Asesmen SMK
Asesmen SMK
KEUNGGULAN
5
membangun kapasitas belajar peserta didik dan
kapasitas mereka untuk menjadi pembelajar sepanjang
hayat, mendorong pengembangan kapasitas belajar
PRINSIP 4.
karakter peserta didik secara berkelanjutan dan holistik.
Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang
dirancang sesuai konteks kehidupan dan budaya
5
2. Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan
tujuan.
3. Asesmen dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya,
memberikan informasi yang kaya bagi guru, peserta didik
dan orang tua mengenai kemajuan dan pencapaian
pembelajaran, serta keputusan tentang langkah selanjutnya.
Untuk itu, guru diharapkan mampu menerapkan prinsip pola pikir bertumbuh (Growth Mindset)
dalam asesmen, sebagai berikut:
▪ Guru dan peserta didik perlu membangun budaya ‘tidak takut salah dalam belajar’.
▪ Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang pemahaman yang mendalam.
▪ Menerapkan penilaian diri (self assessment), penilaian antara teman (peer assessment),
refleksi diri, dan pemberian umpan balik antar teman (peer feedback).
▪ Pemberian umpan balik dari Guru kepada peserta didik yang dilakukan dengan
mendeskripsikan usaha terbaik untuk menstimulasi pola pikir bertumbuh dan memotivasi
Keterkaitan Asesmen dengan Prinsip
Pembelajaran
3. Kegiatan belajar mendukung perkembangan kognitif dan karakter peserta didik
secara
berkelanjutan dan holistik
✔ Asesmen sebagai bagian dari pembelajaran mencakup kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang saling terkait
✔Menerapkan nilai-nilai yang sesuai untuk mengembangkan karakter dan kompetensi yang terkandung
dalam Profil Pelajar Pancasila
✔Sequence pembelajaran yang logis dan relevan dengan tingkat kesulitan yang sesuai untuk peserta
didik
✔Menstimulasi kemampuan berpikir tahap tinggi
Keterkaitan Asesmen dengan Prinsip
Pembelajaran
4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks
kehidupan, menghargai budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan
komunitas sebagai mitra
✔ Asesmen dirancang berpusat pada anak, mempertimbangkan di mana kehidupan dan latar
belakang keluarga peserta didik
✔Orangtua dan masyarakat dilibatkan dalam proses-proses pengambilan keputusan terkait
pembelajaran dan asesmen
✔Lingkungan belajar dengan iklim yang positif untuk semua peserta didik, sehingga setiap individu
merasa aman untuk berada di lingkungan belajar
Keterkaitan Asesmen dengan Prinsip
Pembelajaran
5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan
✔Membangun wawasan peserta didik tentang isu-isu ini dalam tingkat global dan
menumbuhkembangkan rasa peka mereka terhadap masalah-masalah ini dan kesadaran
akan kebutuhan diri sendiri, lingkungan, dan dunia yang lebih baik.
✔Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
dan asesmen
Asesmen dalam Alur Penerapan
Pembelajaran
Tujuan Asesmen Diagnostik
Secara umum, sesuai namanya asesmen diagnostik bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar
siswa dan mengetahui kondisi awal siswa.
Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnostik non-kognitif dan asesmen diagnosis kognitif.
Tujuan dari masing-masing asesmen diagnostik adalah sebagai berikut:
3. Tindak Lanjut
Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Contoh kegiatan persiapan
2. Pelaksanaan
3. Diagnosis dan Tindak Lanjut
Asesmen Diagnostik Kognitif
Contoh kegiatan persiapan &
pelaksanaan
1. Buat jadwal pelaksanaan asesmen
2. Identifikasi materi asesmen berdasarkan penyederhanaan kompetensi dasar yang disediakan oleh
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
3. Susun pertanyaan sederhana yang meliputi:
• 2 pertanyaan sesuai kelasnya, dengan topik capaian pembelajaran baru
• 6 pertanyaan dengan topik satu kelas di bawah
• 2 pertanyaan dengan topik dua kelas di bawah
(sesuaikan pertanyaan dengan topik yang menjadi prasyarat untuk bisa mengikuti pembelajaran di jenjang
sekarang)
Berikan asesmen untuk semua siswa di kelas, baik yang belajar tatap muka di sekolah maupun yang
belajar di rumah
Asesmen Diagnostik Kognitif
Contoh kegiatan tindak
lanjut
1. Lakukan pengolahan hasil
asesmen
• Buat penilaian dengan kategori “Paham utuh”, “Paham sebagian”, dan “Tidak Penting!
paham” Guru menyesuaikan
2. Bagi Hitung
• siswa rata-rata
menjadi tigakelas
kelompok: aktivitas dan materi
• Siswa dengan nilai rata-rata kelas akan mengikuti pembelajaran dengan ATP belajar di kelas
sesuai fasenya dengan peningkatan
• Siswa dengan nilai di bawah rata-rata mengikuti pembelajaran dengan diberikan rata-rata semua
pendampingan pada kompetensi yang belum terpenuhi murid di kelas
• Siswa dengan nilai di atas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan pengayaan
3. Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik
pembelajaran baru, untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan rata-rata
kemampuan siswa
4. Ulangi proses diagnosis ini dengan melakukan asesmen formatif (dengan bentuk dan
strategi
yang variatif), sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan
Asesmen Diagnostik Kognitif
Contoh perencanaan soal hingga tindak lanjut
Asesmen awal Matematika kelas III SD
Soal
Paham
B sebagian Memberikan pembelajaran remedial dengan
menekankan pada cara mengukur panjang benda
dengan menggunakan alat ukur baku panjang,
seperti mistar, meteran, dll.
Tidak
C paham
ASESMEN FORMATIF & SUMATIF
UNIT MODUL
ASESMEN
Jenis
Asesmen
Asesmen
As For Of
(sebagai) (untuk) (terhadap)
Asesme Asesmen sebagai Asesme
Asesmen Asesmen untuk
n evaluasi pada n
sebagai refleksi perbaikan proses
akhir proses
Formatif proses pembelajaran Sumatif
pembelajaran
pembelajaran
Learning
(pembelajaran)
Konsep Asesmen Formatif dan
Sumatif
Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
• Metode evaluasi yang dilakukan untuk evaluasi proses • Metode evaluasi yang dilakukan di akhir
pemahaman murid, kebutuhan pembelajaran, dan pembelajaran.
kemajuan akademik selama pembelajaran.
• Asesmen sumatif seringkali memiliki
• Asesmen formatif memantau pembelajaran murid dan
memberikan umpan balik yang berkala, dan taruhan tinggi karena berpengaruh
berkelanjutan. terhadap nilai akhir murid sehingga sering
diprioritaskan murid daripada asesmen
• Bagi murid, asesmen formatif berfungsi membantu
formatif.
murid mengidentifikasi kekuatan dan aspek yang perlu
dikembangkan. • Umpan balik dari asesmen hasil akhir ini
• Bagi guru dan sekolah, asesmen formatif berfungsi (sumatif) dapat digunakan untuk
memberikan informasi mengenai tantangan apa saja yang mengukur perkembangan murid untuk
dihadapi murid dalam proses pembelajaran projek memandu guru dan sekolah merancang
sehingga dukungan yang memadai dapat diberikan. aktivitas mereka untuk projek berikutnya.
• Asesmen formatif dapat diberikan oleh guru, teman, atau
diri
sendiri.
Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
Untuk Guru Untuk Guru
• Mengawasi pembelajaran Kedua Asesmen • Mengukur apakah murid sudah
murid memenuhi capaian pembelajaran
• Memastikan • Merupakan cara untuk dan sejauh mana sudah mencapai
perkembangan menilai pembelajaran
akhir unit pembelajaran
murid
murid • Merupakan • Meningkatkan pengajaran dan
• Mengecek pemahaman kesempatan untuk pembelajaran selanjutnya
murid
Untuk Murid menerima dan
• Mengevaluasi pembelajaran memberikan umpan Untuk Murid
sendiri balik • Memahami performa di akhir unit
• Membangun pengetahuan • Merupakan cara untuk
pembelajaran
mengevaluasi
• Mengidentifikasi kekuatan keefektifan pengajaran • Memahami apakah mereka sudah
dan dan pembelajaran memenuhi capaian pembelajaran
kelemahan dan sejauh mana sudah mencapai
• Meningkatkan kemampuan akhir unit pembelajaran
Penekanan pada Asesmen
Formatif
Fungsi Asesmen Formatif dan Sumatif
Kondisi saat Harapan
ini dengan
kurikulum baru
Assessment Assessment Assessment
Assessment for as of Assessment Assessment
of Learning Learning Learning for as
Learning Learning Learning
BENTUK ASESMEN
Bentuk Asesmen Formatif dan
Sumatif
Contoh bentuk asesmen tidak
tertulis
Diskusi kelas
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi murid
Drama • Mengembangkan kemampuan seni peran
di depan publik dan mengemukakan pendapat. dan berkomunikasi murid.
• Melatih murid untuk belajar berdemokrasi, • Mendorong murid untuk melihat sebuah
mendengarkan dan menerima pendapat orang lain masalah dari perspektif yang berbeda sehingga
yang mungkin berbeda dengannya, juga merespons dapat menumbuhkan jiwa empati dan
pendapat berpikiran kritis
tersebut dengan cara yang sopan dan simpatis. murid.
Produk Tes
• Membuat model miniatur 3
Presentasi • Mengembangkan kemampuan •Lisan
Kuis tanya jawab secara
dimensi (diorama), produk digital, berkomunikasi lisan
produk seni, dll. • Mendorong murid untuk • Mengonfirmasi pemahaman
• Mengembangkan kreativitas memahami topik murid
• Menanamkan pengertian mengenai presentasi dengan • Menerapkan umpan balik
sebuah peristiwa mendalam
Bentuk Asesmen Formatif dan
Sumatif
Contoh bentuk asesmen tertulis
Refleksi
Jurnal
• Melatih murid untuk berperan aktif dalam • Melatih kemampuan murid untuk mengorganisasi
mengevaluasi pembelajaran mereka sendiri dan dan mengekspresikan ide/pemikiran mereka
memikirkan bagaimana cara mereka dapat dalam bentuk tulisan.
memperbaiki diri. • Biasanya ditulis dengan bahasa yang kurang
• Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat formal sehingga memberikan murid kebebasan
sisi lain proses pembelajaran murid berpikir kreatif.
Esa • Menjadi alat untuk murid merefleksikan
•i Mengasah keterampilan menulis perkembangan mereka secara
akademis murid, seperti berkesinambungan.
mengembangkan argumen, menyajikan Poster Tes Tertulis
bukti, mencari sumber terpercaya • Mendorong kemampuan • Kuis pilihan ganda
untuk mendukung argumen, dan murid untuk mengeksplorasi • Kuis pertanyaan
menggunakan referensi dengan tepat. topik dan • Menerapkan umpan
• Mengembangkan cara berpikir kritis mengkomunikasikan balik
dan daya analisis murid. pemahaman mereka dengan
Bentuk Asesmen Formatif dan
Sumatif
Bentuk Asesmen Khas SMK
Penilaian Praktik Kerja Lapangan
• penilaian/pengukuran terhadap capaian pembelajaran siswa selama melaksanakan pembelajaran di dunia kerja, baik subtansi
kompetensi maupun budaya kerja
• Penilaian dilakukan oleh pembimbing/instruktur dari dunia kerja.
• Hasil penilaian disampaikan pada rapor dengan mencantumkan keterangan industri tentang kinerja siswa secara keseluruhan
berdasarkan jurnal PKL, sertifikat, atau surat keterangan PKL dari dunia kerja
• Mendorong siswa berkinerja baik saat melakukan pembelajaran di dunia kerja serta memberikan kebanggaan pada siswa
Ujian Unit Kompetensi Uji Kompetensi Keahlian
• penilaian terhadap pencapaian satu atau beberapa unit kompetensi yang penilaian terhadap pencapaian kualifikasi jenjang 2 (dua)
• atau 3 (tiga) pada KKNI yang dilaksanakan di akhir masa
dapat membentuk 1 (satu) Skema Sertifikasi Profesi, dilaksanakan setiap studi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP-P1/LSP-2/LSP-
tahun oleh satuan pendidikan terakreditasi. Unit Kompetensi terdiri 3) atau satuan pendidikan terakreditasi bersama DUDI
atas 1 (satu) atau beberapa Kompetensi (Capaian Kompetensi) untuk • Dapat memperhitungkan paspor keterampilan (Skills
mencapai kemampuan melaksanakan satu bidang pekerjaan spesifik Passport) yang diperoleh siswa pada tahap
• Dapat berupa observasi, demonstrasi, tes lisan, tes tulis, pembelajaran sebelumnya
dan/atau portofolio • Dapat berupa observasi, demonstrasi, tes lisan, tes
• Mendorong guru melaksanakan pembelajaran tuntas (mastery tulis, dan/atau portofolio
learning) pada materi kejuruan • Membekali siswa sertifikat keahlian untuk menghadapi
• Membekali siswa skill passport sebelum menghadapi Uji Kompetensi dunia kerja
Keahlian di akhir masa pembelajaran
PENILAIAN UUK
Aspek Yang Dinilai Objek Yang Dinilai Teknik Penilaian Instrumen
Keterampilan Kompetensi satu atau beberapa unit Observasi Lembar Observasi
(Skills) kompetensi yang dapat membentuk Praktik Lembar Kerja
1 (satu) Skema Sertifikasi Profesi
Bentuk Asesmen
Umpan
Balik
Umpan Balik
Mengapa umpan balik
penting?
Umpan balik merupakan kumpulan Bagi guru
informasi mengenai bagaimana • Memberi informasi perkembangan murid
seseorang melakukan suatu untuk memodifikasi pengajaran dan
kegiatan. pembelajaran di masa depan.