Masalah
15
------------------------------------------------------------
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan petunjuk yang dijadikan acuan penataan
administrasi kepegawaian dan penyusunan laporan;
2. Menguraikan pemecahan masalah yang berkaitan dengan
administrasi kepegawaian.
------------------------------------------------------------
Sebagai Seni
Seni memilih pegawai baru serta menggunakan pegawai-pegawai lama dengan
cara sedemikian rupa sehingga dari segenap tenaga kerja manusia itu
diperoleh hasil dan jasa yang maksimal baik mengenai jumlah maupun
mutunya.
Pengorganisasian Kepegawaian
Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan, menggolong-
golongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan yang dipandang perlu,
penetapan tugas dan wewenang seseorang, pendelegasian wewenang dalam
rangka untuk mencapai tujuan. Pengorganisasian mengantarkan semua
sumber dasar (manusia dan nonmanusia) ke dalam suatu pola tertentu
sedemikian rupa sehingga orang-orang yang bekerja di dalamnya dapat
bekerja sama secara berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Salah satu akibat dari pengorganisasian adalah terbentuknya struktur
organisasi dan dalam struktur organisasi akan nampak bagaimana hubungan
antara satu unit dengan unit lain. Dengan kata lain, struktur organisasi akan
mempengaruhi aliran kerja, delegasi wewenang dan tanggung jawab, sistem
kontrol dan pengendalian, serta arus perintah dan pertanggungjawaban. Oleh
karena itu, dalam mendesain struktur organisasi bagian kepegawaian perlu
dipertimbangkan berbagai faktor sebagaimana telah diuraikan dalam kegiatan
belajar ini.
Pengarahan Pegawai
Ada banyak teori dan keyakinan tentang apa yang memotivasi pegawai. Secara
keseluruhan tidak ada kesepakatan tentang motivasi. Oleh karena itu, sangat
sulit bagi organisasi untuk sampai pada kebijakan dan pendekatan yang akan
memuaskan semua pegawai. Selain itu, bagi organisasi dengan skala apa pun,
membuat analisis mendalam tentang apa yang memotivasi setiap pegawai
adalah tidak praktis. Namun, ada aturan-aturan praktis yang dapat diikuti
setidak-tidaknya untuk membantu memotivasi pegawai dan meningkatkan
kepuasan kerja, yaitu sebagai berikut.
1. Jelaskan kepada para pegawai apa yang dimaksud dengan kinerja efektif
dan pastikan bahwa mereka mengetahui apa yang diharapkan dari
mereka
2. Pastikan bahwa ada hubungan jelas antara kinerja dan penghargaan
(imbalan) dan bahwa setiap hubungan semacam itu dikomunikasikan
kepada para pegawai
3. Pastikan bahwa semua pegawai diperlakukan secara adil dan penilaian
tentang kinerja adalah objektif
4. Bilamana mungkin, kembangkan jenis-jenis penghargaan yang berbeda,
tidak semua orang dapat dinaikkan pangkatnya (dipromosikan) atau
perlu dinaikkan pangkatnya
5. Doronglah semangat seluwes mungkin di dalam lingkungan kerja dan
kembangkan gaya manajemen yang mudah diserap dan mampu diubah-
ubah untuk menyesuaikan orang dan lingkungan
6. Kembangkan sebuah sistem manajemen kinerja atau setidaknya
tetapkan sasaran yang dapat dicapai tetapi dapat terus berkembang
7. Perhitungkan semua faktor lingkungan dan sosial, seperti kenyamanan
dan sarana lingkungan kerja, interaksi sosial diantara pegawai,
pokoknya semua faktor yang dapat menjadi sumber ketidakpuasan
Pengendalian Pegawai
Pengawasan sebagai bagian dari pengendalian merupakan proses pengukuran
dan penilaian tingkat efektivitas kerja pegawai dan tingkat efisiensi
penggunaan sarana kerja dalam memberikan kontribusi pada pencapaian
tujuan organisasi. Setiap kegiatan pengawasan memerlukan tolok ukur atau
kriteria untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam bekerja, yang dalam
penilaian kinerja disebut standar pekerjaan.
Standar adalah suatu kriteria atau model baku yang akan diperbandingkan
dengan hasil nyata. Banyak jenis standar yang dapat dipergunakan dalam
pengendalian kegiatan-kegiatan kepegawaian. Dalam mengendalikan
unit/bagian kepegawaian, pimpinan harus mampu menemukan butir-butir
pengendalian strategis yang dapat dipantau berdasarkan penyimpangan.
Perencanaan pegawai, dapat diartikan sebagai suatu proses penentuan berbagai macam
kebutuhan pegawai di masa yang akan datang berdasarkan dari perubahan yang terjadi dan
persediaan pegawai yang sudah ada. Perencanaan pegawai merupakan hal yang sangat
penting, sebab dapat membantu suatu perusahaan atau organisasi dalam menentukan sumber
yang di butuhkan serta dapat membantu menentukan apa saja yang bisa dicapai dari sumber
yang tersedia.
Pengarahan pegawai, banyak sekali teori dan keyakinan mengenai memotivasi pegawai,
secara keseluruhan tidak ada kesepakatan tentang apa yang dapat motivasi. Jadi sangat sulit
bagi perusahaan atau organisasi untuk sampai kepada kebijakan dan pendekatan yang akan
memuaskan para pegawainya. Selain itu bagi perusahaan atau organisasi dengan skala
apapun itu, membuat analisis secara mendalam mengenai apa yang dapat memotivasi setiap
tenaga kerjanya adalah tidak praktis, tetapi terdapat aturan-aturan yang praktis yang bisa diikuti
setidaknya untuk dapat membantu memotivasi para pegawainya dan tentunya meningkatkan
kepuasan kerja, diantaranya seperti:
Jelaskan apa itu yang dimaksud dengan kinerja efektif dan pastikan bahwa mereka
(pegawai) mengetahui apa yang diharapkan dari mereka.
Pastikan ada hubungan yang jelas tentang kinerja dan penghargaan serta pastikan juga
bahwa setiap hubungan seperti itu dapat di informasikan kepada para pegawai.
Perlakukan semua pegawai secara adil dan penilaian mengenai kinerja harus obyektif
(sesuai dengan fakta yang ada).
Kembangkan jenis penghargaan yang berbeda-beda, karena tidak semua orang bisa
dinaikkan pangkatnya.
Doronglah semangat sebaik mungkin di dalam lingkungan kerja dan juga kembangkan
gaya manajemen yang mudah untuk diserap serta mampu diubah-ubah untuk
menyesuaikan orang dan lingkungannya.
Selanjutnya kembangkan sebuah sistem manajemen kinerja atau setidaknya tetapkan
target yang bisa dicapai tetapi dapat terus berkembang.
Dan perhitungkan seluruh faktor lingkungan dan faktor sosial, misalnya seperti:
kenyamanan tempat kerja, sarana kerja, lingkungan kerja, interaksi sosial antar pegawai
dan lain-lain. Intinya seluruh faktor yang menjadi sumber ketidakpuasan.