Anda di halaman 1dari 52

MODUL ASESMEN SMK PUSAT

KEUNGGULAN

Penyamaan Persepsi Pelatihan Kepemimpinan


dan Implementasi Pembelajaran
Kamis 20 Mei 2021
Latar Belakang
Peraturan Pemerintah Nomor 57
Tahun 2021 Ttg SNP
PRINSIP ASESMEN
UNIT MODUL ASESMEN
1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan
tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai
kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakter dan
perkembangan mereka.

2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk

5
membangun kapasitas belajar peserta didik dan
kapasitas mereka untuk menjadi pembelajar sepanjang
hayat, mendorong pengembangan kapasitas belajar

3. Kegiatan belajar mendukung perkembangan kognitif


dan

PRINSIP 4.
karakter peserta didik secara berkelanjutan dan holistik.
Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang
dirancang sesuai konteks kehidupan dan budaya

PEMBELAJARAN peserta didik, serta melibatkan orang tua dan


komunitas sebagai mitra.

5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan


yang berkelanjutan.
1 Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses
. pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, menyediakan
informasi sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik, dan
orang tua.

5
2. Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan
tujuan.
3. Asesmen dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya,
memberikan informasi yang kaya bagi guru, peserta didik
dan orang tua mengenai kemajuan dan pencapaian
pembelajaran, serta keputusan tentang langkah selanjutnya.

4. Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas,


instrumen, dan teknik yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ditargetkan.

PRINSIP 5. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik


bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi
yang bermanfaat untuk peserta didik dan orang tua, dan data

ASESMEN yang berguna untuk penjaminan dan peningkatan mutu


pembelajaran.
5 Prinsip
Asesmen
1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi
pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik,
dan orang tua
• Guru merancang pembelajaran berdasarkan hasil
asesmen Asesmen
• Asesmen dikembangkan sejak awal perencanaan
pembelajaran, sehingga kegiatan asesmen
terintegrasi dan berkaitan erat dengan pembelajaran
• Keterkaitan antara tujuan pembelajaran dengan Kegiatan Perencanaan
asesmen yang dirancang belajar pembelajaran
✔Termasuk dengan kriteria penilaian hasil
belajar siswa
✔Asesmen
✔Asesmen yang targeted sesuai
memberikan kebutuhan
pengaruh belajar
pada apa dan
Rangkaian Asesmen - Perencanaan pembelajaran -
bagaimana peserta didik belajar, dan juga
Kegiatan belajar adalah suatu siklus yang
sebaliknya berkelanjutan
5 Prinsip
Asesmen
2. Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan
• Asesmen dapat digunakan untuk:
✔mendorong proses belajar, menjadi bagian dari pembelajaran,
mengembangkan kemampuan metakognitif dan refleksi (asesmen
formatif)
✔menilai hasil belajar dan mengambil keputusan di akhir suatu tahapan
(asesmen sumatif)
✔menentukan kebutuhan belajar dan membentuk program pembelajaran
individual peserta didik (asesmen diagnosis)

• Mengacu pada Capaian Pembelajaran


5 Prinsip
Asesmen
3. Asesmen dirancang secara adil, valid, dan dapat dipercaya, memberikan informasi
yang kaya bagi guru, peserta didik dan orang tua mengenai kemajuan dan pencapaian
pembelajaran, serta keputusan tentang langkah selanjutnya
• Asesmen yang berkeadilan, berarti penilaian tidak menguntungkan atau
merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar
belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan
gender
• Asesmen memiliki validitas yang tinggi sehingga informasi yang
dihasilkan terpercaya
• Reliabel, dapat diperbandingkan hasilnya karena konsisten
• Adil dan objektif, menggunakan kriteria dan prosedur yang logis,
sistematis, dan
jelas, dengan pengaruh subjektivitas penilai yang rendah
5 Prinsip
Asesmen
4. Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik yang
sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ditargetkan.
Guru diberikan otonomi yang luas dalam
merencanakan dan menggunakan jenis dan teknik Dihindari:
asesmen dengan mempertimbangkan: • Berfokus pada asesmen sumatif
• Karakteristik mata pelajaran, • Teaching to the test
• Karakteristik dan kemampuan peserta didik, • Instrumen asesmen tidak sesuai
• Capaian pembelajaran,
dengan tujuan pembelajaran
• Tujuan pembelajaran • Melaksanakan asesmen hanya sebagai
• Sumber daya pendukung yang tersedia alat
untuk mendapat data nilai untuk
pengisian raport
• Menggunakan hanya satu teknik penilaian
5 Prinsip
Asesmen
5. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan
informatif, memberikan informasi yang bermanfaat untuk peserta didik dan orang
tua, dan data yang berguna untuk penjaminan dan peningkatan mutu pembelajaran
Hasil penilaian memberikan makna yang relatif sama untuk semua mata
pelajaran (misalnya nilai 100 bermakna sama antara satu mata Penting!
pelajaran dengan mata pelajaran lainnya)
Guru diharapkan mampu
menerapkan moderasi dalam
Laporan kemajuan belajar mengacu pada ketercapaian
asesmen, yaitu memastikan antar
kompetensi berdasarkan hasil asesmen formatif dan sumatif
guru mampu melakukan
asesmen secara adil dan
Asesmen mudah dipahami dan memberikan informasi yang utuh bagi konsisten dengan menggunakan
orang tua, asesmen juga harus menjawab kebutuhan peserta didik kriteria tertentu, melakukan
akan umpan balik yang memotivasi untuk mengembangkan diri. komunikasi, konfirmasi, dan
klarifikasi antar guru.
Asesmen mudah dilakukan oleh
Guru.
Keterkaitan Asesmen dengan Prinsip
Pembelajaran
1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tingkat pencapaian peserta
didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakter dan
perkembangan mereka.
✔ Asesmen dirancang berpusat pada kompetensi siswa
✔Peserta didik dapat melanjutkan ke kelas di atasnya sesuai dengan ketercapaian tujuan
pembelajaran yang dikelompokkan ke dalam kriteria mulai berkembang, berkembang, mahir, dan
sangat mahir
✔Peserta didik diberikan intervensi sesuai dengan tingkat kompetensinya
✔Pemberian intervensi dapat dilakukan sebelum pemberian laporan kemajuan belajar maupun saat
pelaksanaan pembelajaran di tingkat selanjutnya
Keterkaitan Asesmen dengan Prinsip
Pembelajaran
2.Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas belajar
peserta
didik dan kapasitas mereka untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat

✔Menanamkan growth-mindset (pola pikir bertumbuh)


Harapannya, asesmen bisa membangun kesadaran bahwa proses mencapai tujuan pembelajaran lebih
penting daripada hasil akhir.

Untuk itu, guru diharapkan mampu menerapkan prinsip pola pikir bertumbuh (Growth Mindset)
dalam asesmen, sebagai berikut:
▪ Guru dan peserta didik perlu membangun budaya ‘tidak takut salah dalam belajar’.
▪ Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang pemahaman yang mendalam.
▪ Menerapkan penilaian diri (self assessment), penilaian antara teman (peer assessment),
refleksi diri, dan pemberian umpan balik antar teman (peer feedback).
▪ Pemberian umpan balik dari Guru kepada peserta didik yang dilakukan dengan
mendeskripsikan usaha terbaik untuk menstimulasi pola pikir bertumbuh dan memotivasi
Keterkaitan Asesmen dengan Prinsip
Pembelajaran
3. Kegiatan belajar mendukung perkembangan kognitif dan karakter peserta didik
secara
berkelanjutan dan holistik

✔ Asesmen sebagai bagian dari pembelajaran mencakup kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang saling terkait
✔Menerapkan nilai-nilai yang sesuai untuk mengembangkan karakter dan kompetensi yang terkandung
dalam Profil Pelajar Pancasila
✔Sequence pembelajaran yang logis dan relevan dengan tingkat kesulitan yang sesuai untuk peserta
didik
✔Menstimulasi kemampuan berpikir tahap tinggi
Keterkaitan Asesmen dengan Prinsip
Pembelajaran
4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks
kehidupan, menghargai budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan
komunitas sebagai mitra
✔ Asesmen dirancang berpusat pada anak, mempertimbangkan di mana kehidupan dan latar
belakang keluarga peserta didik
✔Orangtua dan masyarakat dilibatkan dalam proses-proses pengambilan keputusan terkait
pembelajaran dan asesmen
✔Lingkungan belajar dengan iklim yang positif untuk semua peserta didik, sehingga setiap individu
merasa aman untuk berada di lingkungan belajar
Keterkaitan Asesmen dengan Prinsip
Pembelajaran
5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan

✔Membangun wawasan peserta didik tentang isu-isu ini dalam tingkat global dan
menumbuhkembangkan rasa peka mereka terhadap masalah-masalah ini dan kesadaran
akan kebutuhan diri sendiri, lingkungan, dan dunia yang lebih baik.
✔Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
dan asesmen
Asesmen dalam Alur Penerapan
Pembelajaran
Tujuan Asesmen Diagnostik

Secara umum, sesuai namanya asesmen diagnostik bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar
siswa dan mengetahui kondisi awal siswa.
Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnostik non-kognitif dan asesmen diagnosis kognitif.
Tujuan dari masing-masing asesmen diagnostik adalah sebagai berikut:

Tujuan Asesmen Diagnostik


Non-kognitif Kognitif
• Mengetahui kesejahteraan psikologi dan • Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa
sosial emosi siswa • Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan
• Mengetahui aktivitas selama belajar di rumah kompetensi rata-rata siswa
• Mengetahui kondisi keluarga siswa • Memberikan kelas remedial atau pelajaran
• Mengetahui latar belakang pergaulan siswa tambahan kepada siswa yang kompetensinya
• Mengetahui gaya belajar, karakter serta di bawah rata-rata
minat siswa
Asesmen Diagnostik Non-Kognitif

Asesmen diagnostik non-kognitif di awal pembelajaran


dilakukan untuk menggali hal-hal seperti berikut:
• Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi
sisiwa Tips:
• Aktivitas siswa selama belajar di rumah Ketrampilan bertanya dan
membuat pertanyaan
• Kondisi keluarga dan pergaulan siswa penting pada asesmen ini!
• Gaya belajar, karakter, serta minat siswa
Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik non-kognitif
adalah:
1. Persiapan
2. Pelaksanaan

3. Tindak Lanjut
Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Contoh kegiatan persiapan

1. Siapkan alat bantu berupa 2. Buat daftar pertanyaan kunci mengenai


gambar-gambar yang mewakili aktivitas siswa
emosi

Siapkan pertanyaan panduan Siapkan pertanyaan kunci seperti berikut:


seperti berikut:
1. Apa saja kegiatanmu selama belajar di rumah?
2. Apa hal yang paling menyenangkan dan tidak
1. Apa yang sedang kamu rasakan
menyenangkan ketika belajar di rumah?
saat ini?
3. Apa harapanmu?
2. Bagaimana perasaanmu saat
belajar di rumah?
Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Contoh kegiatan pelaksanaan

Meminta siswa mengekspresikan perasaannya selama


belajar
di rumah serta menjelaskan aktivitasnya

Bercerit Menulis Menggambar


a
Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Strategi tanya
jawab
1. Pastikan pertanyaan jelas dan mudah dipahami
2. Menyertakan acuan atau stimulus informasi yang dapat membantu siswa menemukan
jawabannya
3. Memberikan waktu berpikir pada siswa sebelum menjawab pertanyaan
Saat siswa Saat siswa Saat siswa
menjawab balik menjawab
pertanyaan bertanya pertanyaan
• Berikan penguatan • Langsung menjawab • Mencoba
• Berikan pertanyaan pertanyaan siswa mengarahkan kembali
lanjutan • Membantu siswa pertanyaan
untuk menggali lebih dalam untuk dapat • Memparafrasekan
• Mengembalikan fokus jika menjawab pertanyaan agar lebih
jawaban mulai menyimpang pertanyaannya sendiri mudah dipahami
• Menunggu beberapa saat
Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Tindak Lanjut

1. Identifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif dan ajak


berdiskusi empat mata

2. Menentukan tindak lanjut dan mengomunikasikan dengan siswa


serta orang tua bila diperlukan

3. Ulangi pelaksanaan asesmen non-kognitif pada awal


pembelajaran
Asesmen Diagnostik Kognitif

Asesmen diagnostik kognitif bertujuan mendiagnosis


kemampuan dasar siswa dalam topik sebuah mata pelajaran.
Asesmen diagnostik kognitif dapat dilaksanakan secara rutin
yang disebut asesmen diagnostik kognitif berkala, pada awal Penting!
pembelajaran, akhir setelah guru selesai menjelaskan dan Guru melakukan asesmen
membahas topik, dan waktu lain. diagnosis kognitif untuk
Asesmen Diagnostik bisa berupa Asesmen Formatif menyesuaikan tingkat
maupun Asesmen Sumatif. pembelajaran dengan
kemampuan siswa, bukan
Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik kognitif adalah: untuk mengejar target
1. Persiapan kurikulum.

2. Pelaksanaan
3. Diagnosis dan Tindak Lanjut
Asesmen Diagnostik Kognitif
Contoh kegiatan persiapan &
pelaksanaan
1. Buat jadwal pelaksanaan asesmen
2. Identifikasi materi asesmen berdasarkan penyederhanaan kompetensi dasar yang disediakan oleh
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
3. Susun pertanyaan sederhana yang meliputi:
• 2 pertanyaan sesuai kelasnya, dengan topik capaian pembelajaran baru
• 6 pertanyaan dengan topik satu kelas di bawah
• 2 pertanyaan dengan topik dua kelas di bawah
(sesuaikan pertanyaan dengan topik yang menjadi prasyarat untuk bisa mengikuti pembelajaran di jenjang
sekarang)

Berikan asesmen untuk semua siswa di kelas, baik yang belajar tatap muka di sekolah maupun yang
belajar di rumah
Asesmen Diagnostik Kognitif
Contoh kegiatan tindak
lanjut
1. Lakukan pengolahan hasil
asesmen
• Buat penilaian dengan kategori “Paham utuh”, “Paham sebagian”, dan “Tidak Penting!
paham” Guru menyesuaikan
2. Bagi Hitung
• siswa rata-rata
menjadi tigakelas
kelompok: aktivitas dan materi
• Siswa dengan nilai rata-rata kelas akan mengikuti pembelajaran dengan ATP belajar di kelas
sesuai fasenya dengan peningkatan
• Siswa dengan nilai di bawah rata-rata mengikuti pembelajaran dengan diberikan rata-rata semua
pendampingan pada kompetensi yang belum terpenuhi murid di kelas
• Siswa dengan nilai di atas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan pengayaan
3. Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik
pembelajaran baru, untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan rata-rata
kemampuan siswa
4. Ulangi proses diagnosis ini dengan melakukan asesmen formatif (dengan bentuk dan
strategi
yang variatif), sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan
Asesmen Diagnostik Kognitif
Contoh perencanaan soal hingga tindak lanjut
Asesmen awal Matematika kelas III SD
Soal

Tujuan Pembelajaran yang dites:


Menjelaskan dan menentukan panjang
(termasuk jarak), berat, dan waktu dalam
satuan baku yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari

Prasyarat dari Tujuan Pembelajaran:


Mendeskripsikan dan menentukan hubungan
antar satuan baku untuk panjang, berat, dan
waktu yang umumnya
Asesmen Diagnostik Kognitif
Contoh perencanaan soal hingga tindak lanjut
Asesmen awal Matematika kelas III SD
Soal Jawaban Skor Tindak Lanjut

Pembelajaran dapat dilanjutkan pada KD


Paham
A utuh
berikutnya tentang Hubungan Antarsatuan Baku
Panjang, Berat, dan Waktu, serta Data dan
Penyajiannya dalam Diagram Gambar di Kelas III.

Paham
B sebagian Memberikan pembelajaran remedial dengan
menekankan pada cara mengukur panjang benda
dengan menggunakan alat ukur baku panjang,
seperti mistar, meteran, dll.
Tidak
C paham
ASESMEN FORMATIF & SUMATIF
UNIT MODUL
ASESMEN
Jenis
Asesmen
Asesmen

As For Of
(sebagai) (untuk) (terhadap)
Asesme Asesmen sebagai Asesme
Asesmen Asesmen untuk
n evaluasi pada n
sebagai refleksi perbaikan proses
akhir proses
Formatif proses pembelajaran Sumatif
pembelajaran
pembelajaran

Learning
(pembelajaran)
Konsep Asesmen Formatif dan
Sumatif
Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
• Metode evaluasi yang dilakukan untuk evaluasi proses • Metode evaluasi yang dilakukan di akhir
pemahaman murid, kebutuhan pembelajaran, dan pembelajaran.
kemajuan akademik selama pembelajaran.
• Asesmen sumatif seringkali memiliki
• Asesmen formatif memantau pembelajaran murid dan
memberikan umpan balik yang berkala, dan taruhan tinggi karena berpengaruh
berkelanjutan. terhadap nilai akhir murid sehingga sering
diprioritaskan murid daripada asesmen
• Bagi murid, asesmen formatif berfungsi membantu
formatif.
murid mengidentifikasi kekuatan dan aspek yang perlu
dikembangkan. • Umpan balik dari asesmen hasil akhir ini
• Bagi guru dan sekolah, asesmen formatif berfungsi (sumatif) dapat digunakan untuk
memberikan informasi mengenai tantangan apa saja yang mengukur perkembangan murid untuk
dihadapi murid dalam proses pembelajaran projek memandu guru dan sekolah merancang
sehingga dukungan yang memadai dapat diberikan. aktivitas mereka untuk projek berikutnya.
• Asesmen formatif dapat diberikan oleh guru, teman, atau
diri
sendiri.
Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
Untuk Guru Untuk Guru
• Mengawasi pembelajaran Kedua Asesmen • Mengukur apakah murid sudah
murid memenuhi capaian pembelajaran
• Memastikan • Merupakan cara untuk dan sejauh mana sudah mencapai
perkembangan menilai pembelajaran
akhir unit pembelajaran
murid
murid • Merupakan • Meningkatkan pengajaran dan
• Mengecek pemahaman kesempatan untuk pembelajaran selanjutnya
murid
Untuk Murid menerima dan
• Mengevaluasi pembelajaran memberikan umpan Untuk Murid
sendiri balik • Memahami performa di akhir unit
• Membangun pengetahuan • Merupakan cara untuk
pembelajaran
mengevaluasi
• Mengidentifikasi kekuatan keefektifan pengajaran • Memahami apakah mereka sudah
dan dan pembelajaran memenuhi capaian pembelajaran
kelemahan dan sejauh mana sudah mencapai
• Meningkatkan kemampuan akhir unit pembelajaran
Penekanan pada Asesmen
Formatif
Fungsi Asesmen Formatif dan Sumatif
Kondisi saat Harapan
ini dengan
kurikulum baru
Assessment Assessment Assessment
Assessment for as of Assessment Assessment
of Learning Learning Learning for as
Learning Learning Learning

Mengutamakan assessment as learning dan


Assessment of learning paling dominan dilakukan oleh Guru assessment for learning
Penekanan pada Asesmen
Formatif
Fungsi Asesmen Formatif dan Sumatif
Penting!
Asesme Pada kurikulum ini guru diharapkan
n memberikan proporsi lebih banyak
Sumatif pada pelaksanaan asesmen formatif
daripada menitikberatkan orientasi
Asesme pada asesmen sumatif.
n
Harapannya, ini akan mendukung proses
Formatif
penanaman kesadaran bahwa proses
lebih penting daripada sebatas hasil
akhir.
Proporsi fungsi Assessment as, for, dan of
learning.
Penekanan pada Asesmen Formatif
Membangun Keseimbangan Asesmen Formatif dan
Sumatif
• Jumlah asesmen formatif sebaiknya lebih banyak
dari jumlah asesmen sumatif
Asesme • Jelaskan tujuan asesmen formatif adalah untuk
n perbaikan dan pengembangan diri. Asesmen
Sumatif formatif dapat membantu mereka mendapatkan
nilai yang lebih baik dalam asesmen sumatif di akhir,
Asesme juga untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran.
n • Bangun keterkaitan antara asesmen sumatif dan
Formatif formatif. Dengan merancang asesmen formatif
yang berkontribusi pada tugas sumatif dapat
menurunkan beban kerja murid dan memperjelas
relevansi tugas formatif.
Proporsi fungsi Assessment as, for, dan of
learning.
Penekanan pada Asesmen Formatif
Mengapa Keseimbangan Asesmen Formatif dan Sumatif
penting?
Mengubah paradigma belajar
Asesme yang menitikberatkan pada nilai
n menjadi belajar yang
Sumatif
menitikberatkan pada proses.
Asesme
n Jika ketergantungan pada asesmen sumatif
Formatif masih terjadi dengan umpan balik yang sedikit,
maka dapat menghambat proses murid untuk
“mengalami pengetahuan”.

Proporsi fungsi Assessment as, for, dan of


learning.
AGENDA SESI

BENTUK ASESMEN
Bentuk Asesmen Formatif dan
Sumatif
Contoh bentuk asesmen tidak
tertulis
Diskusi kelas
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi murid
Drama • Mengembangkan kemampuan seni peran
di depan publik dan mengemukakan pendapat. dan berkomunikasi murid.
• Melatih murid untuk belajar berdemokrasi, • Mendorong murid untuk melihat sebuah
mendengarkan dan menerima pendapat orang lain masalah dari perspektif yang berbeda sehingga
yang mungkin berbeda dengannya, juga merespons dapat menumbuhkan jiwa empati dan
pendapat berpikiran kritis
tersebut dengan cara yang sopan dan simpatis. murid.
Produk Tes
• Membuat model miniatur 3
Presentasi • Mengembangkan kemampuan •Lisan
Kuis tanya jawab secara
dimensi (diorama), produk digital, berkomunikasi lisan
produk seni, dll. • Mendorong murid untuk • Mengonfirmasi pemahaman
• Mengembangkan kreativitas memahami topik murid
• Menanamkan pengertian mengenai presentasi dengan • Menerapkan umpan balik
sebuah peristiwa mendalam
Bentuk Asesmen Formatif dan
Sumatif
Contoh bentuk asesmen tertulis
Refleksi
Jurnal
• Melatih murid untuk berperan aktif dalam • Melatih kemampuan murid untuk mengorganisasi
mengevaluasi pembelajaran mereka sendiri dan dan mengekspresikan ide/pemikiran mereka
memikirkan bagaimana cara mereka dapat dalam bentuk tulisan.
memperbaiki diri. • Biasanya ditulis dengan bahasa yang kurang
• Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat formal sehingga memberikan murid kebebasan
sisi lain proses pembelajaran murid berpikir kreatif.
Esa • Menjadi alat untuk murid merefleksikan
•i Mengasah keterampilan menulis perkembangan mereka secara
akademis murid, seperti berkesinambungan.
mengembangkan argumen, menyajikan Poster Tes Tertulis
bukti, mencari sumber terpercaya • Mendorong kemampuan • Kuis pilihan ganda
untuk mendukung argumen, dan murid untuk mengeksplorasi • Kuis pertanyaan
menggunakan referensi dengan tepat. topik dan • Menerapkan umpan
• Mengembangkan cara berpikir kritis mengkomunikasikan balik
dan daya analisis murid. pemahaman mereka dengan
Bentuk Asesmen Formatif dan
Sumatif
Bentuk Asesmen Khas SMK
Penilaian Praktik Kerja Lapangan
• penilaian/pengukuran terhadap capaian pembelajaran siswa selama melaksanakan pembelajaran di dunia kerja, baik subtansi
kompetensi maupun budaya kerja
• Penilaian dilakukan oleh pembimbing/instruktur dari dunia kerja.
• Hasil penilaian disampaikan pada rapor dengan mencantumkan keterangan industri tentang kinerja siswa secara keseluruhan
berdasarkan jurnal PKL, sertifikat, atau surat keterangan PKL dari dunia kerja
• Mendorong siswa berkinerja baik saat melakukan pembelajaran di dunia kerja serta memberikan kebanggaan pada siswa
Ujian Unit Kompetensi Uji Kompetensi Keahlian
• penilaian terhadap pencapaian satu atau beberapa unit kompetensi yang penilaian terhadap pencapaian kualifikasi jenjang 2 (dua)
• atau 3 (tiga) pada KKNI yang dilaksanakan di akhir masa
dapat membentuk 1 (satu) Skema Sertifikasi Profesi, dilaksanakan setiap studi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP-P1/LSP-2/LSP-
tahun oleh satuan pendidikan terakreditasi. Unit Kompetensi terdiri 3) atau satuan pendidikan terakreditasi bersama DUDI
atas 1 (satu) atau beberapa Kompetensi (Capaian Kompetensi) untuk • Dapat memperhitungkan paspor keterampilan (Skills
mencapai kemampuan melaksanakan satu bidang pekerjaan spesifik Passport) yang diperoleh siswa pada tahap
• Dapat berupa observasi, demonstrasi, tes lisan, tes tulis, pembelajaran sebelumnya
dan/atau portofolio • Dapat berupa observasi, demonstrasi, tes lisan, tes
• Mendorong guru melaksanakan pembelajaran tuntas (mastery tulis, dan/atau portofolio
learning) pada materi kejuruan • Membekali siswa sertifikat keahlian untuk menghadapi
• Membekali siswa skill passport sebelum menghadapi Uji Kompetensi dunia kerja
Keahlian di akhir masa pembelajaran
PENILAIAN UUK
Aspek Yang Dinilai Objek Yang Dinilai Teknik Penilaian Instrumen
Keterampilan Kompetensi satu atau beberapa unit Observasi Lembar Observasi
(Skills) kompetensi yang dapat membentuk Praktik Lembar Kerja
1 (satu) Skema Sertifikasi Profesi

Sikap Sikap dan Budaya Kerja Rating Scale Lembar Psikometri


(Attitude) Observasi Lembar Observasi

Pengetahuan Pengetahuan Teoritis Paper & Pencil Test Lembar soal


(Knowledge) Wawancara
Presentation
PENILAIAN UKK
Aspek Yang Objek Yang Dinilai Teknik Penilaian Instrumen
Dinilai
Keterampilan Kompetensi kualifikasi jenjang 2 Observasi Lembar observasi
(Skills) (dua) atau 3 (tiga) pada KKNI Praktik Lembar Kerja

Sikap Sikap dan Budaya Kerja Rating Scale Lembar Psikometri


(Attitude) Observasi Lembar Observasi

Pengetahuan Pengetahuan Teoritis Tertulis, Wawancara Lembar soal


(Knowledge) Presentasi
PENILAIAN PKL
Aspek Yang Objek Yang Dinilai Teknik Penilaian Instrumen
Dinilai
Keterampilan Keterampilan Praktis (IDUKA) Observasi Lembar Observasi
(Skills) Portofolio Lembar Kerja

Sikap Sikap dan Budaya Kerja Rating Scale Lembar Psikometri


(Attitude) Observasi Lembar Observasi
Dokumen Buku Jurnal

Pengetahuan Pengetahuan Teoritis Tertulis, Wawancara Lembar soal


(Knowledge) Pengetahuan Praktis Presentasi
Produk Spesifikasi persyaratan Produk (barang Observasi Lembar Observasi
atau Jasa)
PENILAIAN KOMPETENSI (UUK/UKK)
AGENDA SESI

Konsep Asesmen Formatif &


Sumatif

Bentuk Asesmen
Umpan
Balik
Umpan Balik
Mengapa umpan balik
penting?
Umpan balik merupakan kumpulan Bagi guru
informasi mengenai bagaimana • Memberi informasi perkembangan murid
seseorang melakukan suatu untuk memodifikasi pengajaran dan
kegiatan. pembelajaran di masa depan.

Umpan balik biasanya berisi hal baik


yang sudah dilakukan, hal yang Bagi
butuh perbaikan dan hal yang bisa Membantu murid untuk mengetahui
•Murid
dikembangkan untuk aktivitas kelebihan dan kekurangan mereka sehingga
selanjutnya murid dapat mengatur dan merasa berperan
dalam proses pembelajaran mereka.
• Memberikan umpan balik kepada sesama
teman juga memberikan kesempatan bagi
murid untuk
belajar dari satu sama lain.
10 Prinsip
Pemberian
Umpan Balik
yang
Prinsip Efektif
ini diterjemahkan dan diadopsi dari
Model Pemberian Umpan Balik yang dua
arah (dialogical) dari Nicol, D. (2010) From
monologue to dialogue: improving written
feedback processes in mass higher
education. Assessment & Evaluation in
Higher Education, 35(5), 501-517
Umpan
Balik
Membuat umpan balik yang
efektif
• Harus terdiri dari
✔ feed up (mengklarifikasi tujuan dengan murid),
✔ feedback (tanggapan atas pekerjaan murid dan kemajuan mereka)
✔ feed forward (saran bagi murid untuk dipakai di masa depan menggunakan data dari
feedback).
• Membutuhkan tujuan dan sasaran yang jelas dan dapat dimengerti oleh murid dan guru.
• Memungkinkan murid untuk mengidentifikasi:
✔ a p a yang mereka ketahui,
✔ a p a yang mereka pahami,
✔ d i mana mereka membuat kesalahan,
✔ d i mana mereka memiliki kesalahpahaman
✔ kapan mereka terlibat / tidak terlibat dalam pembelajaran.
Umpan
Balik umpan balik yang
Membuat
efektif
Umpan Balik Guru (Teacher Feedback) Umpan Balik Teman (Peer Feedback)
Pertanyaan panduan untuk guru: Pertanyaan panduan untuk murid:
• Apa saja komponen penting yang perlu ada? • Apa saja komponen penting yang perlu ada?
• Dokumen apa yang bisa dipakai guru untuk • Apa yang bisa kamu pakai untuk membantu kamu
menjadi acuan penulisan umpan balik yang efektif memberikan umpan balik yang efektif dan objektif
dan objektif? bagi temanmu?
• Apakah ada format umpan balik yang sederhana • Apa hal baik yang sudah dilakukan oleh temanmu?
dan mudah dipahami oleh murid? • Apa hal yang bisa diperbaiki/ dikembangkan lagi
• Seberapa sering umpan balik harus diberikan? oleh temanmu?
• Seberapa panjang dan detail penulisan umpan • Apa yang bisa dilakukan oleh temanmu agar
balik yang efektif (apabila diberikan tertulis)? karyanya bisa lebih baik lagi di kemudian hari?
• Bagaimana agar murid tertarik untuk membaca • Informasi apa yang kamu rasa akan bermanfaat
umpan balik dan mendapatkan manfaat yang untuk membantu pengembangan diri temanmu?
maksimal?
Ladder of
Feedback
Contoh praktik baik memberikan umpan balik secara
berjenjang
Apresiasi
• Idemu mengingatkan
Saran saya pada …
• Pernahkah kamu • Saya bisa
Perhatian berpikir tentang pekerjaan …ini
melihat
… bisa
• Saya saya gunakan juga
Penilaian Bagaimana kalau
• menambahkan …
membayangkan • Bisakah kamu • Saya belajar … dari
• Bagian ini efektif bagaimana jika jawabanmu
menghapus
Klarifikasi karena … …
• Apakah mungkin
bagian
• Ini menarik jika
• Apa yang kamu …
karena
… …
maksud dengan • Saya belum paham
• Bisa • Ini ide yang
… tolong bagaimana …
jelaskan
lagi tentang … bagus
• Bagaimana kamu
• Bagaimana itu untuk …
bisa…
bisa terjadi?
Dikutip dari https://sonyaterborg.com/2018/10/21/ladder-of-feedback/
Anda telah menyimak penjelasan tentang Prinsip Asesmen pada kurikulum SMK Pusat Keunggulan

Anda mungkin juga menyukai