Anda di halaman 1dari 35

NUTRISI PADA ANAK SAKIT

KRITIS
ADJI HAMBALI, SST, RD
TUJUAN PEMBERIAN NUTRISI PADA
ANAK SAKIT KRITIS
• Mempertahankan fungsi organ
• Mencegah disfungsi sistem kardiovaskuler,
sistem respirasi dan sistem imun
• Meminimalisir efek puasa
• Mencegah defisiensi nutrisi → memberi
dukungan nutrisi sampai respon inflamasi
akut berakhir
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN NUTRISI
ANAK SAKIT KRITIS

• Trauma akut memicu respon katabolik →


tergantung berat dan lamaTrauma
• Stres metabolisme → hormon counter regulator naik
→ resistensi insulin dan hormon pertumbuhan →
tidak terjadi proses tumbuh → energi untuk proses
tumbuh sementara tidak dibutuhkan
• Anak yang dirawat di PICU → tersedasi dan tingkat
aktivitas rendah → kebutuhan energi berkurang
• Suhu lingkungan di PICU → terkontrol →
insensible energy loss sangat menurun
METABOLISME KH - LEMAK – PROTEIN PADA
ANAK
SAKIT KRITIS
• Glukosa → bahan bakar primer di otak
• Stress → cadangan glikogen hati → glukosa →
dilepaskan ke pembuluh darah → kadar gula
darah naik
• Stress → insulin resisten → transport glukosa
terganggu → glikogen tetap digunakan →
berkurang → protein digunakan
• Protein terpakai habis → lemak digunakan
• Hipermetabolisme → glukosa endogen tidak dapat
ditekan dengan pemberian glukosa dari luar tubuh
Rumus Schofield :
REE(Resting Energy Expenditure)
Laki-laki
0-3 th : (0,167xBB)+(15,174xTB)-617,6
3-10 : (19,59xBB)+(1,303xTB)+414,9
10-18 : (16,25xBB)+(1,372xTB)+515,5
Perempuan
0-3 th : (16,252xBB)+(10,232xTB)-413,5
3-10 : (16,969xBB)+(1,618xTB)+371,2
10-18 : (8,365xBB)+(4,65xTB)+200

KET: BB (Kg) , TB(cm)


PENENTUAN KEBUTUHAN
NUTRISI
• Pemberian kalori berlebih → HARUS DICEGAH →
mempertahankan homeostasis thd respon trauma
• Pemberian kalori berlebih (overfeeding) →
meningkatkan CO2 → meningkatkan kerja
ventilator → pemakaian ventilator lebih lama;
gangguan fungsi hati → kolestasis; infeksi
sekunder meningkat karena hiperglikemia
• Nutrisi tidak cukup → malnutrisi
• Malnutrisi berat → risiko komplikasi 20 kali lebih
berat
PEMBERIAN NUTRISI PADA ANAK
SAKIT KRITIS
NUTRISI ENTERAL

• Nutrisi enteral → LEBIH DIUTAMAKAN → mudah,


harga murah, risiko infeksi kecil, tidak perlu akses
vena sentral, memperbaiki fungsi saluran cerna
• Mencegah atrofi usus dan komplikasi infeksi
dibanding nutrisiparenteral

• Bila fungsi GIT baik → NUTRISI ENTERAL MULAI


24-48 JAM PERTAMA PERAWATAN !!!!
PEMBERIAN NUTRISI PADA ANAK
SAKIT KRITIS
• Parameter GIT baik  adanya suara
usus, tidak ada distensi perut atau
muntah dan risidu lambung sedikit
• Tanda perfusi usus adekuat tanda
vital stabil, tidak perlu pemberian
volume cairan, obat inotropik secara
kontinyu, keseimbangan asam basa dan
laktat normal
PEMBERIAN NUTRISI PADA ANAK
SAKIT KRITIS
METODE PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL

Pemberian secara bolus


• Keuntungan : tidak membutuhkan waktu lama
• Kekurangan : lebih mudah terjadi aspirasi, pasien dengan usus
pendekdan malabsorbsi tidak dianjurkan
Pemberian secara intermiten Diberikan 2 ml/kg setiap 4-6 jam
selama 20-45 menit → toleransi baik
Pemberian secara kontinu
• Keuntungan : volume residu lebih sedikit, risiko aspirasi, diare →
minimal
• Kekurangan : bakteri tumbuh berlebih
PEMBERIAN NUTRISI PADA ANAK SAKIT KRITIS
INISIASI NUTRISI ENTERAL

