PENEGAKAN
HUKUM
KELOMPOK 4
Teknik Informatika B
2
1.
Perlindungan dan Penegakan
Hukum
▫ PERLINDUNGAN
HUKUM
4
Perlindungan hukum dimaknai sebagai daya upaya yang
dilakukan secara sadar oleh setiap orang maupun
lembaga pemerintah dan swasta yang bertujuan
mengusahakan pengamanan, penguasaan dan
pemenuhan kesejah- teraan hidup sesuai dengan hak-hak
asasi yang ada.
5
Dengan kata lain hukum
Makna tersebut tidak terlepas memberikan perlindungan
dari fungsi hukum itu sendiri, kepada manusia dalam
yaitu untuk melindungi memenuhi berbagai macam
kepentingan manusia. kepentingannya, dengan syarat
manusia juga harus melindungi
kepentingan orang lain.
6
Unsur - Unsur
Suatu perlindungan dapat dikatakan sebagai perlindungan hukum
apabila mengandung unsur- unsur sebagai berikut:
7
Adanya perlindungan Berkaitan
dari pemerintah dengan hak-hak
kepada warganya. warga negara.
8
▫ PENEGAKAN
HUKUM
9
Hukum dapat secara efektif menjalankan fungsinya untuk melindungi kepentingan manusia,
apabila ditegakkan. Dengan kata lain, perlindungan hukum dapat terwujud apabila proses
penegakan hukum dilaksanakan.
Proses penegakan hukum merupakan salah satu upaya untuk menjadikan hukum
sebagai pedoman dalam setiap perilaku masyarakat maupun aparat atau lembaga
penegak hukum. Dengan kata lain, penegakan hukum merupakan upaya untuk
melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum dalam berbagai macam bidang
kehidupan.
10
Proses penegakan hukum
merupakan salah satu upaya untuk
Hukum dapat secara efektif menjadikan hukum sebagai
menjalankan fungsinya untuk pedoman dalam setiap perilaku
melindungi kepentingan manusia, masyarakat maupun aparat atau
apabila ditegakkan. Dengan kata lembaga penegak hukum. Dengan
lain, perlindungan hukum dapat kata lain, penegakan hukum
merupakan upaya untuk
terwujud apabila proses
melaksanakan ketentuan-ketentuan
penegakan hukum dilaksanakan. hukum dalam berbagai macam
bidang kehidupan.
11
▫ Pentingnya
Perlindungan dan
Penegakan Hukum
12
Perlindungan dan penegakan hukum sangat penting dilakukan karena dapat mewujudkan hal-hal berikut ini.
Supremasi hukum Tujuan utama hukum adalah Perdamaian akan terwujud apabila
bermakna bahwa hukum mewujudkan keadilan bagi setiap orang merasa dilindungi dalam
mempunyai kekuasaan setiap warga negara. Setiap segala bidang kehidupan. Hal itu akan
mutlak dalam mengatur warga negara dapat menikmati terwujud apabila aturan- aturan yang
pergaulan manusia dalam haknya dan melaksanakan berlaku dilaksanakan
berbagai macam kewajibannya merupakan
kehidupan. wujud dari keadilan tersebut.
13
2.
Proses Penegakan Hukum
Dalam arti luas, proses penegakan Dalam arti sempit, dari segi subjeknya
hukum itu melibatkan semua subjek itu, penegakan hukum itu hanya
hukum dalam setiap hubungan diartikan sebagai upaya aparatur
hukum. Siapa saja yang menjalankan penegakan hukum tertentu untuk
aturan normatif atau melakukan menjamin dan memastikan bahwa suatu
sesuatu atau tidak melakukan sesuatu aturan hukum berjalan sebagaimana
dengan mendasarkan diri pada norma seharusnya. Dalam memastikan
aturan hukum yang berlaku, berarti tegaknya hukum itu, apabila diperlukan,
dia menjalankan atau menegakkan aparatur penegak hukum itu
aturan hukum. diperkenankan untuk menggunakan daya
paksa
15
1. Menurut Prof. Sudikno Mertokusumo
Keadilan (gerechtigheit),
Kepastian hukum (rechtssicherheit), dan
Kemanfaatan hukum (zweckmassigkeit),
16
2. Menurut Lawrence M. Friedman
17
Proses penegakan hukum akan berjalan dengan
cara mewujudkan adanya rasa keadilan, kepastian
hukum, dan kemanfaatan dalam masyarakat.
