Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
PETA KONSEP

Administrasi Kepegawaian

Memahami Administrasi
Fungsi dan sistem administrasi
Kepegawaian
Administrasi merupakan suatu kegiatan yang
akan selalu dibutuhkan untuk setiap lembaga,
perusahaan, instansi, ataupun CV, administrasi di
sini akan sangat dibutuhkan karena memiliki
pengaruh yang cukup besar untuk sebuah instansi
A. Memahami Administrasi Kepegawaian
1. Pengertian Administrasi Kepegawaian Secara Umum
Administrasi kepegawaian adalah seluruh aktivitas
atau kegiatan dengan masalah penggunaan pegawai
(tenaga kerja) untuk mencapai tujuan. Sedangkan
administrator bertujuan untuk menyusun dan
mengendalikan seluruh aktivitas untuk memelihara,
mengembangkan, mendapatkan maupun menggunakan
para pegawai sesuai dengan beban kerja untuk mencapai
tujuan organisasi atau perusahaan yang telah ditentukan
sebelumnya.
a. Pengertian administrasi
Beberapa pengertian Administrasi sebagai berikut :
1) Administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan yang meliputi : catat-
mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, ketik-mengetik, agenda,
dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan.
2) Administrasi dalam arti luas adalah seluruh proses kerja sama antara dua
orang atau lebuh dalam mencapai tujuan dengan memanfaatkan sarana
prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna
3) Arthur Grage
Administrasi adalah fungsi tata penyelenggaraan terhadap
komunikasi dan pelayanan warkat suatu organisasi. Intinya, administrasi
melingkupi seluruh kegiatan, dari pengaturan hingga pengurusan
sekelompok orang yang memiliki diferensiasi pekerjaan untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.
b. Ruang Lingkup Administrasi
1. ORGANISAI

2. MANAJEMEN

3. KEPEMIMPINAN

4. HUBUNGAN ANTAR
MANUSIA
ORGANISAI
Merupakan wadah di mana usaha kerja
sama itu diselenggarakan. Wewenang,
tugas, dan tanggung jawab menjadi
kesatuan yang laras. Termasuk pula dalam
proses mengorganisir atau membentuk
organisai ialah penentuan tujuan yang
hendak dicapai
MANAJEMEN
Dapat dianggap sebagai suatu proses yang
menggerakan kegiatan dalam administrasi itu sehingga
tujuan yang telah dibentuk benar-benar tercapai.
Kegiatan untuk mengurus, membimbing, dan
mengarahkan agar supaya tujuan tercapai (Budioro,
2002:5). Sorang manajer bertanggung jawab untuk
melaksanakannya ke arah tercapainya tujuan tersebut.
Manajemen menentukan tujuan organisai: “Titik tolak
proses manajemen adalah menentukan ‘objectives’ atau
tujuan-tujuan organisasi. ‘Objectives’ direncanakan untuk
memberikan kepada suatu organisasi dan anggota-
anggotanya arah dan maksud”. (Terry dan Rue, 1988:29)
Hubungan Antarmanusia
Ada lima kegiatan hubungan antarmanusia dalam administrasi sebagai
berikut:
1. Menentukan apa yang akan dijadikan sasaran oleh organisasi, menentukan
tujuan dan sasaran tiap bidang, menentukan apa yang harus dilakukan
manusia dalam administrasi untuk mencapainya dan menjadikan sasaran
itu efektif dengan membicarakannya bersama anggota organisasi.
2. Mengorganisir seluruh kegiatan dalam administrasi termasuk
menggolongkan, membagi pekerjaan, dan membentuk tugas organisasi
3. Mmotivasi dan berkomunikasi antarmanusia dalam kegiatan.
4. Melakukan pengukuran tentang kegiatan manusia dalam organisasi,
termasuk menganalisis, menilai, dan menafsirkan hasil kerja baik secara
individu maupun kelompok dalam organisasi secara keseluruhan.
5. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan orang-orang dalam
organisasi itu termsuk manajernya sendiri
KEPEMIMPINAN
Peran kepemimpinan dalam administrasi
adalah untuk memimpin suatu kegiatan
administrasi, mengarahkan, mendorong,
dan mengatur seluruh unsur-unsur di dalam
kelompok atau organisainya untuk
mencapai suatu tujuan yang diinginkan.
2. Perumusan Administrasi Kepegawaian
Adapun administrasi kepegawain dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Sebagai ilmu

Mempelajari segenap proses penggunaan tenaga manusia sejak penerimaan hingga


pemberhentiannya

2. Sebagai proses

Proses penyelenggaraan politik kepegawaian “kebijakan politik kepegawaian” atau program


kerja/tujuan yang berhubungan dengan tenaga kerja manusia yang digunakan dalam usaha kerja sama
untuk mencapai tujuan tertentu.

3. Sebagai fungsi

Mengatur dan mengurus penggunaan tenaga kerja manusia dalam suatu kerja sama sekelompok manusia
untuk mencapai tujuan tertentu yang meliputi kegiatan berikut.

a. Merumuskan tujuan dan sasaran pokok kebijaksanaan politik

b. Menyusun organisasi untuk menyelenggarakan pelaksanaan tujuan dan sasaran pokok/kebijaksaan


politik,

4. Sebagai seni

Seni memilih pegawai baru serta menggunakan pegawai-pegawai lama dengan cara sedemikian rupa
sehingga dari segenap tenaga kerja manusia itu diperoleh hasil dan jasa yang maksimal baik mengenai jumlah
maupun mutunya,
3. Tujuan Administrasi Kepegawaian
1. Memperkuat sistem perencanaan dan pengembangan pegawai serta
pemenuhan/rekrutmen sesuai dengan tingkat kebutuhan dan yang tersedia.
2. Mengembangkan sistem manajemn informasi kepegawaian.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur untuk meningkatkan kompetensi
sesuai tugas pokok dan fungsi yang dilaksanakan melalui pendidikan dan
latihan.
4. Peningkatan pendidikan formal dan meningkatkan keterampilan teknik dan
fungsional aparatur pemerintahan.
5. Terwujudnya penataan pegawai sesuai kompetensi jabatan dan syarat jabatan
serta memperhatikan pola karier.
6. Peningkatan pembinaan pegawai untuk meningkatkan akuntabilitas dan
kesejahteraan pegawi.
7. Peningkatan kinerja pelayanan kepegawaian dalam rangka meningkatkan
kapasitas pemerintah daerah guna mewujudkan tata pemerintahan yang baik
“Good Governance”.
4. Prinsip Administrasi Kepegawaian
a. Prinsip kemanusiaan
Prinsip kemanusiaan memiliki makna menempatkan posisi manusia sebagai unsur pekerja
yang mempunyai persamaan harga diri, kemauan, keinginan, dan cita-cita. Kemampuan
manusia sebagai unsur pekerja harus dihargai posisinya sebagai manusia selayaknya dan
bukan dianggap mesin,
b. Prinsip demokrasi
Prinsip ini merujuk pada adanya rasa saling menghormati, menghargai, dan mengisi
dalam melaksanakan kegiatan kerja sama dalam organisasi atau perusahaan untuk
mecapai tujuan yang telah ditentukan.
c. The right man on the right place
Prinsip ini mengandung makna penempatan setiap orang dalam posisi kerjanya harus
tepat. Setiap orang dalam organisasi harus ditempatkan sesuai dengan kemampuan,
keahlian, pengalaman, serta pendidikan yang dimiliki orang yang bersangkutan
d. Equal pay for equal work
Prinsip pemberian balas jasa terhadap tenaga kerja berdasarkan atas hasil prestasi kerja
yang didapat oleh karyawan yang bersangkutan. Prinsip ini sangat penting diterapkan untuk
meningkatkan motivasi kerja di setiap karyawan.

Anda mungkin juga menyukai