Anda di halaman 1dari 19

Prinsip-prinsip

Demokrasi
Disiapkan oleh: Michael Andrew, S. Fil.
Pengertian Prinsip
Istilah “Prinsip”
• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
prinsip memiliki arti (1) asas (kebenaran yang
menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dan
sebagainya); (2) dasar
Prinsip-prinsip
Demokrasi
Pentingnya Prinsip-prinsip
Demokrasi
• Berbicara mengenai demokrasi maka tidak akan terlepas
dari pembicaraan tentang kekuasaan rakyat. Seperti yang
diungkapkan pada bagian sebelumnya bahwa demokrasi
itu merupakan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan
untuk rakyat, maka secara eksplisit ditegaskan bahwa
rakyatlah pemegang kekuasaan yang sebenarnya.
• Prinsip-prinsip demokrasi merupakan nilai-nilai yang
diperlukan untuk mengembangkan suatu bentuk
pemerintahan yang demokratis. Sebaliknya tanpa prinsip-
prinsip tersebut, bentuk pemerintah yang demokratis akan
sulit ditegakkan.
Ahmad Sanusi
• Setidaknya ada 10 pilar
demokrasi yang penting
untuk dilihat bersama.
• 10 pilar ini ditemukan
dan ditulis ulang oleh
seorang yang bernama
Ahmad Sanusi.
1. Demokrasi yang
Berketuhanan Yang Maha Esa
• Memiliki arti bahwa seluk beluk sistem serta perilaku
dalam menyelenggarakan kenegaraan RI harus taat asas,
konsisten, atau sesuai dengan nilai-nilai dan kaidah-
kaidah dasar Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Demokrasi dengan
Kecerdasan
• Memiliki arti untuk mengatur dan menyelenggarakan
demokrasi menurut Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 itu bukan dengan
kekuatan naluri, kekuatan otot, atau kekuatan massa
semata-mata.
• Justru menjalankan dan melaksanakan demokrasi
menuntut kecerdasan IQ, EQ, dan SQ.
3. Demokrasi dengan
Berkedaulatan Rakyat
• Memiliki arti bahwa kekuasaan tertinggi
ada di tangan rakyat.
• Secara prinsip, rakyatlah yang memiliki/memegang
kedaulatan itu. Dalam batas-batas tertentu kedaulatan
rakyat itu dipercayakan kepada wakil-wakil rakyat di
MPR, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kota/Kabupaten.
4. Demokrasi dengan
“Rule of Law”
• Ini adalah prinsip yang penting sebab di Indonesia
sendiri demokrasi masih terjadi “tumpang tindih”
pengertian sehingga terjadilah multitafsir terhadap
demokrasi itu sendiri.
• Secara umum, demokrasi dalam “rule of law”
haruslah mengandung 4 hal:
• Legal of truth
• Legal of justice
• Legal of security
• Legal of interest
Poin-poin Penting dalam
Demokrasi “Rule of Law”
1. Legal Truth, maksudnya adalah demokrasi di
Indonesia justru mengandung, melindungi,
bahkan mengembangkan kebenaran hukum (legal
truth), bukan malah menunjukkan demokrasi
yang ugal-ugalan, dagelan, bahkan manipulatif.
2. Legal justice, maksudnya adalah demokrasi
haruslah memberikan keadilan hukum (legal
justice), bukan keadilan yang bersifat formalitas
belaka, bahkan bukan yang berpura-pura.
Poin-poin Penting dalam
Demokrasi “Rule of Law”
3. Legal Security, maksudnya adalah demokrasi di
Indonesia justru haruslah mendukung adanya
kepastian hukum (legal security), bukan demokrasi
yang semrawut bahkan mendukung tindakan
anarkisme.
4. Legal Interest, maksudnya adalah demokrasi haruslah
memberikan dukungan kepada pengembangan dan
pemanfaatan hukum (legal interest) yang seluas-
luasnya, bukan demokrasi yang memopulerkan fitnah,
hujatan, atau menyebabkan perpecahan, kerusakan,
dan permusuhan.
5. Demokrasi dengan
Pemisahan Kekuasaan
• Meiliki arti bahwa demokrasi menurut Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengenal
semacam pembagian dan pemisahan kekuasaan (division
and separation of power), dengan sistem pengawasan
dan perimbangan (check and balances).
• Pembagian dan pemisahan kekuasaan di Indonesia
terkenal dengan istilah Trias Politica.
• Sementara, sistem pengawasan dan perimbangan di
Indonesia dikenal dengan “penguasa” dan “oposisi”.
6. Demokrasi dengan Hak Asasi
Manusia
• Memiliki maksud bahwa demokrasi mengakui
hak asasi manusia yang tujuannya bukan hanya saja
menghormati hak-hak asasi manusia tersebut, melainkan
terlebih-lebih untuk meningkatkan martabat dan derajat
manusia seutuhnya.
• Manusia utuh maksudnya manusia yang berakal-budi,
berbadan, dan berohani.
7. Demokrasi dengan
Pengadilan yang Terbuka
• Memiliki maksud bahwa demokrasi itu sendiri
menghendaki diberlakukannya sistem pengadilan yang
merdeka (independen) yang memberi peluang seluas-
luasnya kepada semua pihak yang berkepentingan untuk
mencari dan menemukan hukum yang seadil-adilnya.
• Singkatnya, demokrasi mendukung adanya kesetaraan di
depan hukum.
8. Demokrasi dengan Otonomi
Daerah
• Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 secara jelas memerintahkan dibentuknya daerah-daerah
otonom pada propinsi dan kabupaten/kota. Dengan Peraturan
Pemerintah, daerah-daerah otonom itu dibangun dan disiapkan
untuk mampu mengatur dan menyelenggarakan urusan-urusan
pemerintahan sebagai urusan rumah tangganya sendiri yang
diserahkan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah.
• Otonomi daerah ini penting untuk mengembangkan daerah
masing-masing, sekaligus mengatur kekuasaan Presiden untuk
dapat dilimpahkan kepada Gubernur dan Walikota/Bupati.
9. Demokrasi dengan
Kemakmuran
• Maksudnya adalah bahwa demokrasi itu bukan hanya
soal kebebasan dan hak, bukan hanya soal kewajiban dan
tanggung jawab, bukan pula hanya hal mengorganisir
kedaulatan rakyat atau pembagian kekuasaan kenegaraan,
bukan pula tentang keadilan hukum maupun otonomi
daerah.
• Justru, demokrasi memiliki tujuan untuk membangun
negara yang makmur (welfare state) oleh dan untuk
rakyat Indonesia sebesar-besarnya.
10. Demokrasi yang Berkeadilan
Sosial
• Memiliki maksud bahwa demokrasi sendiri menekankan
keadilan sosial di antara berbagai kelompok, golongan,
dan lapisan masyarakat.
• Tidak ada golongan, lapisan, kelompok, satuan, atau
organisasi yang jadi anak emas, yang diberi berbagai
keistimewaan atau hak-hak khusus.
Selamat
Belajar!!!

Anda mungkin juga menyukai