Anda di halaman 1dari 14

Manusia

 Manusia adalah makhluk terbaik ciptaan


Tuhan dan Manusia memiliki beberapa
definisi yang dalam Al Quran seperti
insan/annaas, basyar dan bani Adam.
 1. Insan/annaas
 Kata Insan berakar kata uns yaitu segala sesuatu
yang berlawanan dengan tidak biadab, tidak liar,
jinak, dinamis, harmonis, dan bersahabat. Kata
al-ins biasanya berdampingan dengan kata al-jin.
Manusia al-ins makhluk yang nampak secara fisik
ini sedangkan jin makhluk yang tidak nampak
(metafisik).
 Kata Uns disebutkan dalam al Qur’an sebanyak
65 kali, sedangkan kata Insan disebutkan 73 kali.
 kata An-Naas secara umum menggambarkan
manusia secara universal, kata Annaas pada
umumnya menggambarkan makhluk manusia
dengan berbagai potensi dan sifat. Seperti halnya
takut, senang, lupa, dll.
 An-Naas dalam al-Qur’an disebutkan sebanyak
241 kali.
 kata an-Naas menunjuk manusia sebagai
makhluk sosial dan kebanyakan digambarkan
sebagai kelompok manusia tertentu.
 kata insan dan annaas mengandung makna konsep manusia
sebagai makhluk yang memiliki kemampuan untuk
mengetahui yang sangat tinggi, atau dalam ungkapan lain,
manusia merupakan makhluk kultural dan sosial.
 Konsep manusia sebagai makhluk kultural terlihat dalam
pernyataan al-Qur’an bahwa manusia dilengkapi dengan
sarana pengetahuan berupa pendengaran, penglihatan dan
budi sehingga mereka dapat memperoleh pengetahuan
meskipun dilahirkan dalam keadaan tidak tahu sama sekali,
 Sedangkan konsep manusia sebagai makhluk sosial diper-
tegas dengan beberapa pernyataan al-Qur’an yang
menegaskan tentang kejadian manusia dalam berbagai
suku dan bangsa dan dimaksudkan agar mereka
membentuk pergaulan hidup bersama
 Berdasarkan pemaparan di atas, dapat di
simpulkan bahwa Insan/annaas dapat
diartikan sebagai makhluk yang memiliki
kemampuan menalar dan berpikir yang
dengannya manusia dapat mengambil
pelajaran dari apa yang mereka lihat
sehingga ia dapat maju dan berkembang.
 Ia merupakan makhluk yang berilmu,
sehingga dengan ilmunya ia dapat
membedakan suatu perkara apakah itu benar
atau salah.
 2. Basyar
 Kata basyar yang Secara etimologi Basyar
berarti kulit kepala, wajah, atau tubuh yang
menjadi tempat tumbuhnya rambut. Kata basyar
juga berarti menggembirakan, menguliti,
memperlihatkan dan mengurus sesuatu. Basyar
juga bisa diartikan kulit. Manusia disebut basyar
karena kulitnya terlihat jelas, berbeda dengan
binatang, kulitnya tidak tampak karena tertutup
oleh bulu. Dengan demikian manusia yang sudah
jelas di akui wujudnya itulah yang disebut basyar.
 Basyar disebutkan dalam al Qur’an sebanyak 123
kali, yang pada umumnya bermakna
kegembiraan, 37 kali bermakna manusia, dan
dua kali dalam arti hubungan seksual.
 Sebenarnya kata basyar ini dalam al Qur’an
secara khusus merujuk kepada tubuh dan
bentuk lahiriah manusia.
 3. Bani Adam
 Kata Bani diartikan sebagai membina,
membangun, mendirikan, menyusun. Jadi Bani
Adam artinya susunan keturunan anak cucu anak
Nabi Adam dan generasi selanjutnya.
 Bani Adam juga bisa diartikan manusia sebagai
makhluk yang terlahir dalam keadaan suci dan
memiliki rasa tentang ke tauhidan
 Bani Adam di sebutkan dalam al-Qur’an sebanyak
9 kali.
 Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang berinduk dari
Adam. Manusia ini wujudnya terlihat jelas yang mampu
berbicara, berpikir dan berkomunikasi dengan sesamanya
dalam komunitas bermasyarakat.
 Asal kejadian Adam berbeda dengan asal kejadian manusia
secara keseluruhan. Adam diciptakan secara khusus dari
tanah, sedangkan manusia berasal dari saripati berasal dari
tanah (sulalah min tin) kemudian menjadi air mani (nutfah),
kemudian menjadi segumpal darah (‘alaqah) kemudian
menjadi segumpal daging (mudgah), kemudian menjadi
tulang belulang (‘izam), kemudian dibungkus dengan daging
(lahm), kemudian menjadi bayi. Bayi tumbuh menjadi
dewasa, dewasa tumbuh menjadi tua renta selanjutnya wafat
dan dikebumikan kembali ke asal kejadiannya
Hakekat Manusia

 Manusia terdiri dari Jiwa, Akal dan Jasad.


 “Sesungguhnya salah seorang di antara kalian
dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya
selama 40 hari kemudian menjadi segumpal
darah selama 40 hari kemudian menjadi
segumpal daging selama 40 hari kemudian
malaikat diperintahkan untuk menulis 4
perkara; rezeki, maut, amal perbuatan dan
nasibnya celaka atau bahagia.” (HR. Shahih)
Ruh memerlukan jiwa sebagai
wadah sedangkan jiwa
memerlukan jasad.

Ruh Jiwa Jasad


 Dari hadits dan gambar diatas bisa diambil
sebuah keterangan bahwa diri manusia sejati
adalah jiwa bukan jasad karena jiwa sendiri
sudah diciptakan jauh sebelum jasad
sempurna dalam rahim. Jasad adalah sebuah
ciptaan baru saat ruh beserta jiwa ditiupkan
kedalam rahim. Jasad adalah sebuah wadah
ruh-jiwa ketika berada di dunia. Ketika mati,
jasad tidak ikut melanjutkan perjalanan ke
alam akhirat karena hanya ruh-jiwa yang
melanjutkan perjalanannya
 Bisa dianalogikan seperti sebuah mobil, ada
seorang pengemudi mobil yang merupakan
sosok ruh-nafs dan ada mobil sebagai sosok
jasad. Tanpa seorang pengemudi mobil bisa
berjalan karena mobil mempunyai sumber
energi tersendiri untuk melakukan suatu
aktivitas, Namun dengan kehadiran sosok
pengemudi maka semua piranti mobil akan
berjalan sesuai fungsinya sehingga tidak
menabrak atau berjalan tanpa kendali.
 Imam turmudzi menjelaskan bahwa qolbu merupakan
istilah yang mencakup dada, di dalam dada ada yang
disebut dengan qalbu, fuad dan lubb. Bisa
dianalogikan seperti mata yang mencakup bagian
putih, bagian hitam, korne dan penglihatan.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan lubb
bukanlah akal jasadiah manusia seperti otak dan
nalar, tapi akal jiwa (bukan dipahami sebagai hawa
nafsu). Jasad terbuat dari unsur bumi yaitu tanah
sementara jiwa terbuat dari unsur cahaya. Keduanya
memiliki kesamaan dengan pengecualian bahwa jiwa
itu lebih sempurna daripada jasad.dalam berbagai hal.
Bisa dianalogikan lagi pohon dan lukisan pohon.
Pertemuan jiwa dan mengasilkan psikis

Anda mungkin juga menyukai