Anda di halaman 1dari 124

MENGENAL

MENU UTAMA
• PENGANTAR PTK
• PERENCANAAN PTK
• LANGKAH-LANGKAH PTK
• PENGUMPULAN DATA PTK
• SYARAT KEBERHASILAN PTK
• PROPOSAL PTK
• CONTOH JUDUL PTK
GURU TAKUT MELAKUKAN
PTK
• Guru kurang memahami profesi guru
• Guru malas membaca buku teks
• Guru malas menulis
• Guru kurang sensitif terhadap waktu
• Guru terjebak dalam rutinitas kerja
• Guru kurang kreatif dan inovatif
• Guru malas meneliti
• GURU KURANG MEMAHAMI PTK
ANGGAPAN GURU TERHADAP PTK

• PTK = Pekerjaan Ilmuwan: sulit &


rumit
• PTK = momok
• PTK = membebani guru : waktu,
tenaga, dana
• PTK = skripsi, perlu dosen
pembimbing
APAKAH PTK ITU?

• CARR & KEMMIS (1996)


PTK adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri
(self reflective) yang dilakukan oleh para
partisipan dalam situasi sosial untuk
memperbaiki rasionalitas dan kebenaran:
a. Praktik-praktik sosial atau pendidikan
yang dilakukan sendiri
b. Pengertian mengenai praktik-praktik
tersebut
c. Situasi-situasi dimana praktik tersebut
dilaksanakan.
APAKAH PTK ITU?

• McNIFF (1992)
PTK adalah sebagai suatu bentuk
penelitian reflektif yang dilakukan oleh
guru sendiri yang hasilnya dapat
dimanfaatkan sebagai alat untuk
pengembangan keahlian mengajar.
PTK merupakan penelitian tentang,
untuk, dan oleh masyarakat/kelompok
sasaran dengan memanfaatkan interaksi,
partisipasi dan kolaboratif antara peneliti
dan kelompok sasaran.
APAKAH PTK ITU?

• WIJAYA KUSUMAH & DEDI DWITAGAMA


PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru
di kelasnya sendiri dengan cara (1)
merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3)
merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan
partisipatif dengan tujuan memperbaiki
kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar
siswa dapat meningkat.
PTK hakikatnya merupakan rangkaian: riset-
tindakan-riset-tindakan-riset-tindakan ….
yang dilakukan guna memecahkan masalah
(pembelajaran).
PTK vs PENELITIAN FORMAL

KETENTUAN PEN. FORMAL PTK


PELAKU DILAKUKAN OLEH DILAKUKAN OLEH
ORANG LAIN GURU YBS.

SAMPEL HARUS TIDAK HARUS


REPRESENTATIF REPRESENTATIF

INSTRUMEN HARUS VALID DAN TIDAK HARUS VALID


RELIABEL DAN RELIABEL

STATISTIK ANALISIS STATISTIK TIDAK HARUS


YANG BAIK MENGGUNAKAN
STATISTIK
PTK vs PENELITIAN FORMAL

KETENTUAN PEN. FORMAL PTK


HIPOTESIS HIPOTESIS HARUS TIDAK MENSYARAT-
JELAS KAN HIPOTESIS

TEORI HARUS BERLAN- TEORI TIDAK


DASKAN TEORI TERLALU
YANG SUDAH ADA BERPENGARUH

FUNGSI MENGUJI TEORI MEMPERBAIKI


PRAKTIK
PEMBELAJARAN
SECARA LANGSUNG
PRINSIP DASAR PTK

B– Berkelanjutan secara siklikal


I – Integral dengan konteks yang diteliti
L – Lingkup masalah tidak dibatasi pada
masalah pembelajaran di kelas/luar
kelas
M – Motivasi Internal dari guru untuk
memperbaiki pembelajaran
I – Ilmiah berdasarkan kejadian nyata
PRINSIP PTK

• Tidak mengganggu pekerjaan utama guru


sebagai pengajar
• Metode pengumpulan data tidak menuntut
metode yang berlebihan, sehingga mengganggu
proses pembelajaran.
• Metodologi yang digunakan harus cukup
reliabel, sehingga hipotesis yang diajukan cukup
meyakinkan.
• Masalah yang diteliti adalah masalah pembela-
jaran di kelas yang cukup merisaukan guru, dan
guru memiliki komitmen untuk mencari
solusinya.
PRINSIP PTK

• Guru harus konsisten terhadap etika


pekerjaannya dan mengindahkan tata
krama organisasi. Masalah yang diteliti
sebaiknya diketahui oleh pimpinan
sekolah dan guru sejawat sehingga
hasilnya cepat tersosialisasi.
• Masalah tidak hanya terfokus pada
konteks kelas, melainkan dalam perspektif
misi sekolah secara keseluruhan (perlu
ada kerjasama antara guru dan dosen)
MANFAAT UMUM PTK

• Membantu guru memperbaiki mutu


pembelajaran
• Meningkatkan profesionalitas guru
• Meningkatkan rasa percaya diri guru
• Memungkinkan guru secara aktif
mengembangkan pengetahuannya dan
keterampilannya.
MANFAAT KHUSUS PTK

• Menumbuhkan kebiasaan menulis


• Menumbuhkan budaya meneliti
• Menggali ide baru, menambah khasanah
ilmu pengetahuan
• Melatih pemikiran ilmiah
• Mengembangkan keterampilan
• Meningkatkan kualitas pembelajaran kelas
• Meningkatkan mutu sekolah secara
keseluruhan
FUNGSI PTK (Cohen & Manion, 1980)

PTK dapat berfungsi sebagai:


• Alat untuk mengatasi masalah-masalah yang didiagnosis
dalam situasi pembelajaran di kelas.
• Alat pelatihan jabatan, membekali guru dengan
keterampilan dan metode baru, serta mendorong
timbulnya kesadaran diri
• Alat untuk memasukkan pendekatan tambahan/inovasi
secara alami ke dalam sistem yang ada.
• Alat untuk meningkatkan komunikasi antara guru dan
peneliti.
• Alat untuk menyediakan alternatif bagi pendekatan yang
subjektif, impresionistik terhadap pemecahan masalah
kelas.
• Alat untuk mengembangkan keterampilan guru yang
bertolak dari kebutuhan guru untuk menanggulangi
berbagai permasalahan aktual yang dihadapi di kelasnya
KEUNGGULAN PTK

• Praktis dan langsung relevan untuk situasi yang


aktual
• Kerangka kerjanya teratur
• Berdasarkan pada observasi nyata dan objektif
• Fleksibel dan adaptif
• Dapat digunakan untuk inovasi pembelajaran
• Dapat digunakan untuk mengembangkan
kurikulum tingkat kelas
• Dapat digunakan untuk meningkatkan kepekaan
atau profesionalisme guru
KETERBATASAN PTK

• Validitas PTK masih sering disangsikan


• Hasil PTK sangat kontektual, tidak untuk
digeneralisasi, karena sampel terbatas
• Peran guru cenderung sebagai one man
show : sebagai pengajar sekaligus peneliti,
sehingga diragukan objektivitasnya.
PERAN GURU DALAM PTK

PENGAJAR PENELITI

• Merencanakan PBM
• Melaksanakan PBM
• Mengatasi Masalah
• Menilai Hasil Belajar
• Pembelajaran dengan
Melakukan Bimbingan
PENELITIAN
& Perbaikan

OTONOM, KREATIF, INOVATIF

Masalah dalam Pembelajaran


di kelas & Luar Kelas
MODEL-MODEL PTK
Beberapa contoh:
• Model Kurt Lewin
• Model Kemmis & Taggart
• Model McKernan
Model Kurt Lewin

ACTING

PLANNING OBSERVING

REFLECTING
Model Kemmis & Taggart
REFLECT
PLAN

ACT & OBSERVE

REFLECT
REVISE PLAN

ACT & OBSERVE


Model McKernan

1. Analisis Situasi (reconnaissance) atau kenal


medan
2. Perumusan dan Klarifikasi Permasalahan
3. Hipotesis Tindakan
4. Perencanaan Tindakan
5. Penerapan Tindakan dengan Monitoringnya
6. Evaluasi Hasil Tindakan
7. Refleksi dan Pengambilan Keputusan untuk
pengemb angan selanjutnya
Model McKernan
1 1

7 2 7 2

SIKLUS SIKLUS
6 36 3
PERTAMA KEDUA

5 5
4 4
SIKLUS PTK

TINDAKAN

ULANG
PERENCANAAN

PENGAMATAN

PEREFLEKSIAN
PERENCANAAN PTK

• Merupakan tajap paling penting


dalam rangkaian PTK
• Terdiri atas:
1. Mengidentifikasi dan menetapkan
masalah
2. Menganalisis dan merumuskan
masalah
3. Merencanakan Tindakan Perbaikan
MENGIDENTIFIKASI
MASALAH
• Masalah yang dihadapi guru dalam
pembelajaran meliputi masalah instruksional
dan pengelolaan kelas.
• Masalah sangat banyak, namun kadang tidak
disadari guru sebagai “masalah”.
• Masalah ada yang jelas ada yang kabur.
• GURU TIDAK MUNGKIN MEMECAHKAN
SEMUA MASALAH SEKALIGUS DALAM
SATU PTK.
• Harus dipilih masalah yang paling penting yang
bisa berdampak pada masalah lain.
PERTIMBANGAN MEMILIH
MASALAH

• TINGKAT KEPENTINGAN

• NILAI STRATEGIS

• NILAI PRASYARAT
LINGKUP MASALAH PTK

• PENGORGANISASIAN MATERI
PELAJARAN – penyusunan, urutan,
hirarki materi
• PENYAMPAIAN MATERI PELAJARAN –
Metode & Media
• PENGELOLAAN KELAS – kerja
kelompok, pemotivasian. ketertiban
LINGKUP MASALAH PTK

• PENGORGANISASIAN MATERI
PELAJARAN
• Pembelajaran Terpadu Antar-Mapel di
SMA
• Pembelajaran Tematik di SMP
• Pembelajaran Unit
LINGKUP MASALAH PTK

PROSES PEMBELAJARAN
• Menerapkan berbagai metode/model
pembelajaran
• Mengembangkan kurikulum
• Meningkatkan peranan siswa dalam
belajar
• Memperbaiki metode penilaian
• Pemanfaatan media, sumber belajar,
peralatan tertentu dalam pembelajaran
LINGKUP MASALAH PTK

PENGELOLAAN KELAS
• Meningkatkan kegiatan siswa dalam
pembelajaran
• Meningkatkan partisipasi siswa dalam
belajar
• Menerapkan pendekatan pembelajaran
inovatif
• Mengikutsertakan pihak ketiga dalam
pembelajaran
KRITERIA PENENTUAN
MASALAH
• Penting dan signifikan, bagi guru dan
lembaga & fokus
• Berada dalam jangkauan penanganan,
berada dalam lingkup “kekuasaan guru”,
tidak memerlukan komitmen waktu terlalu
besar, waktu terlalu lama.
• Mencakup dimensi fundamental, bukan
fenomena yang dangkal
• Skala kecil dan terbatas
FOKUS MASALAH PTK
• Rendahnya kemampuan mengajukan
pertanyaan kritis di kalangan siswa SMA
• Rendahnya ketaatan siswa pada perintah guru
• Rendahnya keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran bahasa Inggris
• Rendahnya kualitas pengelolaan interaksi
guru-siswa
• Rendahnya kualitas pembelajaran bahasa
Inggris terkait dengan keterampilan
berkomunikasi
• Rendahnya kemandirian belajar siswa di SMA
MASALAH DI LUAR JANGKAUAN
GURU
• Kurangnya buku teks yang diperlukan
siswa untuk belajar
• Kebisingan sekolah
• Nilai UN yang tetap rendah dari tahun ke
tahun
• Sangat lambatnya dua orang siswa
dalam mengikuti pelajaran
MASALAH DALAM JANGKAUAN
GURU
• Penggunaan media pembelajaran untuk
meningkatkan pemahaman siswa
• Rendahnya motivasi belajar atau motivasi
berprestasi siswa
• Kesulitan siswa dalam memahami
bacaan secara cepat
• Sukarnya siswa berkonsentrasi dalam
mengikuti pelajaran dan ketidaktahuan
tentang cara belajar
MENGANALISIS &
MERUMUSKAN MASALAH
• Masalah yang sudah teridentifikasi
selanjutnya perlu dianalisis, agar
masalah yang akan diteliti memiliki
tingkat kepentingan/urgensi yang tinggi,
merupakan “the real problem” dan
memiliki dampak yang lebih luas.
• Selanjutnya masalah dirumuskan dengan
kalimat yang jelas, mudah dipahami dan
tidak menimbulkan penafsiran ganda.
MERENCANAKAN TINDAKAN
PERBAIKAN
• Setelah masalah dianalisis dan dirumuskan,
langkah selanjutnya adalah merancang
tindakan yang akan diambil untuk
memecahkan masalah.
• Untuk merancang tindakan, guru dapat:
– Mengacu kepada teori yang relevan
– Bertanya kepada ahli yang terkait, dan
– Berkonsultasi dengan teman sejawat
yang lebih berpengalaman.
• DENGAN DEMIKIAN PTK BISA
DILAKSANAKAN SECARA KOLABORATIF
DENGAN DOSEN ATAU SEJAWAT
LANGKAH-LANGKAH PTK

• ADANYA IDE AWAL


• PRASURVEI
• DIAGNOSIS
• PERENCANAAN
• IMPLEMENTASI TINDAKAN
• OBSERVASI
• REFLEKSI
• MEMBUAT LAPORAN
IDE AWAL

• Gagasan atau ide awal “melekat” pada


permasalahan-permasalahan dalam
pembelajaran yang dihadapi guru.
• Ketika guru tertarik atau berusaha untuk
mengatasi permasalahan tersebut, di
situlah letak ide awal.
• SANGAT TERGANTUNG KEPADA
KEPEKAAN DAN KREATIVITAS GURU
Pertanyaan terkait dengan Ide Awal
(Prof. Toeti Soekamto)
• Apakah yang menarik bagi Anda?
• Mengapa Anda tertarik?
• Apakah yang dapat Anda lakukan?
• Bukti-bukti apakah yang dapat Anda
kumpulkan untuk membantu Anda nmembuat
pertimbangan-pertimbangan mengenai apa
yang terjadi?
• Bagaimana cara mengumpulkan bukti tsb?
• Bagaimana Anda dapat mengetahui bahwa
pertimbangan Anda ambil memadai dan
akurat?
PRASURVEI

• Merupakan kegiatan mengenali medan, untuk


mengetahui detail kondisi yang terdapat di kelas
yang akan diteliti.
• Guru nsesungguhnya sudah mengenali dengan
baik kondisi kelas yang menjadi tanggung
jawabnya, baik mengenai hasil belajar, sikap
sisiwa, sarana-prasarana, dll.
• GURU PERLU MELAKUKAN PENCATATAN
LEBIH SISTEMATIS TENTANG KONDISI
KELASNYA.
DIAGNOSIS

• Guru yang akan meneliti kelas yang bukan


menjadi tanggung jawabnya, setelah Prasurvei
perlu melakukan diagnosis atau dugaan-dugaan
mengenai penyebab permasalahan
pembelajaran yang muncul.
• Dengan diagnosis ini dapat dirancang tindakan
yang akan diambil guru.
• GURU YANG MELAKUKAN PTK DI
KELASNYA SENDIRI, TIDAK PERLU
MELAKUKAN DIAGNOSIS INI.
PERENCANAAN

• Perencanaan umum: rencana kegiatan


yang meliputi seluruh aspek PTK dari awal
sampai akhir.
• Perencanaan khusus: rencana kegiatan
dari siklus ke siklus yang meliputi rencana
tindakan – tindakan – observasi – refleksi
– rencana ulang, dst.
• Rencana khusus ini dimasukkan dalam
RPP sesuai dengan silabusnya.
IMPLEMENTASI
TINDAKAN
• Implementasi tindakan pada prinsipnya
merupakan realisasi dari suatu tindakan yang
sudah direncanakan sebelumnya, terkait dengan
strategi yang akan digunakan, materi yang akan
diajarkan, dsb.
• Guru diberi kebebasan untuk melakukan
tindakan, “bereksperimen”, meneliti, berfikir
reflektif, mengambil keputusan, dll.
• GURU HARUS KREATIF DAN INOVATIF.
OBSERVASI

• Observasi bisa dilakukan oleh guru itu sendiri


atau oleh mitra kolaboratornya.
• Yang diobservasi adalah segala hal yang terkait
secara langsung dengan penelitiannya: kinerja
guru, situasi kelas, perilaku siswa, penyajian
materi, daya serap (hasil belajar) siswa, dll.
• OBSERVASI DILAKUKAN SAAT TINDAKAN
DILAKSANAKAN.
• Guru harus bisa mengatur kegiatan observasi
dan mengajarnya, jika PTK dilakukan sendirian.
REFLEKSI

• Setelah observasi – diperoleh data dari


lapangan – guru harus melakukan evaluasi dan
refleksi terkait dengan tindakan yang dilakukan.
• Bisa dilakukan sendiri atau bersama mitra
kolaborasinya.
• Setelah refleksi dilakukan perencanaan ulang
atau perbaikan rencana tindakan untuk siklus
berikutnya.
Cara Merefleksikan
• Saya mengalami masalah karena sebagian/
beberapa nilai saya tak dapat diterapkan di
dalam praktik
• Saya membayangkan cara memecahkan
masalah tsb.
• Saya terapkan gagasan tsb.
• Saya mengevaluasi hasil pemecahan masalah
tsb.
• Saya mengadakan modifikasi rencana dan
gagasan-gagasan selanjutnya berdasarkan hasil
evaluasi.
• Saya berusaha untuk melakukan refleksi dari
pembelajaran yang telah saya lakukan.
MENYUSUN LAPORAN

• Laporan PTK yang disusun dengan sistematika


tertentu merupakan laporan kepada “diri sendiri”
tentang segala kegiatan yang dilakukan dalam
PTK. Hasil PTK menunjukkan hasil perbaikan
proses pembelajaran yang dilakukan guru.
• Laporan ini berguna bagi pihak lain (guru lain,
kepsek, disdik, sponsor) untuk kepentingan
komunikasi ilmiah atau administrasi.
INSTRUMEN UNTUK MENGUKUR
KEBERHASILAN TINDAKAN
• MENURUT PROSES
a. Instrumen untuk input (kondisi awal)
b. Instrumen untuk proses (saat berlangsung)
c. Instrumen untuk output (hasil)
• MENURUT HAL YANG DIAMATI
a. Pengamatan kepada guru
b. Pengamatan kepada kelas
c. Pengamatan kepada siswa
d. Instrumen lain : pedoman wawancara, lembar
observasi, pedoman pengumpulan dokumen, tes
dan alternative assessment.
PENGUMPULAN DATA PTK
DATA YANG DIKUMPULKAN :
• Hasil belajar siswa, motivasi belajar, perilaku
siswa
• Situasi pembelajaran pada saat dilaksanakan
tindakan
• Data keadaan siswa, sarpras, dll
• Data respons siswa dalam pembelajaran
• Data pelaksanaan pembelajaran
PENGUMPULAN DATA PTK

• TEKNIK PENGUMPULAN DATA


• ALAT PENELITIAN UNTUK
PENGUMPULAN DATA
• MEMANTAU DATA
• ANALISIS DATA
• VALIDASI DATA
• SINTESIS DATA
• INTERPRETASI DATA
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
a. Metode Paper & Pencil:
 Catatan Lapangan
 Buku harian siswa
 Kuesioner
 Tes
b. Metode Live:
 Sosiometri
 Wawancara & Diskusi
c. Metode Ostensif
 Presentasi dengan slide tape
 Wawancara dengan audio tape
 Video-tape
ALAT PENELITIAN UNTUK PENGUMPULAN
DATA

• Observasi – untuk isu khusus, studi khusus,


gambaran umum
• Wawancara – untuk informasi mendalam,
khusus
• Kuesioner – untuk informasi khusus, umpan
balik
• Tes – untuk hasil belajar, pengetahuan kognitif
• Journal Siswa – untuk diagnostik triangulasi
• Tugas – untuk kompetensi tertentu
ALAT PENELITIAN UNTUK PENGUMPULAN
DATA
• Pekerjaan Siswa –untuk kompetensi tertentu
• Audio taping atau video taping -- untuk bahan
diagnostik
• Anecdotal Records – perilaku khusus, hubungan
sosial
• Skala sikap (Likert, Guttman, Osgood) – untuk
motivasi, sikap, perilaku tertentu
• Dokumentasi – untuk konteks, informasi
JENIS OBSERVASI
• Observasi terbuka -- untuk mengamati
fenomena secara meluas, seperti tanpa batas
tentang kegiatan yang berlangsung.
• Observasi terfokus – diarahkan pada aspek
tertentu: tindakan guru, kegiatan siswa, situasi
tertentu dalam pembelajaran.
• Observasi terstuktur – terdapat pedoman/
lembar observasi khusus yang memuat hal-hal
penting yang perlu diamati.
• Observasi sistematik – pengamatan lebih
terstruktur lagi dengan kategori tertentu.
Misalnya format FIAC untuk mengamati interaksi
belajar mengajar di kelas.
MEMANTAU DATA
• Monitoring sendiri – merupakan catatan harian
tentang pelaksanaan PTK pada semua tahap
dan siklus, keberhasilan dan kendala yang
dihadapi.
• Monitoring oleh teman sejawat – sejawat diminta
memberi masukan, saran, kritik atau umpan
balik terhadap kegiatan.
• Monitoring oleh siswa – siswa diminta
memberikan umpan balik, komentar, responnya
terhadap tindakan.
• Monitoring bersama – dilakukan dengan
melibatkan pihak-pihak di atas.
ANALISIS DATA
• Analisis data adalah memberi makna atau arti
terhadap data yang sudah terkumpul yang
berkaitan dengan seluruh tahap dan siklus.
• Analisis dapat dapat menjelaskan bagaimana
aspek yang satu dapat mempengaruhi aspek
yang lain; mengapa tindakan dapat bermakna
mengapa pula bisa tidak.
• Analisis data bukan hanya memaparkan data
dalam tabel, grafik, atau perhitungan statistik,
tetapi mengungkap “apa yang ada di balik data”
tersebut.
VALIDASI DATA
CARA-CARA VALIDASI DATA:
• Triangulasi data : triangulasi sumber dan
triangulasi metode
• Penjenuhan (saturation)
• Pemeriksaan oleh pihak ketiga (audit trail)
• VALIDASI DATA INI SECARA
KUALITATIF.
SINTESIS DATA
• Sintesis data adalah mengumpulkan semua data
yang diperoleh dengan cara tertentu agar
mudah dikomunikasikan atau dipahami pihak
lain.
• Analisis data mencakup identifikasi dan
persetujuan mengenai kriteria tindakan yang
dapat dipakai untuk menjelaskan apa yang
terjadi, atau menunjukkan adanya peningkatan.
• Sintesis adalah cara menjelaskan tindakan
tersebut agar dapat dipertahankan.
SINTESIS DATA
• Untuk dapat mensistesis data diperlukan validasi
data yang sangat teliti, antara lain:
• Apakah PTK ini telah mekasanakan apa yang
seharusnya dilaksanakan?
• Apakah ada bukti pendukungnya?
• Apakah data disajikan dalam bentuk yang jelas?
• Apakah diperhatikan kemajuan dan
perkembangan peneliti sendiri maupun
kliennya?
• Dsb.
INTERPRETASI DATA
• Data yang telah divalidasi diinterpretasi-
kan dengan cara menghubungkan dengan
teori-teori, norma-norma yang berlaku,
sehingga bisa memberi arti terhadap apa
yang telah diperoleh sebagai hasil
penelitian.
• Peneliti harus bisa “melihat apa yang ada
di balik data” atau melakukan “meta
kognisi”.
VALIDITAS PTK
• VALIDASI OLEH DIRI SENDIRI
(SELF-VALIDATION)
• VALIDASI OLEH TEMAN SEJAWAT
(PEER-VALIDATION)
• VALIDASI OLEH SISWA
(LEARNER-VALIDATION)
VALIDASI OLEH DIRI SENDIRI

• Praktik sebagai realisasi nilai-nilai


• Refleksi kritis yang disengaja
• Kebutuhan akan penelitian yang ilmiah
• Interpretasi pribadi sebagai dasar dialog
VALIDASI OLEH TEMAN SEJAWAT

• Mengingat hasil penelitian memiliki nilai sosial,


maka hasil PTK perlu divalidasikan dengan
teman sejawat atau bahkan dengan pihak lain,
termasuk orang tua siswa, peneliti lain,
pengawas sekolah, dll yang dipandang dapat
memberikan penilaian kritis dan beralasan.
• Validasi sejawat dilakukan dalam suatu
pertemuan, dimana peneliti memaparkan hasil,
mengajukan pertanyaan terkait dengan hasil
PTK, dan meminta sejawat mengkaji bukti-bukti
yang ada, untuk dicari kesepakatan-
kesepakatan.
VALIDASI OLEH SISWA
• Siswa adalah sasaran dari PTK. Oleh
karena itu validasi oleh siswa juga penting
dilakukan.
• Peneliti bisa memperoleh reaksi, respon,
dukungan atau penolakan dari siswa
mengenai tindakan yang dilakukan, atau
terhadap hasil-hasil yang diperoleh dalam
PTK.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM MELAKSANAKAN PTK
• Teori-teori pendidikan tidak/kurang berarti
apabila tidak ada implikasi secara praktis
• Aplikasi teori-teori tersebut tidak dapat netral,
karena oranglah (guru) yang mengambil
keputusan.
• PTK adalah untuk memecahkan masalah yang
ada di sekolah
• PTK tidak menolak teori-teori yang ada, tetapi
menggeser peranannya ke situasi baru.
• Memerlukan partisipasi orang lain.
• Memerlukan keterbukaan terhadap pengalaman-
pengalaman dan proses-proses baru.
TIPS MELAKSANAKAN PTK

• Mulai dari hal-hal/ruang lingkup yang kecil


sebelum ke langkah berikutnya.
• Rencana tindakan dengan baik: masalah apa,
siapa yang dilibatkan, sumber-sumber yang
ada, jadwal, dll.
• Ikutsertakan orang lain sebagai partisipan dan
validator.
• Beri informasi kepada orang lain mengenai
pendidikan Anda.
• Beri laporan kepada orang lain dan minta umpan
balik.
• Susun jadwal untuk penulisan (formal &
informal)
HAL-HAL YANG PERLU DIWASPADAI

• Pemikiran tentu dapat berubah karena tidak


sesuai dengan kenyataan.
• Dapat terjadi kesalahan-kesalahan/
ketidakberesan dalam beberapa aspek.
• Dapat terjadi gangguan-gangguan dari pihak
sistem yang telah ada/mapan.
• Selalu ditemukan kesulitan dalam memulai,
karena itu susunlah permasalahan yang
dikuasai oleh guru sendiri.
SYARAT KEBERHASILAN PTK

1. TEKAD, KOMITMEN DAN DEDIKASI


2. TANGGUNG JAWAB GURU DAN SEJAWAT
3. TINDAKAN BERDASARKAN PENGETAHUAN
4. SITUASI DAPAT DIUBAH
5. PENGAJUAN PERTANYAAN
6. PEMANTAUAN SISTEMATIK
7. PENJABARAN TINDAKAN
8. PENJELASAN TINDAKAN
9. PENYAJIAN LAPORAN HASIL PTK
10. VALIDASI PERNYATAAN KEBERHASILAN PTK
11. PEMAHAMAN PROSEDUR PTK
12. PENULISAN KARYA TULIS MENGENAI PTK
TEKAD, KOMITMEN & DEDIKASI

• Guru, teman sejawat dan siswa yang


terlibat dalam PTK perlu memiliki tekad,
komitmen serta dedikasi yang kuat untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
• Mereka harus mau terlibat dan ber-
partisipasi dalam kegiatan PTK secara
proporsional.
TANGGUNG JAWAB GURU & SEJAWAT

• Guru dan teman sejawat menjadi pusat


penelitian sehingga dituntut untuk
bertanggung jawab atas peningkatan yang
akan dicapai setelah melakukan PTK.
• Guru harus benar-benar memahami
hakikat masalah yang diteliti.
TINDAKAN BERDASAR
PENGETAHUAN
• Tindakan yang dilakukan guru hendaknya
didasarkan pada pengetahuan konseptual,
pengetahuan teoretis, dan pengetahuan teknis
prosedural yang diperoleh melalui refleksi kritis
dan dipadukan dengan pengalaman orang/guru
lain (dari penelitian sebelumnya), serta ber-
dasarkan nilai-nilai yang diyakini kebenarannya
oleh peneliti.
• Refleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika
didukung oleh keterbukaan dan kejujuran pada
diri sendiri.
SITUASI DAPAT DIUBAH

• Tindakan PTK dilakukan atas dasar


komitmen kuat dan keyakinan bahwa
situasi dapat diubah ke arah perbaikan.
Perbaikan akan menghasilkan perubahan.
Perubahan akan membuat mutu sekolah
meningkat.
PENGAJUAN PERTANYAAN

• PTK melibatkan pengajuan pertanyaan


agar dapat melakukan perubahan melalui
tindakan yang disadari dalam konteks
yang ada dengan seluruh kerumitannya.
PEMANTAUAN SISTEMATIK

• Guru harus memantau secara sistematis


agar dapat mengetahui dengan mudah
arah dan jenis perbaikan, yang semuanya
berkenaan dengan pemahaman yang
lebih baik terhadap praktik dan
pemahaman tentang terjadinya perbaikan.
PENJABARAN TINDAKAN

• Guru harus membuat penjabaran atau


deskripsi otentik objektif (bukan
penjelasan) tentang tindakan yang
dilaksanakan dalam riwayat faktual,
perekaman video dan audio, riwayat
subjektif yang diambil dari buku harian,
refleksi, observasi pribadi, dan riwayat
fiksional.
PENJELASAN TINDAKAN

• Guru harus memberikan penjelasan tentang


tindakan yang dilakukan berdasarkan deskripsi
otentik tersebut, mencakup:
a. Ditentifikasi makna – yang mungkin diperoleh
melalui wawasan teoretik yang relevan,
pengaitan dengan penelitian lain.
b. Mempertanyakan motif tindakan dan evaluasi
atas hasil –tidak menerima begitu saja.
c. Teoretisasi –dengan cara memberikan
penjelasan tentang tindakan yang dilakukan
dengan cara tertentu.
PENYAJIAN LAPORAN HASIL PTK

a. Tulisan tentang hasil refleksi diri,


dalam bentuk catatan harian dan dialog,
yaitu percakapan dengan dirinya sendiri;
b. Percakapan tertulis yang dialogis,
dengan gambaran jelas tentang proses
percakapan tersebut;
c. Narasi dan cerita;
d. Bentuk visual seperti diagram, gambar,
dan grafik.
VALIDASI PERNYATAAN KEBERHASILAN
PTK

• Guru perlu memvalidasi pernyataannya


tentang keberhasilan PTK melalui
pemeriksaan kritis dengan mencocokkan
pernyataan dengan bukti (data mentah).
• Perlu dipastikan bahwa temuan validasi
selaras satu sama lain karena semuanya
berdasarkan pemeriksaan terhadap
pernyataan dan data mentah.
PEMAHAMAN PROSEDUR PTK

a. Prosedur Pertama : Penyusunan


Proposal PTK
b. Prosedur Kedua: Pelaksanaan
Rencana Tindakan
c. Prosedur Ketiga: Analisis Data
d. Prosedur Keempat: Penulisan Laporan
PTK
PENULISAN KARYA TULIS MENGENAI PTK

• Guru harus mampu menulis hasil penelitiannya


dan melengkapi predikat guru sebagai ilmuwan
sejati dengan menuliskan pengalamannya
melaksanakan PTK tersebut ke dalam karya
tulis ilmiah.
• Melalui laporan kepada masyarakat, PTK yang
pada awalnya dilaksanakan dalam skala kecil
yaitu di ruang kelas, akan memberikan
sumbangsih yang cukup signifikan terhadap
peningkatan mutu, proses, dan hasil belajar
siswa.
PROPOSAL PTK
• Kegiatan dalam menyusun Proposal PTK :
• Mendeskripsikan dan menemukan masalah PTK
• Menentukan cara pemecahan masalah PTK
dengan pendekatan strategi, media, kiat tertentu
• Memilih dan merumuskan masalah PTK baik
pertanyaan atau pernyataan dan cara
pemecahan masalahnya
• Menetapkan tujuan pelaksanaan PTK sesuai
dengan masalah
PROPOSAL PTK
• Memilih dan menyusun perspektif, konsep, dan
perbandingan yang mendukung dan melandasi
PTK
• Menyusun siklus yang berisi rencana tindakan
yang diyakini dapat memecahkan masalah yang
telah dirumuskan
• Menetapkan cara mengumpulkan data sekaligus
menyusun instrumen yang diperlukan untuk
menjaring data PTK
• Menetapkan dan menyusun cara analisis data
PTK
SISTEMATIKA PROPOSAL PTK
A. JUDUL PENELITIAN
B. BIDANG ILMU
C. PENDAHULUAN
D. PERUMUSAN MASALAH
E. CARA PEMECAHAN MASALAH
F. TINJAUAN PUSTAKA
G. TUJUAN PENELITIAN
H. KONTRIBUSI HASIL PENELITIAN
I. METODE PENELITIAN
J. JADWAL PENELITIAN
K. PERSONALIA PENELITIAN
L. LAMPIRAN-LAMPIRAN
JUDUL PTK
• Masalah PTK harus : Menarik Minat - Layak
Diteliti – Bermanfaat bagi sekolah, siswa, guru
dll.
• Judul Penelitian harus:
1. Komunikatif, mudah dipahami
2. Menjawab apa yang ingin ditingkatkan
3. Memuat cara apa untuk meningkatkan
4. Sasaran dan lokasi tercermin dalam judul
5. Sekitar 15 – 20 kata
Contoh : JUDUL

• UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI


BELAJAR SISWA MELALUI PEMADUAN
BAHAN BELAJAR IPS KELAS VII DI SMPN
2 TARAKAN
ATAU
• PEMADUAN BAHAN BELAJAR IPS UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
SISWA KELAS VII SMPN 3 TARAKAN
BIDANG ILMU

• Tuliskan jurusan/bidang ilmu guru (ketua)


peneliti dan bidang ilmu/kajian dari
masalah yang diteliti.
• Bidang kajian yang diteliti hendaknya
relevan dengan bidang ilmu/disiplin ilmu
guru atau masih dalam lingkup bidang
ilmu guru yang bersangkutan.

Contoh : BIDANG ILMU

• ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

ATAU

• TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PENDAHULUAN
• Pendahuluan harus memuat:
1. Latar belakang masalah secara jelas dan
sistematis
• Uraian tentang kedudukan mata pelajaran
dalam kurikulum
• Gambaran umum isi mata pelajaran
• Metode pembelajaran yang digunakan saat ini
• Hasil belajar, minat, motivasi, perilaku dll dari
siswa di kelas/sekolah
2. Masalah yang dihadapi berkenaan belum
memuaskannya hasil, masih rendahnya
partisipasi siswa, dll.
Contoh : PENDAHULUAN
• SESUAI DENGAN STANDAR ISI
PEMBELAJARAN IPS DI SMP HARUS
TERPADU ANTAR MAPEL PEMBENTUKNYA.
NAMUN SELAMA INI TIDAK PERNAH
DILAKUKAN.
• PEMBELAJARAN IPS DI SMP DILAKSANAKAN
SESUAI DENGAN URUTAN SK/KD, SEHINGGA
TERASA MEMBERATKAN SISWA, TIDAK
MENARIK, DAN MEREPOTKAN.
Contoh : PENDAHULUAN
• DI KELAS VII SISWA KURANG TERMOTIVASI
DALAM BELAJAR IPS, KARENA MATERINYA
DIRASAKAN TERLALU BANYAK, BERSIFAT
HAFALAN, TERPISAH-PISAH, DLL.
• AKIBAT KURANGNYA MIOTIVASI BELAJAR
INI, HASIL BELAJAR IPS CENDERUNG
RENDAH.
• DST.
PERUMUSAN MASALAH

• Kemukakan masalah yang diteliti merupakan


masalah yang nyata terjadi di kelas, penting dan
mendesak untuk dipecahkan. Setelah diagnosis
(diidentifikasi) masalah penelitiannya, selanjut-
nya perlu diidentifikasi dan dideskripsikan akar
penyebab masalah tersebut.
• Dalam merumuskan masalah, pertimbangkan:
• Substansi (bobot & manfaat tindakan)
• Orisinalitas tindakan
• Formulasi masalah
• Teknis (kemampuan melaksanakan penelitian)
Contoh: PERUMUSAN MASALAH

• APAKAH MOTIVASI BELAJAR DAPAT


DITINGKATKAN MELALUI PEMADUAN
(INTEGRASI) BAHAN BELAJAR IPS DI KELAS
VII SMPN 2 TARAKAN?
ATAU
• APAKAH PEMADUAN BAHAN BELAJAR IPS
DAPAT MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
SISWA KELAS VII DI SMPN 2 TARAKAN?
CARA PEMECAHAN
MASALAH

• Uraikan pendekatan dan konsep yang


digunakan untuk menjawab masalah yang
diteliti, sesuai dengan kaidah penelitian tindakan
kelas (yang meliputi: perencanaan-tindakan-
observasi/ evaluasi-fefleksi, yang bersifat daur
ulang atau siklus.)
• Cara pemecahan masalah telah menunjukkan
akar penyebab permasalahan dan bentuk
tindakan (action) yang ditunjang dengan data
lengkap dan baik.
Contoh : CARA PEMECAHAN
MASALAH
• MATERI PEMBELAJARAN IPS JIKA
DIINTERGRASIKAN ATAU DIKORELASIKAN
AKAN MENJADI MENARIK BAGI SISWA,
BERMAKNA DAN DEKAT DENGAN
KENYATAAN.
• OLEH KARENA ITU PEMBELAJARAN IPS DI
SMP PERLU DILAKSANAKAN DENGAN
MEMADUKAN MATERI, SEHINGGA DAPAT
MEMOTIVASI SISWA DALAM BELAJAR IPS.
TINJAUAN PUSTAKA
• Uraikan dengan jelas kajian teotri dan pustaka
yang menghasilkan gagasan yang mendasari
penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan
teori, temuan dan bahan penelitian yang lain
yang dipahami sebagai acuan, yang dijadikan
landasan untuk menunjukkan ketepatan tentang
tindakan yang akan dilakukan dalam mengatasi
permasalahan penelitian tersebut.
• Uraian ini digunakan untuk menyusun kerangka
berpikir atau konsep yang akan digunakan
dalam penelitian.
• Pada bagian akhir dikemukakan hipotesis
tindakan yang menggambarkan tingkat
keberhasilan tindakan yang diharapkan.
Contoh : TINJAUAN PUSTAKA

• MOTIVASI BELAJAR

• PEMBELAJARAN IPS DI SMP

• PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR


TUJUAN PTK

• Kemukakan secara singkat tujuan


penelitian yang ingin dicapai berdasarkan
permasalahan yang dikemukakan.
• Tujuan umum dan khusus diuraikan
dengan jelas, sehingga tampak
keberhasilannya.
Contoh : TUJUAN
• TUJUAN UMUM: UNTUK MENGETAHUI
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
KELAS VII SETELAH DIGUNAKAN BAHAN
BELAJAR IPS SECARA TERPADU DI SMPN 2
TARAKAN.
• TUJUAN KHUSUS:
1. UNTUK MENDESKRIPSIKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
DALAM PEMBELAJARAN IPS.
2. UNTUK MENJELASKAN PENGEMBANGAN BAHAN
BELAJAR IPS SECARA TERPADU
3. UNTUK ….
KONTRIBUSI HASIL
PENELITIAN

• Uraikan kontribusi hasil penelitian


terhadap kualitas pendidikan dan/atau
pembelajaran, sehingga tampak
manfaatnya bagi siswa, guru, maupun
komponen pendidikan lainnya.
• Kemukakan inovasi yang akan dihasilkan
dari penelitian ini.
Contoh : MANFAAT PENELITIAN

1. BAGI GURU

1. BAGI SISWA

2. BAGI SEKOLAH

3. BAGI DINAS PENDIDIKAN

4. BAGI PENELITI LAIN


METODE PENELITIAN

• Uraikan secara jelas prosedur penelitian yang


akan dilakukan. Kemukakan objek, latar waktu
dan lokasi penelitian secara jelas. Prosedur
hendaknya dirinci dari perencanaan-tindakan-
observasi/evaluasi-refleksi, yang bersifat daur
ulang atau siklus.
• Tunjukkan siklus-siklus kegiatan penelitian
dengan menguraikan tingkat keberhasilan yang
dicapai dalam satu siklus sebelum pindah ke
siklus lainnya.
• Jumlah siklus disyaratkan lebih dari dua siklus.
Contoh : METODE PENELITIAN

1. JENIS PENELITIAN

2. SETTING/LATAR PENELITIAN
a. Subjek dan Objek
b. Tempat Penelitian
c. Waktu Penelitian
Contoh : METODE PENELITIAN

3. RENCANA TINDAKAN
a. Rancangan umum PTK
b. Siklus PTK
c. Persiapan Tindakan
d. Kriteria Keberhasilan

4. TEKNIK PENGUMPULAN DATA & INSTRUMENNYA

5. TEKNIK ANALISIS DATA


JADWAL PENELITIAN

• Buatlah jadwal kegiatan penelitian yang


peliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan,
dan penyusunan laporan hasil penelitian
dalam bentuk bar chart.
• Contohnya, jadwal kegiatan penelitian
disusun selama 10 bulan.
Contoh JADWALPENELITIAN

NO KEGIATAN BULAN 1 BULAN 2 BULAN X


1 PERSIAPAN
•Penyusunan
Proposal
•Penyusunan Silabus
& RPP
•Penyusunan Bahan
Belajar
•Penyusunan
Instrumen Motivasi
Belajar & Lembar
Pengamatan
• Dll
2 PELAKSANAAN
SIKLUS I
3 DST
PERSONALIA PENELITIAN

• Jumlah Personalia penelitian maksimal 3


orang.
• Uraikan peran dan jumlah waktu yang
digunakan dalam setiap bentuk kegiatan
penelitian yang dilakukan.
• Rincilah nama peneliti, golongan, pangkat,
jabatan, dan lembaga tempat tugas, sama
seperti pada lembar pengesahan.
Contoh : PERSONALIA PENELITIAN

1. KETUA
• Nama
• NIP
• Pangkat/Golongan
• Pendidikan
2. ANGGOTA 1
• Nama
• NIP
• Pangkat/Golongan
• Pendidikan
3. ANGGOTA 2
LAMPIRAN-LAMPIRAN

• Daftar pustaka, yang dituliskan secara


konsisten menurut model APA, MLA, atau
Turbian.
• Riwayat hidup Ketua Penelitian dan
Anggota Peneliti.
• Cantumkan pengalaman penelitian yang
relevan telah dihasilkan sampai saat ini.
Contoh : LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. DAFTAR PUSTAKA
PERATURAN PEMERINTAH NO. 19 TAHUN 2005 TENTANG
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN,
WWW.DEPDIKNAS.GO.ID
PERATURAN MENDIKNAS NO. 41 TAHUN 2007 TENTANG
STANDAR PROSES, WWW.DEPDIKNAS.GO.ID
DARMANINGTYAS, 2005, PENDIDIKAN RUSAK-RUSAKAN,
YOGYAKARTA: LKiS PELANGI AKSARA
DARMANINGTYAS, 2008, UTANG DAN KORUPSI RACUN
PENDIDIKAN, JAKARTA: PUSTAKA YASHIBA
MU’ARIF, 2005, WACANA PENDIDIKAN KRITIS,
YOGYAKARTA: IRCiSoD
HAR TILAAR, 2006, STANDARISASI PENDIDIKAN
NASIONAL, JAKARTA: PENERBIT RINEKA CIPTA
Contoh : LAMPIRAN-LAMPIRAN

2. RIWAYAT HIDUP KETUA PENELITI


Contoh : LAMPIRAN-LAMPIRAN

3. RIWAYAT HIDUP ANGGOTA PENELITI 1


Contoh : LAMPIRAN-LAMPIRAN

4. PENGALAMAN PENELITIAN
Contoh : LAMPIRAN-LAMPIRAN

5.PEMBIAYAAN
Contoh : LAMPIRAN-LAMPIRAN

6. SILABUS & RPP


Contoh : LAMPIRAN-LAMPIRAN

7. INSTRUMEN PENELITIAN
LOMBA PTK TINGKAT
NASIONAL
• Lomba Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran
(www.pmptk.net)
• Lomba Karya Tulis Imtak (www.depdiknas.go.id)
• Lomba Karya Innovative Teacher
(www.detik.com)
• Lomba Karya Pembuatan Media Pembelajaran
(www.e-dukasi.net)
• Lomba Karya Tulis Inovatif Pembelajaran
www.pdkjateng.go.id)
• Lomba Karya Tulis Guru ESIS
(www.erlangga.com)
CONTOH JUDUL PTK
1. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA SD MELALUI PEMBERIAN
HADIAH SEBAGAI PERANGSANG
TIMBULNYA KOMPETENSI
2. UPAYA MENINGKATKAN FISIKA DI SMP
MELALUI OPTIMALISASI KEGIATAN
LABORATORIUM BERBASIS COOPERATIVE
LEARNING SEBAGAI IMPLEMENTASI KTSP
3. UPAYA MENGAKTIFKAN SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD
MELALUI PENDEKATAN RANI
CONTOH JUDUL PTK
4. MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI
BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA DI
SMP MELALUI METODE INKUIRI
5. UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MENULIS KARANGAN BAHASA INDONESIA
DI SD DENGAN MENGEFEKITIFKAN
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI
6. UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN
SPEAKING DI SMP MELALUI METODE
SOSIODRAMA
CONTOH JUDUL PTK
7. UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR
MEMBACA MELALUI PENGINTEGRASIAN
PERMAINAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA DI SD
8. UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA DI
SD MELALUI KETELADANAN GURU
9. MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA MELALUI
OPTIMALISASI PERPADUAN HANDS-ON DAN
MINDS-ON MENGGUNAKAN KIT IPA DALAM
PEMBELAJAJRAN IPA DI SD
CONTOH JUDUL PTK
10. MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PKN
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO
VISUAL (VCD) DI SMP
11. UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA
DALAM PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI
PENERAPAN METODE DISCOVERY-
INQUIRY
12. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN
METODE MIND-MAPPING
CONTOH JUDUL PTK
13. UPAYA MENGATASI KENAKALAN ANAK YANG
MENCARI PERHATIAN DI KELAS MELALUI
BIMBINGAN MORAL DI SMP
14. UPAYA MENINGKATKAN MINAT SISWA DALAM
PEMBELAJARAN EKONOMI MELALUI PEMBERIAN
TUGAS TERSTRUKTUR PRA PEMBELAJARAN DI
SMA
15. MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN
PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN PKN DENGAN
METODE DISKUSI PADA KELAS VII SMP
..
.Zz .
.. zz.
..
.

Anda mungkin juga menyukai