Anda di halaman 1dari 23

SOSIALISASI SERTIFIKASI R.

A
MISI RAINFOREST ALLIANCE :
UNTUK MELESTARIKAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN MENJAMIN PENGHIDUPAN
YANG BERKELANJUTAN DENGAN MENGUBAH PRAKTEK PENGGUNAAN LAHAN,
PRAKTEK BISNIS, DAN PERILAKU KONSUMEN.
 
PERKEBUNAN, KEHUTANAN, DAN PARIWISATA TIGA INDUSTRI YANG MEMILIKI DAMPAK
BESAR PADA HUTAN DAN LAHAN DI SELURUH DUNIA. RAINFOREST ALLIANCE BEKERJA
DENGAN PEKEBUN DAN RIMBAWAN DENGAN MEMBERIKAN PEDOMAN SEHINGGA
MEREKA DAPAT MEMINIMALKAN DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT AKTIFITAS MEREKA
SERTA MENDAPATKAN PENDAPATAN YANG STABIL.
DENGAN PELAKSANAAN PRAKTEK-PRAKTEK BERKELANJUTAN DMUNGKINKAN UNTUK
MENDAPATKAN SERTIFIKASI DENGAN MENGGUNAKAN STANDAR JARINGAN PERTANIAN
BERKELANJUTAN YANG DIKENAL DENGAN NAMA SAN (SUSTAINABLE AGRICULTURE
NETWORK)
PENGENALAN
STANDAR SAN 2017
STANDARD SAN 2017 MENDORONG PENINGKATAN PRAKTEK PERKEBUNAN DAN
SISTEM MANAJEMEN YANG LEBIH BAIK, MENINGKATKAN PENGETAHUAN PEKEBUN
YANG SEMUANYA BERKONTRIBUSI UNTUK HASIL YANG LEBIH BAIK , PENINGKATAN
TARAF HIDUP PEKERJA, KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN SUMBER
DAYA ALAM
VISI SAN

Standard SAN 2017 mempromosikan solusi iklim


pertanian pintar yang tercakup dalam 4 prinsip-prinsip
dengan lebih dari 119 kriteria yang mencakup langkah-
langkah meningkatkan pengetahuan, meningkatkan
ketahanan dan produktivitas serta mengurangi Emisi Gas
Rumah Kaca (GRK).
VISI SAN

Ramah Terhadap Organisme Penyerbuk


 
Standard SAN mensyaratkan adanya Rencana Pengelolaan
Hama Terpadu untuk mengurangi penggunaan pestisida.
Bila pestisida digunakan, preferensi yang diberikan untuk
penggunaan pestisida dengan toksisitas rendah.
Praktek mitigasi risiko khusus diperlukan untuk
penggunaan pestisida yang mempunyai risiko terhadap
satwa liar dan organisme penyerbuk.
VISI SAN

BEBAS DEFORESTASI
Konversi hutan skala besar untuk perkebunan adalah
penyebab utama deforestasi tropis.
Dalam Standar 2017 SAN, melindungi hutan, ekosistem
alami dan mendukung sumber berkelanjutan komoditas
perkebunan termasuk sebagai kriteria yang penting
(Critical Criteria).
VISI SAN

MEMPERHATIKAN PEKERJA

Standard SAN sejalan dengan konvensi ILO untuk memastikan


perlindungan hak-hak pekerja, seperti upah minimum, kebebasan
berserikat, tidak ada diskriminasi dan tidak ada pekerja anak. Hal ini
juga bertujuan untuk meningkatkan produktivitas melalui sistem
manajemen yang efektif sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan pekerja dan keluarganya
JENIS KRITERIA
KRITERIA KRITIS (CRITICAL CRITERIA : CC)
• STANDARD SAN 2017 BERISI 37 KRITERIA KRITIS, DARI TOTAL 119 JUMLAH KRITERIA.
KRITERIA KRITIS MENCAKUP PRIORITAS TERTINGGI DAN RESIKO TERTINGGI TERKAIT ISU-
ISU LINGKUNGAN, SOSIAL DAN TENAGA KERJA. PERKEBUNAN DIWAJIBKAN UNTUK
MEMATUHI SEMUA KRITERIA KRITIS UNTUK MENDAPATKAN SERTIFIKAT DAN
PEMENUHANNYA HARUS DIPERTAHANKAN.

KRITERIA CONTINUOUS IMPROVEMENT (CONTINOUS IMPROVEMENT CRITERIA : CIC)


• KRITERIA CONTINUOUS IMPROVEMENT MERUPAKAN KRITERIA YANG PEMENUHANNYA
DILAKUKAN SECARA BERTAHAP.
• PERKEBUNAN DIEVALUASI SESUAI DENGAN TINGKAT PELAKSANAAN PRAKTEK-PRAKTEK
BERKELANJUTAN YANG DITINGKATKAN PADA TIGA TINGKATAN, MASING-MASING
TINGKATAN LEBIH KETAT DARI TINGKAT SEBELUMNYA.
PRINSIP 1

PERENCANAAN DAN SISTEM MANAJEMEN YANG EFEKTIF

Pelaksanaan perencanaan dan sistem manajemen perkebunan yang efektif untuk


membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi, mengurangi dampak negatif
terhadap lingkungan dan meningkatkan kapasitas perkebunan untuk beradaptasi
dengan perubahan iklim. Prinsip ini juga mencakup persyaratan untuk grup
administrator (untuk sertifikasi kelompok tani)

Ruang Lingkup :
• Penilaian perkebunan dengan dasar tahunan
• Mampu telusur & integritas produk
• Penilaian dampak lingkungan dan sosial
• Evaluasi kontraktor
• Komitmen dengan skema sertifikasi
PRINSIP 2

KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI

Perkebunan menerapkan praktek produksi berkelanjutan yang mendukung


perlindungan keanekaragaman hayati dan ekosistem alam. Hal ini dicapai dengan
melakukan diversifikasi sistem produksi, melestarikan habitat asli dan mendukung
jasa ekosistem penting, sehingga memberikan kontribusi untuk mitigasi dan
adaptasi terhadap perubahan iklim.

Ruang Lingkup :
• Perlindungan dan pemulihan vegetasi asli. Tidak ada kerusakan daerah Nilai
Konservasi Tinggi setelah tahun 2005 dan ekosistem alam setelah 2014
• Sistem Agroforestri untuk sistem produksi tanaman dan ternak
• Manajemen Keaneragaman Hayati (Tidak berburu, tidak ada penangkaran, tidak
ada spesies invasif)
PRINSIP 3

KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM


Perkebunan secara efektif mengelola dan melestarikan sumber daya alam. pengelolaan
sumber daya alam bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi polusi,
meminimalkan dampak lingkungan yang negatif, dan menurunkan risiko apapun untuk
pekerja dan masyarakat sekitar.
Perkebuanan juga berkomitmen untuk meminimalkan penggunaan pestisida dan menjamin
integritas produksi dengan tidak menggunakan organisme transgenik.
sistem produksi juga diadaptasi menjadi lebih hemat energi dan praktek lainnya diterapkan
untuk meminimalkan emisi gas rumah.

konsep-konsep kunci meliputi:


• Konservasi serta manajemen tanah dan air
• Penanganan limbah
• Pengelolaan hama terpadu (PHT)
• Manajemen Pestisida
• Efisiensi Energi dan Emisi gas rumah kaca
PRINSIP 4

PENINGKATAN TARAF HIDUP DAN KESEJAHTERAAN PEKERJA

Perkebunan melindungi hak pekerja, termasuk orang-orang dari kelompok minoritas dan
perempuan.
Perkebunan menerapkan praktek-praktek yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
pekerja dan mendukung masyarakat sekitar, termasuk memastikan pemenuhan hak pekerja,
hak legal penggunaan lahan dan komunikasi yang transparan dengan masyarakat.

Ruang Lingkup:
• Tidak Tenaga Kerja Paksa, diskriminasi dan pelecehan seksual
• Persyaratan usia pekerja
• Upah pekerja
• Perumahan dan sanitasi
• Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• Mekanisme Pengaduan
• Persetujuan atas dasar informasi diawal tanpa paksaan (FPIC).
• hak penggunaan lahan yang sah
PRINSIP 5

PRODUKSI TERNAK BERKELANJUTAN

Peternakan sapi/lembu berkelanjutan diharapkan untuk mematuhi seperangkat


kriteria tambahan, bersama dengan semua persyaratan dari sebelumnya 4 prinsip.
Produksi ternak berkelanjutan mencakup prosedur untuk mengurangi emisi gas
rumah kaca melalui penerapan praktek-praktek peterakan yang baik dan
bertanggung jawab. Hal ini memastikan kesehatan dan kesejahteraan ternak dan
juga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Ruang Lingkup:
• Mampu telusur dan minimum tinggal di peternakan bersertifikat
• kesehatan hewan & kesejahteraan
• Produktifitas
• Manajemen Padang Rumput
STANDAR'S MODEL BARU
• SISTEM SERTIFIKASI SAN / RAINFOREST ALLIANCE SEKARANG DIRANCANG
UNTUK PEMENUHAN DENGAN JANGKA WAKTU ENAM TAHUN.
• DALAM WAKTU ENAM TAHUN PERKEBUNAN HARUS MEMENUHI KRITERIA
KRITIS DAN MEMENUHI KRITERIA CONTINUOUS IMPROVEMENT SECARA
BERTAHAP SELAMA 6 TAHUN
TAHAPAN PEMENUHAN KRITERIA
Tipe Kriteria Tahun Prinsip 1 Prinsip 2 Prinsip 3 Prinsip 4 TOTAL
CC 0 (awal) 6 4 7 20 37
CIC :
CIC Level C 0 (awal) 4 6 16 14 40
CIC Level B 3 2 - 18 8 28
CIC Level A 6 - 4 5 5 14
TOTAL CIC - 6 10 39 27 82
CC + CIC - 12 14 46 47 119

CC : Critical Criteria
CIC : Continuous Improvement Criteria
Persentase Pemenuhan Minimum
Tahun Aturan Pemenuhan
Level C Level B Level A

1st Audit • Memenuhi semua kriteria kritis 50% dari semua X X


Sertifikasi • Mencapai kemajuan kepatuhan yang kriteria pada
(Tahun 0) signifikan untuk kriteria CIC Level C level C

2nd Audit • Memenuhi semua kriteria kritis 90% dari semua 50% dari X
Sertifikasi • Kepatuhan lanjutan dengan Kriteria kriteria pada semua kriteria
(Tahun ke-3) Tingkat C level C level B
• Mencapai kemajuan kepatuhan yang
signifikan untuk kriteria Tingkat B

3rd Audit • Memenuhi semua kriteria kritis 90% dari semua 90% dari 50% dari
Sertifikasi • Kepatuhan lanjutan dengan Kriteria kriteria pada semua kriteria semua kriteria
(Tahun ke-6) Tingkat B level C pada level B pada level A
dan seterusnya • Mencapai kemajuan kepatuhan yang
signifikan untuk kriteria Tingkat A
No. CC Critical Criteria Kriteria Kritis  
1 1.1 Farm baseline assessment conducted Melaksanakan Penilaian dasar perkebuan
2 1.2 Sold product does not exceed harvest volume Produk yang dijual tidak melebihi volume yang panen

3 1.3 Mixing of certified product with non-certified products prevented Mencegah pencampuran produk bersertifikat dengan produk non-bersertifikat

Environmental and social impact assessment (ESIA) for major land conversion/major Penilaian dampak lingkungan dan sosial (ESIA) untuk konversi lahan besar / utama
4 1.4
new farm infrastructure infrastruktur perkebunan baru

Service providers are selected and monitored for compliance with applicable SAN Penyedia layanan dipilih dan dimonitor untuk memenuhi Kriteria Kritis SAN yang
5 1.5
Critical Criteria berlaku

Management commitment for SAN Standard implementation and compliance with Komitmen manajemen untuk pelaksanaan SAN Standar dan kepatuhan dengan
6 1.6
applicable law hukum yang berlaku

7 2.1 No destruction of High Conservation Value areas after November 2005 Tidak ada kerusakan daerah Nilai Konservasi Tinggi setelah November 2005

No conversion of forests and other natural ecosystems in the past five years or after Tidak ada konversi hutan dan ekosistem alam lainnya dalam lima tahun terakhir atau
8 2.2
January 2014 setelah Januari 2014

9 2.3 No negative effects on protected areas Tidak ada efek negatif pada kawasan lindung

10 2.4 No hunting Pelarangan berburu

11 3.1 Wastewater from processing operations meets quality parameters Air limbah dari operasional pengolahan memenuhi parameter mutu air limbah

12 3.2 Sewage is not discharged into aquatic ecosystems Limbah tidak dibuang ke ekosistem perairan

13 3.3 Development and implementation of an Integrated Pest Management (IPM) plan Pengembangan dan implementasi Pencana Pengendalian Hama Terpadu (PHT)

No use of SAN prohibited pesticides and application of only legally registered Tidak ada penggunaan pestisida yang dilarang SAN dan hanya aplikasi pestisida yang
14 3.4
pesticides terdaftar secara hukum

15 3.5 Conditions for aerial fumigation Atutan untuk fumigasi melaui udara
No.
CC Critical Criteria Kriteria Kritis  
Tanaman bersertifikat SAN tidak mengandung GMO (Organisma hasil
16 3.6 SAN certified crops do not contain GMOs (Genetic Modified Organism)
rekayasa genetic)
Tidak ada penggunaan kotoran manusia dalam kegiatan produksi atau
17 3.7 No use of human sewage in production or processing activities
pengolahan

18 4.1 No forced labor Tidak ada kerja paksa

Tidak ada perlakuan yang salah terhadap pekerja; tidak ada pelecehan
19 4.2 No mistreatment of workers; no sexual harassment
seksual
20 4.3 No discrimination Tidak ada diskriminasi

21 4.4 Freedom of association and collective bargaining Kebebasan berserikat dan perundingan bersama

22 4.5 Payment of minimum wage Pembayaran upah minimum

23 4.6 No worst forms of child labor Tidak ada kondisi terburuk bagi pekerja anak

Child laborers (under 15 years) not contracted and conditions for young Pekerja anak (di bawah 15 tahun) tidak dikontrak dan kondisi untuk pekerja
24 4.7
workers (15-17 years) muda (15-17 tahun)

25 4.8 No avoidance of benefits Tidak ada penghindaran manfaat

26 4.9 Grievance mechanisms for workers Mekanisme pengaduan bagi pekerja

27 4.10 regular working hours and one rest day per week Jam kerja reguler dan satu hari istirahat per minggu

28 4.11 Regulations on overtime Peraturan tentang lembur

29 4.12 Access to drinking water Akses terhadap air minum

30 4.13 Basic conditions for housing Kondisi dasar untuk perumahan


No. CC Critical Criteria Kriteria Kritis  
Pengembangan dan implementasi rencana Keselamatan dan Kesehatan
31 4.14 Development and implementation of an Occupational Health and Safety plan
Kerja
32 4.15 Use of Personal Protection Equipment (PPE) Penggunaan Peralatan Perlindungan Diri (APD)

33 4.16 Training on pesticide risks for pesticide handlers Pelatihan risiko pestisida untuk pekerja yang bekerja dengan pestisida
Semua pekerja dengan pestisida menggunakan fasilitas mandi setelah
34 4.17 All pesticide handlers use bathing facilities after application aplikasi
 
35 4.18 Avoiding risk tasks for pregnant or nursing women Menghindarkan risiko kerja untuk wanita hamil atau menyusui

36 4.19 Legitimate land use rights Hak penggunaan lahan yang sah

Bebas, Didahulukan dan Diinformasikan (FPIC)/Persetujuan atas informasi


37 4.20 Free, Prior and Informed Consent (FPIC) diawal tanpa paksaan

Anda mungkin juga menyukai