Anda di halaman 1dari 7

Indonesian Journal of Health Information Management (IJHIM) Vol. 1 No.

2 (2021)

Literature Review: Tinjauan Kesiapan Penerapan Rekam Medis Elektronik Dalam Sistem
Informasi Manajemen Di Rumah Sakit

Literature Review: Review of Readiness for Application of Electronic Medical Records in


Management Information Systems in Hospitals

Cordylia Amelinda Jeannette Sulistya1, Rohmadi2


1,2
Prodi D3 RMIK STIKes Mitra Husada Karanganyar
Papahan Tasikmadu Karanganyar, 57720

*e-mail korespondensi: Cordyliamelinda7@gmail.com

Abstrak

Teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang begitu pesat di berbagai sektor, termasuk di sektor
kesehatan salah satunya adalah Rekam Medik Elektronik (RME). Penyempurnaan manajemen RME mulai
diterapkan di beberapa Rumah Sakit/ Puskesmas di Indonesia. Demikian kompleksnya tantangan untuk
implementasi RME, maka perlu dilakukan penilaian kesiapan sebelum implementasi RME. Tujuan
penelitian: untuk mengetahui kesiapan penerapan rekam medis elektronik berdasarakan aspek sumber daya
manusia, budaya kerja organisasi, tata kelola dan kepemimpinan, dan infrastruktur. Metode penelitian:
mengkaji jurnal dengan kriteria yaitu penelitian yang telah dipublikasikan, minimal berasal dari jurnal
terakreditasi, dan jurnal yang berkaitan dengan kesiapan penerapan rekam medis elektronik di rumah sakit.
Strategi: menggunakan data sekunder yang diperoleh bukan dari pengamatan langsung akan tetapi dari hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Sumber data yang didapat berupa artikel atau jurnal
yang relevan dengan topic kesiapan penerapan rekam medis elektronik. Hasil penelitian: kesiapan penerapan
rekam medis elektronik masih terdapat beberapa ketidaksiapan dan terdapat juga beberapa yang sudah cukup
siap. Berdasarkan aspek sumber daya manusia belum cukup siap, berdasarkan aspek budaya kerja organisasi
sudah cukup siap, berdasarkan tata kelola dan kepemimpinan sudah cukup siap, dan berdasarkan infrastruktur
belum cukup siap. Saran: perlu adanya perekrutan ahli IT untuk pembuatan software dan untuk mengelola
data, diperlukan pembuatan SOP, membentuk tim khusus dan perlu menyediakan perangkat lunak, prosedur,
database, jaringan komputer dan komunikasi.

Kata kunci : Rekam Medis Elektronik, Kesiapan, Aplikasi, Rumah Sakit

Abstract

Information and communication technology has developed so rapidly in various sectors, including in the
health sector, one of which is Electronic Medical Record (EMR). Improvements in EMR management have
begun to be implemented in several hospitals/health centers in Indonesia. As complex as the challenges for
RME implementation are, it is necessary to conduct a readiness assessment prior to RME implementation. The
purpose: to determine the readiness to apply electronic medical records based on aspects of human resources,
organizational work culture, governance and leadership, and infrastructure. Method: using literature review by
reviewing journals with criteria, namely research that has been published, at least from accredited journals, and
journals related to the readiness to apply electronic medical records in hospitals. Strategy: use secondary data
obtained not from direct observation but from the results of research that has been carried out by previous
researchers. Sources of data obtained in the form of articles or journals that are relevant to the topic of
readiness to apply electronic medical records. The results: the readiness of the application of electronic
medical records, there are still some unpreparedness and there are also some who are quite ready. Based on the
aspect of human resources, it is not quite ready, based on the organizational culture aspect, it is quite ready,

p-ISSN: | e-ISSN: 2807-2596


website: ijhim.stikesmhk.ac.id/index.php/
Indonesian Journal of Health Information Management (IJHIM) Vol. 1 No. 2 (2021)

based on governance and leadership, it is quite ready, and based on infrastructure it is not quite ready.
Suggestion: it is necessary to recruit IT experts for software development and to manage data, it is necessary
to make SOPs, form a special team and provide software, procedures, databases, computer networks and
communications.

Keywords: Electronic Medical Record, Readiness, Application, Hospital

PENDAHULUAN

Rumah sakit wajib meningkatkan kualitas adalah karena kurang siapnya rumah sakit dalam
mutu pelayanan kesehatan dengan cara mengimplementasikan RME (Snyder-Halpern,
memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini 2001).
agar dapat bersaing dengan baik. Salah satu Teknologi informasi dan komunikasi telah
perkembangan teknologi tersebut adalah Rekam berkembang begitu pesat di berbagai sektor,
Medis Elektronik (RME). Penggunaan RME termasuk di sektor kesehatan salah satunya adalah
merupakan pengaplikasian sebuah teknologi Rekam Medik Elektronik (RME). Penyempurnaan
informasi yang digunakan dalam pengumpulan, manajemen RME mulai diterapkan di beberapa
penyimpanan data, pengolahan data serta Rumah Sakit/ Puskesmas di Indonesia. Demikian
pengaksesan data yang tersimpan pada rekam kompleksnya tantangan untuk implementasi
medis pasien di sebuah rumah sakit dalam suatu RME, maka perlu dilakukan penilaian kesiapan
sistem manajemen basis data yang menghimpun sebelum implementasi RME. Ini merupakan
berbagai macam sumber data medis langkah yang paling penting untuk dilakukan
(Handiwidjojo, 2009). lebih dahulu sebelum implementasi. Penilaian
Manfaat RME bagi tenaga medis adalah kesiapan akan membantu identifikasi proses dan
sebagai dasar atau petunjuk untuk merencanakan skala prioritas, juga membantu pembentukan
dan menganalisis sebuah penyakit, merencanakan fungsi operasional untuk mendukung optimalisasi
sebuah pengobatan, perawatan dan tindakan medis implementasi RME (Ghazisaeidi et al., 2013).
yang harus diberikan kepada pasien serta dapat Penilaian kesiapan juga merupakan cara untuk
meningkatkan kualitas pelayanan sehingga mengidentifikasi potensi penyebab kegagalan
melindungi tenaga medis untuk mencapai dalam inovasi (Ajami et al, 2011).
kesehatan masyarakat yang optimal. Namun untuk Hasil penelitian (Sudirahayu, dkk, 2016)
menerapkan RME dijumpai begitu banyak disebutkan teknologi informasi (TI) memang
tantangan yang sedemikian kompleks (Wirajaya, menawarkan banyak keunggulan dibandingkan
dkk, 2020). dengan penggunaan kertas untuk penyimpanan
Tantangannya adalah kurangnya definisi dan pengambilan data pasien. Namun untuk
seragam akan konsep pengembangan teknologi menerapkan RME dijumpai beberapa tantangan,
informasi, kurangnya penilaian kebutuhan diantaranya yaitu masalah infrastruktur dan
sebelum pelaksanaan, adanya kekhawatiran akan struktur, masalah teknologi informasi, kurangnya
terjadinya pelanggaran privasi dan kasus hukum. need assessment, masalah budaya, tingginya biaya
Tantangan yang lain adalah kurangnya integrasi software, hardware, dan standar pertukaran data.
dan sharing oleh berbagai level manajemen. Oleh sebab itu perlu dilakukan penilaian kesiapan
Penilaian kesiapan akan membantu identifikasi sebelum implementasi RME. Hal ini akan
proses dan skala prioritas. Kurangnya kesiapan membantu identifikasi proses dan skala prioritas,
organisasi adalah penyumbang utama kegagalan juga membantu pembentukan fungsi operasional
RME di industri kesehatan. Beberapa penelitian untuk mendukung optimalisasi implementasi
pada tahun 1999 telah menunjukkan bahwa salah RME. Penilaian kesiapan harus menyeluruh
satu faktor yang menyebabkan 50% institusi meliputi sumber daya manusia, budaya kerja
kesehatan gagal mengimplementasikan RME

p-ISSN: | e-ISSN: 2807-2596


website: ijhim.stikesmhk.ac.id/index.php/
Indonesian Journal of Health Information Management (IJHIM) Vol. 1 No. 2 (2021)

organisasi, tata kelola dan kepemimpinan, dan alur kerja. Menangani


infrastruktur. tantangan dan hambatan,
dan menerima saran dan
modifikasi berdasarkan
METODE PENELITIAN masukan
Metode penelitian menggunakan desain 3.Tata kelola dan
kepemimpinan: pimpinan
literature review. Database yang digunakan yaitu
di RSUD Dr. H. Abdul
google scholar, kata kunci dan boolean operator Moeloek berkomitmen
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu terhadap penerapan RME.
“Rekam medis elektronik” AND “Kesiapan Ini dibuktikan dengan telah
penerapan rekam medis elektronik”. Sehingga dibentuknya instalasi yang
diperoleh 40 artikel dari google scholar. bertanggungjawab
Kemudian 5 artikel dimasukkan dalam literature menangani SIMRS, yaitu
review. instalasi EDP-TI. Ini
sesuai dengan konsep
HASIL DAN PEMBAHASAN pengembangan sistem
informasi manajemen yang
HASIL menyebutkan harus ada
Tabel 1. Hasil Ekstrasi Data bagian khusus yang
mengelola sistem
Penulis Judul Hasil
informasi untuk penerapan
(Tahun)
RME sebagai bukti
Ika Analisis 1. Sumber daya manusia:
komitmen manajemen
Sudiraha Kesiapan sebagian besar (45,16%)
4. Infrastruktur: aplikasi
yu dan Penerapan pengguna berpendidikan
SIMRS di RSUD Dr. H.
Agus Rekam S1 sederajat, namun
Abdul Moeloek
Harjoko Medis sumber daya manusia yang
menggunakan server
(2016) Elektronik memiliki kemampuan
dengan kapasitas
Menggunaka spesifik dibidang teknologi
sementara 8 Terabytes, dan
n DOQ-IT di informasi belum
kapasitas ini sifatnya
RSUD Dr. mencukupi untuk
dinamik, kalau dirasa
H. Abdul mengelola seluruh proses
kurang bisa ditambahkan
Moeloek pengolahan data dan
lagi. Database yang
Lampung maintenance infrastruktur
digunakan adalah SyBase
teknologi informasi secara
dan bahasa pemrograman
mandiri.
Power Builder. Sedangkan
2. Budaya kerja organisasi:
untuk hardware ada 176
kesiapan budaya
Personal Computer khusus
mencakup penerimaan
untuk SIMRS yang
tenaga kesehatan atas
ditempatkan disetiap
teknologi informasi
ruangan yang sudah
diperlukan peningkatan
ditentukan dengan
pengetahuan dan
spesifikasi memadai.
kesadaran pengguna akan
pentingnya rekam medis. Anas Analisis 1. Sumber daya manusia:
Tenaga kesehatan harus Rahmat Kesiapan memberikan pelayanan
memiliki pemahaman dan Hidayat (Readiness pasien secara manual.
komitmen untuk dan Assessment) 2. Budaya kerja organisasi:
pelaksanaan sesuai yang Ersihana Penerapan belum ada kebijakan
direncanakan. Memotivasi Wulan Electronic terkait pengembanagan
praktisi kesehatan untuk Sari Medical sistem electronic medical
berkomitmen (2017) Record di record. Belum ada
melaksanakan proses Klinik pengajuan rencana
sesuai dengan perubahan Rawat Inap implementasi sistem

p-ISSN: | e-ISSN: 2807-2596


website: ijhim.stikesmhk.ac.id/index.php/
Indonesian Journal of Health Information Management (IJHIM) Vol. 1 No. 2 (2021)

Pku electronic ke pimpinan kekurangan yang perlu


Muhammadi cabang Muhammadiyah dipenuhi.
yah Pakem Pakem. 2. Budaya kerja organisasi:
3. Tata kelola dan rumah sakit ini cukup
kepemimpinan: pada jurnal mampu untuk menerapkan
ini tidak membahas rekam medis elektronik
tentang tata kelola dan karena sudah memiliki
kepemimpinan. sistem informasi rumah
4. Infrastruktur: hardware sakit yang telah berjalan
(komputer, CPU, printer) dengan baik dan juga
3 buah, jaringan telepon 1 lingkup rumah sakit ini
buah. tidak terlalu kompleks
Muham Analisis 1. Sumber daya manusia: sehingga penerapan rekam
mad Strategi memiliki staf TI sebanyak medis elektronik bisa lebih
Hamdani Pengembang 6 orang untuk mendukung cepat.
Pratama an Rekam berjalannya kegiatan 3.Tata kelola dan
dan Sri Medis teknologi informasi kepemimpinan: pemimpin
Darnoto Elektronik termasuk dalam belum membentuk suatu
(2017) di Instalasi pemeliharaan SIMRS. tim khusus dalam rangka
Rawat Jalan 2. Budaya kerja organisasi: mempercepat penerapan
RSUDKota alur kerja rekam medis rekam medis elektronik
Yogyakarta elektronik belum namun komitmen
terencana. pemimpin untuk
3. Tata kelola dan menggunakan rekam
kepemimpinan: tim khusus medis elektronik sudah
tersebut saat ini belum ada ada.
di RSUD Kota Yogyakarta 4. Infrastruktur: rumah
sehingga untuk proses sakit ini memiliki fasilitas
pengembangan ke depan IT yang memadai hanya
diperlukan pembentukan saja belum memiliki IT
tim eksekutif dalam untuk mendukung
perencanaan sistem penerpan rekam medis
informasi rumah sakit. elektronik.
4. Infrastruktur: adanya Eka Analisis 1. Sumber daya manusia:
teknologi RME dipandang Wilda Kesiapan sebagian besar petugas
sebagai sebuah investasi, Faida Implementas telah menunjukkan
namun proses perencanaan dan Amir i Rekam kesiapannya dalam
anggaran secara khusus Ali Medis implementasi RME.
belum diidentifikasi secara (2021) Elektronik Namun masih ada
terperinci untuk proses dengan beberapa petugas yang
pengembangan RME. Pendekatan menyatakan belum siap,
Made Analisis 1.Sumber daya manusia: DOQ-IT salah satunya didominasi
Karma Kesiapan Rumah Sakit Dharma Kerti (Doctor’s pada pernyataan
Maha Rumah Sakit Tabanan cukup siap dalam Office ketidakmauan menjalankan
Wirajaya Dharma menerapkan RME. Hal ini Quality- RME.
dan Ni Kerti diperkuat dengan hasil Information 2. Budaya kerja organisasi:
Made Tabanan wawancara kepada Technology) ketidaktersediaan petunjuk
Umi Menerapkan informasi yakni secara menjalankan rekam medis
Kartika Rekam keseluruhan rumah sakit elektronik sebesar 14%
Dewi Medis ini memiliki beberapa hal dan tidak ada pelibatan
(2020) Elektronik yang sudah dipenuhi untuk petugas dalam
menerapkan rekam medis perencanaan rekam medis
elektronik tetapi juga elektronik sebesar 10%.
masih ada beberapa 3.Tata kelola dan

p-ISSN: | e-ISSN: 2807-2596


website: ijhim.stikesmhk.ac.id/index.php/
Indonesian Journal of Health Information Management (IJHIM) Vol. 1 No. 2 (2021)

kepemimpinan: menyebutkan bahwa Sumber daya manusia


ketidaktersediaan regulasi teknologi informasi untuk SIMRS minimal terdiri
tentang himbauan dari staf yang memiliki kualifikasi dalam bidang
menjalankan rekam medis analisis sistem, programmer, hardware dan
elektronik sebesar 16%.
maintanance jaringan (Kemenkes, 2013). Berbeda
4. Infrastruktur:
ketersediaan server dan
dengan peneltian (Pratama, dkk, 2017), (Wirajaya,
komputer belum dkk, 2020) dan (Faida, dkk, 2021) yang sudah
memadahi dalam terdapat sumber daya manusia dalam menjalankan
menjalankan rekam medis rekam medis elektronik.
elektronik sebesar 48% Sehingga, dapat disimpulkan bahwa
dan menu aplikasi rekam kesiapan penerapan rekam medis elektronik pada
medis elektronik yang aspek sumber daya manusia masih belum cukup
tersedia kurang dapat siap. SDM adalah faktor strategis dalam kegiatan
memenuhi kebutuhan yang membuat sumber daya yang lain dapat
petugas menjalankan
bekerja dengan baik dan mampu mencapai tujuan
rekam medis elektronik
sebesar 26%.
secara efektif dan efisien (Simamora, 2006). Hal
tersebut menunjukkan bahwa perencanaan
Hasil Sintesis terhadap SDM di sebuah organisasi harus
Sintesis dalam penelitian ini menggunakan tema: terdokumentasi dengan baik dan diusulkan pada
a. Kesiapan penerapan rekam medis elektronik bagian personalia di rumah sakit. Kemampuan
berdasarkan aspek sumber daya manusia staf atau pegawai untuk mengoperasikan sebuah
b. Kesiapan penerapan rekam medis elektronik komputer juga menjadi salah satu komponen
berdasarkan aspek budaya kerja organisasi penting yang mendukung pengembangan dan
c. Kesiapan penerapan rekam medis elektronik percepatan penerapan RME.
berdasarkan aspek tata kelola dan
Kesiapan Penerapan Rekam Medis Elektronik
kepemimpinan
Berdasarkan Aspek Budaya Kerja Organisasi
d. Kesiapan penerapan rekam medis elektronik
Pada penelitian (Wirajaya, dkk, 2020)
berdasarkan aspek infrastruktur Rumah Sakit Dharma Kerti Tabanan berada pada
kondisi cukup siap yakni sudah memiliki sistem
PEMBAHASAN informasi yang telah berjalan dengan baik dan
juga lingkup rumah sakit ini tidak terlalu
Kesiapan Penerapan Rekam Medis Elektronik kompleks namun masih ada beberapa komponen
Berdasarkan Aspek Sumber Daya Manusia yang kurang yaitu belum adanya gambaran sistem
Pada penelitian (Sudirahayu, dkk, 2016) rekam medis elektronik yang akan berjalan dan
ditemukan sebagian besar (45,16%) pengguna juga belum adanya SOP terkait hal tersebut.
berpendidikan S1 sederajat, namun sumber daya Sejalan dengan (Pratama, 2016) yakni kesiapan
manusia yang memiliki kemampuan spesifik dari segi budaya organisasi di RSUD Yogyakarta
dibidang teknologi informasi belum mencukupi adalah cukup siap dan juga memiliki kekurangan
untuk mengelola seluruh proses pengolahan data yang sama yakni alur kerja rekam medis
dan maintenance infrastruktur teknologi informasi elektronik yang belum terencana. Hal ini berbeda
secara mandiri. Sejalan dengan penelitian dengan penelitian (Hidayat, dkk, 2017) yang
(Hidayat, dkk, 2017) saat ini belum ada ahli IT belum adanya kebijakan terkait pengembangan
sebagai pembuat program (software) sekaligus RME dan belum adanya pengajuan rencana
sebagai penanggung jawab dalam pengembangan implementasi sistem RME ke pimpinan cabang
sistem electronic medical record. Hal ini belum Muhammadiyah Pakem.
sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Dapat disimpulkan bahwa kesiapan
Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2013 tentang penerapan rekam medis elektronik pada budaya
Sistem Informasi Manajen Rumah Sakit kerja organisasi sudah cukup siap. Diperlukan

p-ISSN: | e-ISSN: 2807-2596


website: ijhim.stikesmhk.ac.id/index.php/
Indonesian Journal of Health Information Management (IJHIM) Vol. 1 No. 2 (2021)

promosi aspek budaya kerja di berbagai kelompok software (perangkat lunak), prosedur, database,
pemangku kepentingan, meningkatkan kondisi jaringan komputer dan komunikasi. Sejalan
kerjasama dalam pelaksanaannya, menciptakan dengan penelitian (Faida, dkk, 2021) ketersediaan
proses manajerial yang tepat, penyediaan server dan komputer belum memadahi dalam
infrastruktur dan pemberian orientasi dan menjalankan rekam medis elektronik sebesar 48%
pelatihan sesuai kebutuhan kelompok pengguna dan menu aplikasi rekam medis elektronik yang
(Ghazisaeldi et al, 2013). tersedia kurang dapat memenuhi kebutuhan
petugas menjalankan rekam medis elektronik
Kesiapan Penerapan Rekam Medis Elektronik sebesar 26%. Hal ini belum sesuai dengan teori
Berdasarkan Aspek Tata Kelola dan yang menyatakan bahwa untuk mendukung
Kepemimpinan inovasi SI yang akan dibangun, misalnya SIMRS,
Kepemimpinan dan tata kelola merupakan diperlukan kesiapan teknis yakni kemampuan dari
salah satu komponen yang berpengaruh signifikan hardware dan software (Synder, 2021).
terhadap percepatan penerapan rekam medis Dapat disimpulkan bahwa masih
elektronik. Kepemimpinan pada dasarnya adalah kurangnya kesiapan penerapan rekam medis
kemampuan seseorang dalam mempengaruhi elektronik pada aspek infrastruktur TI seperti
karyawannya untuk mencapai sebuah tujuan yang belum tersedianya software dan komputer yang
telah ditetapkan bersama (Robbins, 2006). belum memadai. Selain bergantung pada SDM,
Pemimpin memliki peran yang sangat penting suatu SI bergantung pada hardware, software,
terutama dalam hal pengambilan keputusan. Pada database, serta jaringan untuk melakukan input,
penelitian (Wirajaya, dkk, 2020) berada pada pemrosesan, output, penyimpanan dan aktifitas
kondisi cukup siap yakni pemimpin sudah ada pengendalian yang mengubah sumber daya data
wacana dalam menjalankan RME dan juga sudah menjadi produk informasi (Oktri, 2011).
memiliki sistem informasi yang terkomputerisasi
namun masih ada yang kurang yakni belum
terbentuknya tim khusus untuk mempercepat SIMPULAN
rekam medis elektronik dan juga belum adanya Kesiapan penerapan rekam medis
strategi dalammempercepat penerapan rekam elektronik berdasarkan aspek sumber daya
medis elektronik. Hasil penelitian ini sejalan manusia sebagian besar belum cukup siap karena
dengan penelitian (Sudirahayu, dkk, 2016) bahwa saat ini belum ada ahli IT sebagai pembuat
pemimpin memiliki komitmen dalam menerapkan program (software) sekaligus sebagai penanggung
RME di sebuah rumah sakit dan juga belum jawab dalam pengembangan sistem electronic
memiliki strategi dalam mempercepat penerapan medical record. Kesiapan penerapan rekam medis
rekam medis elektronik. elektronik berdasarkan aspek budaya kerja
Dapat disimpulkan bahwa kesiapan organisasi dinyatakan sudah cukup siap, tetapi
penerapan rekam medis elektronik pada aspek tata sebagian besar belum adanya SOP dan alur kerja
kelola dan kepemimpinan sudah cukup siap, rekam medis elektronik yang belum terencana.
seperti pemimpin yang sudah memiliki wacana Kesiapan penerapan rekam medis elektronik
dalam menerapkan RME, tetapi masih belum berdasarkan aspek tata kelola dan kepemimpinan
terbentuknya tim khusus untuk mempercepat sudah cukup siap seperti pemimpin yang sudah
penerapan RME. memiliki wacana dalam menerapkan RME, tetapi
masih belum terbentuknya tim khusus untuk
Kesiapan Penerapan Rekam Medis Elektronik mempercepat penerapan RME. Kesiapan
Berdasarkan Aspek Infrastruktur penerapan rekam medis elektronik berdasarkan
Adopsi EHR secara menyeluruh aspek infrastruktur sebagian belum cukup siap
memerlukan biaya yang banyak dan memerlukan seperti belum tersedianya software dan komputer
proses yang panjang (Carroll et all, 2012). Untuk yang belum memadai.
itu diperlukan adanya kesiapan dari sisi
infrastruktur TI maupun anggarannya. Pada
penelitian (Hidayat, dkk, 2017) belum memiliki

p-ISSN: | e-ISSN: 2807-2596


website: ijhim.stikesmhk.ac.id/index.php/
Indonesian Journal of Health Information Management (IJHIM) Vol. 1 No. 2 (2021)

DAFTAR PUSTAKA
Pratama, M. H. & Darnoto, S. (2017). Analisis
Ajami S, Ketabi S, Isfahani SS, Heidari A.
Strategi Pengembangan Rekam Medis
Readiness assessment of electronic health
Elektronik di Instalasi Rawat Jalan RSUD
records implementation. Acta Inform Med.
Kota Yogyakarta. Diakses pada tanggal 2
2011;19 (4):224-227.
Februari 2021.
doi:10.5455/aim.2011.19.224-227
https://jmiki.aptirmik.or.id/index.php/jmiki/
article/view/146
Faida, E. W. & Ali, A. (2021). Analisis Kesiapan
Implementasi Rekam Medis Elektronik
Robbins, S. P. (2006). Perilaku Organisasi
dengan Pendekatan DOQ-IT (Doctor’s
(10thed.). Jakarta: Indeks.
Office Quality-Information Technology).
Diakses pada tanggal 30 Maret
Silow-Carroll, S., Edwards, J. N., & Rodin, D.
2021.https://jmiki.aptirmik.or.id/index.php/j
(2012). Using electronic health records to
miki/article/view/315
improve quality and efficiency: the
experiences of leading hospitals. Issue Brief
Ghazisaeldi, M., Maryam Ahmadi., Farahnaz
(Commonwealth Fund), 17, 1–40.Retrieved
Sadought dan Reza Safdari. (2013). An
from
Assessment of Readiness for Pre-
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2282
Implementation of Electronic Health
690
Record in Iran: a practical Approachto
Implementation in general and Teaching
Simamora, H. (2004). Manajemen Sumber Daya
Hospital. Retrieved from
Manusia (3rded.). STIE YKPN Yogyakarta.
http://acta.tums.ac.ir/index.php/acta/article/
download/4579/4509.pdf
Snyder-Halpern, R. (2001). Indicators of
organizational readiness for clinical
Handiwidjojo, W. (2009). Rekam Medis
information technology/systems innovation:
Elektronik. Diambil dari
a Delphi study. International Journal of
http://ti.ukdw.ac.id/ojs/index.
Medical Informatics, 63(3), 179–204.
php/eksis/article/download/383/163.pdf
https://doi.org/10.1016/S1386-
pada 10 April 2016
5056(01)00179-4
Hidayat, A. R. & Sari, E. W. (2017). Analisis
Sudirahayu, I. & Harjoko, A. (2016). Analisis
Kesiapan (Readiness Assessment)
Kesiapan Penerapan Rekam Medis
Penerapan Electronic Medical Record di
Elektronik Menggunakan DOQ-IT di
Klinik Rawat Inap Pku Muhammadiyah
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung.
Pakem. Diakses pada tanggal 2 Februari
Diakses pada tanggal 30 Januari 2021.
2021.
https://www.neliti.com/id/publications/196
http://ejournal.ijmsbm.org/index.php/ijms/a
280/analisis-kesiapan-penerapan-rekam-
rticle/view/106/0
medis-elektronik-menggunakan-doq-it-di-
rsud-dr
Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan
RINO. 82 Tahun 2013 Tentang Sistem
Wirajaya, M. K. M. & Dewi, N. M. U. K. (2020).
Informasi Manajemen Rumah Sakit.
Analisis Kesiapan Rumah Sakit Dharma
Indonesia; 2013.
Kerti Tabanan Menerapkan Rekam Medis
Oktri, dkk. (2011). Analisis Faktor-Faktor yang
Elektronik. Diakses pada tanggal 3 Maret
Mempengaruhi Proses Migrasi dari Medical
2021.
Record ke Electronic Medical Record di
https://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo/article/view/
Rumah Sakit, Bandung: S2 Teknik Industri
53017
Universitas Widyatama Bandung.

p-ISSN: | e-ISSN: 2807-2596


website: ijhim.stikesmhk.ac.id/index.php/

Anda mungkin juga menyukai