Anda di halaman 1dari 2

KREDIT KOMERSIAL BANK BTN (CMLD)

A. Kredit Komersial
Kredit yang dananya diberdayakan oleh peminjam dengan tujuan menghasilkan
sesuatu. Tahapan proses yang dilalui dalam bisnis kredit komersial diantaranya:
1. Marketing & product dev. : Inisisasi, menciptakan produk,
2. Sales & channel mgmt: Produk dijual melalui kantor cabang, website, dll
3. Account acquisition: pencairan kredit
 Loan proposal (proposal permohonan kredit): penerimaan proposal kredit dan
persyaratan kreedit, cek kelengkapan syarat kredit, teliti kondisi calon debitur.
 Loan verification, appraisal & analysis: pengumpulan data, verifikasi data, survey dan
taksasi agunan, analisa kredit (PAK: perangkat analisa kredit, MAK: , MUK)
 Loan approval (keputusan kredit): rapat direksi, kewenangan memutus sesuai BWMK
(Batas Wewenang Memutus Kredit), four eyes principle, SP2K (surat persetujuan
pemberian kredit)
 Loan disbursement (realisasi kredit): pengembalian SP2K dan pemenuhan syarat
SP2K, legal meeting, akad kredit, pencairan kredit.
4. Monitoring kredit:
5. Pembinaan kredit
6. Recovery: penyelamatan, misalnya pada kasus kredit macet

B. Ketentuan Kredit Komersial


 Pedoman kebijakan perkreditan bank (PKPB)
 SE No. 17/DIR/CMLD/2016 tgl 31 Maret 2016 perihal standar operating procedure
commercial loan

C. Produk Kredit Komersial Bank BTN


 Pengembang: Kredit Konstruksi, Kredit Lahan
 Kontraktor: KMK Kontraktor
 Bisnis terkait: KMK, KI, KUR

1. Kredit konstruksi BTN (KYG, Kredit Yasa Griya)


KMK yang diberikan Bank kepada pengembang berbentuk badan usaha berbadan hukum
dan non hukum, perorangan untuk membantu modal kerja pembiayaan pembangunan:
a. Bangunan horizontal (rumah, toko, kios, dll)
b. Bangunan vertkal (rumah susun, apartemen, kondotel, gedung perkantoran, hotel
dll)
berikut sarana dan prasarananya.
Subsidi: ada batasan tipe, luas lahan; bunga disubsidi oleh pemerintah
Non subsidi: tidak ada batasan tipe dan luas lahan;
Pembiayaan kredit konstruksi terdiri dari bangunan, sarana, dan prasarana
Legalitas proyek terdiri dari:
 Sertifikat lahan proyek:
SHM: sertifikat hak milik (perorangan, tidak ada jangka waktu)
SHGB: sertifikat hak guna bangunan (perorangan / badan usaha, jangka waktu 20 –
30 th)
SHP (Sertifikat Hak Pakai), SHGU (Sertifikat Hak Guna Usaha), SHPL (Sertifikan Hak
Penggunaan Lahan)
AJB (Akta Jual Beli), Girik, SK (surat keputusan)  STF
Penguasaan lahan sangat penting. Sebelum developer mengajukan kredit, lahan
harus sudah lunas.
 Site plan yang dikeluarkan oleh instansi terkait
 IMB, PLN, dan PDAM
 Ijin Lokasi
 Persyaratan lainnya terkait proyek

Sistem pencairan kredit konstruksi ada dua jenis yaitu umum dan PRK.
o Sistem kredit konstruksi umum pencairannya berdasarkan prestasi fisik dan
pemasaran. Kredit maksimal 80% dari RAB.
Prestasi 0%  20% x maks kredit
Prestasi 15%  20% + 15% = 35% x maks kredit
Prestasi 40%  20% + 40% = 60% x maks kredit
Prestasi 80%  20% + 80% = 100% x maks kredit
Contoh: RAB bangunan: 8 M
sarana : 0.5 M
prasarana: 1.5 M
10 M
Maks kredit = 80% x 10 M = 8 M

Salah satu pekerjaan analisis kredit adalah membuat memo usulan kredit (MUK).
Legal meeting membantu analisa kredit memeriksa surat permohonan
o Sistem kredit PRK (pinjaman rekening koran) pencairannya dapat ditarik setiap saat
oleh debitur dengan warkat cek atau bilyet giro.
Sifat kredit:
o Revolving (berulang dengan batasan plafon), misal maks kredit 10M, jika debitur sudah
mencairkan dananya 10 M dan debitur tersebut sudah melunasi 10 M, maka debitur
boleh meminjam dana lagi ke Bank dengan batasan pinjamannya totalnya 10 M. Sistem
bunga: bunga efektif harian (bunga akan berubah sesuai dengan hari pengambilan dan
hari pelunasan).
o Non revolving (tidak berulang), misal maks kredit 10 M dan debitur sudah menarik 10 M
maka debitur tersebut tidak bisa menarik lagi.

Anda mungkin juga menyukai