Anda di halaman 1dari 37

KOMPONEN BK

PERKEMBANGAN

Oleh:
Tim Dosen Mata Kuliah
BK Perkembangan
KURIKULUM BIMBINGAN
 Merupakan hal pokok (central feature) dari program
bimbingan;
 Dirancang berdasarkan ‘age-appropriate concept’ untuk
semua siswa;
 Disusun secara sekuensial dan pada semua level
perkembangan;
 Tujuannya adalah mengoptimalkan perkembangan domain
pribadi-sosial, belajar, dan karir siswa;
 Berisi kompetensi atau ‘outcomes’ yang harus dicapai
oleh siswa pada semua tingkat dan domain perkembangan.
KARAKTERISTIK KURIKULUM
BIMBINGAN YANG BAIK
 Memiliki tujuan yang jelas (a clear purpose);
 Aktivitas sesuai dengan umur (age-appropriate
activities);
 Terkoodinasi dan berurutan (coordinated and
sequential lessons);
 Ada peluang bagi siswa untuk mengaplikasikan,
merefleksi, dan mengevaluasi hasil belajarnya
(opportunity for students to apply, reflect and
evaluate their learning);
TUJUAN LAYANAN DASAR
 Membantu siswa memperoleh perkembangan yang
optimal (melalui pemahaman terhadap diri dan
lingkungan pendidikan, pekerjaan, sosial-budaya,
dan agama)
 Memiliki mental yang sehat melalui identifikasi
terhadap perilaku bertanggung jawab dalam
penyesuaian diri;
 Memperoleh keterampilan dasar dalam hidup
(menangani kebutuhan dan masalah dalam rangka
mencapai tujuan hidup)
KARAKTERISTIK LAYANAN DASAR
 Berisi kompetensi dan indikator untuk setiap
level pendidikan;
 Strategi penyampaiannya tidak terbatas dalam
pembelajaran tetapi juga berbentuk ‘classroom
instruction, small-group discussion,
presentation to parents or guardians,
collaborative activities with teacher, support
personnel, and other qualified educators;
KARAKTERISTIK LAYANAN DASAR
 Ruang lingkupnya komprehensif, preventif dan
proaktif, berorientasi perkembangan,
dikoordinasikan dan diberikan oleh konselor;
 Dirancang untuk menfasilitasi perkembangan
semua siswa yang sejalan dengan visi, misi,
filosofi pendidikan dan kompetensi siswa;
 Bersifat planned, ongoing, systematic, clear
explanation of the scope and sequence of its unit;
CONTOH KURIKULUM BIMBINGAN
 Harga diri (self-esteem);
 Motif berprestasi (motivation for success)
 Pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah
(decision making and problem solving);
 Keterampilan komunikasi dan interpersonal (interpersonal
and communication skills);
 Kesadaran lintas budaya (cross-cultural awareness);
 Pengembangan perilaku bertanggung jawab (responsible
behavior)
ISI KURIKULUM BIMBINGAN
(PEMAHAMAN DIRI DAN ORANG LAIN)
 Memahami dan menerima diri dan orang lain;
 Menyadari karakteristik dari (minat, aspirasi dan
kemampuan);
 Membantu individu belajar menciptakan dan
memelihara hubungan antarpribadi;
 Mengembangkan standar dan tujuan hidup;
 Membantu memahami aspek sosiologis, ekonomis,
psikologis dari lingkungan;
 Mengatasi prasangka
ISI KURIKULUM BIMBINGAN
(PERENCANAAN KARIR)
 Memahami keputusan yang dibuat dan membantu
merencanakan karir;
 Memahami berbagai informasi tentang pekerjaan
 Mengembangkan keterampilan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber dan
menggunakannya untuk mengambil keputusan;
 Menganalisis nilai-nilai pribadi yang ada kaitannya
dengan rencana dan pilihan karir.
LAYANAN RESPONSIF

 Merupakan respon terhadap ‘remedial needs;


 Mengurangi eskalasi suatu masalah dan
menyelesaikan ‘immediate concerns’siswa;
 Berasosiasi dengan ‘crisis management’, seperti
krisis situasional, kultural atau sosial;
 Katastropik lingkungan seperti bencana alam;
katastropik personal/sosial seperti sakit, insiden,
kematian, perceraian; katastropik transisional seperti
perubuhan status, dan katastropik sosial/kultural
seperti diskriminasi;
 Tujuannya adalah prevensi dan intervensi.
STRATEGI LAYANAN RESPONSIF

 Counseling (fokusnya membantu siswa mengatasi kesulitan


berhubungan dengan orang lain, masalah pribadi atau tugas
perkembangan. Aspek yang dikembangkan adalah
mengidentifikasi masalah, faktor penyebab, alternatif solusi,
dan konsekuensi)
 Consultation (konselor berkonsultasi dengan guru, orang tua,
kepala sekolah, pekerja sosial dan berperan sebagai advokasi
bagi siswa)
 Crisis counseling (berupa prevensi, intervensi dan tindak
lanjut terhadap situasi emergensi)
 Referral (untuk kasus bunuh diri, kekerasan, depresi, dan
masalah keluarga kepada mental health agency, juvenile
services, community services)
 Peer facilitation (peer mediator s, conflict managers, tutors,
mentors)
AREA LAYANAN RESPONSIF
 Masalah akademik;
 Masalah sekolah (kelambanan, absensi, salahsuai,
dropout, phobia sekolah)
 Masalah hubungan interpersonal;
 Kekerasan fisik, seksual, emosional;
 Kedukaan;
 Pelecehan;
 Mengatasi stress
 Percobaan bunuh diri
 Kehamilan;
 Keterlibatan dalam ‘gang’
AREA LAYANAN RESPONSIF
School-based issues; seperti; Personal issues
 Masalah kehadiran;  Keputusan karir
 Sikap dan perilaku  Bantuan keuangan;
 Hubungan rekan sebaya;  Pilihan perguruan tinggi
 Keterampilan belajar;  Kematian anggota keluarga;
 Transisi lingkungan sekolah  Perceraian orangtua
 Peristiwa traumatis;  Kekerasan dlm keluarga;
 kekerasan  Pelecehan
 Pencegahan bunuh diri
PROPORSI LAYANAN

JENJANG SD SMP SMA

Layanan Dasar 35%-45% 35%-40% 15%-25%

Layanan responsif 30%-40% 30%-40% 25%-35%

Perencanan 5%-10% 15%-25% 25%-35%


individual

Dukungan sistem 10%-15% 10%-15% 15%-20%


STRATEGI KONSELING
Masalah umum di sekolah
- konflik dengan oran lain
 Konflik dengan diri
 Kurang informasi tentang diri
 Kurang informasi tentang lingkungan
 Kurang keterampilan
Faktor yang perlu dipertimbangkan
 Tipe masalah
 Esensi masalah
 Urgensi masalah
 Umur siswa
 Prakarsa kehadiran siswa
STRATEGI LAYANAN
RESPONSIF (KONSULTASI)
 Provision (konselor menyediakan layanan –
informasi-- yang dapat memenuhi kebutuhan orang
lain)
 Prescription(konselor menganalisis situasi, diagnosis,
dan membuat rekomendasi);
 Collaboration(kemitraan dalam merumuskan dan
melaksanakan solusi)
 Mediation(untuk rekonsiliasi jika terjadi masalah
ketidaksepahaman)
KOMPONEN PERENCANAAN
INDIVIDUAL
 Bantuan kepada siswa dalam membuat dan
mengimplementasikan rencana pribadi,
pendidikan, dan karir;
 Tujuannya membantu siswa belajar memonitor dan
memahami perkembangannya dan menggambil
tindakan secara proaktif berdasarkan informasi diri
(decision making and goal setting) dan bersifat
preventif;
 Komponennya meliputi pendidikan, karir, dan
pribadi sosial.
TUJUAN PERENCANAAN
INDIVIDUAL
 Mengembangkan seperangkat tujuan
pendidikan, karir, pri-sos berdasarkan
pengetahuan diri dan informasi tentang
sekolah, dunia kerja, dan lingkungan;
 Mengembangkan rencana jangka pendek,
menengah dan jangka panjang;
 Menganalisis tentang kekuatan dan kelemahan
yang dapat memperkuat atau memperlemah
pencapaian tujuan
TUJUAN PERENCANAAN
INDIVIDUAL (LANJUTAN)
 Mengukur kemajuan pencapaian tujuan saat
ini;
 Mengambil keputusan yang merefleksikan
perencanaan diri.

Ruang lingkupnya (keterampilan belajar, isu-


isu pribadi, transisi sekolah, manajemen
konflik, manajemen perilaku)
ELEMEN AREA PENDIDIKAN
 Belajar dan menggunakan keterampilan belajar;
 Meningkatkan kesadaran tentang pilihan
pendidikan;
 Memilih mata pelajaran (course) secara tepat;
 Memahami nilai-nilai pendidikan sepanjang hayat;
 Menggunakan informasi hasil belajar secara
efektif.
ELEMEN AREA KARIR DAN PRI-
SOS
 Eksplorasi peluang karir;
 Eksplorasi latihan karir;
 Memahami pentingnya kebiasaan kerja positif;
 Pengembangan konsep diri positif;
 Memahami perilaku sosial yang bersifat adaptif
dan adjustive.
KATEGORI PERENCANAAN INDIVIDUAL
 Appraisal (mengumpulkan dan menafsirkan
data tentang prestasi, bakat, sikap, minat,
keterampilan, dan perilaku siswa);
 Peran konselor sebagai administrator
(mengkordinasikan tes seleksi, skoring,
diseminasi hasil tes)
 Contoh tes inteligensi, bakat, prestasi belajar,
kepribadian, inventori karir.
KATEGORI PERENCANAAN INDIVIDUAL
 Advisement (pemberian informasi dengan
fokus untuk meningkatkan kesadaran
karir, pengetahuan diri, dan pengambilan
keputusan);
 Komponennya meliputi siswa (eksplorasi
karir, minat karir, pengalaman karir,
interaksi dengan model, nilai-nilai karir),
orang tua (menfasilitasi anak dalam
keputusan karir), personil sekolah (kerja
sama dengan guru).
KATEGORI PERENCANAAN INDIVIDUAL
 Placement and follow-up (aktivitasnya
berbentuk outreach, classroom instruction,
counseling, assessment, career information,
career information delivery system, work
experience, placement, consultation,
referral, follow-up)
IMPLIKASI TERHADAP
KONSELOR
 Memiliki pengetahuan dan keterampilan
tentang instrumen pengukuran dan membantu
siswa menggunakan informasi hasil
assessmen secara efektif;
 Syaratnya age-appropriate, objective-based
activities; relevant, accurate, unbiased
information, coordinated advisement
procedures to facilitate appropriate
placement decision by student and their
parents
CONTOH KEGIATAN IP
 Interpretasi hasil tes yang standar;
 Aktivitas pengembangan karir (career days);
 Menfasilitasi transisi sekolah ke jenjang yang lebih
tinggi (high school education plan);
 Masa persiapan sekolah untuk tahun ajaran baru
DUKUNGAN SISTEM
 Merupakan aktivitas manajemen dalam menetapkan,
mempertahankan dan memperkokoh keseluruhan program
BK atau keefektifan implementasi program BK;
 Meskipun porsinya kecil namun peranannya sangat penting
 Kategori dukungan sistem meliputi; a) kegiatan penelitian
dan pengembangan, termasuk evaluasi dan tindak lanjut
terhadap program; 2) kegiatan pengembangan profesional,
meliputi asesmen keterampilan dan kompetensi yang
diperlukan untuk implementasi program, 3) hubungan
kemasyarakatan menyangkut komunikasi dengan pihak lain
tentang tujuan, aktivitas, dan hasil program BK,
KOMPONEN DUKUNGAN SISTEM
(LANJUTAN)

 4) komite dan ‘advisory board’ keterlibatan konselor di


sekolah dan pengembangan komunitas yang bermanfaat
bagi siswa; 5) community outreach, berupa jalinan
kerjasama dengan komunitas yang bermanfaat bagi siswa,
6) aktivitas manejemen program, berkaitan dengan
aktivitas yang mendukung perencanaan, implementasi dan
evaluasi program, 7) distribusi tanggung jawab,
menyangkut kontribusi konselor terhadap pencapaian
tujuan sekolah secara keseluruhan
KOMPONEN DUKUNGAN SISTEM
(LANJUTAN)
Menurut Gysbers (1990) komponen dukungan sistem
adalah:
 pengembangan program;
 manajemen anggaran, material, fasilitas;
 pengembangan staf;
 PR;
 Konsultasi;
 community outreach;
 penelitian dan publikasi.
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

 Mengembangkan instrumen untuk mengevaluasi elemen


program;
 Responden survai adalah orang tua, guru, siswa, alumni,
dan yang dropouts;
 Melakukan diskusi kelompok fokus dalam rangka revisi
program;
 Setiap konselor berpartisipasi dalam evaluasi yang dilakukan
oleh asosiasi profesi sebagai dasar peningkatan kompetensi;
 Mengetahui tujuan intervensi atau aktivitas yang tidak
tercapai.
ASPEK DUKUNGAN SISTEM

 Menetapkan tujuan program  Mengunjungi sumberdaya


 Menetapkan rencana peluncuran dalam komunitas
program  Mengelola sumberdaya secara
 Memilih sumber daya untuk efektif
implementasi  Menyediakan fasilitas untuk
 Menkomunikasikan program pada pemeliharaan program
konstituen  Mengevaluasi program
 Konsultasi secara reguler dengan
guru, kepsek, staf
 Memonitor program dan
aktivitas
 Berkoordinasi dengan komite dan
‘advisory boards’ guna memperoleh  Melakukan riset bagi
dukungan bagi implementasi pengembangan program
program bimbingan dan konseling
PENGEMBANGAN STAF
 Menyangkut keterlibatan konselor dalam aktivitas peningkatan
pengetahuan dan keterampilan BK;
 Termasuk salah satu kompetensi konselor (SKKI);
 Bentuk aktivitas dapat berupa partisipasi konselor dalam
konferensi, pelatihan, dan seminar, dan kegiatan ilmiah-profesi
lainnya baik yang diselenggarakan oleh asosiasi profesi
maupun LPTK;
HUMAS (PUBLIC RELATIONS)
 Aktivitasnya adalah menginformasikan kepada stakeholder
tentang program; Tujuannya adalah
 Agar stakeholder memahami tujuan, aktivitas, dan dampak
dari program;
 Agar stakeholder mengetahui aktivitas BK yang sedang
berlansung dan manfaat program BK bagi sekolah;

Community outreach
 Melakukan indentifikasi terhadap agensi atau ‘supportive
services’ sebagai alternatif referal;
 Mengidentifikasi area kolaborasi untuk meningkatkan
‘supportive services’ bagi siswa dan orang tua
MANAJEMEN PROGRAM
 Menyangkut tugas perencanaan dan pengelolaan yang
diperlukan untuk mendukung aktivitas implementasi program,
termasuk di dalamnya adalah pembagian peran dan tanggung
jawab;
 Termasuk dalam aktivitas manajemen adalah masalah
anggaran, fasilitas, kebijakan dan prosedur, penelitian dan
pengembangan sumber daya.

FAIR-SHARE RESPONSIBILITIES
 Mengidentifikasi aktivitas non-bimbingan yang dapat
dilakukan oleh konselor sebagai wujud pertanggung jawaban
kepada sekolah
HASIL STUDI KINERJA KONSELOR

 Sebagian besar (64,28%) kinerja konselor masuk pada


kategori tidak memuaskan, sebagian kecil (35,71%)
masuk pada kategori memuaskan, dan tidak ada
konselor yang menunjukkan kinerja yang sangat
memuaskan. Urutan aspek kinerja konselor yang tidak
memuaskan berkenaan dengan keterampilan
memberikan layanan BK (36,74%), kepribadian konselor
(29,85%), dan pengetahuan tentang layanan BK
(21,28%).
HASIL STUDI KINERJA KONSELOR
 Indikator kinerja konselor yang belum memuaskan
berkenaan dengan 1) keterampilan melakukan
assessmen kebutuhan siswa, 2) keterampilan
mengembangkan instrumen pengumpulan data, 3)
pengembangan materi dan media layanan BK, 4)
inisiatif untuk mengembangkan kinerja profesional,
5) keterampilan melakukan evaluasi layanan BK,
6) pengetahuan tentang penelitian dan hasil
penelitian terbaru tentang layanan BK, dan 7)
kemampuan empati terhadap siswa.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai