Anda di halaman 1dari 48

MENUJU

AHLI PENJAMINAN KREDIT


OVERVIEW
Perum Jamkrindo memilik tugas melakukan penjaminan
kepada kegiatan perkreditan dalam rangka mendukung
pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan
Koperasi
Berkenaan dengan tugas yang diemban Perum Jamkrindo
tersebut, maka pejabat dan pekerja Perum Jamkrindo
harus mampu memahami kegiatan yang dilakukan Perum
Jamkrindo dengan baik
TUJUAN PEMBELAJARAN
SETELAH PEMBELAJARAN, PESERTA MAMPU :
 MENJELASKAN TENTANG JAMINAN KREDIT DAN AGUNAN KREDIT
 MENJELASKAN TENTANG PENJAMINAN KREDIT
 MENJELASKAN PRAKTIK PENJAMINAN KREDIT DI DUNIA
PESAN MENTERI DAHLAN ISKAN

“Anda semua di Jamkrindo tidak hanya


bekerja keras untuk Perusahaan, tapi juga
untuk kemajuan pengusaha-pengusaha
kecil di seluruh Indonesia. Negara akan
kuat kalau jutaan usaha kecil bisa tumbuh
dan berkembang berkat jaminan yang
handal dari Jamkrindo. Selamat Berjuang.
(Dahlan Iskan, 2/10/12)”
MAKNA PESAN MENTERI DAHLAN ISKAN

 SEGENAP INSAN PERUM JAMKRINDO HARUS TERUS BERKARYA


MEMAJUKAN UMKMK MELALUI LAYANAN JASA PENJAMINAN
KREDIT
 PERUM JAMKRINDO SATU PLATFORM DENGAN UMKMK DENGAN
PERAN MENGANTAR UMKMK DAPAT MENGAKSES DUKUNGAN
PEMBIAYAAN PERBANKAN
 PERUM JAMKRINDO SELALU SIAP MENGAKOMODASI KEBUTUHAN
MITRA KERJA PENERIMA JAMINAN (PERBANKAN DAN KREDITUR
LAINNYA) DALAM PENYALURAN KREDIT
 PERUM JAMKRINDO HARUS TETAP MENGEDEPANKAN SIKAP KEHATI-
HATIAN, DIDASARI AZAS MANFAAT, GUNA LAHIRNYA JASA
PENJAMINAN KREDIT YANG HANDAL UNTUK UMKMK
MEMAHAMI
PENJAMINAN KREDIT
JAMINAN KREDIT
JAMINAN KREDIT

 JAMINAN
ADALAH KEPERCAYAAN / KEYAKINAN ATAS KEMAMPUAN ATAU
KESANGGUPAN DEBITUR UNTUK MELAKSANAKAN KEWAJIBANNYA
(Pasal 1131 dan Pasal 1132 KUHPerdata serta Penjelasan Pasal 8 UU
No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan)

 AGUNAN
ADALAH BARANG/BENDA YANG DIJADIKAN JAMINAN UNTUK
MELUNASI KREDIT SEORANG DEBITUR
ANALISIS KREDIT
PERMOHONAN
PERMOHONAN BAIK,
BAIK, AKAN
AKAN
KREDIT
KREDIT KAMI
KAMI ANALISIS
ANALISIS

PERMOHONAN KREDIT
DI ANALISIS OLEH BANK
PERMOHONAN KREDIT HASIL ANALISIS
USAHA LAYAK
MENDAPAT KREDIT

AGUNAN POKOK : AGUNAN TAMBAHAN :


 BARANG  TANAH
 PROYEK  BANGUNAN
 HAK TAGIH  KENDARAAN
YANG DIBIAYAI KREDIT  DLL
KEWAJIBAN MENYERAHKAN JAMINAN

SEPAKAT SEPAKAT

PERJANJIAN KREDIT
 ANALISIS KREDIT
 KESEPAKATAN
 PERJANJIAN KREDIT
 MENYERAHKAN JAMINAN
 AGUNAN POKOK ADALAH
KELAYAKAN USAHA
 AGUNAN TAMBAHAN :
TANAH, BANGUNAN,
KENDARAAN
 JAMINAN LAIN : AGUNAN
PENJAMINAN KREDIT
KREDITUR DEBITUR
JAMINAN KREDIT

JAMINAN
KEBENDAAN

BERDASAR
SIFAT OBJEK JAMINAN

JAMINAN
PERORANGAN/PERUS
AHAAN
Penanggungan Utang
(Borgtoch)
PENJAMINAN KREDIT
DEFINISI PENJAMINAN KREDIT

PENJAMINAN
 Adalah kegiatan pemberian jaminan atas pemenuhan
kewajiban finansial penerima kredit
 Penjaminan Kredit adalah kegiatan pemberian
jaminan kepada pihak kreditur atas kredit atau
pembiayaan atau fasilitas lain yang disalurkan kepada
debitur akibat tidak dipenuhinya syarat agunan
sebagaimana yang ditetapkan oleh kreditur
UNDERLYING TRANSACTION

 Dalam kegiatan perkreditan, kesepakatan


Kreditur-Debitur dituangkan dalam suatu
PERJANJIAN KREDIT
 PERJANJIAN KREDIT adalah sesuatu yang UTAMA
(harus terlebih dahulu ada)
 Kesepakatan antara Kreditur & Debitur atau
Debitur - Kreditur Perjanjian Kredit, adalah underlying transaction
 PENJAMINAN KREDIT merupakan pelengkap
KESEPAKATAN
suatu perkreditan.

PERJANJIAN KREDIT PENJAMINAN KREDIT


Underlying Transaction Pelengkap
Perjanjian Kredit
KEYAKINAN DALAM PENJAMINAN

 Dasar penjaminan kredit atau penanggungan seseorang


diberikan atas dasar KEPERCAYAAN
 Pihak Penjamin HARUS MEYAKINI kemampuan pihak yang
dijamin untuk mengembalikan kredit sesuai yang diperjanjikan
dalam perjanjian kredit dengan kreditur
 Keyakinan penjamin tersebut harus BERDASARAKAN PENILAIAN
yang memadai terhadap kondisi debitur dari seluruh aspek
 Pihak Penjamin Krredit HARUS MEYAKINI dan memiliki
KEPERCAYAAN terhadap pihak pemberi kredit (kredibilitasnya
dan cara-cara yang digunakan dalam melakukan penilaian
pemberian kredit)
FOKUS DALAM PENJAMINAN KREDIT

 Penjaminan kredit menitik-beratkan pada PENGAMBILALIHAN


SEMENTARA kewajiban debitur (terjamin) dalam hal yang
bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban perikatannya
kepada kreditur
 Besaran penjaminan dihitung berdasarkan nilai kredit yang
disetujui oleh kreditur dengan BESARAN/PERSENTASE tertentu
 Peranan perusahaan penjaminan : MEMBAYAR SEJUMLAH
KEWAJIBAN pihak terjamin (debitur) kepada penerima jaminan
atau kreditur
PENJAMINAN KREDIT

A PENJAMINAN KREDIT
Pihak-pihak Dalam adalah kreditur, baik bank maupun
bukan bank, yang memberikan
fasilitas kredit atau pembiayaan
kepada debitur, baik kredit uang
maupun kredit bukan uang atau kredit
barang

PENJAMIN MENJAMIN KREDIT PENERIMA


KREDIT JAMINAN
adalah perorangan atau lembaga yang
memberikan jasa penjaminan bagi
kredit dan bertanggung jawab untuk PERJANJIAN KREDIT
memberikan ganti rugi kepada
penerima jaminan akibat kegagalan
terjamin dalam memenuhi
kewajibannya sebagaimana
diperjanjikan dalam perjanjian kredit PIHAK
TERJAMIN
adalah perorangan atau badan usaha
yang menerima kredit dari
kreditur/penerima jaminan. Biasanya,
debitur memiliki kendala dalam
penyediaan agunan sehingga perlu
penjaminan
MORAL HAZARD PENJAMINAN KREDIT

Penjaminan kredit dapat menimbulkan moral hazard


bagi credit officer/petugas kredit atau pihak kreditur
 Adanya penjaminan kredit (sebagian risiko kredit telah dialihkan),
dapat mengendorkan sikap & kehati-hatian kreditur dalam
menganalisa dan menilai kelayakan calon debitur
 Antisipasi :
a. Hubungan kerjasama yang baik, saling percaya dan saling
menguntungkan, harus selalu dibina dan ditingkatkan antara
penjamin dan kreditur
b. Pihak penjamin dan kreditur harus saling terbuka dalam
memberikan informasi perihal :
- Perkreditan
- Penyampaian kinerja kerjasama penjaminan (informasi kredit
macet dan diajukan klaim)
- Kemungkinan pemberian pinalti atas munculnya moral hazard
kreditur (dibuktikan dengan dokumen atau fakta)
PENJAMINAN KREDIT

B PENJAMINAN KREDIT
Prinsip-prinsip

1. KELAYAKAN USAHA
Penjaminan kredit diberikan bila Penjamin dan Penerima Jaminan
(Kreditur) berpendapat bahwa usaha/ proyek layak untuk dijamin
Penilaian Dengan Kriteria 5C :
- Character (karakter)
- Capacity (kemampuan mengembalikan utang),
- Capital (modal)
- Condition of economy (situasi dan kondisi)
- Collateral (agunan/jaminan)
Penilaian Dengan 4P :
- Personality (karakter, kepribadian calon debitur)
- Prospect (masa depan usaha)
- Purpose (maksud dan tujuan kredit)
- Payment (kemampuan membayar debitur)
PENJAMINAN KREDIT

B PENJAMINAN KREDIT
Prinsip-prinsip

2. PELENGKAP KREDIT

 Sepanjang kreditur memiliki KEYAKINAN KUAT terhadap kemampuan dan


itikad baik Debitur, maka kredit pada dasarnya dapat diberikan hanya
berdasarkan agunan pokok saja, yaitu KELAYAKAN USAHA
 Namun pada umumnya kreditur tetap mensyaratkan adanya agunan
atau jaminan tambahan bagi kredit tersebut (dituangkan dalam
perjanjian kredit)

PENJAMINAN KREDIT adalah PELENGKAP PERKREDITAN


Perjanjian Penjaminan Kredit dikonstruksikan sebagai Perjanjian Ikutan
(accessoir) yaitu : senantiasa merupakan perjanjian yang dikaitkan dengan
perjanjian pokok yang berupa perjanjian kredit.
PENJAMINAN KREDIT

B PENJAMINAN KREDIT
Prinsip-prinsip

3. SUBSTITUSI/PENGGANTI AGUNAN

 Berdasarkan falsafah perkreditan, penjaminan kredit memberikan


manfaat bagi debitur maupun kreditur, yaitu sebagai pengganti atau
SUBSTITUSI AGUNAN
 Mengingat pada umumnya agunan atau jaminan kebendaan yang
disediakan calon debitur, untuk berbagai alasan, belum memenuhi
ketentuan teknis pemberian kredit pada kreditur (belum cukup), maka
prinsip substitusi agunan ini juga dapat diartikan sebagai PEMENUHAN
SYARAT AGUNAN KREDIT
PENJAMINAN KREDIT

B PENJAMINAN KREDIT
Prinsip-prinsip

4. RISK SHARING ANTARA PENJAMIN & PENERIMA JAMINAN

 Sebagai pelengkap perkreditan dan pengganti agunan, penjaminan kredit


umumnya TIDAK UNTUK MENANGGUNG SELURUH risiko atau nilai kredit
 Penjaminan kredit, kecuali dengan alasan khusus, pada umumnya
BERNILAI KURANG DARI 100% (agar debitur menyerahkan agunan
tambahan dan bertanggung jawab penuh terhadap kredit yang dinikmati)
 Prinsip penjamin sebagai pelengkap agunan adalah agar kreditur
melakukan penilaian yang cermat tentang kelayakan pemberian kredit,
karena mereka juga menanggung sebagian risiko kredit (risk sharing)
PENJAMINAN KREDIT

B PENJAMINAN KREDIT
Prinsip-prinsip

5. PENGAMBILALIHAN SEMENTARA RISIKO KREDIT MACET 

 Prinsip penjaminan kredit selanjutnya adalah PENGAMBILALIHAN


SEMENTARA risiko kredit macet
 Pengambilalihan sementara risiko kredit macet ini dilakukan dengan
MEMBAYAR SEJUMLAH KEWAJIBAN sisa kredit atau kerugian kreditur,
sehingga penerima jaminan (kreditur) terhindar dari munculnya kredit
bermasalah atau Non Performing Loan (NPL)
PENJAMINAN KREDIT

B PENJAMINAN KREDIT
Prinsip-prinsip

6. PIUTANG SUBROGASI

 Penyelesaian sisa kredit yang belum lunas (saat jatuh tempo atau
pada saat kredit tersebut macet) oleh pihak penjamin tidak secara
otomatis MENGHILANGKAN KEWAJIBAN dari pihak terjamin atau
debitur untuk melunasi kewajibannya
 Pelunasan sisa kredit yang macet harus tetap dilakukan oleh pihak
terjamin (mengangsur dan/atau menjual atau mencairkan agunan
tambahan lainnya)
 Pelunasan sisa kredit oleh terjamin ini bagi Penjamin disebut
sebagai PIUTANG SUBROGASI. Penarikan piutang subrogasi ini
tetap menjadi kewajiban penerima jaminan atau kreditur
PENJAMINAN KREDIT

B PENJAMINAN KREDIT
Prinsip-prinsip

7. KERJASAMA PENGENDALIAN KREDIT 

 Dalam praktik perkreditan, kegiatan PENGAWASAN KREDIT dilakukan oleh


KREDITUR
 Melalui perikatan penjaminan kredit, maka penjamin juga MELAKSANAKAN
fungsi PENGENDALIAN atau PENGAWASAN kredit
 Dalam praktiknya, INFORMASI dan DATA OUTSTANDING kredit berjalan
dimintakan kepada pihak kreditur

Penjamin bertindak sebagai mitra kerja kreditur,


khususnya dalam mengawasi perjalanan kredit, termasuk memberikan usulan
terkait tindakan preventif sebagai upaya penyelamatan kredit
PENJAMINAN KREDIT

C PENJAMINAN KREDIT
Dasar Hukum

 Penjaminan kredit merupakan kegiatan yang bersifat perdata (borgtocht)


 Landasan hukum kegiatan penjaminan adalah PENANGGUNGAN HUTANG
(Pasal 1820 hingga pasal 1850 KUHPerdata)
 Dasar Hukum Penjaminan Kredit :
1. UU No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN
2. PP No. 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan
Pembubaran BUMN
3. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2008 tentang Perum Jamkrindo
4. Perpres No. 2 Tahun 2008 tentang Lembaga Penjaminan
5. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 222 Tahun 2008 tentang
Perusahaan Penjaminan Kredit dan Perusahaan Penjaminan Ulang
Kredit
PENJAMINAN KREDIT

C PENJAMINAN KREDIT
Dasar Hukum

 Dasar Hukum Penjaminan Kredit (Lanjutan) :


6. PMK No. 99 Tahun 2011 tentang Perubahan atas PMK No. 222 Tahun
2008 tentang Perusahaan Penjaminan Kredit dan Perusahaan
Penjaminan Ulang Kredit
7. Peraturan OJK No. 4/POJK.05/2013 tentang Penilaian Kemampuan dan
Kepatutan bagi Pihak Utama Pada Perusahaan Perasuransian, Dana
Pensiun, Perusahaan Pembiayaan, Dan Perusahaan Penjaminan
8. Peraturan OJK No. 6/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha
Lembaga Penjaminan
9. Peraturan OJK No. 05/POJK.05/2014 tentang Perizinan Usaha dan
Kelembagaan Lembaga Penjaminan
10. Peraturan OJK No. 07/POJK.05/2014 Tentang Pemeriksaan Lembaga
Penjaminan
PENJAMINAN KREDIT

C PENJAMINAN KREDIT
Dasar Hukum

 Dasar Hukum Penjaminan Kredit (Lanjutan) :

11. Perjanjian Penjaminan Kredit (P2K) antara Perum Jamkrindo dengan


mitra Kreditur
12. Perjanjian Khusus (PK) Penjaminan Kredit masing-masing produk
penjaminan antara Perum Jamkrindo dan mitra Kreditur
13. Surat Persetujuan Prinsip Penjaminan (SP3) baik Induk (kolektif)
maupun individual
14. Sertifikat Penjaminan (SP).
PRAKTIK
PENJAMINAN KREDIT
DI DUNIA
PENJAMINAN KREDIT DUNIA

 Tidak kurang dari 200 skema penjaminan yang ada di dunia


 Munculnya skema penjaminan kredit pada dasarnya karena
sistem keuangan tidak dapat berjalan ideal

200
SKEMA PENJAMINAN
 UMKM dan usaha baru pada umumnya tidak dapat
memanfaatkan sistem keuangan, sehingga mereka kehilangan
kesempatan berkembang
 Penyebabnya, UMKM dan usaha baru tidak memiliki agunan
yang cukup untuk mengakses pembiayaan
Beberapa Negara dengan sistem penjaminan yang cukup kuat :
Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Italia
Beberapa skema penjaminan, secara garis besar dapat disebutkan:
• Asia: Indonesia, India, Nepal, Malaysia, Mongolia, Vietnam, Sri Lanka, China,
Thailand, Philippines, Hongkong
• Eropa: Belanda, Romania, Lithuania, Montenegro, Belgia, Bulgaria, Switzerland,
Spanyol, Stovakia, Estonesia UK, Austia, Czech, Turki, Polandia, Finlandia, Hungaria.
• Amerika: US, Venezuela, Argentina, Chile, Canada, Colombia, Peru
• Timur Tengah dan Afrika Utara: Lebanon, Maroko, Jodania, Mesri, Palestina
PENJAMINAN KREDIT DUNIA

3 JENIS SISTEM PENJAMINAN


(Sumber : International Review of Credit Guarantee Schemes, KODIT 2011)

MUTUAL PUBLIC PUBLIC


GUARANTEE GUARANTEE 1 GUARANTEE 2
ENTITAS YANG MENJALANKAN PERUSAHAAN / PEMERINTAH PEMERINTAH
PENJAMINAN GROUP
PENGGUNA JASA PENJAMINAN PERUSAHAAN TIDAK DIJELASKAN TIDAK DIJELASKAN
ANGGOTA (UNSPECIDIED) (UNSPECIFIED)
REPUTASI RENDAH TINGGI SEDANG
JUMLAH PENJAMINAN RENDAH TINGGI SEDANG
EVALUASI KREDIT/ PELAKSANA PERUSAHAAN PERUSAHAAN BANK
EVALUASI PENJAMINAN PENJAMINAN PENJAMINAN PELAKSANA
UTILISASI SEDANG TINGGI RENDAH
WILAYAH EROPA ASIA AMERIKA
KARAKTERISTIK SKEMA PENJAMINAN

MUTUAL  Bentuk MUTUAL GUARANTEE adalah model tertua skema


GUARANTEE penjaminan kredit
 Perusahaan swasta membentuk lembaga penjaminan
untuk membantu anggotanya
 Lembaga penjaminan dapat berbentuk organisasi
legal/formal atau organisasi non-profit (walaupun
lembaga swasta, namun sebagian besar mendapat
bantuan dari pemerintah)
KARAKTERISTIK SKEMA PENJAMINAN

MUTUAL KARAKTERISTIK
GUARANTEE MENONJOL DARI PENJAMINAN INI :

 Perusahaan anggota memberikan informasi yang cukup untuk


profil perusahaan yang akan dijamin (mengurangi asymmetric
information
 Model ini (mutual guarantee) digunakan oleh Negara-negara
Eropa seperti German, Italia, Spanyol dan Switzerland
 German membentuk :
- Mutual Guarantee (guarantee society) – Tahun 1930-an
- Gurantee Union – Tahun 1950-an
- Sistem Penjaminan bank (burgschaftsbanken) – Tahun 1970-an
(didukung pemerintah, pinjaman berbunga rendah dan counter
guarante)
 Italia mengembangkan mutual guarantee dengan nama Confidi.
Sejak tahun 2000, terdapat upaya untuk mengubah Confidi-confidi
ini menjadi skema penjaminan untuk bank di bawah payung
hukum perbankan
KARAKTERISTIK SKEMA PENJAMINAN

 Jenis penjaminan ini sangat dikenal di Asia, sebuah sistem


PUBLIC yang menyediakan jasa penjaminan melalui lembaga
GUARANTEE independen yang umumnya dibenuk pemerintah
 Pendanaan penjaminan sebagian besar merupakan
1 kontribusi atau investasi pemerintah termasuk melalui bank
sentral
 Sistem model ini lebih bersifat reliable dan banyak digunakan
di berbagai Negara, dengan karakteristik umumnya
diperlukan biaya operasional yang cukup tinggi, karena
didukung dengan biaya penjaminan (guarantee fee) yang
cukup rendah.
 
Sistem ini dilakukan oleh :
JEPANG, KOREA SELATAN,
DAN NEGARA ASEAN LAINNYA
KARAKTERISTIK SKEMA PENJAMINAN
 Penjaminan dilaksanakan pemerintah tanpa melalui
PUBLIC lembaga/organisasi
GUARANTEE  Skema ini menyediakan penjaminan dalam kredit, dengan
ketentuan al :
2 a. Jenis perusahaan yang dapat dijamin,
b. Maksimum nilai penjaminan dan kompensasi bila terjadi default
 Saluran penjaminan dilakukan melalui lembaga keuangan/bank
yang berkomitmen menyalurkan kredit berpenjaminan
 Lembaga Keuangan merupakan penerima manfaat terbesar
 Pada umumnya Lembaga Keuangan membayar biaya penjaminan
(jumlah maksimal diterapkan melalui tingkat suku bunga kredit –
Pembayaran fee penjaminan tidak dilakukan langsung oleh UKM)
 Untuk menghindari moral hazard bagi bank dan lembaga keuangan,
maka penjaminan diberikan secara parsial (partial guarantee
system) – Penjamin dan Kreditur sharing bila terjadi insolvensi atas
debitur yang dijamin
KARAKTERISTIK SKEMA PENJAMINAN

PUBLIC KARAKTERISTIK
GUARANTEE  Karakteristik skema penjaminan ini adalah relatif sedikitnya
intervensi pemerintah, karena seluruh operasi penjaminan
2 dipercayakan pada lembaga keuangan swasta
 Skema penjaminan ini diterapkan oleh Amerika dan Inggris
 Di banyak Negara yang menggunakan skema penjaminan kredit,
evaluasi kinerja dilaksanakan untuk 3 hal yaitu :
a. Keterjangkauan (Outreach),
b. Additionality
c. Keberlanjutan (Sustainability).
KARAKTERISTIK SKEMA PENJAMINAN

PUBLIC
GUARANTEE
A. KETERJANGKAUAN
2  Jumlah kredit baru yang dapat dijamin
 Out Standing kredit yang dijamin dan jumlah perusahaan/UKM
yang menggunakan jasa penjaminan
 Beberapa Negara menggunakan :
a. persentase penjaminan kredit atas PDB
b. Persentase kredit berpenjaminan dibandingkan total
kredit untuk UKM
KARAKTERISTIK SKEMA PENJAMINAN

PUBLIC
GUARANTEE
B. ADDITIONALITY
2  Adalah indikator untuk menilai faktor kualitatif penjaminan kredit
 Lebih ke arah, berapa jumlah kredit yang kemudian dapat
dikucurkan dengan bantuan jasa penjaminan.
 Sering diukur melalui nilai tambah setelah pemberian kredit yang
dijamin (peningkatan produksi, tingkat keuntungan UKM yang
dijamin) – dari Laporan Keuangan
 Faktor ini menuntut “kedekatan” penjamin dengan UKM terjamin
KARAKTERISTIK SKEMA PENJAMINAN

PUBLIC
GUARANTEE
C. SUSTAINABILITY
2  Adalah keberlanjutan lembaga penjaminan kredit
 Parameter yang sering digunakan untuk faktor ini adalah :
a. Tingkat NPG
b. Rasio pengembalian subrogasi
c. Tingkat leverage (gearing ratio)
SKEMA PENJAMINAN BEBERAPA NEGARA

 Sistem dikenal dengan Credit Supplementation System, yang


dibentuk dari 2 sub-sistem :
a. Jasa penjaminan yang diberikan oleh Credit Guarantee
Corporation (CGC) - yang tergabung dengan Japan Credit
Guarantee (JCG)
b. Lembaga Asuransi Penjaminan Kredit sebagai sub-sistem
kedua yang disediakan oleh Japan Finance Corporation (JFC)
 Di Jepang terdapat 52 CGC yang berada pada 47 propinsi
(perfectures)
 Portofolio penjaminan yang dilaksanakan oleh CGC tersebut
kemudian diasufansikan melalui JFC
 
Proses Pemberian Penjaminan :
Penilaian kelayakan usaha UKM (yang mengajukan kredit pada bank
JEPANG & penjaminan pada CGC. Apabila penjaminan disetujui :
CGC mengasuransikan kredit tersebut kepada JFC
SKEMA PENJAMINAN BEBERAPA NEGARA

 Terdapat 3 pemain lembaga penjaminan yaitu: KODIT,


Kibo/KOTEC dan KOREG
 KODIT (Korea Credit Guarantee Fund) :
- Lembaga Penjaminan terbesar di Korea
- Menyediakan Jasa Penjaminan & Informasi Kredit
- Penjaminan kredit untuk : UKM & Perusahaan Besar
- PERMODALAN KODIT : terdapat kontribusi dari perbankan
 Kibo/KOTEC (Korea Technology Fund) :
Lembaga Penjaminan khusus untuk usaha/UKM berbasis
teknologi, lebih khusus, Penilaian Teknologi (Technology
Appraisal) dan menjamin UKM baru yang berbasis teknologi
KOREA
SELATAN
SKEMA PENJAMINAN BEBERAPA NEGARA

 KOREG :
- Lembaga Penjaminan terkecil di Korsel
- Khususuntuk UKM
- Di bawah KOREG (bentuknya semacam yayasan), terdapat 16
Credit Guarantee Fund/CGF atau penjaminan kredit di daerah :
a. Memberikan Jasa Penjaminan bagi UKM &
b. Memberikan Jasa Konsultasi Manajemen Usaha Kecil

 KOREG juga memiliki tugas :


a. Riset dan Pengembangan teknik-teknik penelitian kredit
b. Memberikan jasa penjaminan ulang (reguarantee) bagi 16 CGF

KOREA
SELATAN
SKEMA PENJAMINAN BEBERAPA NEGARA

Small Business Administration (SBA)


 SBA adalah agen pemerintah federal yang menjalankan sistem
penjaminan kredit di AS
 SBA menyusun perjanjian penjaminan kredit dengan lembaga
keuangan yang telah lolos penilaian SBA
 UKM (yang memenuhi kualifikasi), mengajukan aplikasi untuk
penjaminan kredit pada Lembaga Penyalur Kredit, maka :
Lembaga Penyalur Kredit menyediakan kredit bersama
Penjaminannya (entrusted guarantee system)
 Jika atas penilaian Lembaga Penyalur Kredit terdapat beberapa hal di
luar kriteria, maka permohonan diajukan ke SBA yang kemudian
memberikan keputusan setelah dilakukan penilaian
 SBA mengkoordinasikan program penjaminan kredit dan operasional
AMERIKA lembaga keuangan penyalur kredit
SKEMA PENJAMINAN BEBERAPA NEGARA

UNSUR UTAMA PENJAMINAN SBA


 Menyediakan penjaminan pada kredit yang disalurkan lembaga
keuangan : Program 7(a) (umum dan khusus) & Program 504
 Program penjaminan 7(a) adalah :
a. Kredit pembiayaan umum (pembelian bahan baku, usaha baru,
hingga usaha khusus - ekspor
b. Merupakan program utama dan diorientasikan sejalan dengan
program pemerintah federal
 Program Penjaminan 504 :
a. SBA menyediakan penjaminan pembiayaan jangka panjang
(akuisisi, konstruksi, renovasi atau perluasan pabrik, pembelian
mesin dan peralatan (investasi), dll
b. Kredit disediakan Certified Development Companies (CDC)
bersamaan dengan kredit yang disalurkan lembaga keuangan
SBA bekerja sama dengan Bank + Lembaga Penyalur Kredit Swasta
AMERIKA Kredit Skema Penjaminan (Kredit Pada Usaha Kecil)
Menjadi harapan untuk menggerakkan ekonomi Amerika Serikat
SKEMA PENJAMINAN BEBERAPA NEGARA

SA OSEO ATAU BPIFrance


 Lembaga penjaminan di Perancis : SA OSEO atau BPIFrance
 Kantor Pusat di Paris
 Pimpinan yang ditunjuk Kementerian Keuangan, dengan :
- 230 pegawai (150 di kantor cabang dan 80 di kantor pusat)
- 40 Kantor Cabang
- SA OSEO fokus pada kebijakan untuk mendukung UKM,
seperti start-ups, pendorong teknologi dan keterampilan
manajemen serta revitalisasi bisnis
- Kantor Cabang SA OSEO juga berfungsi sebagai partner
keuangan dan teknologi untuk 28 OSEO Garantie Region
- Terdapat 2 program kebijakan keuangan untuk UKM yaitu:
a. Cofinancing dengan lembaga keuangan swasta
b. Penjaminan.
PERANCIS
SKEMA PENJAMINAN BEBERAPA NEGARA
 SA OSEO pembiayaan mendukung: akuisisi asset, akuisisi real
estate atau peralatan melalui leasing (financial atau keuangan),
dan pembiayaan modal kerja UKM yang memiliki transaksi
dengan perusahaan public (pemerintah) atau perusahaan swasta
 Pembiayaan juga untuk Special Purpose Loan (PF Loan,
Mezzanine Loan), dan jumlah kredit mezzanine meningkat 194%
di tahun 2010 yoy
 SA OSE mendukung UKM untuk dana seperti ventura, mezzanine,
melalui Avenir Enterpises, dimana SA OSEO memiliki shares
bersama dengan CDC.
Melalui EPIC OSEO :
 Pemerintah Perancis secara tidak langsung mendanai bidang
penjaminan (SA OSEO Garantie Section)
 EPIC OSEO berkontribusi 61,5% dan lembaga kreditur (financial
intermediaries) 38,5% (terdiri dari bank, perusahaan asuransi,
AFD, treasury stock, equity investor, region of Brittany)
PERANCIS  Financial intermediaries secara tidak langsung terlibat dalam
operasi penjaminan dan pemilik modal, dan bertanggung jawab
bila SA OSEO insolven
SKEMA PENJAMINAN BEBERAPA NEGARA

 Biaya risiko terkait penjaminan kredit yang didanai oleh 8 public


funds dan biaya operasional lembaga penjaminan menjadi beban
SA OSEO (SA OSEO membedakan Rugi/Laba dari institusi
operasional dan dari dana operasional)
 Dana publik yang digunakan untuk mem-back up penjaminan :
(1) Tambahan dana tahunan dari pemerintah dan Lembaga
Keuangan, 90% untuk dana operasi, dan sisanya 10% untuk
biaya operasional SA OSEO)
(2) 50% dari fee penjaminan yang dipungut dari perusahaan-
perusahaan yang dijamin
 Dana publik bersama dengan dana SA OSEO (modal disetor)
ditahan, dan digunakan untuk memenuhi kewajiban pemerintah
 Pembiayaan pemerintah untuk SA OSEO diambil dari 8 public fund
sebelum dimulai tahun fiskal
 Tambahan dana secara prinsip tidak dapat diberikan (8 public fund
terbatas)
PERANCIS  Jika biaya kewajiban melebih dana tersedia, modal disetor, maka
laba ditahan, dapat digunakan atau dana tambahan dapat diminta
dari EPIC OSEO atau lembaga keuangan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai