Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN KALA II

-AMNIOTOMI
-EPISIOTOMI
-PERTOLONGAN PADA PERSALINAN SUNGSANG
-PERTOLONGAN PADA PERSALINAN DENGAN
EKSTRAKSI VAKUM PADA KEPALA DI DASAR PANGGUL
PADA KASUS KEGAWATDARURATAN

Dosen Pengampu :

Disusun oleh :
Kelompok 7
Christin Margaret LumbanToruan (P07524419009)
Leyli Cahyani Br.Kaaro (P07524419025)
Santika Br.Pasaribu (P07524419035)
Kelas : DIV/3A
* A.Amniotomy (Amniotomi atau
Pecah Ketuban)
1. Pengertian Amniotomi
Tindakan untuk membuka selaput amnion dengan jalan membuat robekan kecil yang
kemudian akan melebar secara spontan akibat gaya berat cairan dan adanya tekanan di
dalam rongga amnion.
2. Indikasi Amniotomi
*Jika ketuban belum pecah dan pembukaan lengkap.
*Akselerasi persalinan.
*Persalinan pervaginam menggunakan instrumen.
*Pada kasus solusio plasenta.
3. Keuntungan Amniotomi
*Melakukan pengamatan ada tidaknya mekonium.
*Menentukan punctum maksimum denyut jantung janin (DJJ) akan lebih jelas.
*Mempermudah perekaman pada saat pemantauan janin.
*Mempercepat proses persalinan
Kerugian Amniotomi
*Timbul trauma pada kepala janin yang mengakibatkan kecacatan pada
tulang kepala.
*Menambah kompresi tali pusat akibat jumlah cairan amniotik berkurang.

Penemuan-Penemuan Warna Air Ketuban


*U: membran masih utuh, memberikan sedikit perlindungan kepada bayi
dan uterus, tetapi tidak memberikan informasi tentang kondisi janin.
*J: membran pecah dan tidak ada anoksia janin.
*M: cairan ketuban bercampur mekonium, menunjukkan adanya anoksia
atau anoksia kronis bayi.
*D: cairan ketuban bercampur darah, kemungkinan menunjukkan pecahnya
pembuluh darah plasenta, trauma pada servik atau vagina ibu, trauma bayi.
*K: kering, kantung ketuban bisa menunjukkan sudah lama selaput ketuban
pecah atau postmaturitas janin.
*B. Episiotomy atau episiotomi
1. Pengertian
Episiotomy atau episiotomy adalah prosedur yang
melibatkan pembuatan sayatan kecil di perineum
serang wanita saat proses persalinan normal.
Episiotomi juga bisa bertujuan mencegah robekan
perineum yang parah selama proses melahirkan
normal.Setelah episiotomi, dokter atau tenaga medis
akan menjahit luka sayatan dengan jahitan. Sebelum
penjahitan luka, anestesi lokal akan diberikan
terlebih dahulu.
Jenis sayatan pada episiotomi

• Sayatan median berarti lurus ke arah rektum atau anus), dan mediolateral
berarti miring pada sudut tertentu.Sayatan median lebih mudah ditutup
dengan jahitan. Namun kemungkinan terjadinya robekan perineum yang
luas akan lebih besar.
• Sayatan mediolateral biasanya akan lebih nyeri dan lebih sulit ditutup
dengan jahitan. Tetapi risiko robekan perineum dapat dihindari.

Komplikasi episiotomi
* Sederet efek samping dan komplikasi episiotomi meliputi:
* Nyeri dan rasa tidak nyaman
* Ukuran sayatan episiotomi yang terkadang lebih luas daripada robekan
perineum alami
* Infeksi
* Nyeri saat berhubungan intim selama beberapa bulan pascaprosedur
* C. Persalinan Letak Sungsang
Letak sungsang adalah keadaan dimana janin terletak memanjang dengan
bagian terendahnya bokong, kaki ataupun keduanya. Secara epidemiologis
pada kehamilan tunggal didapatkan presentasi kepala sebesar 96,8%, bokong
2,7%, letak lintang 0,3%, majemuk 0,1%, muka 0,05% dan dahi 0,01%.

Posisi janin pada presentasi bokong ditentukan dengan merujuk kepada


sakrum janin sebagai denominator terhadap panggul ibu. Posisi yang
mungkin terjadi pada presentasi bokong, yaitu sakrum anterior (SA), sakrum
posterior (SP), sakrum kiri transversus (LST), sakrum kanan transversus
(RST), sakrum kiri anterior (LSA), sakrum kiri posterior (LSP), sakrum
kanan anterior (RSA), dan sakrum kanan posterior (RSP).
* Dikenal beberapa jenis letak sungsang sesuai dengan
sikap fetus,yaitu:
Presentasi bokong murni (Frank breech)
Pada presentasi bokong murni, kedua paha fleksi dan lutut ekstensi
pada permukaan anterior tubuh. Akibat ekstensi kedua sendi lutut,
kedua kaki terangkat ke atas sehingga ujungnya dapat setinggi bahu
atau kepala janin. a.Presentasi bokong kaki sempurna (Complete
breech)
b.Presentasi bokong kaki tidak sempurna (Incomplete breech)
c.Presentasi kaki (Footling breech)
* Etiologi
Faktor-faktor yang memegang peranan dalam terjadinya presentasi bokong
diantaranya ialah prematuritas, multiparitas, gemelli, hidramnion, hidrosefalus,
plasenta previa, dan panggul sempit. Penyebab presentasi bokong dapat berasal dari :
a.Faktor ibu
*Keadaan rahim : uterus bikornis, mioma uteri
*Keadaan plasenta: Plasenta yang terletak didaerah kornu fundus karena plasenta
mengurangi luas ruangan di daerah fundus, plasenta previa karena menghalangi
turunnya kepala ke dalam pintu atas panggul.
*Keadaan jalan lahir : Kesempitan panggul, deformitas tulang panggul,dan tumor-
tumor pelvis.
b.Faktor janin
*Prematuritas.
*Gemelli
*Hidroamnion atau oligohidromion
*Tali pusat pendek/lilitan tali pusat
* Patofisiologi
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi
janin terhadap ruangan dalam uterus. Sebelum usia
kehamilan 28 minggu, fetus masih berukuran cukup kecil
dalam menempati volume intrauterin sehingga dapat berotasi
dari presentasi kepala menjadi presentasi bokong dan
kembali ke semula dengan gerakan relatif. Seiring usia
kehamilan dan berat badan janin bertambah, hal tersebut
semakin sulit dilakukan oleh janin.
Presentasi bokong terjadi ketika versi spontan untuk
presentasi kepala gagal dicapai saat usia kehamilan aterm,
atau jika persalinan terjadi secara prematur sebelum versi
sefalik terjadi.
* Mekanisme Persalinan
Pada presentasi bokong, lahirnya bokong dan bagian tubuh janin tidak selalu dapat
diikuti dengan persalinan kepala secara spontan.
* Engagement dan turunnya bokong biasanya terjadi pada salah satu dari diameter
obliq pelvis ibu. Begitu pinggul posterior bertemu dasar pelvis, terjadilah putaran
paksi dalam untuk membawa pinggul di bawah arkus pubis. Pada peristiwa ini,
diameter bitrochanteric menempati diameter anteroposterior pada pintu bawah
panggul.
* Setelah putaran paksi dalam, pinggul anterior dilahirkan, diikuti oleh pinggul
posterior, tungkai, dan kaki. Putaran paksi luar berikutnya mengakibatkan
punggung berputar kearah anterior dan menghadap ke atas sehingga bahu
memasuki diameter oblik panggul. Bahu kemudian turun mencapai dasar panggul,
dan terjadi putaran paksi dalam sehingga diamter biakromial terletak
anteroposterior dan bersamaan dengan itu bokong berputar 90° ke depan (putaran
resusitasi). Kepala memasuki pintu atas panggul dengan sutura sagitalis berada
pada diameter transversa panggul dan dalam posisi fleksi. Putaran paksi dalam
membawa aspek posterior leher di bawah simpisis, dan kepala kemudian
dilahirkan dalam posisi fleksi.
* Komplikasi
*Komplikasi ibu
Beberapa komplikasi yang dapat ditemukan pada persalinan pervaginam
dengan letak sungsang pada ibu adalah perdarahan,infeksi, trauma jalan
lahir seperti trauma laserasi pada perineum, septum rektovaginal, sfingter
ani yang dapat disebabkan oleh gerakan kaki bayi. Beberapa faktor
mungkin berperan dalam komplikasi ini adalah termasuk instrumentasi,
berat badan lahir lebih dari 4 kilogram, presentasi occipitoposterior
persisten, nullipariti, faktor jaringan, dan durasi kala II > 1 jam
*Komplikasi anak
# Sufokasi / aspirasi
# Asfiksia
# Trauma intrakranial
# Fraktur / dislokasi

Anda mungkin juga menyukai