• Sebelum memulai nutrisi enteral  tentukan dulu


 kebutuhan cairan, kalori, elektrolit
• Pemberian formula  dimulai seperempat hingga
setengah dari kebutuhan kalori total  selama 24
jam  dinaikan bertahap
• Paramerter yang diobservasi :
Toleransi  mual, muntah, diare, konstipasi, distensi
perut
Nutrisi dan metabolik  BB, Na, K, Mg, Ca, Asam
basa, GDA, Ur, Cr, Urine, fungsi liver
KOMPLIKASI NUTRISI ENTERAL PADA ANAK
SAKIT KRITIS
• Aspirasi paru dari isi lambung
• Diare  formula hiperosmolar, makanan
dengan volume banyak dan cepat, pasien
intoleransi laktosa  formula mengandung
laktosa
• Mual, muntah, kram dan nyeri perut
pemberian makanan hipertonik secara
tepat
• Defisiensi atau kelebihan nutrien dan elektrolit
PEMBERIAN NUTRISI PADA ANAK SAKIT KRITIS
KONTRAINDIKASI

• Keadaan yang berpotensi untuk diintubasi


atau diekstubasi dalam 4 jam
• Hemodinamik tidak stabil
• Pasca operasi ileus
• Perdarahan GIT
• Berisiko menimbulkan NEC
• Obstruksi usus
PEMBERIAN NUTRISI PADA ANAK SAKIT
KRITIS
NUTRISI PARENTERAL
• Diberikan bila GIT tidak dapat menyerap
cairan dan nutren yang dibutuhkan
• Dapat diberikan 24 jam-48 jam pertama
perawatan
• Melalui vena perifer dan vena sentral
• Bila osmolaritas tinggi → vena sentral
PEMBERIAN NUTRISI PADA ANAK SAKIT KRITIS
INDIKASI NUTRISI PARENTERAL

• Prematuritas
• Kongenital  gastroskisis, TEF
• Perdarahan GIT masif
• Fistula usus
• Short bowel syndrome
• Pankreatitis
• Sindroma Distres respirasi
• Komplikasi paska kemoterapi  inflamasi
permukaan membran mukosa
PEMBERIAN NUTRISI PADA ANAK SAKIT KRITIS
KONTA INDIKASI NUTRISI PARENTERAL

• Saluran cerna berfungsi baik


• Hiperglikemia berat
• Gangguan elektrolit berat
• Penyakit dengan prognosis buruk
PEMBERIAN NUTRISI PADA ANAK SAKIT KRITIS
LANGKAH PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL

• Menentukan kebutuhan cairan


• Menentukan kebutuhan kalori
• Menentukan kebutuhan makronutrien
• Menentukan kebutuhan elektrolit
• Pemberian vitamin dan trace element
• Pemantauan
PEMBERIAN NUTRISI PADA ANAK SAKIT KRITIS
MENENTUKAN KEBUTUHAN CAIRAN

• Berdasarkan berat badan


0-10 kg  100 ml
11-20 kg  100 ml/kg untuk 10 kg pertama + 50
ml/kg untuk 10 kg berikutnya
> 20 kg  100 ml/kg untuk 10 kg pertama + 50
ml/kg untuk 10 kg berikutnya + 20 ml/kg untuk
setiap kg di atas 20 kg
• Berdasarkan luas permukaan tubuh  1500
ml/m2/hari
Berdasarkan balance cairan
Kebutuhan Cairan :
Holliday-Segar Formula

• 10 kg I = 100 ml/kg

• 10 kg II = 50 ml/kg

• >20 kg = 20 ml/kg
TOTAL PARENTERAL NUTRISI
(TPN)
Rumus Schofield :
REE(Resting Energy Expenditure)
Laki-laki
0-3 th : (0,167xBB)+(15,174xTB)-617,6
3-10 : (19,59xBB)+(1,303xTB)+414,9
10-18 : (16,25xBB)+(1,372xTB)+515,5
Perempuan
0-3 th : (16,252xBB)+(10,232xTB)-413,5
3-10 : (16,969xBB)+(1,618xTB)+371,2
10-18 : (8,365xBB)+(4,65xTB)+200

KET: BB (Kg) , TB(cm)


PEMBERIAN NUTRISI PADA ANAK SAKIT KRITIS
MENENTUKAN KEBUTUHAN PROTEIN
• Pemberian protein berlebih harus dihindari  pasien
gangguan fungsi ginjal, hati
• Pemberian protein 4-6 gr/kg/hari  efek samping
azotemia, asidosis metabolik dan kelainan
perkembangan saraf
• Pemberian protein 0-2 tahun  2-3 g/kg/hari; 2-13 tahun
 1,5 -2 gr/kg/hari; 13-18 tahun  1,5 gr/kg/hari
• Diet seimbang  protein : karbohidrat : lemak  15 : 50
: 35
• Bayi di atas 1 bulan  protein dimulai 1g/kg/hari,
dinaikan bertahap 0,5-1 gr/kg/hari
PROTEIN
• 15-20% of total energy

• 1.5-3 g/kg

• 1 g = 4 kCal
PEMBERIAN NUTRISI PADA ANAK SAKIT
KRITIS
MENENTUKAN KEBUTUHAN LEMAK
• Lemak diberikan 15-35% dari total kalori yang dibutuhkan
• Emulsi lemak 20% lebih toleran dibandingkan emulsi
lemak 10%
• Pemberian emulsi lemak dimulai dosis 0,5 gr/kg/hari
dinaikan 0,5 gram/kg/hari secara bertahap sampai
maksimal 4 gram/kgBB/hari
• Kecepatan pemberian lemak tidak boleh melebih 0,1
gram/kg/jam
• Efek samping: mikroemboli lemak, trombositopenia,
hiperlipidemia,
• koagulopati, dan penurunan fungsi leukosit
LEMAK

• 15-30% of total energy

• 0.5-4 g/kg/d

• 1 g = 9-10 kCal

• 20% lipid solution is better tolerated


CARBOHYDRATE

• 50-60% of total energy

• GIR 4-8 mg/kg/min

• 1 g of dextrose infusion = 3.4 kCal

• Dextrose >15% should give via central line


• Sisa cairan 260cc
• Sisa kalori 187
• KH 187 : 4 = 46,75
• D%/100 = 46,7/260
• Dextrose 17,9 %
PEMBERIAN NUTRISI PADA ANAK SAKIT KRITIS
MENENTUKAN KEBUTUHAN KARBOHIDRAT
Contoh Kasus :
Anak Laki-laki usia 11 tahun, BB : 20kg,
TB : 120cm, LLA : 17,6cm. Saat ini dirawat
diruang HCU anak dengan diagnosa status
epileptikus + diare mengalami penurunan
kesadaran dan perdarahan saluran cerna
• Tentukan Indek Anthropometri
• Hitung kebutuhan cairan
• Hitung kebutuhan TPN
11 th 20 kg 120cm LLA:17,6 cm

TB/U : < P5

%BBI:20/22x100 %=90,9%

BBI BB/U : < P5


TABEL LILA ANAK LAKI-LAKI
DIATAS 5 TAHUN
Arm circumference (mm)
Age group
5 10 25 50 75 90 95
Males
5 - 5.9 153 160 167 175 185 195 204
6 - 6.9 155 159 167 179 188 209 228
7 - 7.9 162 167 176 177 187 201 223 230
8 - 8.9 162 170 177 190 202 220 245
9 - 9.9 175 178 187 200 217 249 257
10 - 10.9 181 184 196 210 231 262 274
11 - 11.9 186 190 202 223 244 261 280
12 - 12.9 193 200 214 232 254 282 303
13 - 13.9 194 211 228 247 263 286 301
14 - 14.9 220 226 237 253 283 303 322
15 - 15.9 222 229 244 264 284 311 320
16 - 16.9 244 248 262 278 303 324 343
17 - 17.9 246 253 267 285 308 336 347
18 - 18.9 245 260 276 297 321 353 379
19 - 24.9 262 272 288 308 331.0 355 372
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai