Anda di halaman 1dari 10

KODE ETIK PROFESI

dan PENGEMBANGAN
RMIK
KELOMPOK 1
ALDA FITRIA A P (P17410181033)
DITA NOVIAMALINDA (P17410181014)
JIHAN SAHILA (P17410181021)
SOFIAN DANI KUMARA (P17410181033)
AINUN NABILAH (P17410181033)
KODE ETIK
Merupakaan pedoman sikap dan perilaku perekam medis dalam serta mempertanggung jawabkan
segala tindakan profesinya baik kepada profesi, pasien, maupun masyarakat luas.
01 02
Mengumpulkan, mengitegrasikan, Membuat standar dan pedoman manajemen
menganalisis data pelyanan kesehatan primer informasi kesehatan meliputi aspek legal
dan sekunder, menyajikan dan mendesiminasi dengan unsur keamanan, kerahsiaan,
informasi, menata sumber informs bagi sekuritas, privasi serta integrasi data.
RUANG kepentingan riset, perencanaan, monitoring
dan evalusai pelayanan kesehatan.

LINGKUP
03
Manajemen opasional unit kerja manajemen
informasi kesehatan, dibagi berdasarkan
kemampuan sarana pelayanan kesehatan alam
menjalankan manajemen informasi kesehatan.
1. Pelayanan rekam medis berbasis kertas (rekam medis yang berisi
lembar administrasi dan diolah , ditata/assembling dan disimpan secara
manual)

2. Pelayanan rekam medis manual dan registrasi komputerisasi


(Rekam medis berbasis komputerisasi, namun masih terbatas pada
system pendaftaran)

3. Pelayanan manajemen kesehatan terbatas (Pelayanan rekam medis


yang diolah menjadi informasi dan pengelolaannya secara
komputerisasi)

BENTUK PELAYANAN
REKAM MEDIS
4. Pelayanan system informasi terpadu (Computerized Patient Record
(CPR), yang disusun dengan mengambil dokumen langsung dari system
image dan system struktur dokumen yang berubah)

5. Pelayanan MIK dengan Rekam Kesehatan Elektronik (WAN) (Sistem


pendokumentasi sudah berubah dari Electronic Medical Record (EMR)
menjadi HER (Electronic Health Record) rekam kesehatan dan
elektronik)

BENTUK PELAYANAN
REKAM MEDIS
PERKEMBANGAN
PROFESI
PERKEMBANGAN PROFESI

Keberadaan rekam medis di rumah sakit menjadi


satu keharusan apabila pihak rumah sakit ingin lolos
akreditasi. Kebutuhan akan tenaga rekam medis di
Indonesia masih sangat besar, Indonesia masih
membutuhkan sekitar 200 ribu hingga 300 ribu tenaga
rekam medis. Idealnya, tiap rumah sakit memiliki minimal
tiga hingga lima orang tenaga rekam medis. Saat ini
seorang tenaga rekam medis diharapkan mampu
mengelola (mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan
mempresentasikan) data. Saat ini, kesadaran akan
informasi sangat tinggi, karena tanpa informasi yang
akurat manajemen tidak bisa berbuat apa - apa
Tenaga rekam medis merupakan profesi yang
paling besar dipengaruhi oleh perubahan
teknologi. Data penghubung dari pertukaran
informasi melalui sistem jaringan antar rumah
sakit atau bahkan global, merupakan data hasil
rekam medis.

PERKEMBANG
AN PROFESI Paradigma tentang rekam medis juga terkena
dampaknya sehingga dalam abad globalisasi
ini sebutan profesi 'rekam medis' (RM)
menjadi profesi 'manajemen informasi
kesehatan' (MIK) pengertiannya berubah
dengan membawa konsekuensi pada
keseluruhan tata nilai keprofesian bahwa ilmu
RM terlahir kembali dalam suatu perwujudan
baru.
PERKEMBANGAN PROFESI

Praktisi MIK dituntut untuk memahami apa yang melandasi perubahan itu,
bagaimana kegunaan RM dan apa peran dirinya dalam transformasi paradigma
MIK ini. Rekam Medis bentuk tradisional terfokus pada unit kerja dengan tugas
terutama untuk memproses dan melacak berkas dan bukannya memproses
dan mencari informasi. Dengan adanya revolusi TIK, masukan dalam RM
berbasis butiran informasi dan diolah dengan pendekatan elektronik sehingga
disebut RM elektronik (RM/K-e) merupakan versi evolusi ke-5. Pendekatan
RM/K-e ini ditunjang sarana TIK yang
bernama internet (atau intranet atau wireless) sehingga data / informasi dalam
RM/K-e itu dapat dibandingkan (comparability) dan ditafsirkan
(interpretability) secara mengglobal.
THANKS
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai