Penyebab salah satunya Akut dekompensasi gagal
jantung (ADHF) manifestasinya oedem paru/pulmonal oedem Pulmonal oedem akumulasi cairan di alveoli & di interstitial paru, akibat komplikasi dari penyakit jantung & paru. Normalnya ada keseimbangan tekanan hidrostatik & tekanan koloid onkotik kapiler paru.
Tekanan hidrostatik meningkat atau tekanan koloid
onkotik menurun berefek terjadi perpindahan cairan kapiler paru & ke ruang interstitial. Tekanan Hidrostatik Kapiler (HPc) Tekanan berada di dalam pembuluh darah yang mendorong cairan plasma ke luar ruang interstitial
Tekanan Osmotik Koloid Plasma (OPc)
Tekanan ditimbulkan oleh larutan koloid untuk mempertahankan cairan tetap di pembuluh darah Hpc Arteriole (35 mmHg) HPc Venule (18 mmHg)
POc Arteriole ( 25 mmHg) POc Venule ( 25 mmHg)
Perbedaan tekanan menyebabkan
mudahnya pertukaran nutrisi, air dan gas ke jaringan Fungsi albumin menahan cairan di vaskuler supaya tidak keluar Tekanan hidrostatik dipengaruhi oleh tekanan darah Tekanan osmotic dipengaruhi oleh albumin Tekanan hidrostatik tekanan positif (+ 10) akan mendorong cairan untuk ke luar
Tekanan osmotic tekanan negative (- 7)
akan mendorong cairan untuk masuk ke dalam.
Tekanan hidrostatik akan meningkat msl > 35
mmHg dan tekanan osmotic tetap 25 mmHg maka semakin banyak cairan yang ke luar
inflamasi, peradangan maka pembuluh darah akan berusaha untuk melebar Edema paru Kardiogenik…. 1. Peningkatan tekanan hidrostatik di kapiler paru menyebabkan peningkatan filtrasi cairan transvaskular.
2. Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler paru
biasanya disebabkan meningkatnya tekanan vena pulmonalis akibat meningkatnya tekanan akhir diastolik ventrikel kiri dan tekanan atrium kiri. 3 tingkatan fisiologi akumulasi cairan pada edema paru kardiogenik 1. Tingkat 1 Cairan & koloid berpindah dari kapiler paru ke interstisial paru dan terdapat peningkatan cairan yang keluar dari aliran limfatik. 2. Tingkat 2 Kemampuan pompa sistem limfatik telah terlampaui sehingga cairan & koloid terakumulasi di ruang interstisial sekitar bronkioli, arteriol & venula. 3. Tingkat 3 Peningkatan akumulasi cairan menyebabkan terjadi edema alveoli (tahap mulai terjadi gangguan pertukaran gas). Penyebab edema paru kardiogenik
1. Gagal jantung kiri (akibat infark
miokard, penyakit katup aorta & mitral, kardiomiopati, aritmia, krisis krisis, kelainan jantung bawaan PDA, VSD). 2. Volume overload 3. Obstruksi mekanik aliran kiri 4. Insufisiensi limfatik terjadi akibat lanjut transplantasi paru, limfangitis fibrosis Penatalaksanaan utama meliputi Pengobatan suportif yang ditujukan terutama untuk mempertahankan fungsi paru seperti: 1. Pertukaran gas 2. Perfusi organ Jarak distance akan berkurang dan pendek sehingga proses disfusi akan berjalan dengan baik (cairan akan destribusi ) Dengan peep akan memperbaiki kadar oksigen Nursing Assessment…. Data Subyektif Informasi kesehatan yang penting Riwayat kesehatan: CAD, HT, Cadiomyopathy, DM, hiperlipedemia, penyakit ginjal, penyakit thyroid atau paru, aritmia 1. Persepsi terhadap sakit (lemah, depresi, cemas) 2. Kebutuhan nutrisi (intake garam, mual, muntah, anorexia, weight gain (BB), ankle swelling) 3. Eliminasi (nocturia, penurunan produksi urine, konstipasi 4. Aktifitas fisik (sesak, orthopnea, batuk kering atau produktif, palpitasi, fainting/pingsan, dizziness/pusing) 5. Istirahat tidur (jumlah bantal yang dipakai, paroximal nocturnal, sesak, isomnia) 6. Presepsi pengetahuan (nyeridada/heaviness, abdominal discomfort, perubahan prilaku, perubahan pengelihatan) Data Obyektif 1. Integumen Cool, diaphoretic skin, sianosis/pucat, edema periperal (gagal jantung kanan) 2. Respirasi takhipnea, ronkhi, crackles, wheezing, froty sputum 3. Kardiovaskuler takhykardi, S3,S4, murmur, pulsus alternans (keadaan denyut nadi kuat dan denyut nadi lemah bergantian), distensi vena jugularis, usaha nafas. 4. Gastrointestinal abdominal distensi, ascites, hepatosplenomegaly. 5. Neurology (restlessness/gelisah, confusion/bingung, penurunan memori) Pemeriksaan Diagnostik 1. Altered serum elektrolit (Na, K), BUN meningkat, creatinin, liver fungsi 2. Foto thorak kardiomegaly, pulmonal kongesti dan interstitial pulmonal oedem. 3. ECHO penurunan EF/ normal EF dengan kejadian disfungsi diastolik, arteri dan ventrikuler enlargement on ECG, penurunan SpO2 Tujuan Tindakan Keperawatan 1. Penurunan symtoms (antara lain shortness of breath, fatigue) 2. Penurunan periperal oedem 3. Peningkatan toleransi aktifitas 4. Tidak ada komplikasi Masalah Keperawatan…. 1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membrane alveolar-kapiler Intrvensi Utama: 1) Pemantauan respirasi SIKI hal: 247 2) Terapi oksigen SIKI hal: 430
2. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi
Intervensi utama:
1) Menejemen hipervolemi SIKI hal: 18
2) Pemantauan cairan SIKI hal: 238
3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan
preload Intervensi utama
Perawatan jantung SIKI hal: 317
Perawatan jantung akut SIKI hal 318
Intervensi Utama Gangguan Pertukaran gas…. Pemantauan respirasi 1. Monitor frekuensi (irama, kedalaman, dan upaya nafas) 2. Monitor pola nafas (bradipneu, takypneu, kusmaull, cheyne-stokes) 3. Monitor ekspansi paru, suara nafas, Sp02 4. Monitor hasil AGD, thorax foto Terapi oksigen 1. Monitor kecepatan aliran oksigen 2. Monitor posisi alat terapi oksigen 3. Monitor efektifitas terapi oksigen (msl oksimetri, AGD) Terapeutik 4. Pertahankan kepatenan jalan nafas 5. Berikan oksigen tambahan bila perlu Intervensi Pendukung 1. Dukungan Ventilasi Observasi Identifikasi kelelahan otot
bantu nafas, Monitor status respirasi
dan oksigenasi. Terapeutik berikan oksigenasi sesuai
kebutuhan (masker, NRM, RM),
gunakan bag and valve mask jika perlu Edukasi ajarkan melakukan teknik
relaksasi nafas dalam.
2. Insersi jalan nafas buatan Observasi identifikasi kebutuhan
insersi jalan nafas buatan, monitor
SPO2, status pernafasan. Terapeutik fasilitasi pemasangan ETT
dan meyiapkan peralatan intubasi,
tandai batas slang ETT.
3. Menejemen ventilasi mekanik
Perawatan pada pasien yang menggunakan ventilator (SIKI hal: 231) MEDIKAMENTOSA 1. Diuretic (menurunkan venous return /preload), mengurangi jumlah darah yang kembali ke LV selama diastole) 2. Vasodilatasi (nitroglycerin mengurangi volume sirkulasi & menurunkan preload juga meningkatkan sirkulasi arteri koronaria (efek pemberian monitor BP setiap 5-10 mnt untuk mencegah hipotensi) 3. Morphine (mengurangi preload, afterload, oedem paru dan mendilatasi sistem blood vessels, menurunkan tekanan paru, meningkatkan pertukaran gas, menurunkan kebutuhan oksigen. (dampaknya bisa depresi nafas jadi monitor pernafasan ) 4. Positif Inotropic (Dopamin) Meningkatkan kontraktilitas myocardial. positif inotropic termasuk β adrenergic agonist cthnya Dopamin, Dobutamin, epineprine, norepineprin TERIMAKASIH