Anda di halaman 1dari 7

TEORI SISTEM KELUARGA

Teori sistem merupakan sesuatu cara untuk menjelaskan sebuah unit keluarga
sebagai sebuah unit yang berkaitan dan berinteraksi dengan sistem yang lain. Teori ini
menggambarkan sebuah teori organisasional yang lebih memiliki kaitan dengan studi
dan gambaran tentang cara bagaimana hal-hal berkaitan satu sama lain, bukan sekedar
menganalisis hal-hal itu sendiri (Braden, 1984).
SISTEM
Sebuah sistem didefinisikan sebagai suatu unit kesatuan yang diarahkan pada
tujuan, dibentuk dari bagian-bagian yg berinteraksi dan saling ketergantungan satu
dengan yang lainnya dan dapat bertahan dalam waktu tertentu. Sistem ini bersama
dengan lingkungan, membentuk suatu bidang yang luas yaitu totalitas dari apa yang
harus dipelajari dalam situasi tertentu. Sistem dan bagian-bagiannya mempunyai
komponen-komponen fungsional dan struktural, struktur berkaitan dengan susunan
dan organisasi bagian-bagian dari sistem, sedangkan fungsi menyatakan maksud dan
tujuan-tujuan sistem, seperti aktivitas-aktivitas yang penting untuk menjamin
kelangsungan hidup, kontinuitas dan pertumbuhan sistem. Fungsi dan analisa sistem
juga didefinisikan sebagai hasil atau akibat dari struktur.

KARAKTERISTIK TEORI SISTEM
a. Sistem tidak terdapat dalam suatu yang vakum konteks dimana sistem tersebut
berfungsi menjadi kritis.
b. Hubungan timbal balik antara bagian-bagian dari suatu sistem merupakan focus
utama dari suatu perspektif sistem.
c. Keseluruhan lebih besar daripada jumlah bagian-bagian dari sistem.
d. Apasaja yang mempengaruhi sistem itu sebagai suatu kesatuan akan
mempengaruhi setiap bagian dari sistem tersebut.
e. Sebab dan akibat dapat saling bertukaran ( pemikiran kausalitas sirkuler)

Macam sistem terdiri dari:
1. Sistem sosial
Adalah suatu sistem yang terdiri dari peran-peran sosial yang diikat oleh
interaksi dan saling ketergantungan satu sama lain.
2. Sistem terbuka
Adalah suatu sistem yang terdapat dalam lingkungan yang dengannya sistem
tersebut berinteraksi antara keluarga dengan sistem lingkungan atau
masyarakat sekitarnya.
3. Sistem tertutup
Adalah tidak adanya hubungan atau interaksi anatara sitem yang ada pada
lingkungan/masyarakat dengan keluarga.
Keluarga merupakan sistem sosial yg terbuka/hidup artinya dalam keluarga
terdiri dari anggota keluarga, terjadi interaksi antar anggota dan lingkungannya,
terorganisir dan mempunyai tujuan/fungsi sehingga setiap keluarga mempunyai ciri
atau sifat yang berbeda dengan keluarga lain.
Adapun karakteristik sistem keluarga, meliputi :
1. Memiliki komponen subsistem pasangan, orang tua-anak, sibling dan subsistem
lain yang berinteraksi dan saling tergantung serta mempunyai fungsi sendiri-
sendiri.
2. Memiliki batas-batas keluarga, artinya dalam keluarga mempunyai filter
terhadap asupan sosial budaya dari masyarakat serta mempengarui masyarakat
secara selektif;
3. Keluarga berada pada sistem yang lebih besar yaitu masyarakat disekitarnya
seperti desa, kota atau wilayah yang lain;
4. Keluarga merupakan suatu sistem terbuka, yaitu terdapat interaksi dengan
lingkungan atau ssling mempengaruhi antaristem;
5. Mempunyai pola organisasi yang mempengaruhi fungsi dari keluarga tersebut;
Secara ringkas sistem yang mempengaruhi keluarga dapat digambarkan sebagai
berikut:
Subsistem Keluarga
Keluarga merupakan sebuah subsistem yang yang saling berinteraksi dan
berhubungan diatur sedemikian rupa dalam sebuah dalam berbagai posisi, peran
dan norma yang selanjutnya diorganisir dalam subsistem-subsistem dalam keluarga.
Sebuah keluarga inti, paling tidak mempunyai subsistem interpesonal yang masing-
masing menjalankan fungsinya dan tujuan-tujuannya.

Subsistem keluarga didasarkan pada beberapa rangkaian hubungan dalam keluarga
1. Subsistem pasangan suami-istri
Disini anggota orang dewasa berhubungan satu sama lain sebagai (a) pasangan
perkawinan dan (b) orang tua dari turunan mereka
2. Subsistem orang tua-anak
Subsistem ini terdiri dari orang tua dan anak-anak mereka. Subsistem ini
mempunyai fungsi-fungsi menjadi orang tua (sosialisasi) termasuk peran-peran
ayah dan ibu, dan peran anak-anak.
3. Subsistem sibling
Subsistem ini terdiri dari anak-anak yang dicirikan oleh hubungan anak-anak
satu sama lain.
4. Subsistem lain
Subsistem ini mungkin juga ada, seperti subsistem kakek/nenek-cucu, atau
subsistem paman/keponakan dalam satu keluarga besar.


Subsistem Pasangan
Merupakan subsitem tradisional yang terbebtuk ketika dua orang dewasa
berlainan jenis kelamin sepakat untuk hidup bersama dengan tujuan-tujuan utama
saling menolong dan memenuhi kebutuhan cinta dan seksual satu sama lain. Pasangan
perlu saling melindungi,di samping saling melengkapi. Subsistem pasangan sangat vital
bagi pasangan, karena subsistem tersebut berlaku sebagai suatu tempat pelindungan
terhadap stres eksternal dan merupakan alat untuk melakukan kontak dengan sistem
sosial yang lain. Subsistem in merupakan subsistem keluarga yang palnting (Goldenberg
dan Goldenbrg, 1985). Subsistem pasangan harus membedakan dirinya untuk
menampilkan dukungan satu sama lain (fungsi menjadi orang tua).peran yang
kemudian
Subsistem Orang Tua-Anak
Subsistem orang tua-anak ini meliputi orang tua dan hubungan keduanya
dengan anak-anaknya (Minuchin, 1974). Dengan sebuah kwluarga yang mempunyai
anak dan atau mngadopsi anak pasangan maka keluarga inti brkembang dalam
kemajemukan, karena sebuah aubssitem baru terbentuk.
Subsistem Sibling
Subsistem ini terdiri dari anak-anak yang oleh hubungan anak-anak satu sama
lain. Dalam suatu keluarga, dengan kehadiran anak-anak berikutmya maka subsitem
kakak-adik akan menjadi suatu kenyataan yang tidak bisa dihindarkan. Di sini anak-
anak akan mencoba berhubungan dengan dunia teman sebaya. Anak-anak belajar
memberi dukungan, memainkan peran, marah, benegosiasi, bekerja sama, meniru satu
sama lain. Dalam hubungan dengan saudara sekandung., anak-anak bermain berbagai
peran yang kemudian membantu mereka ketika mamasuki dunia diluar dunia keluarga.
Siignifikasinya dari subsistem sibling ini adalah anak-anak tunggal lebih aman didalam
dunia orang dewasa daripada tinggal dalam dunia sebaya mereka. Bersamaan dengan
itu pula, anak-anak ini mempuyai kesulitan melakukan pengungkapan, bekerjasama,
dan bersaing dengan anak-anak sebaya lain.


Subsistem lain
Subsistem ini mungkin juga ada, seperti subsistem kakek/nenek-cucu, atau
subsistem paman/keponakan dalam satu keluarga besar.
Karakteristik keluarga yang sehat
Dalam menyimpulkan penggalian terhadap konsep dasar dan definisi teori
sistem dan bagaimana konsep-konsep dasar tadi dilukiskan dan diaplikasikan dalam
sistem keluarga maka cocok untuk menggambarkan bagaimana gambaran dikatakan
sebuah keluarga sebagai suatu keluarga yang sehat.
Menurut lewis dan kawan-kawan (1976), yang dimaksud dengan keluarga sehat
adalah : sebuah sistem yang secara maksimal dapat sukses dengan ciri-ciri strukturnya
yang rumit yaitu:
1. Merupakan organisasi yg sangat fleksibel.
2. Mampu dan toleran terhadap perubahan-perubahan internal.
3. Merupakan subsistem yang sangat otonom
4. Merupakan subsistem yang terbuka terhadap lingkungan luar yang hasilnya
dalam bentuk mengalirnya berbagai bentuk informasi, pengalaman, dan asupan
secara terus-menerus kedalam keluarga.

Sedangkan Pratt (1976) menggali lebih jauh dengan mengatakan keluarga yg sehat
adalah keluarga yang energik dimana orang berkembang dalam matriks keluarga
melalui kebebasan dan perubahan. Lebih jauh Pratt mencirikan keluarga sehat sebagai
berikut:
1. Adanya upaya-upaya aktif untuk mengatasi dan menguasai hidup mereka
dengan mencari informasi, menemukan pilihan dan membuat keputusan.
2. Merupakan suatu organisasi internal yang longgar dimana hubungan peran-
peran bersifat fleksibel dan responsif, dimana setiap orang berpartisipasi dalam
Adanya interaksi satu sama lain yg dilakukan oleh semua anggota keluarga
secara teratur.
3. Melakukan berbagai kontak aktif dengan berbagai kelompok dan organisasi,
termasuk : kesehatan, pendidikan, rekreasi, dan asosiasi-asosiasi bisnis dalam
komunitas dengan tujuan untuk memperkokoh dan memenuhi keinginan para
anggota keluarga.
4. keputusan yg didalamnya ia dipengaruhi, serta hubungan-hubungan yg sifatnya
mendukung perkembangan dan otonomi sekarang.
















DAFTAR PUSTAKA
Andarmoya, sulistyo.2007. Keperawatan keluarga. Jakarta : Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai