Anda di halaman 1dari 54

SAJIAN PRAKTIS

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

oleh:

Syaad Patmanthara
e-mail: syaad_um@yahoo.co.id
Universitas Malang (UM) 1
Mengapa “action research”penting?

2
TUGAS PENDIDIK
sebagai tenaga profesional
[ UU Nomor 14 Tahun 2005 ]

 Merencanakan dan Melaksanakan


Proses Pembelajaran,
 Menilai Hasil Pembelajaran,
 Melakukan Pembimbingan dan
Pelatihan,
 Melakukan Penelitian
3
Apakah PTK itu?
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
adalah penelitian yang dilakukan oleh
guru di kelasnya sendiri melalui refleksi
diri dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sehingga mutu dan praktik
pembelajaran meningkat

4
Membedakan PTK dengan Penelitian Eksperimen
Aspek Penelitian Formal Penelitian Tindakan Kelas
(PTK)
Pelaksana Dilakukan oleh orang luar Dilakukan oleh guru, guru berkolaborasi
Penelitian dengan guru lain atau dosen
Masalah Dapat berasal dari peneliti sendiri, Masalah yang terjadi di kelas (hasil
dari luar kelas observasi dan refleksi guru)
Sampel penelitian Sampel harus representatif Kerepresentatifan sampel tidak menjadi
(terwakili), dipilih dengan teknik persyaratan penting. Subyek penelitian
tertentu (misal acak) adalah kelas yang mempunyai masalah
Validitas Mengutamakan validitas internal Lebih mengutamakan validitas internal
(kesahihan) dan eksternal
Menuntut penggunaan analisis Tidak menuntut penggunaan analisis
Analisis statistik yang rumit statistik yang rumit
Hipotesis Mempersyaratkan hipotesis yang Tidak selalu menggunakan hipotesis.
menunjukkan hubungan antara Hipotesis menggambarkan dampak
variabel bebas dan terikat tindakan yang akan dilakukan
Tujuan Mengembangkan teori atau Memperbaiki praktik pembelajaran secara
mencari temuan baru langsung
Hasil penelitian Hasil penelitian merupakan produk Hasil penelitian merupakan metode praktis
ilmu atau penerapan ilmu peningkatan mutu pembelajaran
Prosedur Berlangsung linear (bergerak Berlangsung siklis dan fleksibel terhadap
maju). Menggunakan rancangan perubahan rancangan
dan kontrol yang ketat
5
ALUR MELAKUKAN PTK
Refleksi Guru terhadap
pembelajaran di kelasnya TINDAKAN DAN OBSERVASI
(identifikasi masalah) (1) Tahap Perencanaan
- Menyusun RPP
ANALISIS & TEMUAN - Simulasi pembelajaran
(Pembel. Belum optimal & - Alat penilaian & Lembar Observasi
Kualitas proses dan hasil rendah) (2) Tahap Pelaksanaan
- Melaksanakan Pembelajaran
PERENCANAAN - Melakukan Pengamatan
TINDAKAN SIKLUS I (3) Tahap Penilaian
- Malakukan Penilaian hasil belajar
- Melakukan Penilaian Kinerja
ANALISIS & REFLEKSI

SIMPULAN BELUM SELESAI


(siklus II), dst

SELESAI 6
masalah pendidikan dan pembelajaran
yang terjadi sehari-hari di kelas,
Identifikasi bersifat penting & mendesak untuk
Masalah (PTK) dipecahkan.
• masalah penguasaan kompetensi
• masalah rendahnya ketrampilan siswa

• masalah miskonsepsi
• masalah aktivitas belajar
• masalah interaksi dalam kelas.
• masalah evaluasi pembelajaran
• dll

7
Contoh: Identifikasi Masalah

Hasil observasi kelas IV SDN Toyomarto 1:


