Anda di halaman 1dari 67

Farmasi Rumah Sakit

Pendahuluan & Farmasi Industri

Farmakologi

Farmasetika
(Dasar,1,2)

Farmasi Fisik

Kimia Farmasi 1 Kimia Farmasi 2

Kimia Dasar
Kimia Dasar :
Struktur Atom & Sistem Periodik
mengalami Perkembangan
Atom Model Atom

Terdiri atas Model atom


dalton
Inti Atom Elektron diperbaiki
meliputi Terletak pada Model atom
Proton Neutron Kulit Elektron Thompson
digambarkan diperbaiki
menentukan
Konfigurasi Model atom
Nomor Nomor
elektron Rutherford
atom massa diperbaiki
hubungan memiliki
Valensi elektron Model atom
Isotop Isobar Bohr
diperbaiki

Isoton Model atom


Modern
DEFINISI ATOM
• Semua materi dapat dipecah menjadi partikel terkecil, dimana partikel –
partikel itu tidak bisa dibagi lebih lanjut
• A : Tidak, Tomos : Memotong. Dinamakan atom karena dianggap tidak dapat
dipecah lagi.
PERKEMBANGAN MODEL ATOM
Model Atom Dalton

• Bagian terkecil materi yang tidak bisa dibagi lagi


• Atom bersifat abadi
• Atom unsur sama, sifat dan massa sama
• Atom unsur berbeda, sifat dan massa beda
• Senyawa kimia dapat terjadi dari penggabungan atom – atom dari dua atau
lebih unsur
• Reaksi kimia dapat terjadi dari penggabungan atau pemisahan atom – atom

Kelemahan :
•Tidak dapat menjelaskan sifat listrik dari materi unsur maupun senyawa
PERKEMBANGAN MODEL ATOM
Penemuan Elektron
William Crookes menemukan tabung sinar katode, berupa tabung hampa
yang terbuat dari kaca, dan dialiri arus listrik searah dari kutub negatif
(katode) menuju kutub positif (anode)

J.J. Thompson mendapati bahwa sinar katode sebenarnya adalah materi


ukurannya sangat kecil, dan menentukan muatan elektron sebesar 1,76 x
108 coulomb/gram

Robert A. Millikan melalui eksperimennya yang dikenal dengan percobaan


tetes minyak millikan, menemukan muatan 1 elektron adalah 1,6022 x 10 -19
C dan dapat diketahui juga massa satu elektron 9,10 x 10-28 gram
PERKEMBANGAN MODEL ATOM
Model Atom Thomson

• Atom terdiri atas materi bermuatan positif dan didalamnya tersebar


elektron bagaikan kismis dalam roti kismis
• Muatan positif dan negatif bercampur jadi satu dengan jumlah yang sama,
maka secara keseluruhan atom menurut Thomson bersifat netral
PERKEMBANGAN MODEL ATOM
Penemuan inti atom dan proton

Rutherford membombardir lepengan


tipis emas dengan partikel alfa (ion
helium). Dari hasil percobaan
menunjukkan bahwa sekitar 1 partikel
alfa dari 8000 partikel dibelokkan oleh
lempeng logam.

Pembelokkan ini menunjukkan


keberadaan inti atom yang kecil,
kompak, dan bermuatan positif
PERKEMBANGAN MODEL ATOM
Model Atom Rutherford
• Atom tersusun dari :
• Inti atom yang bermuatan positif
• Elektron – elektron yang bermuatan
negatif dan mengelilingi inti
• Semua proton terkumpul dalam inti atom
dan menyebabkan inti atom bermuatan
positif
• Jumlah proton dalam inti sama dengan
jumlah elektron yang mengelilingi inti,
sedangkan atom bersifat netral
PERKEMBANGAN MODEL ATOM
Model Atom Bohr

