• Ada kepercayaan/trust.
• Ada risiko.
• Ada bunga/nisbah.
PRINSIP-PRINSIP DALAM PEMBERIAN KREDIT
Penilaian 5C dalam pemberian kredit:
• Character – bahwa calon debitur memiliki watak yang
baik (integritas, kejujuran, komitmen). Dapat
dievaluasi dengan melihata riwayat hidup, riwayat
usaha dan referensi.
• Capacity – bahwa calon debitur memiliki kemampuan
untuk menjalankan usahanya dengan baik, serta akan
mampu memenuhi kewajiban-kewajiban yang
ditetapkan dalam perjanjian kredit. Evaluasi hal ini
dapat dilakukan dengan melihat track record calon
debitur, kondisi keuangannya (berdasarkan laporan
keuangan), kondisi usahanya saat ini (produksi, pasar,
sumber daya manusia)
PRINSIP-PRINSIP DALAM PEMBERIAN KREDIT
• Capital – bahwa calon debitur memiliki modal untuk
menjalankan usahanya, termasuk usaha yang dibiayai
oleh kredit.
• Collateral – bahwa calon debitur memiliki agunan
yang mencukupi untuk menjamin terpenuhinya
kewajiban-kewajiban debitur sebagaimana diatur
dalam perjanjian kredit.
• Condition of economy – bahwa kondisi ekonomi
secara umum dan kondisi industri dimana calon
debitur berusaha berada dalam kondisi yang baik, yang
memampukan calon debitur menjalankan usaha
dengan baik dan memenuhi kewajiban-kewajibannya
kepada kreditur.
AGUNAN DALAM PEMBERIAN KREDIT
• Benda tidak bergerak/fix assets: misalnya tanah,
bangunan, mesin-mesin yang tidak mudah
dipindahkan, kapal.
• Benda bergerak: tunai dan setara tunai (deposito/surat
berharga), tagihan/receivables, persediaan/inventory
(termasuk mesin, komponen mesin yang mudah
dipindahkan).
• Corporate Guarantee: jaminan dari perusahaan lain
(umumnya perusahaan terkait seperti perusahaan
induk, sister company).
• Personal Guarantee: jaminan dari pribadi terkait
dengan usaha perusahaan (pemegang saham,
manajemen).
JENIS KREDIT
(berdasarkan jumlah kreditur dan struktur perjanjiannya)
• Diberikan secara bilateral.
KREDITUR DEBITUR
Perjanjian Kredit
JENIS KREDIT
(berdasarkan jumlah kreditur dan struktur perjanjiannya)
• Diberikan secara club deal.
KREDITUR
KREDITUR
KREDITUR
KREDITUR
Perjanjian Kredit DEBITUR
KREDITUR
dst...
Sindikasi Kreditur
JENIS KREDIT
(berdasarkan jumlah kreditur dan struktur perjanjiannya)
• Diberikan secara club deal/sindikasi, terdiri dari bank konvensional dan
bank syariah.
Facility Agent
KREDITUR
KREDITUR Perjanjian Facility Agent
KREDITUR
KREDITUR
Perjanjian Kredit DEBITUR
KREDITUR
• Security Agent: adalah pihak yang di dalam perjanjian kredit (sindikasi atau club deal) diberi kuasa oleh
para kreditur untuk mengurusi pengikatan jaminan dan administrasi pelaporan jaminan selama jangka
waktu perjanjian kredit. Termasuk dalam fungsi-fungsi Security Agent adalah:
– Mewakili kreditur untuk menandatangani akta-akta pengikatan jaminan.
– Mendaftarkan jaminan ke institusi yang berwenang.
– Mangadministrasikan jaminan selama jangka waktu kredit.
PERJANJIAN-PERJANJIAN DALAM
KREDIT
• Perjanjian Kredit: adalah perjanjian pinjam-meminjam antara bank sebagai kreditur dengan pihak lain
sebagai debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga.
• Perjanjian Facility Agent: adalah perjanjian antara kreditur dengan agen yang memberikan kuasa
kepada agen untuk mengelola dan mengadministrasikan kredit selama jangka wakatu kredit.
• Security Sharing Agreement: adalah perjanjian antar kreditur dan antara kreditur dengan agen yang
memberikan kuasa kepada agen untuk mengelola agunan yang diberikan dalam rangka kredit.
• Perjanjian Antar Kreditur: adalah perjanjian yang dibuat antar kreditur ketika memberikan kredit
kepada debitur yang sama, umumnya dilakukan ketika skema kredit berbeda.
PERJANJIAN-
PERJANJIAN
DALAM KREDIT
Perjanjian Pengikatan
Agunan:
HUBUNGAN HUKUM DALAM KREDIT
• Hubungan Kontraktual: hubungan kontraktual tersebut dIdasarkan atas suatu kontrak yang dibuat
antara bank sebagai kreditur (pemberi dana) dengan pihak debitur (peminjam dana ). Hukum kontrak
yang menjadi dasar hubungan bank dengan nasabah debitur bersumber dari ketentuan-ketentuan
KUHPerdata tentang kontrak (buku ketiga). Menurut Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata, bahwa semua
perjanjian yang dibuat secara sah berkekuatan sama dengan undang-undang bagi kedua belah pihak.
• Hubungan fidusia: dimana debitur mengalihkan hak kepemilikan atas benda tertentu miliknya kepada
bank atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tetap
dalam penguasaan pemilik benda.
• Hubungan principal-agent: kontrak dimana satu atau lebih orang (prinsipal) memerintah orang lain
(agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama prinsipal serta memberi wewenang kepada agen membuat
keputusan yang terbaik bagi prinsipal
• Hubungan mortgagor-mortgagee: kontrak dimana debitur mengalihkan kepemilikan atas benda tertentu
(barang tetap/tidak bergerak) dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tetap
dalam penguasaan pemili benda.
ISI PERJANJIAN KREDIT
• Syarat-syarat kredit (jumlah, mata uang, jangka waktu,
tingkat bunga, cara pembayaran).
• Agunan dan pengikatan agunan.
• Ketentuan-ketentuan mengenai covenant (rasio-
rasiokeuangan yang harus dijaga, pelaporan yang harus
dilakukan).
• Hal-hal yang menjadi sebab terjadinya wan
prestasi/default.
• Ketentuan-ketentuan mengenai mekanisme
penyelesaian sengketa (tempat, rujukan hukum).
• Ketentuan-ketentuan mengenai pengakhiran atau
pengalihan kredit