Oleh
Oktamianiza, SKM, M.Kes
Pendahuluan
Melesatnya perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang melanda dunia terutama dalam dasa
warsa terakhir telah berpengaruh besar bagi
perubahan sudut pandang paradigma profesi RM
menjadi profesi MIK
Selama ini, kata RM diartikan bermacam-macam
yakni untuk menjelaskan pengertian profesional,
edukasi, unit kerja, tenaga pengelola, lembaran
formulir/berkas, manajemen pengolahan, cabang
keilmuan maupun pengetahuan.
Dengan berkembangnya sudut pandang paradigma
baru, maka kata “rekam medis” dan “manajemen
informasi kesehatan” menjadi berbeda secara nyata.
Rekam Medis (RM)
Hanya ditujukan tentang data/informasi
pasien yang dihasilkan sarana pelayanan
kesehatan yakni yang ditulis oleh tenaga
kesehatan dan penunjang.
Baik yang ditulis secara manual oleh tenaga
kesehatan ataupun melalui media elektronis,
seperti hasil pemeriksaan berbagai alat
kedokteran (USG, EKG, EMG, MRI,
radiologi) bahkan temuan benda asing
(peluru, gundu, gunting, dll).
Manajemen Informasi Kesehatan (MIK)
Mencakup kronologis operasionalisasi kegiatan
perolehan, pemrosesan, pengeluaran data/informasi
pasien mulai dari TPP, berobat jalan, perawatan,
pulang perawatan.
Wajib untuk mengumpulkan, menjaga, menata,
mengolah, mengevaluasi, menganalisis
data/informasi pasien secara berkualitas sehingga
bermanfaat terutama bagi kepentingan pasien,
peningkatan pelayanan kesehatan serta dalam
pengambilan keputusan pimpinan dan pihak
eksternal (asuransi, polisi, pengadilan,dll)
Sebutan untuk ahli atau profesional MIK
adalah ahli MIK atau HIM Specialist .
Unit kerjanya bukan Rekam Medis (MRD =
medical record department) tetapi unit kerja
Manajemen Informasi Kesehatan (MIK).
Adanya perubahan ini, membawa
konsekuensi pada eskalasi pendayagunaan
MIK dalam peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan.
Perubahan Paradigma RM Menjadi MIK
Membawa Pengaruh pada Peran Profes
Perbandingan Paradigma MIK Lama dan Baru
Sebutan Cara RM Tradisional Paradigma baru : MIK (vision 2006)
Dalam ruang unit kerja
Tempat kerja ? Berbasis informasi
(bagian, departemen, seksi)
Difinisi item data
Pemodelan data
Model RM ? Bentuk risik rekam medis
Data administrasi
Data audit
Mencari secara elektronis
Data dikumpulkan secara Sumber-sumber data/pengetahuan digunakan secara
Tampilan ?
agregat dan dipresentasikan simultan, bersamaan
Menggunakan statistik dan teknik pemodelan data
Penerapan logical data
Alur data dan rekayasa ulang (reenginering)
Isi RM ? Formulir dan disain RM
Perkembangan aplikasi
Penunjang aplikasi
Sekuritas, audit dan program pengawasan
Kerahasiaan dan pelepasan
Aspek hukum ? Penilaian risiko dan analisis
informasi
Pencegahan dan ukuran pengawasan
Bentuk tradisional terfokus pada unit kerja
dengan tugas terutama untuk memproses dan
melacak berkas dan buknannya memproses
dan mencari informasi.
Membawa konsekuensi pada perubahan
mendasar pada peran profesi MIK yang bila
dilaksanakan dengan benar akan
meningkatkan pendayagunaan MIK di abad
21.
APA ITU PARADIGMA ?
Paradigma adalah “... A set of
assumptions, concepts, values and
practices that constitutes a way of
viewing reality for the community that
shares them, especially in an
intellectual disicpline”
5. Industri
Menjalankan riset dan pengembangan
Merencanakan strategi pemasaran
Peran Profesi MIK
1. Manajer MIK
Bertanggungjawab untuk memberi arahan
fungsi MIK pada luasnya cakupan organisasi.
Perannya dalam posisi lini ataupun staf.
Bekerjasama dengan pimpinan informasi
puncak dan pengguna sistem informasi hingga
ke sistem yang lebih maju, penggunaan metoda,
penunjang aplikasi, memperbaiki kualitas data,
mengakses data, kerahasiaan, sekuritas dan
penggunaan data.
2. Spesialis Data Klinis (SDK)
Memfokuskan diri pada fungsi manajemen data dalam
berbagai aplikasi
Termasuk kode klinis, keluaran manajamen, registrasi
khusu dan riset yang menggunakan data base
3. Koordinator Informasi Pasien (KIP)
Membantu konsumen menangani informasi kesehtan
pribadi pasien
Termasuk riwayat kesehatan pribadi dan pelepasan
informasi
Membantu konsumen dalam memahami berbagai
pelayanan yang ada di instansi yankes
Menjelaskan cara mendapatkan akses ke sumber
informasi keseahatan
4. Manajer Kualitas Data
Bertanggungjawab dalam melaksanakan fungsi
manajemen data dengan kegiatan perbaikan mutu secara
berkesinambungan bagi integritas data organisasi,
Membuat kamus data
Perkembangan kebijakan
Pemonitoran kualitas data dan audit
5. Manajer Sekuritas Informasi
Bertanggungjawab dalam menata sekuritas informasi
secara elektronis
Termasuk penyebarluasan persyaratan sekuritas, kebijakan
dan sistem untuk melakukan/mengeluarkan pendapat
tentang sesuatu tanap risiko dihukum dan audit kinerja
6. Administrator Sumber Data
Menangani generai RM masa depan
Manajemen data dan penggunaan perangkat teknologi
seperti RM berbasis komputer
Tempat penyimpanan data
Bank data yang menangani pelayanan sekarang atau
kebutuhan mendatang lintas kontinum
Melengkapi akses atas informasi yang dibutuhkan
Menjamin integritas data jangka panjang dan cara
perolehannya
7. Riset dan Spesialis Penunjang Keputusan
Membantu pimpinan untuk memperoleh informasi bagi
pengambilan keputusan dan perkembangan strategi
dengan menggunakan berbagai perangkat analisis dan
PENGEMBANGAN PERAN MIK
Permasalahan yang Menghambat
Terciptanya MIK dan Harus Dikendalikan
1. Masalah Formulir
Formulir asuransi harus diisi dengan diagnosis yang ditegakan
diakhir masa perawatan dan bukan sementara pasien tengah
dirawat. Dokter harus bertanggungjawab atas isi informasi
medis yang ada dalam formulir asuransi serta melengkapi dan
menandatanganinya sesuai ketentuan dari perusahaan asuransi
tersebut.
Formulir catatan perawat diisi oleh perawat. Formulir yang
harus diisi dokter (instruksi dokter, catatan perkembangan)
tidak boleh diisi oleh perawat.
Instruksi dokter per telepon, hanya diterima oleh perawat yang
berwewenang dan wajib dicatat perawat tersebut pada lembar
untuk dokter yaitu lembar Catatan Perkembangan, dan bukan
Catatan Perawat.
Dokter wajib meminta perawat penulis pesan telepon
untuk mengulang kalimat yang ditulisnya sebelum
mengakhiri telepon tersebut.
Dalam tempo 24 jam catatan itu harus disyahkan dengan
ditandatangani dokter sebagai persetujuan tentang apa
yang dicatat perawat.
Jika dokter berada jauh dari kota tempat RS berada dan ia
tidak dapat kembali dalam 24 jam maka dokter tidak boleh
mendikte melalui telepon.
Unit kerja MIK (RM) harus memberikan tuntunan tentang
cara mengisi dan kegunaan masing-masing formulir
kepada tenaga kesehatan yang akan menggunakan
formulir tersebut.
2. Tata Tertib Pengisian RM
Tulisan harus jelas, dapat dibaca
Nama lengkap yang jelas/paraf dan tanggal
penandatanganan haru ada
Informasi tidak boleh kadaluwarsa
Informasi yang dibuat oleh tenaga kesehatan
(manual/elektronis) harus mengikuti standar dan kriteria
keilmuan profesi keseahtan yang bersangkutan
3. Lokasi Jauh Dari Pusat Pelayanan
Bila lokasi penyimpanan berkas RM jauh dari pusat
pelayanan (OPD) maka pimpinan setempat harus
menjembataninya. (menggunakan ban berjalan, penetapan
sistem perjanjian, dll)
Bila perlu tinjau ulang apakah sebaiknya diadakan re-
4. Ringkasan Riwayat Pulang (RRP) (Discharge
Summary)
Setiap pasien rawat inap pulang harus diakhir dengan
pembuatan RRP (DS) atau resume oleh tenaga kesehatan
yang merawat pasien.
Bila pasien ditangani oleh tim kesehatan maka ketua tim
berkewajiban membuat RRP
Pengisian RRP harus lengkap.
Harus diuraikan secara kronologis riwayat penyakit
pasien dari sebelum masuk RS hingga ditegakkannya
diagnosis sesuai hasil konfirmasi laboratorium dan
patologi.
Diagnosis sekunder dicatat di bawah diagnosis primer.
Bila ada operasi atau tindakan lain harus diawali dengan
KESIMPULAN
Mendayagunakan MIK di awal abad 21 demi
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dapat
dimulai dengan menata langkah awal.
Dengan mensosialisasikan pemahaman tentang
perubahan paradigma, kegunaan RM dan trend
perkembangan terkini tentang peran profesi yang akan
menajalankan MIK.
Tugas penting organisasi profesi terkait (PORMIKI)
adalah untuk meningkatkan kualitas SDM-nya melalui
beragam upaya, termasuk membuat standardisasi
profesi yang digunakan dalam praktek.
Perkembangan TIK dalam bidang kesehatan perlu diketahui
oleh seorang ahli MIK untuk disebarluaskan ke berbagai
pihak, karena informasi yang mengandung pengetahuan
senantiasa berguna bagi manajemen unit-unit kerja di
instansi pelayanan kesehatan.
Dengan adanya perkembangan paradigma, maka manajer
MIK dituntut untuk meningkatkan pengetahuan yang ada.
Bagi pimpinan instansi pelayanan kesehatan perlu menata
langkah, membuat strategi perencanan dan menyesuaikannya
dengan kondisi masing-masing instansi pelayanan kesehatan.
Sebelum menjalankan MIK, berbagai masalah intern RS
yang menyangkut ketidakdisipilinan, kurangnya keteraturan
dan banyaknya masalah operasional harus dibenahi dengan
serius.
TERIMAKASI
H