Anda di halaman 1dari 12

Pertemuan 2

SISTEM DALAM KELUARGA


Materi Pertemuan 2

Sistem dalam Keluarga


1. Kerangka Pemikiran
2. General System Theory
3. Karakteristik Keluarga
4. Metode dan Penerapan
5. Penelitian
Kerangka Pemikiran
• Teori sistem umum berakar pada pandangan dunia organismik yang
mengistimewakan holisme, integrasi, dan kemunculan (Pepper, 1942). Ludwig
von Bertalanffy (1950, 1968).
• Salah satu ciri utama teori sistem adalah adanya saling ketergantungan unsur-
unsur dalam sistem.
• Von Bertalanffy berusaha menemukan model, prinsip, dan hukum yang berlaku
untuk sistem umum atau subkelasnya, terlepas dari jenisnya masing-masing, dan
sifat elemen komponennya, atau hubungan 'kekuatan' di antara mereka (von
Bertalanffy, 1975).
General System Theory
• Individu yang bergabung Bersama dalam ikatan perkawinan, menciptakan
kemitraan yang berkomitmen, dan menjadi orang tua semuanya menciptakan
sistem keluarga, yaitu Ketika mereka menciptakan pola komunikasi berkelanjutan
yang menjadi ciri khas identitas keluarga mereka.

• GST mengakui bahwa semua sistem, termasuk keluarga, dicirikan oleh beberapa
karakteristik penting, yaitu saling ketergantungan, keutuhan, pola pengaturan
sendiri, keterbukaan, umpan balik, hierarki, kompleksitas interaktif dan kesetaraan
(Galvin, Braithwaite, & Bylund, 2015; White; & Klein, 2002).
Karakteristik Keluarga
1. Saling ketergantungan. Saling ketergantungan membahas interkoneksi anggota
keluarga. Ini menandakan bahwa perubahan dalam satu anggota keluarga
mempengaruhi semua anggota keluarga

2. Keutuhan, menegaskan bahwa keseluruhan lebih besar dari jumlah bagian-


bagiannya. Interaksi keluarga menampilkan karakteristik tertentu dari masing-
masing ikatan hubungan diad dan keseluruhan rangkaian koneksi masing-masing
unit.

3. Pengaturan Mandiri. Berbagai aturan dan pesan digunakan oleh anggota


keluarga untuk secara rutin dan strategis dalam mengatur system keluarga
mereka.
4. Keterbukaan. Sistem keluarga merupakan sistem yang ‘terbuka’, karena mereka
dipengaruhi oleh kondisi sosial dan norma-norma di luar sistem keluarga.
Negosiasi perubahan terlibat ketika adanya orang,gagasan atau pengalaman baru.

5. Umpan balik, yang menunjukkan bahwa anggota berinteraksi dengan cara yang
dapat diterima, mengikuti aturan keluarga. Karena system diarahkan pada
homeostasis, maka banyak umpan balik dalam kehidupan keluarga
mempertahankan pola keluarga yang ada.

6. Hierarki. Organisasi dan keanggotaan subsistem keluarga bergeser seiring


bertambahnya usia anggota, ketika individu hadir atau hilang. Batas (baik literal
dan metaforis) ditarik melalui komunikasi keluarga untuk menetapkan status in-
group dan out-group di berbagai tingkatan dalam hierarki subsistem keluarga.
7. Kompleksitas Interaktif. Dalam interaksi komunikasi, menjadi tidak
penting dan bermakna untuk mengidentifikasi siapa yang
‘menyebabkan’ masalah.

8. Kesetaraan. Bagaimana pengalaman hidup yang berbeda dapat


mengarah pada hasil yang sama, atau keadaan akhir yang dapat
dicapai dengan cara yang berbeda dari titik awal yang berbeda.
(Littlejohn, 2002).
METODE DAN PENERAPAN
 Pada dasarnya ikatan kekeluargaan mereka terbentuk melalui komunikasi
konstitutif (constitutive communication).

 Sistem keluarga bergantung pada wacana para anggotanya untuk


menciptakan, memelihara, hingga mengakhiri identitas keluarga.
 Yerby (1995) berpendapat bahwa teori sistem membantu ahli komunikasi untuk
memahami bagaimana perilaku anggota keluarga saling terkait, bahwa :
a. Pola interaksi yang sedang berlangsung mempengaruhi keluarga, lebih dari
tindakan satu anggota,
b. Pergulatan hubungan yang terjadi menjadi tanggung jawab bersama, daripada
melempar kesalahan pada satu orang.
c. Beberapa masalah dipahami dengan memeriksa warisan antar generasi
pengalaman keluarga.
PENELITIAN
• Galvin dan Young (2010) membahas peran teori sistem dalam menyediakan lensa bagi praktisi
perawatan kesehatan untuk mengantisipasi dan mengatasi masalah yang dihadapi keluarga.

• Gottman, Ryan, Swanson, dan Swanson (2005) melakukan eksperimen yang dirancang untuk
mengidentifikasi intervensi keluarga yang memprediksi peningkatan konflik pasangan.

• Nadeau (2008) membuat makna keluarga selama proses berkabung. Ia melibatkan teori interaksi
simbolik (untuk mendapatkan apa yang keluarga lakukan dalam menciptakan dan mempertahankan
makna melalui komunikasi mereka) dengan teori sistem (untuk mengetahui bagaimana proses ini
dijalankan dalam keluarga) dengan hasil dua keluarga yang berbeda sangat bervariasi dalam struktur
keluarga, aturan dan norma di seluruh sistem, dan interaksi peran dalam sistem keluarga.
• Virginia Satir, terapis keluarga yang merupakan anggota kelompok Palo Alto juga
mendukung pandangan bahwa anggota keluarga yang diidentifikasi dengan gejala
kesehatan mental dapat berfungsi dalam banyak cara untuk mempertahankan
status quo dalam keluarga. Komponen dalam kajian ini termasuk dalam aspek
komunikasi, aturan harga diri, dan terkait dengan masyarakat. Ia percaya
keterlibatan individu dengan pengalaman emosional bersama anggota keluarga
adalah cara untuk mendorong perubahan dalam sistem keluarga.
• Silahkan masuk ke kanal Diskusi...
• mengisi Kuis...
• dan kerjakan Tugas....

Anda mungkin juga menyukai