Anda di halaman 1dari 48

PROSEDUR PEMBUATAN

PAKAN BENTUK PELET


ALUR PROSES PEMBUATAN PAKAN

Pemilihan BBP

Terpilih
Tdk Terpilih

proksimat
Analisa
Penepungan

Fom
ulasi

Peni
mba
ngan

Pengukusan
Pencampuran dan Fermentasi
Pemilihan Bahan Baku Pakan
Persyaratan bahan pakan
1. Mempunyai nilai Gizi yang tinggi
2. Mudah diperoleh
3. Mudah diolah
4. Mudah dicerna
5. Harga relatif murah
6. Tidak mengandung racun
7. Bukan Merupakan Kebutuhan i
Pokok Manus a
Jenis Bahan Pakan Ikan

1. Bahan Nabati (Tepung Kedelai, Ampas Tahu,


Bungkil Kacang, Jagung, Bungkil Kelapa, Dedak /
Bekatul, Tepung Terigu )
2. Bahan hewani (Tepung Cacing Tanah, Tepung
Darah, Tepung Tulang, Tepung Kepala Udang,
Tepung Rebon, Tepung Ikan)
3. Bahan Pakan Tambahan (vitamin, mineral dan
zat pengikat / binder)
2. Penepungan
Bahan pakan yang kering dihaluskan sampai menjadi
partikel yang ukurannya seragam dan halus. Mess 80-100
Keterangan :
Penyortiran : dilakukan untuk memisahkan antara bahan baku
yang bagus, setengah bagus dan yang tidak bagus
Perebusan : untuk menghilangkan lemak-lemak yang mengganggu
proses selanutnya, dan bakteri- bakteri yang tidak
berguna.
Pencacahan : guna mencacah bahan baku yang telah mengalami proses
perebusan untuk dicacah menjadi potongan-potongan
sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan

Pengeringan : Dilakukan guna mengeringkan bahan baku yang telah


mengalami proses pencacahan
Penggilingan : Dilakukan guna menggiling bahan baku yang telah
dikeringkan dan hasil proses ini adalah tepung
ikan yang sesuai dengan ukuran yang diinginkan
ALUR PROSES PEMBUATAN TEPUNG IKAN

Pengepres
Perebusan an
emhanatsir Fapet UB 2009
Lanjutan
Proses Pembuatan Tepung Bekicot

Bersihkan siput murbei


Rebus siput lalu
keluarkan isinya dari cangkang

Jemur dibawah sinar matahari


Potong daging
siput menjadi ukuran kecil

Giling siput dengan mesin Tepung siput murbai penepung


Formulasi Pakan
• Formulasi pakan merupakan rumusan pakan dengan
komposisi bahan pakan yang diperlukan dan sesuai
dengan macam pakan yang akan dibuat.
• Formulasi yang baik berarti mengandung semua nutrisi
yang diperlukan biota air dan secara ekonomis murah
serta mudah diperoleh sehingga memberikan
keuntungan.
• formulasi pakan bertujuan untuk memperoleh nutrisi
yang diperlukan, baik didalam jumlah dan perbandingan
yang tepat untuk pertumbuhan biota air yang optimal.
3. Metode Penghitungan Formula
Pakan
 Metode Pearson’s Square (segi empat
Pearson), Kuadrat
 Metode Trial and
Error (percobaan)
 Metode Worksheet
 Metode Aljabar
Pembagian bahan baku pellet
berdasarkan kandungan protein :

 Protein Suplemental, yaitu bahan untuk


pembuatan pakan yang memiliki
kandungan protein lebih dari
20%
 Protein bassal, yaitu bahan baku untuk
membuat pakan dengan kandungan protein
kurang dari 20%
FORMULASI PAKAN
Contoh Bahan baku protein
suplemental
- Tepung ikan 60 %
- Tepung rebon 63,5 %
- Ampas tahu 40%
- Tepung benawa 23 – 38%
- Tepung kepala udang 53 – 74 %
- Ampas minyak hati ikan 46,74%
- Tepung darah 71,45 %
- Tepung bekicot 54,29%
- Tepung kedelai 44 %
- Tepung kacang tanah 47,9 %
- Biji kapuk/randu 27,4 %
- Daun lamtoro 36,82 %
- Ketela pohon 34,2 %
FORMULASI PAKAN
Contoh Bahan pakan
protein basal
- Dedak 9,6 %
- Dedak gandum 11,99 %
- Tepung terigu 8,9 %
- Bungkil kelapa 13,45 %
Penyusunan formulasi dianjurkan
penggunaan bahan baku lebih dari
2 macam bahan baku yang terdapat unsur
protein hewani dan nabati sehingga
kandungan nutrisi pada bahan saling
melengkapi.
menghitung ramuan pakan dari dua jenis bahan : contoh: tersedia
bahan dedak halus protein 9,6% dan tepung ikan protein 45%
pakan yang akan dibuat sebanyak 10 kg dengan kandungan protein
pakan 30%.
Prosentase Bahan :

 Tepung Ikan 20,4 x 100 = 57,6 %


35,4
 Dedak halus 15 x 100
= 42,4 %
35,4

Kebutuhan Bahan :
Tepung ikan 57,6
% x 10 kg = 5,76
kg
Dedak Halus 42,2
Kroscek
Banyak protein 30% x 10 kg = 3 kg
 Tepung ikan 5,76 kg x 45% = 2,59 kg
 Dedak -------- 4,24 kg x 9,6% = 0,41 kg
10 kg 3 kg

% protein dalam pakan


3 kg x 100% = 30%
10
Menghitung ramuan pakan lebih dari dua jenis contoh : tersedia
bahan berupa dedak halus (9,6%), bungkil kelapa (13,45%) ,
tepung ikan (60%), tepung kedelai (44%) bahan yang digunakan
10 kg, pakan yang akan dibuat dengan protein 30%
Protein suplemen 18,5 x100 = 46 %
40,5

Protein Basal 22 x 100


= 54%
40,5
Prosentase masing-
masing bahan :
 Bahan Suplemen
= 46% : 2
Tepung ikan = 23%
Tepung Kedelai = 23%

 Bahan Basal = 54 % : 2
Kebutuhan masing-masing bahan:
Tepung ikan = 23% x 10 kg = 2,3 kg
Tepung kedelai = 23% x 10 kg = 2,3 kg
Dedak halus = 27% x 10 kg = 2,7 kg
Bungkil Kelapa = 27% x 10 kg = 2,7 kg

Kroscek :
Pakan protein 30% x 10 kg = 3 kg
 Tepung ikan 2,3 kg x 60% = 1.38
 Tepung kedele 2,3 kg x 44% =1
 Dedak halus 2,7 kg x 9,6% = 0,26
 Bungkil kelapa 2,7 kg x 13,45% = 0,36
10 kg 3 kg
% protein dalam pakan
3 kg x 100% = 30%
10
Contoh Soal
Pembuatan pakan untuk ikan nila dengan kandungan
protein pakan sebesar 28% dengan bahan baku sebanyak
10 kg yang terdiri dari bahan baku utama dan bahan
tambahan.
1. Bahan Baku Utama :

No Bahan Baku Utama Kandungaan


Protein (%)

1. Tepung ikan 50%


2. Tepung kedelai 30%
3. Dedak halus 11%
4. Tepung terigu 9%
5. Tepung Jagung 8,5%
2. Bahan Baku Tambahan
1. Tepung aci/kanji/tapioca 5%
2. Vitamin 2%
3. Mineral 1%

Tugas :
1. Tentukan komposisi yang tepat dari masing-
masing bahan yang digunakan
2. Hitung bobot kering masing-masing bahan yang
dibutuhkan
Jenis Bahan Pakan Kandungan Protein dalam bahan
Bahan Tambahan
1. Tepung aci/kanji/tapioca
5%
2. Vitamin 2%
3. Mineral 1%
Jumlah Bahan Tambahan : 5% + 2% + 1% = 8%
Bahan Utama
1. Tepung ikan 50%
2. Tepung kedelai 30%
3. Dedak halus 11%
4. Tepung terigu 9%
5. Tepung Jagung 8,5%
Jumlah Bahan baaku utama = 100% - 8% = 92%
Protein Suplemen Protein Basal
1. Tepung ikan 50% 1. Dedak halus 11%

2. Tepung kedelai 30% 2. Tepung terigu 9%

3. Tepung Jagung
8,5%

Jumlah 80% : 2 28,5% :


3

Rata-rata 40%
9,5%
Prosentase Bahan :
 Suplemen 20,9% x 92% = 63,04 %
30,5%
 Basal 9,6% x 92% = 28,96 %
30,5%
Kebutuhan Bahan Baku
:
• Suplemen
1. Tepung ikan
protein 50%
sebanyak
31,52%
2. Tepung Kedelai
protein 30%
sebanyak 31,52%
Untuk membuat pakan berprotein 28%
sebanyak 10 kg diperlukan bahan baku
dengan komposisi sebagai berikut:

 Tepung ikan = 31,52% X 10.000 gram =


3.152 gram
 Tepung kedelai = 31,52% X 10.000 gram =
3.152 gram
 Dedak halus = 9,65 % X 10.000 gram =
965 gram
 Tepung terigu = 9,65 % X 10.000 gram =
965 gram
 Tepung Jagung = 9,65 % X 10.000 gram =
965 gram Total = 9,999 gram
 Tepung kanji = 5 % X 10.000 gram =
500 gram
Kroscek :

Pakan protein 28% dari 10 kg = 2.8 kg


 Tepung ikan 3.152 gram x 50% = 1.576 gram
 Tepung kedele 3.152 gram x 30% = 945,6 gram
 Dedak halus 965 gram x 11% = 106,15 gram
 Terigu 965 gram x 9% = 86,85 gram
 Tepung jagung 965 gram x 8,5% = 82,03 gram
2.796,63 gram
% protein dalam pakan
2,796 kg x 100% =
27,96%
10
 28% - 27,96% = 0,04
bahan tambahan
Metode Percobaan dan Kesalahan
Susun formulasi pakan dengan kadar protein 30 %
dengan bahan sbb :

Tepung ikan dengan kadar protein : 62,99 %


Tepung kedelai dengan kadar protein : 43,99 %
Dedak halus dengan kadar protein : 10,86 %
Tepung Tapioka dengan kadar protein : 0,41 %
Vitamin komposisi 2 % dalam pakan
Mineral komposisi 1 % dalam Pakan
6. Pengukusan
Bahan yang tercampur dimasukkan kedalam dandang dan dikukus
sampai bahan2 terlihat matang melalui proses pemanasan
Pengukusan dianggap selesai bila :
 Bahan baku sudah mengeluarkan pati sehingga lebih lengket
 Menir pada bekatul sudah lembek
 Perubahan warna dari terang menjadi lebih gelap
 Perubahan aroma menjadi lebih wangi dan enak dicium
Tujuan :
 Stiirilisasi bahan baku
 Membuang kandungan antinutrisi
 Mengeluarkan kandungan pati dari bahan baku
 Pakan akan mudah dicerna ikan
7. Fermentasi Bahan Baku
Tujuan :
 Untuk menurunkan serat kasar
 Adanya peningkatan nuttrisi yang dapat dicerna
 Adanya penguraian terhadap zat anti nutrisi
 Peningkatan stabilitas pellet yang dihasilkan
 Adanya daya apung pada pellet yang dihasilkan
PROSES FERMENTASI
 Bahan yang sudah dikukus didinginkan terlebih dahulu
 Ambil air secukupnya, dalam hal ini air sebanyak 500 ml
 Masukkan permipan sebanyak 1 gram/ragi tape 1 gram
 Masukkan molase sebanyak 20 ml
 Dan masukkan probiotik 10 ml
 Aduk sampai rata lalu Campurkan pada bahan baku dan diaduk
sampai rata
 Kemudian bahan baku dimasukkan kedalam ember yang tertutup
dan disimpan pada pada tempat yang kering pada suhu ruang.
8 . Pencetakan
• Pencetakan dapat langsung dilakukan pada
saat adonan pakan lembab jika mesin pencetak
pakan berupa mesin cetak horizontal dengan
scrue (Gilingan daging/cabe). Sedangkan jika
pencetakan digunakan mesin vertical, maka
adonan bahan baku pakan di j emur dahul
u karena mesin vertical dapat mencetak
bahan baku pakan dalam keadaan hampir

• kering
Tambahkan vitamin dan mineral dan minyak

ikan
Ukuran pakan disesuaikan dengan ukuran
mulut ikan, seperti 2 mm atau 3 mm.
8. Pengeringan

• Pakan dikeringkan dengan


pengering sederhana (alamari
pengering),atau memakai oven
pengering. < 70 oC
• Pengeringan dapat juga
dengan cara dijemur dibawah
cahaya matahari tapi banyak
vitamin yang rusak.
• Pengeringan hingga kadar air
mak. 10 - 12%.
Hal-hal yang diperhatikan untuk
pengeringan sistem penjemuran
 Pengeringan dilakukan pada saat terik matahari mulai
tinggi,
 Penggunaan alas penjemuran yang mudah
memantulkan panas sehingga pellet dapat cepat
kering
 Pengeringan pellet diusahakan tidak terlalu banyak
membolak-balik pellet karena dapat menghancurkan
pellet dalam kondisi belum kering.
 Penempatan pellet pada alas penjemuran dilakukan
berurutan sehingga proses pengangkatan dapat dilakukan
berurutan sesuai waktu penjemuran.
Hal-hal yang diperhatikan dalam
pengeringan dengan oven :
 Suhu pemanasan tidak lebih dari 80 0C.
 Pellet dimasukkan dalam oven setelah suhu dalam
oven stabil
 Lapisan pellet pada media pemanasan tidak terlalu
tebal
 Perlu adanya termostat sehingga suhu oven selama
proses pengeringan stabil.
 Penentuan waktu pemanasan diusahakan sama agar
kadar air dan kualitas pengeringan relatif sama pada
setiap butiran pellet.
9. Pengepakan pkn dlm karung
Setelah pakan dipindah dari pengering kemudian
didinginkan sekitar 30-60 menit.
Pakan yang sudah kering (8-10%), dikemas dalam
kantong plastik (karung) dilapisi iner palstik pada
bagian dalamnya.
Tiap kantong diisi 30 kg, selanjutnya ditutup dengan
cara menjahit karung serapat mungkin.
Pakan siap digunakan / disimpan.
Adakah
pertanyaan?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai