Anda di halaman 1dari 8

Struktural Fungsional

Yosi Agustina
(2001104)
Pengertian Teori Struktural Fungsional
Teori Struktural Fungsional merupakan teori yang menekankan pada keseimbangan
sistem pada keluarga dan masyarakat. Setiap anggota keluarga memiliki peran, tugas dan
tanggung jawabnya masing-masing. Seperti ayah yang berperan sebagai pencari nafkah, ibu
yang berperan sebagai ibu rumah tangga untuk mengurus anak, memasak dan merapihkan
rumah serta anak yang berperan untuk belajar dan membantu orang tua.
Konsep Struktural Fungsional
Konsep struktural-fungsionalis yaitu masyarakat sebagai bagian suatu sistem yang
berinteraksi untuk mempromosikan stabilitas atau transformasi melalui interaksi mereka.
Pendekatan konseptual ini menunjukkan bahwa, untuk memahami sistem sosial, kita harus
melihat bagian-bagian dari sistem yang mendukung kegiatan tertentu dan keterkaitan
mereka (Chilcott, 1998 dalam Potts, Vella, Dale, & Sipe, 2014).

Teori ini memiliki konsep bahwa keluarga memiliki struktur, adanya pembagian peran,
tugas dan tanggung jawab, hak dan kewajiban, menjalankan fungsi keluarga, mempunyai
aturan dan nilai atau norma yang harus diikuti dan mempunyai tujuan.
Pendekatan Struktural Fungsional
Pendekatan struktural fungsional adalah pendekatan teori sosiologi yang diterapkan dalam
institusi keluarga. Keluarga sebagai sebuah institusi dalam masyarakat mempunyai
prinsip-prinsip serupa yang terdapat dalam kehidupan sosial masyarakat. Pendekatan ini
mempunyai warna yang jelas, yaitu mengakui adanya segala keragaman dalam kehidupan
sosial. Keragaman ini merupakan sumber utama dari adanya struktur masyarakat. Dan
akhirnya keragaman dalam fungsi sesuai dengan posisi seseorang dalam struktur sebuah
system (Megawangi dalam Lestari & Pratiwi, 2018).
Persyaratan Struktural
Persyaratan struktural yang harus dipenuhi menurut Levy dalam (Lestari & Pratiwi, 2018) agar
struktur keluarga sebagai sistem dapat berfungsi:
• Diferensiasi peran. Dari serangkaian tugas dan aktivitas yang harus dilakukan dalam keluarga, maka
harus ada alokasi peran untuk setiap aktor dalam keluarga.
• Alokasi solidaritas. Distribusi relasi antaranggota keluarga menurut cinta, kekuatan, dan intensitas
hubungan. Cinta atau kepuasan menggambarkan hubungan antar anggota.
• Alokasi ekonomi. Distribusi barang-barang dan jasa untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Diferensiasi tugas juga ada dalam hal ini terutama dalam hal produksi, distribusi dan konsumsi dari
barang dan jasa dalam keluarga.
• Alokasi politik. Distribusi kekuasaan dalam keluarga dan siapa yang bertanggung jawab atas setiap
tindakan anggota keluarga. Agar keluarga dapat berfungsi maka distribusi kekuasaan pada tingkat
tertentu diperlukan.
• Alokasi integrasi dan ekspresi. Distribusi teknik atau cara untuk sosialisasi, internalisasi, dan
pelestarian nilai-nilai dan perilaku yang memenuhi tuntutan norma yang beriaku untuk setiap
anggota keluarga.
Teori struktural fungsional ini menekankan pada keseimbangan sistem pada keluarga dan masyarakat.
Setiap anggota keluarga memiliki peran, tugas dan tanggungjawabnya masing-masing. Seperti ayah
yang berperan sebagai pencari nafkah, ibu yang berperan sebagai ibu rumah tangga untuk mengurus
anak, memasak dan merapihkan rumah serta anak yang berperan untuk belajar dan membantu orang
tua.
Sumber Rujukan
Siti fadhilah Husna. 2019. Penerapan TeoriI Keluarga dalam Kehidupan Teori Keluarga.
rhttps://www.researchgate.net/publication/334454662
Diakses pada 21 februari 2021
Terima Kasih!

Anda mungkin juga menyukai