PHARMACEUTICAL CARE

responsibility for the outcomes of drug therapy

opportunity to practice pharmaceutical care

Fakta
Meningkatnya kebutuhan akan obat
OTC
Meningkatnya penemuan obat baru
Perubahan peraturan obat yang
diresepkan menjadi obat bebas
Meningkatnya produk obat OTC
MENGAPA
• Masyarakat sadar kesehatan
•Mahalnya biaya kesehatan
• Peningkatan jumlah produk
• Obat diresepkan menjadi obat bebas
contoh : ?
• Pengaruh iklan
• Peningkatan akses OTC terutama
pasien lansia
• Potensi interaksi obat
PENGGOLONGAN OBAT :
OBAT BEBAS
OBAT BEBAS TERBATAS
 Sediaan jadi dan racikan
OBAT WAJIB APOTEK
OBAT KERAS
OBAT PSIKOTROPIKA/NARKOTIKA
Survey : self medication th 1990 di
Amerika
70% lebih suka mengunakan OTC utk meringankan
gejala
85% percaya bhw OTC dpt menyembuhkan
masalah kesehatannya
94% perlu perhatian lebih dlm menggunakan OTC
94% akan mengunakan OTC yg sama utk gejala yg
sama
54% menghemat uang dan waktu jika
menggunakan OTC
81% percaya bhw farmasis adalah sumber informasi
obat OTC yang baik
Pharmacy Practice Manual: A Guide to the Clinical Experience, Larry E.Boh,2001
Kondisi yang sering diobati dengan obat
OTC :
Sakit kepala
Flu
Nyeri otot
Gangguan kulit
Luka minor
Premenstrual and menstrual symptoms
Gangguan perut/lambung
demam
MASALAH
Pasien bingung dalam penggunaan obat yang tepat
(rasional)
Pasien menganggap obat bebas itu bukan obat
Adanya interaksi (vs
obat/makanan/penyakit/kondisi)
Efek samping
PENANGANAN PASIEN ?
KIE PASIEN YANG PERLU OTC

PATIENT ASSESMENT :
menentukan pasien perlu OTC
atau tidak

CONSULTATION
Peranan Farmasis
Mengetahui/familiar dengan obat-obat bebas &
labelnya
Dapatkan informasi tambahan tentang OTC
Menangani pasien yang membutuhkan OTC
PERANAN FARMASIS
Menangani pasien
Dapatkan latar belakang : menilai dgn
wawancara & observasi gejala fisik & kondisi pt
Identifikasi : bedakan kondisi : diobati sendiri
(farmakologi & non farmakologi) atau harus
dirujuk ke dokter
Pemilihan obat :
Informasi : menasehati & konseling
Follow up : evaluasi & monitoring
Dokumentasi
Fenomena Gunung Es
Konseling swa medikasi:
Seimbang antara
Open- and close-ended questions.
Close-ended questions are useful to

clarify information gathered through open-

ended questions.
QuEST communication
process
American Pharmacists Association (APhA)
Untuk OTC
to help community pharmacists to counsel patients about
nonprescription medications is the QuEST
communication process. The QuEST process helps the
pharmacist to Quickly and accurately assess the patient,
Establish that the patient is an appropriate self-care
candidate, Suggest appropriate selfcare strategies to the
patient, and Talk with the patient about those strategies
(Table 2)
Quickly accurate asses the patient
ask about current complaint (SCHOLAR)
ask about other medications/product
ask about coexisting condition and allergies
Establish that patient is an appropriate selfcare candidate
no severe symptoms,
no symptoms that persist or return repeatedly or
unidentified cause
no selftreating to avoid medical care
Suggest appropriate selfcare strategies
medications and general care measure
Talk with the patient
Talk to the patient
about medication action
about administration
about adverse effects and how to manage them
what to expect from treatment
appropriate follow up
Symptoms : what are the main and associated
symptoms
Characteristics : what are the symptoms like
History : what has been done so far and has this
happened in the past
Onset : when did it start
Location : where is the problem
Aggravation factors : what makes it worse
Remitting factors : what makes it better
Pasien dirujuk ke dokter
Gejala yang parah
Gejala minor tapi persisten & penyebabnya tidak
mudah diidentifikasi
Gejala hilang timbul
Farmasis tidak yakin dgn kondisi pasien
Bila obat tanpa resep dipilih
Seleksi produk
Menilai faktor resiko pasien (Kontra Indikasi, usia,
Special Precautions,special groups)
Informasi cara penggunaan yg benar (dosis, cara
pakai, lama terapi)
Informasi lain : interaksi, efek samping
SELEKSI OBAT
Yang harus diperhatikan :
OTC utk pengobatan jangka pendek
OTC utk penyakit tdk kompleks
OTC tdk boleh digunakan utk menutupi gejala dari
penyakit serius

 interview, observasi dan inspeksi

High risk & special groups
Bayi & anak-anak
Lansia
Ibu hamil & menyusui
CONTOH
Pediatri
Masalah rasa obat
Gunakan sedotan untuk obat yg dpt mewarnai gigi
Efek samping
Geriatri
Duplikasi obat
Kondisi penyakit yang ada : perhatian, kontraindikasi
Perubahan fisiologi & farmakokinetik
INFORMASI
Cara penggunaan obat yang tepat
Pasien tahu alasan, tujuan dan hasil yg diharapkan
dari swamedikasi
Pasien tahu bagaimana mengevaluasi respon positif
atau tjdnya efek samping dari OTC
Interaksi obat
Cara penyimpanan obat
Jika sakit berlanjut konsultasi dokter
Contoh KASUS
Keluhan batuk
(+ keringat malam hari
sejarah darah di sputum )

Keluhan gatal
(ES obat lain, stevens-johnson reaction)

perlu OTC ?
Jika pasien meminta OTC
tertentu ?
Latar belakang
Identifikasi
Pemilihan obat : apakah pilihan pasien sudah tepat
 cek pengetahuan pasien
 pemilihan yg lebih tepat
Informasi
Follow up
Dokumentasi
CONTOH INTERAKSI DGN OTC
OTC INTERAKSI
Antasida mgd Al Asam askorbat ↓ absorpsi Al

besi Sediaan mgd Al, Ca, Mg ↓ absopsi besi

zinc Kafein, produk susu ↓ absopsi zinc

aspirin ginkgo ↑pendarahan

aspirin hiperurisemia ↓ ekskresi asam urat di ginjal

MANFAAT KONSELING OBAT OTC
Aplikasi ‘pharmaceutical care’
Pasien mendapatkan edukasi
Farmasis dapat menentukan pengobatan pasien
secara individual
Mencegah interaksi obat dan efek samping
Menurunkan biaya pengobatan
Pasien dapat berperan lebih aktif dalam
pengobatannya sendiri
"Just because they are not in pill form and do not
require a doctor's prescription, does not mean that
they cannot cause harm if they're overused or
misused.“

Hanya karena tidak berpentuk pil dan tidak

membutuhkan resep dokter, bukan berarti obat tsb
tidak berbahaya kalau salah pakai atau terlalu banyak
pakai.
Methyl Salicylate
jika digunakan dengan benar, krim metil salisilat
dapat menghilangkan sementara nyeri otot dan sendi
yang minor, yang berhubungan dengan nyeri
punggung, artritis, memar, nyeri akibat latihan
berlebihan
Methyl salicylate
Sebaiknya tidak digunakan lebih dari 7 hari
Tidak boleh digunakan pada bagian kulit yang luka
atau rusak
Jangan digunakan pada pemakaian verban yang ketat
Hindarkan kontak dengan mata
 DIAGRAM LANGKAH KONSELING

PASIEN YANG DIPILIH

PERKENALAN & PENJELASAN

TUJUAN KONSELING

Obat Bebas RESEP RAWAT JALAN RESEP RAWAT INAP

DITANGANI OLEH DISARANKAN KE RESEP

APOTEKER DOKTER BARU ULANG AWAL PULANG

OBAT NON OBAT PRIME QUESTIONS SHOW & TELL

TECHNIQUES TECHNIQUES

Membongkar EXPLORE & IDENTIFIKASI

‘fenomena gunung es’ MASALAH MINUM OBAT

KOMUNIKASI DENGAN EMPATI & RESPONS

(ACTIVE LISTENING)

VERIFIKASI AKHIR

KEMBANGKAN & FOLLOW UP

TIPS KONSELING OTC
 Be sure you only take the recommended dose. Sometimes people think, “If a little medicine is
good, a lot is better (or will work faster).” This is wrong. Taking too much medicine can be
harmful.
 Use OTC drugs only on a short-term basis. Don’t continue taking them for long periods of
time unless your doctor tells you to.
 Don’t crush, break or chew pills unless the drug label says to do this or your doctor tells you
to. Some medicines won’t work right unless they’re swallowed whole.
 Avoid taking 2 products with the same active ingredient. (An active ingredient is a substance
in the medicine that works to relieve your symptoms.) This is an easy mistake to make, but it
can mean that you take much more of an ingredient than you intend. Taking too much of an
ingredient can lead to serious problems. Both OTC and prescription drugs can contain the
same active ingredients. See “OTC Drugs: Reducing Your Risk of Adverse Effects” for more
information.
 Before you take more than 1 medicine—OTC or prescription—talk to your doctor. Ask how
the medicines will work together in your body. Sometimes drugs cause problems when they
are taken together.
 Make sure that each of your doctors (if you see more than one) has a list of all of the
medicines you take—both prescription and OTC. Include any herbal products, vitamins or
other supplements on this list.
Pastikan anda hanya minum obat sesuai dosis
rekomendasi. Kadang orang berfikir kalau
sedikit saja baik, lebih banyak lebih baik
(bekerja lebih cepat).
Pakai OTC untuk pemakaian jangka pendek.
Jangan teruskan jangka panjang kecuali
disarankan dokter
Pil jangan digerus, dikunyah kecuali disebutkan
dalam label atau disarankan dokter. Beberapa
obat tidak bekerja dengan benar kecuali ditelan
utuh
Hindarkan minum 2 produk dengan zat aktif yang
berfungsi sama, sekaligus
See “OTC Drugs: Reducing your Risk of Adverse Effects”
Sebelum minum 2 macam obat OTC hubungi
dokter/apoteker
Bila pergi ke dokter pastikan kedua dokter faham apa yang
anda minum baik obat diresepkan maupun OTC
Ibu hamil mengeluh sakit kepala, hendak membeli
obat sakit kepala
 Pt – pharmacist consultation process

Pt initiated interaction Pharmacist iniated interaction

Pt expression of concern & drug related needs

Assesment & translation of drug related need into DRP

Creation care plan

referral
Collection of
more info
Treatment selection
(drug & non drug)

monitoring & follow up

evaluation
PUSTAKA
 Rosemary R Berardi et al, Handbook of
NonPrescription Drugs,14th Ed, American Pharmacist
Association, 2002
Larry E Boh, Pharmacy Practice Manual: A Guide to
the Clinical Experience, 2nd Ed, Lippincot William &
Wilkins, 2001