Dalam proses tersebut, maka harus
mencerminkan aspek kepastian dan ketertiban
hukum
18
Yaitu dengan cara:
Pertama: Kedua:
Mengubah pola pikir Pengembangan
masyarakat. budaya hukum.
Ketiga: Keempat:
Jaminan kepastian Pemenuhan keadilan.
hukum. Keempat,
pemberdayaan
hukum.
19
Selain itu, proses penegakan hukum dilakukan oleh institusi
yang diberi wewenang untuk itu, seperti polisi, jaksa, dan
pejabat pemerintahan. Sejak hukum itu mengandung perintah
dan pemaksaan (Coercion), maka sejak semula hukum
membutuhkan bantuan untuk mewujudkan perintah tersebut.
Hukum menjadi tidak ada artinya bila perintahnya tidak
(dapat) dilaksanakan.
20
Diperlukan usaha dan tindakan manusia agar perintah dan
paksaan yang secara potensial ada didalam peraturan itu
menjadi manifes. Penegakan hukum merupakan salah satu
aspek terpenting dalam suatu negara hukum, karena hanya
dengan penegakan hukumlah maka tujuan hukum, yakni
keadilan, kepastian hukum dan ketertiban akan dapat
dirasakan masyarakat.
21
2.
Upaya dalam Penegakan
Hukum
Bukan hanya aparat penegak hukum yang langsung berkaitan
dengan pengadilan tetapi seluruh aparat birokrasi pemerintah.
Sebab penegakan hukum bukanlah hanya dilakukan di pengadilan
tapi juga soal bagaimana menjalankan peraturan perundang-
undangan secara konsisten, tanpa kolusi, korupsi, dan nepotisme.
Dalam konteks “kultur” hukum, pemerintah perlu menjalankan
kebijakan ke dua arah, yaitu kepada dirinya sendiri, dalam hal ini
aparat birokrasi, dan kepada rakyat pengguna jasa penegakan
hukum.
23
Namun di samping itu, perlu juga dilakukan
rangkaian kegiatan yang sistematis untuk
mensosialisasikan hak dan kewajiban warga negara,
agar muncul kesadaran politik dan hukum.
24
▫ Anggaran Penegakan
Hukum
25
Masih dalam konteks kebijakan pemerintah, penegakan hukum inipun
harus didukung pendanaan yang mencukupi oleh pemerintah serta yang
lebih penting lagi, perencanaan pendanaan yang memadai. Dalam kurun
waktu tiga tahun terakhir, dana untuk sector hukum dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) meningkat dari tahun ke tahun.
Namun, ada beberapa permasalahan dalam hal anggaran ini, seperti
diungkapkan dalam Kertas Kerja Pembaruan Sistem Pengelolaan
Keuangan Pengadilan yang disusun oleh Mahkamah Agung bekerja
sama dengan Lembaga Kajian dan Advokasi untuk Independensi
Peradilan (LeIP).
26
Dalam hal perencanaan dan pengajuan APBN, kelemahan internal pengadilan yang
berhasil diidentifikasi antara lain:
27
Kebanyakan “perencanaan” dana pemerintah untuk satu tahun
anggaran tidak dilakukan berdasarkan pengamatan yang
menyeluruh berdasarkan kebutuhan yang riil, melainkan
menggunakan sistem “line item budgeting” menggunakan metode
penetapan anggaran melalui pendeketan “incremental” (penyusunan
anggaran hanya dilakukan dengan cara menaikkan jumlah tertentu
dari anggaran tahun lalu atau anggaran yang sedang berjalan).
28
Akibatnya, dalam pelaksanaan anggaran, muncul
“kebiasaan” untuk menghabiskan anggaran di
akhir tahun anggaran, tanpa memperhatikan hasil
dan kualitas dari anggaran yang digunakan (MA,
2003: 53-55) .
29
Kebijakan yang
Mendesak
30
Dalam jangka pendek, hal yang paling dekat yang bisa
dilakukan pemerintah untuk mendukung penegakan hukum
misalnya terkait dengan wewenang administrasi pengadilan
yang masih ada di tangan pemerintah hingga September 2004.
Di sini, pemerintah bisa memainkan peranan penting dalam
mendisiplinkan hakim-hakim yang diduga melakukan praktek
korupsi dan kolusi.
31
Selain itu, perlu ada dorongan dalam pembentukan
undang-undang yang berkaitan dengan pembenahan
institusi pengadilan. Seperti perubahan lima undang-
undang yang berkaitan dengan sistem peradilan terpadu
(integrated justice system), yaitu UU Ketentuan-Ketentuan
Pokok Kekuasaan Kehakiman, UU Peradilan Tata Usaha
Negara, UU Mahkamah Agung, UU Peradilan Umum, dan
UU Kejaksaan.
32
Satu hal yang sama sekali tidak boleh dilupakan adalah peran
pemerintah dalam perbaikan institusi kejaksaan dan kepolisian
yang jelas berada di bawah wewenang pemerintah. Pada saat ini
Kejaksaan tengah menyusun cetak biru pembaruan kejaksaan
dengan asistensi Komisi Hukum Nasional. Di sini perlu ada
dorongan politik yang kuat agar cetak biru tersebut tersusun
dengan baik dan, lebih penting lagi, dapat terlaksana dengan baik.
33
3.
Upaya Penegakan Hukum di
Indonesia
Upaya penegakan Hukum di indonesia cukup rendah. Itu
sudah terjadi sejak masa Orde lama. Pada masa itu penegakan
hukum banyak di manipulasi untuk kepentingan ekonomi dan
politik. Demikian pula halnya dengan masa orde baru, hukum
dimanipulasi untuk mengembangkan pembangunan yang
bersifat represif, melanggar hak-hak asasi masyarakat. Hal itu
menyebabkan terjadinya legitimasi yang disebut Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
35
Setelah era reformasi, indonesia mengalami krisis
pembangunan dan politik, akibat penegakan hukum juga
mengalami permasalahan. Masyarakat akhirnya menjadi
tidak percaya lagi kepada lembaga-lembaga penegak hukum
yang dianggap sudah kehilangan integritas dan
kredebilitasnya sebagai tempat memperoleh keadilan. Tidak
jarang masyarakat yang menghakimi sendiri kasus-kasus
yang terjadi.
36
Maka dari itu, ada 4 faktor hal yang harus dilakukan agar hukum dapat berfungsi
dengan baik.
4. Kesadaran dan
3. Fasilitas yang
kepatuhan hukum
mendukung
baik oleh warga,
pelaksanaan hukum
aparatur, dsb.
37
Di masa kini, penegakan hukum di Indonesia masih “Runcing Kebawah
Tumpul Keatas”. Istilah tersebut menggambarkan bahwa hukum di
Indonesia masih belum berfungsi dengan baik. Banyak faktor yang
menyebabkan hal tersebut. yang terbesar adalah faktor aparatur
penegak hukum. Mirisnya adalah ketika hukum di Indonesia itu dapat
dibeli, asal mempunyai jabatan, nama dan kekuasaan, yang mempunyai
uang banyak pasti lolos dari hukum meskipun aturan negara dilanggar.
38
Namun, selain itu juga masih ada aparat yang menegakan
hukum sebagaimana mestinya. Orang-orang itulah yang
nantinya diharapkan dapat membuat hukum di Indonesia
dapat ditegakkan dengan baik.
39
Faktor-faktor yang dapat menghambat penegakan hukum. Antara lain :
40
Oleh karenanya. Menurut Romli, tidak efektifnya penegakan hukum di Indonesia
dikarenakan beberapa faktor :
41
4. Masih belum 5. Kesadaran dan tanggungjawab
adanya ketegasan berbangsa dan bernegara dalam
mengenai perbedaan menghasilkan produk peraturan
antara fungsi perundangan dan penegakan hukum
eksekutif, yudikatif, masih lemah. Kelemahan ini muncul
dan legilatif. sebagai implikasi dan mata rantai
lemahnya dalam berbagai bidang
lainnya seperti: sosial, budaya,
ekonomi, dan politik
42
Contoh Kasus
Penegakan hukum di Indonesia
Kasus
Gayus Tambunan
44
Kasus - kasus yang Menjerat Gayus:
45
Kasus
Nenek Minah
46
Seorang nenek warga Banyumas, Jawa Tengah, divonis oleh majelis hakim dengan
hukuman 1 bulan penjara dengan masa percobaan 3 bulan tanpa menjalani
kurungan tahanan. Nenek bernama Minah tersebut didakwa mencuri tiga buah
kakao (cokelat) di perkebunan milik persuhaan PT Rumpun Sari Antan pada
tahun 2009 lalu.
47
Pada persidangan tersebut, nenek tujuh orang anak dan belasan cucu ini
hadir tanpa didampingi kuasa hukum, nenek Minah juga tak kuasa
membendung air matanya karena ketakutan.
48