Anda di halaman 1dari 4

Peran Sistem Informasi dalam Tujuan Perencanaan sumber daya Manusia yang

Komprensif
Oleh
NUR HALISA (R1220011)

Kegiatan manajemen meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengawasan,


pengarahan, dan lain sebagainya. Untuk mewujudkan organisasi yang baik maka masing-
masing perusahaan atau suatu lembaga perlu memiliki sebuah sistem yang akan mengatur
setiap proses organisasi dalam mencapai tujuannya. Sistem ini kita kenal dengan istilah
Sistem Informasi Manajemen (SIM). Menurut moekejit (2011:17) Sistem Informasi
Manajemen (SIM) merupakan suatu sistem yang dilakukan dengan mengolah serta
mengorganisasikan data dan informasi yang berguna untuk mendukung pelaksanaan tugas
dalam suatu organisasi.
Sistem Informasi manajemen memiliki tujuan yang diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Menyediakan suatu informasi dalam pengambilan keputusan,
2. Penyediaan suatu informasi yang digunakan dalam melakukan perencanaan, pengendalian,
evaluasi, serta perbaikan berkelanjutan,
3. Penyediaan suatu informasi yang digunakan untuk menghitung harga pokok, jasa, dan
tujuan lain yang ingin diketahu oleh manajemen.
Dari tujuan tersebut dapat disimpulkan bahwa pihak manajemen perlu memiliki
akses pada setiap departemen agar dapat memperoleh serta mengetahu bagaimana cara untuk
menggunakan informasi yang dimiliki oleh setiap departement pada sebuah organisasi, serta
membantu mereka dalam melakuka identifikasi suatu masalah, menyelesaikan suatu masalah,
dan melakukan evaluasi kinerja yang telah dilakukan.
Proses manajemen memiliki makna sebagai aktivitas-aktivitas yang dilakukan
manajemen organsasi yang menekankan pada kegiatan perencanaan pengendalian dan
penetapan tujuan. Perencanaan merupakan suatu formulasi rinci yang dilakukan untuk dapat
mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, perencanaan memberikan identifikasi metode-
metode untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan penetapan tuujun merupakan suatu
proses yang dilakukan dengan memilih alternatif keputusan. Proses penetapan tujuan yang
berfungsi untuk melaksanakan tujuan yang telah dipilih.
Pada umumnya sebagian besar organisasi yang ada percaya bahwa untuk mencapai
sebuah keberhasilan, harus mengupayakan kinerja individu semaksimal mungkin, karena
pada dasarnya kinerja individu akan sangat berpengaruh terhadap kinerja baik kinerja tim
ataupun kelompok yang akhirnya berpengaruh juga terhadap kinerja sebuah organisasi.
Namun pada kenyataannya untuk memaksimalkan kinerja individu tidaklah semudah itu.
Menurut anwar Kinerja diasumsikan sebagai prestasi yang diperoleh seseorang dalam
melakukan tugas. Keberhasilan organisasi tergantung pada kinerja para pelaku organisasi
bersangkutan(200:36).. Oleh karena itu, setiap unit kerja dalam suatu organisasi harus dinilai
kinerjanya, agar kinerja sumber daya manusia yang terdapat dalam unit-unit dalam suatu
organisasi tersebut dapat dinilai secara objektif

Setiap perusahaan ingin karyawannya memiliki kinerja yang tinggi dalam bekerja.
Banyak upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja pegawainya, baik
melalui perencanaan, pelatihan, pemberian insentif, jenjang karier, komunikasi dan lain
sebagainya. Dengan kinerja pegawai yang tinggi, diharapkan tujuan perusahaan akan dapat
tercapai sebagaimana telah direncanakan. Menurut Miner dalam Gunawan (2006:48) kinerja
adalah bagaimana seseorang diharapkan dapat berfungsi dan berperilaku sesuai dengan tugas
yang telah dibebankan kepadanya. Setiap harapan mengenai bagaimana seseorang harus
berperilaku dalam melaksanakan tugas, berarti menunjukkan suatu peran dalam organisasi.
Menurut Partanto (2002:79) suatu organisasi baik organisasi pemerintahan maupun
organisasi privat dalam mencapai tujuan yang ditetapkan harus melalui sarana dalam bentuk
organisasi yang digerakkan oleh sekelompok orang yang berperan aktif sebagai pelaku
(actors) dalam upaya mencapai tujuan lembaga atau organisasi bersangkutan.

Sebagaimana pendapat ahli yang telah diuraikan diatas dapat kita ketahui
bahwa sumber daya manusia merupakan keunggulan kompetitif yang dimilliki oleh sebuah
organisasi, atau dapat dikatakan bahwa sumber daya organisasi merupakan suatu komponen
utama, bahkan komponen terpenting untuk dikelola secara tepat dalam rangka optimalisasi
pencapaian tujuan sebuah organisasi, termasuk pada suatu lembaga pendidikan.
Perencanaan sumber daya manusia atau human recource planning (HRP) merupakan
suatu kegiatan dalam salah satu area fungsional manajemen sumber daya manusia.
Perencanaan yang dilakukan untuk mengelola sumber daya manusia merupakan cara yang
ampuh untuk digunakan manajemen suatu organisasi agar sumber daya manusia mereka
dapat bertahan dan memiliki loyalitas terhadap suatu organisasi.
Keberhasilan perencanaan sumber daya manusia (HRP) secara komprehensif
akan menjadi fondasi dan modal awal yang baik bagi kelancaran implementasi program kerja
serta pencapaian sasaran tujuan lembaga pendidikan. Kegiatan perencanaan sumber daya
manusia ini diarahkan sebagai salah satu upaya yang dilakukan untuk mengusahaan sumber
daya manusia yang sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang diperlukan sesuai dengan visi
dan misi dari lembaga pendidikan tersebut.
Pentingnya sebuah perencanaan sumber daya manusia dimaksudkan agar dapat
memposisikan seseorang yang tepat sesuai dengan waktu dan tempat yang tepat (the right
man, in the right place). Maka dari itu perencanaan sumber daya manusia akan berpengaruh
pada keberlangsungan dan keberadaan suatu organisasi, termasuk lembaga pendidikan.
Meskipun lembaga pendidikan bukan organisasi non-profit, tetap memerlukan pengelolaan
yang baik termasuk perencanaan sumber daya manusia agar lembaga pendidikan dapat
bertahan dan bertumbuh.

Proses perencanaan sumber daya manusia yang dilakukan oleh lembaga


pendidikan dilakuakan dengan melakukan kegiaan berikut: 1). Mengevaluasi persediaan
SDM yang dimiliki pada saat ini, 2). Memperkitakan kebutuhan SDM, 3). Melakukan
recruitmen atau pengadaan SDM yang berkualitas, serta 4). Pengawasan dan evaluasi kinerja
karyawan. Kegiatan atau proses perencanaan yang dilakukan lembaga pendidikan ..nama
lembaga... sesuai dengan yang dikemukakan olehh Sedamayanti yang menguraikan terdapat
empat tahapan perencanaan sumber daya manusia yang dapat dilakukan oleh suatu organisasi
(2002: yakni:
1. Persediaan SDM saat ini,
2. Perkiraan supply dan demand SDM,
3. Pengadaan SDM yang berkualitas,
4. Sistem pengawasan dan evaluasi sebagai umpan balik pada sistem.
Menurut Nawawi terdapat dua faktor yang mempengaruhi faktor eksternal dan
faktor internal. Faktor eksternal merupakan faktor yang mucul dari luar lingkungan organisasi
yang mana faktor tersebut terdiri dari ekonomi, teknologi, serta faktor pesaing. Selanjutnya
faktor internal atau faktor-faktor yang berasal dari dalam diri organisasi, seperti rencana
stratejik, recana operasional organisasi, desain organisasi, dan desain pekerjaan pada
organisasi. Selain faktor internal dan faktor eksternal terdapat faktor lainnya yang dapat
mempengaruhi perencanaan Sumber Daya Manusia pada sebuah organisasi diantaranya
faktor ketenaga kerjaan, demografi, supervisi yang dilakukan organisasi, prestasi kerja, pasar
tenaga kerja dan faktor lainnya.
Kebutuhan akan tenaga pendidik untuk memberikan pelayanan di bidang pendidikan
harus memenuhi persyaratan tertentu agar terjaminnya kesesuaian antara layanan yang
diberikan dan harapan pengguna layanan pendidikan. Penyelenggara pendidikan menuntut
keahlian profesional bagi tiap SDM yang dimiliki untuk dapat memenuhi persyaratan tersebut
sehingga menghasilkan pendidikan yang berkualitas.Teacher supplyatau ketersediaan tenaga
pendidik (guru) adalah upaya profesional suatu lembaga pendidikan penghasil tenaga
pendidik untuk memenuhituntutan akan tenaga guru dari lembaga pemakai jasa guru.
Lembaga pendidikan penghasil tenaga guru sebagai penyedia harus memperlihatkan
persyaratan profesional yang diminta oleh pemakai jasa guru sehingga persyaratan tuntutan
dari lembaga pemakai jasa profesional guru dapat terpenuhi. Profesionalitas dalam upaya
pemenuhan tuntutan akan tenaga pendidik akan menghasilkan.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat kita simpulkan bahwa pelaksanaan
perencanaan dan penetapan tujuan lembaga pendidikan untuk memanejemen sumber daya
manusia telah dilakukan dengan baik dan telah sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
para ahli, dengan harapan agar lembaga pendidikan dapat terus berkembang dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai