Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP INTERAKSI

SOSIAL ANAK AUTISME DI SEKOLAH LUAR BIASA


(SLB)

Desain : Quasy Eksperimen


Sampel : Total sampling dengan 30 Hasil Penelitian :
responden Hasil penelitian pada 30 responden adanya
pengaruh setelah dilakukan pre test dan post
Variabel : Terapi Bermain, Interaksi
test didapatkan perbedaan secara bermakna
Sosial dari adanya terapi bermain dengan interaksi
Instrument : kuesioner dan sosial. Dapat di lihat dari tabel 3 dan 4
observasi.
Analisis : paired sample t-tes.

Suraya, Citra, 2020


PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP INTERAKSI
SOSIAL ANAK AUTIS DI SDLB PROF. DR. SRI SOEDEWI
MASJCHUN SOFWAN, SH JAMBI TAHUN 2014

Desain : one group pretest-posttest Hasil Penelitian :


Sampel : Total sampling dengan usia 6- Hasil penelitian pada 17 responden ada
8 tahun sebanyak 17 orang pengaruh Terapi Bermain terhadap Interaksi
Variabel : Terapi Bermain, Interaksi Sosial Anak Autis di SDLB Prof. Dr. Sri
Soedewi Masjchun Sofwan, SH Jambi tahun
Sosial
2014. Hasil pengukuran pertama (sebelum
Instrument : kuesioner dan terapi bermain) menunjukkan bahwa hanya 2
observasi. responden yang mau menatap mata (11,8%)
Analisis : Bivariat analysis using t-test dan selebihnya tidak ada Interaksi. Hasil
pengukuran kedua (setelah dilakukan terapi
bermain) menunjukkan bahwa 11 responden
(64,7%) mau menatap mata dan 10 responden
(58,8%) menoleh saat dipanggil, namun pada
Rahmawati, suryati, 2016 komponen mau bermain dengan teman,
empati dan tidak asyik dengan dunia sendiri
belum ada perubahan
TERAPI BERMAIN BERPENGARUH TERHADAP
KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PADA ANAK AUTIS

Desain : one group pretest-posttest Hasil Penelitian :


Sampel : Total sampling sebanyak 18 Hasil penelitian pada 17 responden adanya
responden pengaruh terhadap nteraksi sosial setelah
Variabel : Terapi Bermain, kemampuan diberikan terapi bermain. Rata-rata total
Interaksi Sosial kemampuan interaksi sosial sebelum
diberikan terapi bermain adalah 15.67 dengan
Instrument : lembar observasi
standar deviasi 1.500, sedangkan rata-rata
Analisis : univariat dan bivariat dengan total kemampuan interaksi sosial sesudah
uji-Tdependent diberikan terapi adalah 18.44 dengan standar
deviasi 1.667. dapat di dilihat tabel 2 dan 3

Sutinah, 2017
IMPACT OF AN IMPLICIT SOCIAL SKILLS TRAINING
GROUP IN CHILDREN WITH AUTISM SPECTRUM
DISORDER WITHOUT INTELLECTUAL DISABILITY: A
BEFORE-AND-AFTER STUDY

Desain : A before-and-after study Hasil Penelitian :


Sampel : purposive sampling Enam pasien berusia 9 sampai 10 tahun
Variabel : social skills, Impact of an dievaluasi. Peningkatan signifikan dalam
implicit adaptasi keseluruhan dan keterampilan sosial
Instrument : questionnaires (median 8 dan 7,7 poin) di SEP ditunjukkan
di samping penurunan yang signifikan dalam
Analisis : Wilcoxon signed-rank tes
skor CARS (median: 4 poin), termasuk di
bidang hubungan sosial. EQ meningkat dua
kali lipat.

Guivarch, Jokthan dkk, 2017


CLINICAL OUTCOMES OF INTERACTIVE, INTENSIVE
AND INDIVIDUAL (3I) PLAY THERAPY FOR CHILDREN
WITH ASD: A TWO YEAR FOLLOWUP STUDY

Desain : 3i methode Hasil Penelitian :


Sampel : total sampling Setelah 2 tahun menggunakan metode 3i, 3
Variabel : Clinical outcomes of variabel hasil utama kami meningkat secara
interactive, intensive and individual, signifikan (usia perkembangan VABS
play therapy sosialisasi meningkat 83%, usia komunikasi
34%, dan skor Nadel Imitasi 53%). Hampir
Instrument : observational session and
semua domain VABS dan PEP-R meningkat
a parental interview
secara signifikan. Selain itu, peningkatan skor
Analisis : Friedman test sosialisasi VABS berkorelasi positif dengan
jumlah jam perawatan dan skor CARS; semua
area ADI-R menurun secara signifikan; dan
diagnosis telah berubah pada 47,5% subjek
(37% untuk PDD-NOS dan bahkan 10,5%
Tilmont Pittala et al, 2018 untuk ID tanpa PDD).
SIMULTANEOUS TRAINING FOR CHILDREN WITH
AUTISM SPECTRUM DISORDER AND THEIR PARENTS
WITH A FOCUS ON SOCIAL SKILLS ENHANCEMENT

Hasil Penelitian :
Desain : pre eksperimental design
Perbaikan terlihat untuk "Keterampilan Komunikasi"
Sampel : total sampling pada skala SS anak-anak (p = 0,029). Perbaikan yang
Variabel : Simultaneous Training, signifikan terlihat pada skor FFFS ibu untuk "Faktor
Social Skills Enhancement ke-4: penyakit dan kekhawatiran" (p = 0,016) dan pada
Instrument : Kuesioner skor CDQ median untuk salah satu dari 18 item setelah
Analisis : uji Wilcoxon STSSE (p = 0,01). Meskipun studi tambahan dengan
ukuran sampel yang lebih besar akan diperlukan
sebelum temuan ini dapat digeneralisasikan, perubahan
positif yang terlihat pada orang tua dan anak-anak
sebagai akibat dari STSSE cukup menjanjikan

Hiroko Okuno, et al, 2016


PENGARUH TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP
TINGKAT PERKEMBANGAN SOSIAL PADA ANAK
RETARDASI MENTAL DI SLB N KABUPATEN REMBANG

Desain : one-group pre-test post-test Hasil Penelitian :


design Hasil penelitian pada 34 responden Ada
Sampel : purposive sampling sebanyak pengaruh terapi bermain puzzle terhadap
34 responden tingkat perkembangan sosial pada anak
Variabel : Terapi Bermain Puzzle, retardasi mental di SLB Kabupaten Rembang.
Tingkat Perkembangan Sosial Mengetahui perbedaan tingkat perkembangan
sosial pada anak retardasi mental sebelum
Instrument : lembar observasi dan
dan setelah diberikan terapi bermain puzzle
intervensi
menggunakan uji Wilcoxon dengan hasil p
Analisis : uji Wilcoxon value 0,011 (≤ 0,05%) dan nilai Z hitung
-2,556 yang berarti Ho ditolak dan Ha
diterima.

Retnaningsih, Dwi et al, 2017


PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA
MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD BAGI ANAK
AUTIS KELAS TK B DI SLB CITRA MULIA MANDIRI
YOGYAKARTA
Desain : Model Kemmis & Taggart Hasil Penelitian :
Sampel : Total Sampling Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya
Variabel : Kemampuan Berbicara, pengaruh media flashcard terhadap tingkat
kemampuan berbicara. Peningkatan proses
Media Flash Card
pembelajaran ditunjukkan dengan hasil
Instrument : lembar observasi dan observasi pada partisipasi siswa yang tediri
intervensi dari sikap, pengetahuan dan keterampilan
Analisis : analisis deskriptif siswa yang meningkat. Kemampuan berbicara
kuantitatif dapat meningkat sebesar 37% setelah
diberikan terapi.

Sagita, Edo Lely, 2017


LEGO THERAPY: BUILDING SOCIAL SKILLS FOR
ADOLESCENTS WITH AN AUTISM SPECTRUM DISORDER

Desain : A non-concurrent Hasil Penelitian :


multiple baseline across Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
participants design kelompok Terapi Lego dapat menjadi
Sampel : Total Sampling intervensi keterampilan sosial berbasis
Variabel : social skills, Lego sekolah yang efektif untuk remaja dengan
Therapy ASD.
Instrument : The questionnaire inquired
Game Addiction Scale (GAS), Perceived
Stress Scale (PSS)
Analisis : Visual analysis, PAND effect
sizes and Tau-U statistical analyses

Dr Jemma Levy, 2020


PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL MELALUI PUPPET
SHOW THEATER PADA ANAK AUTISM SPECTRUM
DISORDERS DI KOTA BATAM
Hasil Penelitian :
Desain : Pre and Post Without Control Hasil penelitian diketahui sebagian besar
Sampel : Total Sampling anak ASD tidak mampu berinteraksi sosial
dengan baik sebelum diberikan terapi
Variabel : Interaksi Sosial, Puppet
bermain Puppet Show Theater (88%) dan
Show Theater
diketahui hasil analisa menunjukkan bahwa
Instrument : Intervensi sebagian besar anak ASD setelah dilakukan
Analisis : uji Paired Sample T-test terapi bermain Puppet Show Theater, mampu
berinteraksi sosial dengan baik (82%).
Kesimpulan dari analisa data diketahui p-
value bernilai 0,000 (p=<0.05), menunjukan
ada pengaruh Puppet Show Theater terhadap
peningkatan interaksi sosial anak dengan
ASD. Diharapkan terapi bermain dengan
Utari Christya Wardhani, 2020 metode Puppet Show Theater dapat dilakukan
minimal 3 kali seminggu guna meningkatkan
keterampilan komuniaksi anak dengan
Autism Spectrum Disorder (ASD).

Anda mungkin juga menyukai