator berkebalikan dari
komponen kondensor, yaitu untuk
menyerap panas. refrigerant yang
melewati evaporator ini akan menyerap
panas dari udara yang dihembuskan oleh
blower. Sehingga udara yang dihembuskan
oleh blower setelah melewati evaporator
akan bersuhu dingin. Karena refrigerant
tadi menyerap panas dari udara maka
bentuk refrigerant setelah keluar dari
evaporator akan berubah dari yang
berbentuk patikel-partikel kecil menjadi
gas.
Kesimpulan
Jadi pada intinya prinsip pendinginan udara pada ac melibatkan
siklus refrigerasi, yakni udara didinginkan oleh
refrigerant/pendingin (biasanya freon), lalu freon ditekan
menggunakan kompresor sampai tekanan dan suhu udaranya
naik.  proses tersebut diatas berjalan berulang-ulang sehingga
menjadi suatu siklus yang berfungsi mengambil kalor dari
udara dan membebaskan kalor ini ke tempat lain semisal di
luar ruangan.

Anda mungkin juga menyukai