Anda di halaman 1dari 47

BATANG

(CAULIS)
Oleh : Indya Dewi, SP, MSi
SIFAT – SIFAT BATANG
1.Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan
tetapi selalu bersifat aktinomorf (dengan sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yang setangkup)
2.Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah
terdapat daun.
3.Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop)
4.Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai
pertumbuhan yang tidak terbatas.
5.Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang
cabang atau ranting yang kecil.
6.Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan
waktu batang masih muda.
FUNGSI BATANG
1. Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di
atas tanah, yaitu daun, bunga dan buah
2. Percabangannya memperluas bidang asimilasi
3. Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari
bawah ke atas dan jalan pengangkutan hasil asimilasi
dari atas ke bawah
4. Tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan
JENIS-JENIS BATANG
1. Tumbuhan yang tidak berbatang / planta acaulis
Sebenarnya ada batang namun batang amat pendek, tersusun
rapat satu sama lain dan merupakan suatu roset (rosula)
Contoh : Lobak, Sawi
JENIS-JENIS BATANG
2. Tumbuhan yang jelas berbatang
Tumbuhan yang jelas berbatang dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Batang basah (herbaceous)
Yaitu batang yang lunak dan berair. Contoh : bayam dan krokot
b. Batang berkayu (lignosus)
Yaitu batang yang biasanya keras dan kuat, karena sebagian besar
terditi atas kayu. Contoh : pohon-pohon (arbores) dan semak-semak
(frutices)
2. Tumbuhan yang jelas berbatang
Pohon adalah tumbuhan yang tinggi besar, batang berkayu dan
bercabang jauh dari permukaan tanah
Semak adalah tumbuhan yang tidak seberapa besar, batang
berkayu, bercabang-cabang dekat permukaan tanah atau bahkan
dalam tanah.
Contoh : Pohon : Mangga, Contoh Semak : Sidaguri
3. Batang Rumput (calmus)
Yaitu batang yang tidak keras, mempunyai ruas-ruas yang nyata dan
seringkali berongga.
Contoh : Padi dan rumput pada umumnya
4. Batang Mendong (calamus)
Yaitu batang yang mirip dengan rumput tetapi mempunyai ruas-ruas
yang lebih panjang
Contoh : Mendong, Wlingi dan Teki
BENTUK BATANG

Tumbuhan Dicotyledoneae umumnya mempunyai batang yang


bagian bawahnya lebih besar dan keujungnya semakin mengecil,
seperti suatu kerucut atau limas yang amat memanjang, dan dapat
memiliki percabangan atau tidak

Tumbuhan Monocotyledoneae sebaliknya mempunyai batang


yang dari pangkal hingga keujung boleh dikatakan tidak ada
perbedaan besarnya. Hanya pada beberapa golongan saja yang
pangkalnya tampak membesar, tetapi selanjutnya ke atas tetap
sama, seperti pada Palma
3 BENTUK BATANG BERDASARKAN
PENAMPANG MELINTANG
1. Bulat (teres). Contoh : Bambu, Kelapa
2. Bersegi (angularis) :
a. Segitiga (triangualaris). Contoh : Teki
b. Segiempat (quadrangularis). Contoh : Markisa
3. Pipih, dan biasanya melebar menyerupai daun dan mengambil alih tugas
daun. Batang yang demikian dinamakan :
a. Filokladia (phyllocladium), jika amat pipih dan mempunyai pertumbuhan
yang terbatas. Contoh : Jakang
b. Kladodia (cladodium), jika masih tumbuh terus dan mengadakan
percabangan. Contoh : Kaktus
Bulat (teres)
Bersegi (angularis)
Pipih
4 JENIS BATANG BERDASARKAN
PERMUKAANNYA
1. Licin (laevis). Contoh Jagung
2. Berusuk (costatus), jika permukaanya terdapat rigi-rigi yang
membujur. Contoh : Iler
3. Bersalur (sulcatus), jika membujur batang terdapat alur-alur
yang jelas. Contoh : Cereus peruvianus (L.) Haw
4. Bersayap (alatus), biasanya terdapat pada batang yang bersegi,
tetapi pada sudut-sudutnya terdapat pelebaran yang tipis,
misalnya pada Ubi dan Markisa
:

Licin : Jagung

Berusuk : Iler
• Bersalur

Bersalur : Cereus peruvianus Bersayap : Markisa, Ubi


KONDISI LAIN PADA BATANG
1. Berambut (pilosus). Contoh : Tembakau
2. Berduri (spinosus), Contoh : Mawar
3. Memperlihatkan bekas daun. Contoh : Pepaya, Kelapa
4. Memperlihatkan bekas daun penumpu. Contoh : Nangka,
Keluwih
5. Memperlihatkan banyak lentisel. Contoh : Sengon
6. Keadaan-keadaan lainnya, misalnya lepasnya kerak (bagian
kulit yang mati). Contoh : jambu biji dan pohon kayu putih
• Berduri

Berambut : Tembakau Berduri : Mawar


Memperlihatkan banyak lentisel
Memperlihatkan bekas daun penumpu : Nangka
Keadaan-keadaan lainnya, misalnya lepasnya
kerak : Kayu Putih, Jambu Biji
ANATOMI BATANG
EPIDERMIS

Fungsi Jaringan Epidermis

1. Sebagai Pelindung Semua Organ Tumbuhan


2. Membatasi Penguapan pada Tumbuhan
3. Penyimpanan Cadangan Air
4. Penyerapan Zat Air Dan Unsur Hara
5. Difusi Oksigen dan Karbondioksida
KORTEKS
• Korteks adalah bagian terluar dari batang atau akar tumbuhan yang
dibatasi di bagian luar oleh epidermis dan di bagian dalam oleh
endodermis.
• Korteks tersusun dari jaringan penyokong yang tidak terdiferensiasi dan
menyusun jaringan dasar. Pada organ yang telah cukup umur, sel-sel
terluar korteks dapat mengalami penebalan dinding sel dan disebut
sebagai sel-sel kolenkim. Selain itu, sel-sel terluar juga dapat memiliki
kloroplas.
• Korteks berfungsi dalam transportasi hara dari epidermis ke dalam teras
akar. Selain itu, pada beberapa spesies tumbuhan, korteks juga menjadi
bagian penyimpan cadangan energi dalam bentuk pati.
ENDODERMIS
Endodermis adalah lapisan sel yang mencegah nutrisi
meninggalkan struktur tumbuhan dan kembali ke tanah.
Endodermis umumnya ditemukan dalam akar
tumbuhan.
Endodermis berfungsi untuk menjaga batang agar tidak
kehilangan air yg cukup besar
PERISIKLE
Ketika cabang akar keluar, itu harus menghasilkan bundel baru
jaringan yang berfungsi. Perisikel menjadi jaringan
meristematik, yang bisa membagi untuk membuat jaringan
baru.

Perisikel juga dapat menghasilkan kambium vaskular dan


kambium gabus. Kambium berkembang menjadi sistem
vaskular sekunder, yang dikenal sebagai xilem dan floem,
sementara kambium gabus memiliki lapisan lilin yang melapisi
tanaman terhadap zat berbahaya dari luar dan mencegah
kehilangan air dari dalam.
ARAH TUMBUH BATANG
1. Tegak Lurus / erectus, jika arahnya lurus
ke atas
Contoh : Pepaya
2. Menggantung / dependen, pendulus,
terdapat pada tumbuhan di tepi jurang
atau lereng gunung
Contoh ; Anggrek
ARAH TUMBUH BATANG
3. Berbaring / humifulus, jika
terletak pada permukaan tanah,
hanya ujungnya saja yg sedikit
membengkok ke atas
Contoh : Semangka
4. Menjalar / Merayap / repens,
batang berbaring tetapi dari
buku2nya keluar akar
Contoh : Ubi jalar
ARAH TUMBUH BATANG
5. Serong ke atas / condong / ascendes,
jika pangkal batang seperti hendak
berbaring, tetapi bagian lainnya
membelok ke atas
Contoh : Kacang tanah

6. Mengangguk / nutans, jika tumbuh


tegak lurus ke atas, tetapi ujungnya
membelok kembali ke bawah
Contoh : Bunga matahari
ARAH TUMBUH BATANG
7. Memanjat / scandens, jika batang
tumbuh ke atas dengan
menggunakan penunjang.
Contoh : Sirih, Panili
8. Membelit / volubilis, jika batang
naik ke atas dengan menggunakan
penunjang seperti batang yg
memanjat
Contoh : Gadung
PERBANYAKAN VEGETATIF
MENGGUNAKAN BATANG
1. STEK
Perbanyakan tanaman dengan stek yaitu dengan cara menanam atau
menumbuhkan salah satu bagian dari tanaman.
Bagian yang dapat di tumbuhkan untuk perbanyakan tanaman antara lain batang,
akar, dan daun.
Stek lebih banyak dipilih oleh petani karena bahan yang dibuat untuk
membuatnya hanya sedikit dan dapat diperoleh jumlah bibit dalam jumlah yang
banyak.
Tanaman yang dihasilkan dalam stek biasanya memiliki persamaan dalam umur,
tinggi, dan ketahanan terhadap penyakit.
Selain itu kita juga bisa memperoleh tanaman yang sempurna dalam waktu yang
relatif singkat.
PERBANYAKAN VEGETATIF
MENGGUNAKAN BATANG
Stek banyak dipilih orang karena caranya yang mudah dan
tidak memerlukan teknik yang rumit, sehingga dapat dilakukan
oleh siapa saja.
Jenis tanaman yang bisa di stek adalah semua tanaman dikotil,
hal itu dikarenakan pada tumbuhan dikotil memiliki kambium.
Keberhasilan dari teknik perbanyakan ini tergantung pada
bagaimana cara penyetekan yang dilakukan.
Stek dapat dibedakan menjadi stek batang, seperti tanaman
kangkung dan brotowali, stek akar, seperti pohon beringin,
serta stek daun, seperti tanaman cocor bebek.
PERBANYAKAN VEGETATIF
MENGGUNAKAN BATANG
2. Cangkok
Perbanyakan tanaman dengan cangkok yaitu dengan cara
menumbuhkan akar sebelum batang di potong dan di tanam.
Cara ini untuk meminimalisasi tingkat kegagalan dalam perbanyakan
tanaman.  
Cara ini dipilih untuk menghasilkan tanaman baru yang memiliki sifat
persis seperti induknya : ketahanan terhadap hama dan penyakit, rasa
buah, dan keindahan bunga hampir 100 % serupa dengan induknya,
tetapi jika hasilnya menyimpang dari induknya biasanya disebabkan
oleh mutasi gen.
PERBANYAKAN VEGETATIF
MENGGUNAKAN BATANG
Cara perbanyakan ini memiliki tingkat kegagalannya
cukup tinggi. Kegagalan ini dapat dilihat dari bagian
tanaman di atas keratan/luka yang kering atau mati.
Cara ini bisa diaplikasikan pada tanaman jenis kayu,
pohon mangga, beberapa jenis jeruk, berbagai jenis
jambu, delima, dan belimbing.
PERBANYAKAN VEGETATIF
MENGGUNAKAN BATANG
3. Okulasi
Perbanyakan tanaman dengan okulasi yaitu menggabungkan dua tanaman
yang sejenis.
Ada dua jenis okulasi yaitu dengan cara menempel dan cara menyambung.
Okulasi menempel yaitu menempelkan tunas pada batang bawah atau
batang induk
Okulasi menyambung yaitu menyambung dua batang pohon.
Okulasi ini biasanya menggunakan batang bawah dan atas dari satu spesies
atau satu varietas.
Penyambungan tanaman dari satu varietas atau satu spesies memang
dapat dilakukan untuk meminimalisasi kerusakan.
PERBANYAKAN VEGETATIF
MENGGUNAKAN BATANG
Cara perbanyakan okulasi memiliki kelebihan jika
dibandingkan dengan stek dan cangkok.
Hasil okulasi memiliki mutu lebih baik dari pada
induknya.
Dilakukan pada tanaman yang misalnya memiliki
perakaran yang baik dan tahan terhadap penyakit dan
dipadukan dengan tanaman yang memiliki rasa buah
lezat, tetapi perakarannya kurang baik
PERBANYAKAN VEGETATIF
MENGGUNAKAN BATANG
4. Kultur Jaringan
Perbanyakan tanaman dengan kultur jaringan yaitu teknik perbanyakan
tanaman dengan cara memperbanyak jaringan mikro tanaman yang
ditumbuhkan dengan cara in vitro menjadi tanaman yang sempurna dalam
jumlah yang tidak terbatas. cara ini memiliki dasar sifat totipotensi sel, yaitu
kemampuan untuk membelah diri dengan kondisi lingkungan yang sesuai.
Cara perbanyakan kultur jaringan memiliki banyak kelebihan, seperti tidak
bergantung dengan musim, dapat memproduksi bibit dalam jumlah besar
dan seragam, serta prosesnya terbebas dari hama dan penyakit.
Kekurangan : membutuhkan biaya yang sangat besar dan keahlian yang
khusus.
PERBANYAKAN VEGETATIF MENGGUNAKAN
BATANG
5. Tunas
Perbanyakan tanaman dengan tunas yaitu adalah cara alami yang
dimiliki pada tanaman tertentu untuk berkembang biak melalui anakan
atau tunasnya.
Perbanyakan ini prosesnya tidak bisa dikendalikan manusia sepenuhnya.
Tunas yang nantinya akan diambil tumbuh dengan sendirinya dari
tanaman atau pohon yang sudah tua.
Setelah tunas tumbuh besar, dapat dipindahkan ke tempat lain untuk
menghindari kepadatan populasi pada areal tersebut.
 Salah satu contoh tanaman yang mampu memiliki tunas adalah pisang.

Anda mungkin juga menyukai