Anda di halaman 1dari 15

PROSOSIAL

Kelompok 3 BK B 2016 :

RIDWAN KURNIAWAN (16104241004)


RANDY ANZAR Y (16104244012)
ASTI RAHMA A. T (16104241026)
NUR’AINI DESI H (16104241045)
PENGERTIAN
Baron & Byrne (2005) mengatakan bahwa
perilaku prososial adalah suatu tindakan
menolong yang menguntungkan orang lain tanpa
harus menyediakan suatu keuntungan langsung
pada orang yang melakukan tindakan tersebut,
dan mungkin bahkan melibatkan suatu resiko
bagi orang yang menolong.
 Gerungan (2000) menyatakan bahwa perilaku

prososial mencakup perilaku yang


menguntungkan orang lain yang mempunyai
konsekuensi sosial yang positif sehingga akan
menambah kebaikan fisik maupun psikis.
 Faturochman (2006) mengartikan perilaku prososial
sebagai perilaku yang memberi konsekuensi positif
pada orang lain.
 William (dalam Dayakisni & Hudaniah, 2003)
membatasi perilaku prososial sebagai perilaku yang
memiliki intensi untuk mengubah keadaan fisik atau
psikologis penerima bantuan dari kurang baik
menjadi lebih baik, dalam arti secara material
maupun psikologis.
 Sears, Freedman, dan Peplau dalam Rufaida (2009)
menjelaskan perilaku prososial meliputi segala
bentuk tindakan yang dilakukan atau direncanakan
untuk menolong orang lain, tanpa memperdulikan
motif motif si penolong
 Dayakisni & Hudaniah (2003) menyimpulkan
perilaku prososial adalah segala bentuk perilaku
yang memberikan konsekuensi positif bagi si
penerima, baik dalam bentuk materi, fisik ataupun
psikologis tetapi tidak memiliki keuntungan yang
jelas bagi pemiliknya. Bentuk yang paling jelas dari
prososial adalah perilaku menolong (Faturochman,
2006).
 Menurut Delameter & Michener dalam Rufaida
(2009) perilaku prososial muncul atas inisiatifnya
sendiri bukan karena paksaan atau tekanan dari
luar. Staub (dalam Sirodj, 2000) berpendapat bahwa
perilaku prososial adalah perilaku yang
menguntungkan orang lain yang dilakukan secara
sukarela dan tanpa paksaan.
FAKTOR YANG BERPENGARUH
 Menurut Staub dalam Dayakisni dan
Hudaniah (2003) faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku prososial yaitu :
a.   Self-gain
b.   Personal values and norms
c.    Empathy
 Sedangkan Sears (dalam Dahriani, 2007) menjelaskan
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku prososial
dengan lebih spesifik. Antara lain :
a.       Faktor Situasional, meliputi :
1)      Kehadiran Orang Lain   
2)      Kondisi Lingkungan
3)      Tekanan Waktu
b. Faktor penolong, meliputi :
1) Faktor Kepribadian
2) Suasana Hati
3) Rasa Bersalah
4) Distres dan Rasa Empatik

    
c. Orang yang membutuhkan pertolongan, meliputi :
1)      Menolong orang yang disukai
Rasa suka awal individu terhadap orang lain
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti daya tarik
fisik dan kesamaan. Karakteristik yang sama juga
mempengaruhi pemberian bantuan pada orang yang
mengalami kesulitan.  Sedangkan individu yang
memiliki daya tarik fisik mempunyai kemungkinan
yang lebih besar untuk menerima bantuan. Perilaku
prososial juga dipengaruhi oleh jenis hubungan
antara orang seperti yang terlihat dalam kehidupan
seharihari. Misalnya, individu lebih suka menolong
teman dekat daripada orang asing.
2)      Menolong orang yang pantas ditolong
Individu membuat penilaian sejauh mana
kelayakan kebutuhan yang diperlukan orang
lain, apakah orang tersebut layak untuk diberi
pertolongan atau tidak. Penilaian tersebut
dengan cara menarik kesimpulan tentang
sebab-sebab timbulnya kebutuhan orang
tersebut. Individu lebih cenderung menolong
orang lain bila yakin bahwa penyebab
timbulnya masalah berada di luar kendali orang
tersebut.
DAMPAK BAGI DIRI DAN ORANG LAIN
 Dampak bagi diri yaitu berupa perasaan bangga
dan senang karena bisa membantu dan
meringankan beban orang lain
 Dampak bagi orang lain

1. Semakin meningkatkan hubungan pergaulan


dan tenggang rasa
2. Menciptakan perdamaian dan menghindari
permusuhan
3. Membuat kondisi emosional orang lain menjadi
senang atau positif karena masalah yang
dihadapinya berkurang atau terpecahkan
STRATEGI MENINGKATKAN
PERILAKU PROSOSIAL
 Brigham (1991)
1. Melalui penayangan model perilaku prososial serta
mengamati model prososial dapat memiliki efek priming
yang berasosiasi dengan anggapan positif tentang sifat-
sifat manusia dalam diri individu pengamat
2. Kedua, dengan menciptakan suatu superordinate
identity, yaitu pandangan bahwa setiap orang adalah
bagian dari keluarga manusia secara keseluruhan.
Penelitian menunjukkan superordinate identity dapat
mengurangi konflik dan meningkatkan perilaku prososial
dalam kelompok besar serta meningkatkan kemampuan
empati diantara anggota-anggota kelompok tersebut
3. Dengan menekankan perhatian terhadap norma-
norma prososial, seperti nroma-norma tentang
tanggung jawab social. Norma-norma ini dapat
ditanamkan oleh orangtua, guru ataupun mpara
tokoh masyarakat dan pembuat kebijakan media
masa. Demikian pula, para tokoh masyarakat dan
pembuat kebijakan dapat memotivasi masyarakat
untuk bertindak prososial dengan membeir
penghargaan kepada mereka yang telah banyak
berjasa dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekitarnya.
 strategi yang bisa diterapkan pada anak-anak
untuk meningkatkan perilaku prososial:
1. Menilai dan Mempertimbangkan Kebutuhan
Orang lain.
2. Berikan Anak Contoh.
3. Beri Label dalam Mengidentifikasi Perilaku
Prososial dan Antisosial.
4. Menghubungkan tujuan positif dengan
tindakan positif.
5. Berunding. 
CONTOH NYATA
 Misalnya ada berita tentang bencana alam yang
terjadi di daerah lain guru BK hendaknya memiliki
pemikiran awal untuk melakukan bakti sosial di
daerah tersebut, guru BK juga bisa mengkoordinir
untuk memberikan donasi bagi warga yang
mengalami bencana tersebut, dan juga
bekerjasama dengan siswa untuk melakukan
donasi. Bantuan tersebut selain untuk
meringankan beban korban bencana juga untuk
meningkatkan atau menimbulkan sikap tenggang
rasa dan sikap empati sosial pada peserta didik
PERAN KONSELOR
 Memberi informasi tentang hal-hal yang
berkaitan dengan sikap prososial. Selain itu,
juga konselor atau guru bk seharusnya juga
memberikan contoh nyata tentang sikap
prososial sehingga konseli atau peserta didik
dapat lebih percaya dalam memahami dan
melakukannya
PENANYA
 Irma : apa dampak prososial yang berlebihan
 Nida : cara mendidik anak dalam berperilaku

prososial
 Desi : dampak terburuk bila seseorang tidak

memiliki perilaku prososial

Anda mungkin juga menyukai