– Materi diajarkan dengan metode
konvensional (ceramah),
– Pelajaran dimulai dengan menjelaskan
kemudian dilanjutkan dengan latihan
soal-soal yang ada pada buku paket.
– Hanya 3 orang siswa yang bertanya
(selama 40 menit pelajaran) untuk
mengkonfirmasikan jawaban temannya.
Guru langsung menjelaskan jawaban
dari soal tersebut.
8
Contoh Identifikasi dan Analisis masalah
Fakta yang diamati guru/Peneliti:
1. Siswa kurang berani mengajukan Identifikasi masalah:
pertanyaan
1. Kualitas proses belajar (fakta
2. Sebagian besar siswa tidak 1,2)
menyelesaikan tugas yang diberikan
2. Pemahaman siswa/Kualitas hasil
dengan tepat
belajar (fakta 3,4, 6, 7)
3. Persentase siswa yang mencapai
3. Metode: kurang menarik
ketuntasan minimum 50%
4. Nilai rata-rata 5,1
5. Metode yang digunakan guru Temuan:
ceramah
Kualitas proses belajar dan
6. Sebagian siswa salah Konsep hasil belajar masih rendah
7. Siswa tidak dapat
mengerjakan/memecahkan masalah

Penyebab Masalah/Analisis:
Metode pembelajaran kurang menarik, media/bahan ajar tidak ada
9
Analisis Penyebab/akar masalah

Materi sulit, Pemahaman


banyak rendah Kualitas Hasil
hafalan,
menakutkan
dan Proses
Kurang Belajar masih
motivasi/pasif
rendah
Penjelasan guru
kurang menarik

Peran guru dominan


Metode yang
Transfer digunakan: berpusat
pengetahuan
dominan
pada guru, kurang
variatif 10
Untuk mengatasi masalah

Metode
Metode Berpusat berorientasi
pada guru, kurang Konstruktivistik
variatif

Berpusat pada siswa

Penemuan/konstruksi
Inkuiri konsep

CTL Prior knowledge

Cooperative
Activities
Siklus Belajar
Peta Konsep 11
Pemilihan Tindakan

Tindakaan yang ditetapkan guru untuk


mengatasi masalah yang ada di kelas harus
dijelaskan alasan/rasionalnya. Misalkan
alasan tersebut:
• Memberi peluang pada siswa melakukan
aktivitas sehingga siswa menjadi aktif
(learning by doing)
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penerapan metode dapat meningkatkan
kualitas proses dan hasil belajar
• Guru telah mengenal kedua metode tersebut
walau belum diterapkan dengan baik
12
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)

13
TUJUAN PENELITIAN
TINDAKAN KELAS (PTK)

Tujuan PTK: untuk mengatasi masalah-


masalah pendidikan dan pembelajaran
yang terjadi sehari-hari di kelas.

14
PERUMUSAN MASALAH

15
PERUMUSAN MASALAH
TINDAKAN KELAS (PTK)
Dirumuskan secara jelas, spesifik,
operasional, dalam bentuk kalimat tanya.

• aspek substansi (nilai manfaat dan


keterterapannya)
• aspek orisinalitasnya (hal baru yang
belum pernah dilakukan)
• aspek formulasi (dalam kalimat tanya)
• aspek teknis (kelayakan peneliti).
16
PERUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah PTK: menggunakan


kalimat tanya dan operasional

Contoh:
Bagaimana penerapan Metode pembelajaran
Peta Konsep dapat meningkatkan Kualitas
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN
Toyomarto 1 Kabupaten Malang ?

17
Lanjutan…

Apakah dengan penerapan metode pembelajaran


Peta Konsep dapat Meningkatkan Keaktifan Siswa
Kelas IV SDN Toyomarto 1 Kabupaten Malang dalam
mempelajari Matematika?

Apakah dengan penerapan metode pembelajaran


Peta Konsep dapat Meningkatkan
rasa senang siswa Kelas IV SDN Toyomarto 1
Kabupaten Malang dalam mempelajari Matematika?

18
PEMECAHAN MASALAH

19
PEMECAHAN MASALAH

Dirumuskan dalam hipotesis tindakan,


dijelaskan secara operasional

HIPOTESIS TINDAKAN

dirumuskan dalam bentuk pernyataan


hipotesis, diantaranya dapat menggunakan
bantuan kata “jika … maka …”.

20
Contoh Hipotesis Tindakan

• Jika Siswa Kelas IV SDN Baturetno 2 Kabupaten


Malang diajar dengan Metode pembelajaran
Peta Konsep maka hasil belajar Matematika
akan meningkat.

• Jika Siswa Kelas IV SDN Singosari 9 Kabupaten


Malang diajar dengan Metode pembelajaran
Peta Konsep maka keaktifan siswa dalam
belajar Matematika akan meningkat.

• Jika Siswa Kelas IV SDN Karangduren


Kabupaten Malang diajar dengan Metode
pembelajaran Peta Konsep maka rasa senang
siswa dalam belajar Matematika akan
meningkat. 21
TUJUAN PENELITIAN

22
TUJUAN PENELITIAN

Jelas, konsisten dengan rumusan masalah,


menggambarkan hasil yang akan dicapai.

Contoh:

Meningkatkan hasil belajar


matematika siswa yang diajar
dengan Metode Peta Konsep

23
Meningkatkan Keaktifan siswa dalam Belajar
yang diajar dengan metode pembelajaran
Peta Konsep dalam mempelajari Matematika

Meningkatkan rasa senang siswa kelas IV


SDN Toyomarto 2 Kabupaten Malang dalam
mempelajari Matematika yang diajar dengan
penerapan metode pembelajaran Peta
Konsep.

24
Latihan
Tulislah masalah-masalah
pembelajaran yang Anda
hadapi/rasakan sehari-hari di
kelas Anda.

Tulislah, bagaimana cara mengatasi


masalah tersebut ?

Rumuskan judul penelitiannya, dan


rumuskan masalah, dan Tujuannya !
25
CONTOH JUDUL PENELITIAN PTK

• Penggunaan Media Komik Tanda Kata


untuk Meningkatkan Keberanian
Mengemukakan Pendapat pada Mata
Pelajaran Geografi di SMP 12 Bandung
• Upaya Peningkatan Kemampuan
Membaca Pemahaman dengan
Pendekatan Proses dalam Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II di
SMP Negeri 1 Yogyakarta
• Penerapan Pembelajaran Kooperatif
dengan Memanfaatkan Media Kartu dan
Poster dalam upaya Meningkatkan
Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal
Cerita Matematika di SD Sekaran 01
26
Semarang
CONTOH JUDUL PENELITIAN PTK

• Meningkatkan Minat dan Motivasi


Belajar Siswa Kelas II SMPN 4 Danau
Panggang melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT (Teams
Games Tournaments)
• Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Perhitungan Kekuatan Konstruksi
Bangunan Sederhana (PKKBS) melalui
Penerapan Model Siklus Belajar
(Learning Cycle) di SMKN 5 Bandung
• Pengajaran Berbasis Inkuiri untuk
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
Kewarganegaraan Kompetensi Dasar
Penegakan HAM dan Implikasinya, di
27
SMAN 1 Geger, Madiun.
KAJIAN PUSTAKA

28
• Tujuan Utama:
Membantu peneliti dalam memecahkan
masalah penelitiannya.

• Tujuan Lain:
Memperoleh gambaran tentang
kedudukan penelitiannya terhadap
penelitian-penelitian lain

29
Fungsi Kajian Pustaka

(1) membantu pemilihan prosedur,


(2) memahami latar belakang teoretis
masalah penelitian,
(3) mengetahui manfaat penelitian
sebelumnya,
(4) menghindari duplikasi, dan
(5) memberikan pembenaran pemilihan
masalah penelitian.

30
Apa yang harus ditulis pada KP

• Paparkan secara komprehensip (menyeluruh),


ringkas tetapi padat, prinsip-prinsip tindakan
(metode pembelajaran) yang dipilih untuk
memecahkan masalah.
• Jelaskan mengapa tindakan yang dipilih dapat
memecahkan masalah
• Paparkan pengalaman/hasil-hasil penelitian yang
telah ada yang mendukung keberhasilan
penggunaan tindakan dalam memecahkan masalah
pembelajaran (jika ada)
31
PELAKSANAAN PENELITIAN
(METODE)

32
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
– Paparkan secara jelas dimana penelitian
diselenggarakan meliputi: nama sekolah,
alamat sekolah.

– Waktu penelitian: mulai sejak perencanaan


tindakan sampai pembuatan laporan. Rinci
berapa pertemuan tindakan dilakukan.

33
Contoh: Lokasi dan waktu
Penelitian dilaksanakan di SDN Pagentan 1 Singosari Jl.
Malang-Surabaya KM 9 Malang. Pembuatan rencana
tindakan berdasarkan refleksi yang ditulis pada proposal
dilaksanakan pada tanggal 20 Mei sampai 9 Juni 2009,
dikerjakan setiap hari Sabtu. Pelaksanaan tindakan
dikerjakan mulai pada tanggal 26 Juli sampai 20
September 2009. Jam pelajaran 2 pertemuan setiap
minggu pada tiap hari Senin dan Rabu masing-masing 2 x
35 menit.

34
B. Subjek Penelitian
• Paparkan siswa yang menjadi sasaran penelitian,
meliputi: Kelas dan jumlah
• Contoh:
Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN
Baturetno 5 Singosari Kabupaten Malang dengan
jumlah siswa 40 orang. Nama-nama siswa yang
terlibat disajikan pada Lampiran 1. Observer terdiri
dari dua orang Guru yaitu: Bapak Ruswito dan Ibu
Nanik yang membantu peneliti merekam proses
pembelajaran.

35
C. Langkah-langkah
(Prosedur) Penelitian

1. Rancangan Penelitian: Paparkan bahwa


penelitian yang dilakukan menggunakan
rancangan Penelitian Tindakan Kelas 2 (lebih)
siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahap (Kemmis
and Taggart, 1988), yaitu: (1) Perencanaan, (2)
Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi
(pengamatan), (4) Refleksi

36
Recana
1

Reflect
Putaran pertama selesai,
lanjut ke putaran
Observe
berikutnya
Act

Revised
Plan
Reflect

Observe
Act

Kemmis & McTaggart 37


Siklus I

Kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama meliputi:


1. Perencanaan
Peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan
penelitian. Beberapa perangkat yang disiapkan dalam
tahap ini adalah: bahan ajar, Silabus, rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), tugas-tugas
kelompok, quis, dan lembar observasi, instrumen lain,
jurnal kegiatan, angket, dll.

38
Siklus I
2. Pelaksanaan
Paparkan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan
sesuai dengan tindakan yang dilakukan.

Contoh: (pembelajaran dengan STAD)


• Siswa diberi penjelasan tentang pembelajaran kooperatif tipe STAD
dan komponen-komponennya.
• Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan
pertimbangan kemampuan akademik dan jenis kelamin.
• Peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan
garis besar materi yang akan dipelajari.
• Siswa ditugaskan untuk bergabung ke dalam kelompoknya masing-
masing.
• Peneliti memulai dengan memaparkan dan mendiskusikan materi
yang dibahas.
• Peneliti membagi tugas kepada setiap kelompok.
• Peneliti melakukan observasi dan membimbing kegiatan kelompok.
• Setelah kegiatan kelompok selesai, dilanjutkan dengan diskusi kelas
yang dipandu oleh guru untuk membahas hal-hal yang tidak/belum
terselesaikan dalam kegiatan kelompok.
• Peneliti memberikan quis untuk mengetahui penguasaan konsep
yang dipelajari secara individual.
39
Siklus I

3. Pengamatan
Paparkan apa yang akan diamati oleh peneliti,
seperti:
Selama tahap pelaksanaan peneliti melakukan
observasi terhadap ketrampilan kooperatif yang
dilatihkan kepada siswa dengan menggunakan
lembar observasi yang telah disiapkan.

40
Siklus I
4. Refleksi
4.1 Analisis hasil observasi:
Jelaskan data apa saja yang akan
dianalisis.
Contoh:
Keterampilan kooperatif siswa
dalam melakukan kegiatan pada
masing- masing tahap belajar
kooperatif, hasil kegiatan
kelompok, dan hasil quis dan
kaitannya dengan hasil kegiatan
kelompok.
41
Siklus I

4. Refleksi
4.2 Kekuatan dan Kelemahan Siklus I
Hasil-hasil yang diperoleh dan permasalahan
yang muncul pada pelaksanaan tindakan
dipakai sebagai dasar untuk melakukan
perencanaan ulang pada siklus berikutnya.
Paparkan temuan-temuan pada siklus I baik
yang merupakan kekuatan maupun kelemahan.
Jelaskan hal-hal apa yang perlu diperbaiki pada
siklus I untuk diterapkan pada siklus II

42
Siklus I

Indikator keberhasilan pada siklus I:


sajikan indikator-indikator yang
digunakan untuk mengetahui
keberhasilan pada siklus I dan
bagaimana cara mengukurnya.

43
Contoh Indikator Keberhasilan
Aspek Pencapaian Cara mengukur
siklus I
Keaktifan siswa mengajukan 20% Diamati saat pembelajaran berlangsung,
pertanyaan lembar pengamatan, oleh peneliti. Dihitung
dari jumlah siswa bertanya per jumlah
keseluruhan siswa
Ketepatan waktu melakukan 50% Jumlah kelompok yang dapat menyelesaikan
kegiatan eksplorasi tugas tepat waktu dibagi jumlah kelompok.
(mengerjakan LKS) Dibuat jurnal setiap pertemuan
Interaksi antar siswa pada 25% Diamati ketika siswa melakukan diskusi,
kegiatan kooperatif dicatat keterlibatan masing-masing siswa
dalam kelompok
Ketuntasan hasil belajar 65% Dihitung dari nilai rata-rata kuiz dan tes blok.
Siswa yang memperoleh nilai lebih
besar/sama dengan 70 dinyatakan tuntas.
44
Siklus II:
• Pada siklus kedua dilakukan
tahapan-tahan seperti pada siklus
pertama tetapi didahului dengan
perencanaan ulang berdasarkan
hasil-hasil yang diperoleh pada
siklus pertama, sehingga
kelemahan-kelemahan yang terjadi
pada siklus pertama tidak terjadi
pada siklus kedua.

45
Contoh: Indikator pada siklus II:

Aspek Pencapaian Pencapaian


siklus I siklus II
Keaktifan siswa mengajukan 20% 25%
pertanyaan
Ketepatan waktu melakukan 50% 65%
kegiatan eksplorasi
(mengerjakan LKS)
Interaksi antar siswa pada 25% 50%
kegiatan kooperatif
Ketuntasan hasil belajar 65% 85%

46
Instrumen Penelitian

• Paparkan instrumen apa saja yang digunakan pada


penelitian yang dilakukan.
Contoh
• Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi: lembar observasi keterampilan kooperatif,
kuesioner terbuka, kuis atau tes prestasi belajar, dan
catatan guru/jurnal. Instrumen observasi disusun
berdasarkan komponen dasar pembelajaran
kooperatif. Kuesioner terbuka digunakan untuk
mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajar
kooperatif, dan kuis atau tes prestasi belajar
digunakan untuk mengetahui kualitas hasil belajar.
Instrumen penelitian disajikan pada Lampiran.

47
E. Pengumpulan dan Analisis Data

Jelaskan bagaimana peneliti mengumpulkan


dan manganalisis data
Contoh:
Pegumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi,
observasi, dan tes. Teknik dokumentasi dilakukan untuk
mengetahui kemampuan masing-masing siswa sebagai dasar
pembagian kelompok. Teknik observasi digunakan untuk
merekam kualitas proses belajar mengajar berdasarkan instrumen
observasi dan digunakan camera video. Sedangkan tes digunakan
untuk mengetahui kualitas hasil belajar.
Data hasil observasi, catatan guru, kuesioner terbuka
dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui kualitas proses
belajar mengajar. Untuk mengetahui peningkatan kualitas hasil
belajar dilakukan dengan cara membandingkan skor individu dan
kelompok dengan tes atau kuis sebelumnya.

48
Sistematika Laporan
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Hipotesis Penelitian (Jika ada)
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Definisi Operasional 49
Sistematika Laporan
Bab II Kajian Pustaka
A. ………………
B. ………………..

Bab III Pelaksanaan Penelitian


A. Lokasi dan Waktu
B. Subyek Penelitian
C. Prosedur (Langkah-langkah Penelitian)
1. Rancangan Penelitian
2. Langkah-langkah Penelitian
Siklus I (Perencanaan, Pelaksanaan Tindakan, Pengamatan,
refleks, Indikator ketercapaian )
Siklus II

D. Instrumen Penelitian
E. Teknik Analisis Data
.
50
Sistematika Laporan
Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Hasil Siklus I
- Perencanaan
- Pelaksanaan Tindakan
- Hasil Pengamatan
- Refleksi Siklus I
2. Hasil Siklus I
- Perencanaan
- Pelaksanaan Tindakan
- Hasil Pengamatan
- Refleksi Siklus I
B. PEMBAHASAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
51
Format Artikel

Judul
Nama Penulis
Abstrak dan Kata kunci
1. Pendahuluan
2. Methode
3. Hasil
4. Pembahasan
5. Kesimpulan
6. Daftar Rujukan

52
Format Artikel Nonpenelitian

Judul
Nama Penulis
Abstrak dan Kata kunci
1. Pendahuluan
2. Bagian inti
3. Penutup
4. Daftar Rujukan

53
TERIMA KASIH.
Wall. Salam

54

Anda mungkin juga menyukai