• Elektron – elektron dalam atom


hanya dapat melintasi lintasan –
lintasan tertentu yang disebut kulit
– kulit atau tingkat energi
• Elektron dapat berpindah dari satu
kulit ke kulit yang lain dengan cara
menyerap/melepaskan energi
• Teori atom Bohr hanya berhasil
diterapkan untuk atom hidrogen.
Sifat – sifat Partikel Subatom
Massa
Partikel Lambang Muatan Penemu
gram sma
Proton p 1,6726231 x 10-24 1 +1 Rutherford
Elektron e 9,1093897 x 10-29 1/1840 -1 Thomson
Neutron n 1,672492716 x 10-24 1 netral Chadwick
Susunan Atom
1. Nomor Atom
Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron

2. Nomor Massa
Nomor massa = jumlah proton + jumlah netron

3. Notasi Susunan Atom

kulit

elektron Inti atom

X = Lambang atom (=lambang unsur) proton netron


Z = nomor atom = jumlah proton (p) = jumlah elektron (e)
A = nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron = p + n
Susunan Atom
4. Isotop
Atom – atom dari unsur yang sama dapat mempunyai massa yang berbeda

5. Isobar
Atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi
mempunyai nomor massa sama

6. Isoton
Atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi
mempunyai jumlah netron sama
PERKEMBANGAN MODEL ATOM
Mekanika Kuantum
• Posisi elektron dalam atom tidak
dapat ditentukan dengan pasti (prinsip
ketidakpastian heisenberg)
• Tahun 1927, Erwin Schrodinger
mengembangkan suatu persamaan
untuk menggambarkan perilaku dan
energi elektron dalam atom.
• Atom mempunyai kulit elektron
• Setiap kulit elektron memiliki subkulit
elektron
• Setiap subkulit elektron memiliki
satu/beberapa orbital
• Tiap orbital memiliki paling banyak 2
elektron
Bilangan Kuantum
• Bilangan kuantum menyatakan keadaan elektron dalam atom

Ada empat bilangan kuantum yaitu:


•Bilangan Kuantum Utama (n)
•Bilangan Kuantum Azimuth (l)
•Bilangan Kuantum Magnetik (m)
•Bilangan Kuantum Spin (s)
Bilangan Kuantum Utama (n)
Menunjukkan tingkat energi elektron yang
menempati suatu lintasan (orbital) yang juga
menentukan besarnya orbital tersebut dan tiap-
tiap harga n menyatakan kulit lintasan, yaitu:

Ground State
Bilangan Kuantum Azimuth (l)
Menunjukkan subkulit.
l = 0, …, sampai (n – 1)
Bilangan Kuantum Magnetik
Menunjukkan orbital
m = – l, …, sampai + l
Hubungan Bilangan Kuantum Azimut dan
Magnetik
Bilangan Kuantum Spin (s)
Menunjukkan arah putar pada porosnya (spin)
s = + ½ atau = ↑
s = – ½ atau = ↓
Konfigurasi Elektron
1. Aturan Aufbau

1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f,
5d, 6p, 7s, 5f, 6d, 7p, …
Konfigurasi Elektron
2. Aturan Hund
8O = 1s 2
, 2s 2
, 2p4

↑↓ ↑↓

1s 2s 2p
↑↓ ↑↓

1s 2s 2p
(Salah)
Konfigurasi Elektron
3. Aturan Larangan Pauli
Bilangan Kuantum 8 elektron O :
e1 : n = 1, l = 0, m = 0, s=+½
e2 : n = 1, l = 0, m = 0, s=–½
e3 : n = 2, l = 0, m = 0, s=+½
e4 : n = 2, l = 0, m = 0, s=–½
e5 : n = 2, l = 1, m = –1, s=+½
e6 : n = 2, l = 1, m = 0, s=+½
e7 : n = 2, l = 1, m = +1, s=+½
e8 : n = 2, l = 1, m = –1, s=–½
Konfigurasi Elektron
LANGMUIR
Elektron mengisi kulit baru setelah yg lebih dalam
penuh. Maksimal e tiap kulit :
2, 8, 8, 18, 18, 32

BURY
Elektron terluar tidak lebih dari 8. Kulit tidak
berisi lebih dari 8 e, kecuali kulit yg lebih luar telah
terisi. Maksimal e tiap kulit :
2, 8, 18, dan 32
Kimia Dasar :
Sistem Periodik
Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik
 Dari konfigurasi elektron suatu atom dapat diperkirakan letak unsur dalam
Tabel Periodik.
 Unsur yang jumlah kulitnya sama ditempatkan pada periode (baris) yang
sama
 Unsur yang memiliki struktur elektron valensi yang sama ditempatkan pada
golongan (kolom) yang sama
Tuliskan konfigurasi elektron untuk:

13Al: 1s 2
2s 2
2p6
3s 2
3p 1

[Ne] 3s2 3p1

26Fe: [Ar] 4s 2
3d 6
[Ar]
4s 3d
Tuliskan konfigurasi elektron untuk:

13Al: 1s 2
2s 2
2p6
3s 2
3p 1

[Ne] 3s2 3p1


Kulit terluar nomor 3, berarti terletak pada periode 3
Elektron terakhir pada 3p, berarti golongan IIIA
Fe:
26 [Ar] 4s2 3d6 [Ar]
4s 3d

Carilah untuk unsur-unsur lain


Unsur – unsur utama (Representatif)

Orbital Jumlah elektron Golongan


s 1-2 IA -IIA
p 1-6 IIIA - VIIIA
d 1- 5 IIIB - VIIB
d 6-8 VIIIB
f 1 - 14 lantanida atau
aktinida

Unsur – unsur transisi (peralihan)

Unsur – unsur transisi dalam (peralihan)


Beberapa Contoh Unsur Utama
No Atom Lambang Konfigurasi Elektron Periode Golongan
Atom
1 H 1s1 1 IA
2 He 1s2 1 VIIIA
3 Li 1s2 2s1 2 IA
4 Be 1s2 2s2 2 IIA
5 B 1s2 2s2 2p1 2 IIIA
6 C 1s2 2s2 2p2 2 IVA
7 N 1s2 2s2 2p3 2 VA
8 O 1s2 2s2 2p4 2 VIA
9 F 1s2 2s2 2p5 2 VIIA
10 Ne 1s2 2s2 2p6 2 VIIIA
Beberapa Contoh Unsur
Transisi
No Atom Lambang Konfigurasi Elektron Periode Golongan
Atom
21 Sc 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1 4 IIIB
22 Ti 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d2 4 IVB
23 V 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3 4 VB
24 Cr 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5 4 VIB
25 Mn 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d5 4 VIIB
26 Fe 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6 4 VIIIB
27 Co 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d7 4 VIIIB
28 Ni 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8 4 VIIIB
29 Cu 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10 4 IB
30 Zn 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4 IIB
• Diketahui unsur 13Al, 16S, 18Ar, 34Se, 37Rb, 52Te, 54Xe, dan 55Cs. Tentukan
unsur – unsur yang terletak pada golongan dan periode yang sama !
Sifat Periodik Unsur
Jari – Jari Atom

Unsur yang segolongan, memiliki jumlah kulit atom yang semakin banyak dari atas
ke bawah, sehingga kulit terluar makin jauh dari inti atom. Oleh karena itu, jari – jari
atom semakin ke bawah semakin besar pada unsur yang segolongan.
Sifat Periodik Unsur
Jari – Jari Atom

Unsur – unsur yang seperiode memiliki jumlah kulit sama. Akan tetapi, proton dan
elektron yang dimiliki semakin banyak, sehingga tarik tarik menarik inti atom dengan
elektron semakin kuat. Akibatnya elektron – elektron terluar tertarik lebih dekat ke
inti. Jadi, unsur yang seperiode, jari – jari atom makin ke kanan makin kecil.
Sifat Periodik Unsur
Energi Ionisasi

Energi ionisasi : Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron terluar suatu
atom.

Unsur yang segolongan  energi ionisasi makin ke bawah semakin kecil karena
elektron terluar makin jauh dari inti (gaya tarik inti semakin lemah), sehingga
elektron mudah dilepaskan.
Unsur yang seperiode  energi ionisasi makin ke kanan makin besar karena gaya
tarik inti makin ke kanan makin kuat
Sifat Periodik Unsur
Energi Ionisasi

Ada beberapa perkecualian. Golongan IIA, VA, dan VIII A mempunyai energi ionisasi
yang lebih besar daripada energi ionisasi unsur di sebelah kanannya, yaitu IIIA dan
VIA. Hal ini disebabkan unsur – unsur tersebut mempunyai konfigurasi elektron yang
relatif stabil, yaitu konfigurasi elektron stengah penuh dalam orbital p terluarnya,
dan konfigurasi elektron penuh (golongan VIIIA), sehingga elektron sukar dilepaskan.
Sifat Periodik Unsur
Afinitas Elektron
Banyaknya energi yang dilepaskan atau dibebaskan apabila atom suatu unsur
menangkap elektron dari luar.
Semakin negatif nilai afinitas elektron, maka semakin besar kecenderungan unsur
tersebut dalam menyerap elektron.
Sifat Periodik Unsur
Elektronegativitas
Kecenderungan suatu unsur untuk menangkap atau menarik elektron dari atom lain
untuk digunakan secara bersama.

Unsur yang segolongan, keelektronegatifan makin ke bawah makin kecil.


Unsur yang seperiode keelektronegatifan makin besar.
Golongan VIIIA tidak mempunyai keelektronegatifan karena sudah memiliki 8
elektron di kulit terluar.
Sifat Periodik Unsur
Elektronegativitas
Soal
1. a. Tuliskan konfigurasi elektron 15P
b. Ada berapa elektron dalam orbital
3p ? Tuliskan semua bilangan
kuantumnya

2. a. Tuliskan konfigurasi elektron 20Ca


b. Ada berapa elektron dalam orbital
3p? Tuliskan semua bilangan
kuantumnya
c. Ada berapa elektron dalam orbital 4s?
Tuliskan semua bilangan kuantumnya
• Diketahui unsur 19K, 20Ca, 31Ga, 36Kr. Manakah yang memiliki :
a.Keelektronegatifan terbesar
b.Keelektronegatifan terkecil
Kimia Dasar :
Ikatan Kimia
Ikatan kimia

• Elektron kulit terluar memegang peranan penting dalam ikatan


kimia.
• Gas – gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn) sukar membentuk
senyawa menunjukkan bahwa gas – gas mulia memiliki susunan
elektron yang stabil
• Setiap atom mempunyai kecenderungan untuk memiliki susunan
elektron yang stabil seperti gas mulia denga cara melepaskan atau
menangkap elektron
• Untuk memperoleh susunan elektron yang stabil hanya dapat dicapai
dengan cara berikatan dengan atom lain, yaitu dengan cara
melepaskan elektron, maupun pemakaian elektron secara bersama –
sama.
Konfigurasi elektron gas mulia
 Kaidah Oktet
“Konfigurasi elektron dgn jumlah delapan elektron merupakan susunan
konfigurasi elektron yg stabil”.

Unsur Konfigurasi Jumlah Elektron Terluar


He 1s2 2
Ne 1s2 2s2 2p6 8
Ar 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 8

Atom-atom akan berusaha mencapai konfigurasi oktet dalam membentuk


ion positif atau ion negatif.
Pembentukan Ikatan Ion
Ikatan yang terbentuk antara atom yang melepaskan elektron (logam) dengan
atom yang menangkap elektron (non logam).

• Terdapat atom unsur dgn potensial ionisasi rendah (yg akan menjadi ion
positif) dan atom unsur dgn afinitas elektron tinggi (yg akan menjadi ion
negatif).
• Terjadi tarik-menarik antara ion-ion tersebut melalui gaya elektrostatik
(gaya coulomb)
Contoh:
Na (2s2 2p6 3s1)  Na+ (2s2 2p6) + e-
F (2s2 2p6) + e-  Fe- (2s2 2p6)
Na + F  Na+F-
Pembentukan Ion
• Pembentukan Ion Positif • Pembentukan Ion Negatif
Na  Na+ + e- F + e-  F-
Atom Na Ion Na Atom F Ion F
Konfigurasi Konfigurasi
Atom Na : 1s2 2s2 2p6 3s1 Atom F : 1s2 2s2 2p5
Ion Na+ : 1s2 2s2 2p6 Ion F- : 1s2 2s2 2p6
Konfigurasi Na+ = Konfigurasi Ne Konfigurasi F- = Konfigurasi Ne

Senyawa ion dapat terbentuk antara logam golongan IA, IIA, dan sebagian IIIA
dan beberapa golongan transisi yang biloksnya rendah, dengan unsur
nonlogam golongan VII, VIA, dan nitrogen.
Pembentukan Ion
Ikatan Ionik dapat Terjadi pada Unsur Golongan:

• IA dengan VIIA (terbentuk senyawa AY)


• IA dengan VIA (terbentuk senyawa A2X)
• IIA dengan VIIA (terbentuk senyawa BY2)
• IIA dengan VIA (terbentuk senyawa BX)

Contoh lain pembentukan ikatan ion : Pembentukan MgCl2, pembentukan MgO,


pembentukan K2O, pembentukan FeCl3
Ciri – Ciri Senyawa Ionik

a. Mempunyai daya hantar listrik yang rendah dalam keadaan padat,


tetapi cukup tinggi dalam keadaan lebur atau dalam keadaan terlarut
dalam pelarut polar
b. Senyawa ionik cenderung memiliki titik lebur dan titik didih yang tinggi
c. Senyawa ionik mudah larut dalam pelarut polar yang mempunyai
tetapan dielektrik tinggi
d. Senyawa ionik umumnya keras tetapi rapuh, sehingga hancur jika
dipukul
• Jelaskan terjadinya ikatan ion dan tulislah ikatan ion yang terjadi
pada
a.Mg (Z = 12) dengan F (Z = 9)
b.Ba (Z = 56) dengan Cl (Z = 17)
Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen (ikatan atom) terbentuk dari pemakaian bersama pasangan-
pasangan elektron yang berasal dari atom-atom yang berikatan.

Sistem titik (lewis) digunakan untuk menggambarkan elektron valensi dari


atom
Penggambaran Rumus Bangun Senyawa
Kovalen
1. Dua titik menggambarkan satu pasang elektron
2. Satu garis sama dengan dua titik (pasangan elektron)
3. Dua titik atau satu garis menggambarkan satu ikatan tunggal.
Contoh:

PEI (Pasangan Elektron Ikatan)  Pasangan elektron yang dipakai bersama – sama
PEB (Pasangan elektron Bebas)  Pasangan elektron yang tidak dipakai dalam
ikatan
Contoh Molekul F2

2s 2p
Kedua orbital setengah penuh
F

2s 2p
Menjadi satu orbital penuh
Polarisasi Ikatan Kovalen
Daya tarik elektron yang berbeda – beda mengakibatkan terjadinya
polarisasi pada ikatan kovalen

a. Kedudukan pasangan elektron simetris  Ikatan kovalen nonpolar


b. Pasangan elektron ikatan tertarik lebih dekat ke atom Cl  ikatan kovalen polar
Polarisasi Ikatan Kovalen

• Molekul yang memiliki momen dipol = 0  molekul nonpolar


• Semakin tinggi perbedaan keelektronegatifan, maka molekul tersebut semakin
polar
• Semakin besar momen dipol, makin polar suatu senyawa.
Dwikutub (dipole)
dan Momen Dwikutub (dipole moment)
Molekul polar mempunyai pusat muatan positif dan muatan
negatif yang tidak berimpit sehingga seolah-olah molekul
tersebut mempunyai dua kutub, yaitu kutub positif dan
kutub negatif.
Atau dikatakan molekul tersebut merupakan dwikutub
(dipole).
Suatu dwikutub dilambangkan sebagai anak panah dgn
ujung anak panah mengarah ke kutub negatif.

A- B+
Momen Dwikutub (Moment Dipole)
Kemampuan suatu dwikutub untuk berorientasi dalam
medan listrik dikenal sebagai momen dwikutub (dipole
moment ato momen dipole)
µ=zxd
µ = momen dwikutub dengan satuan debye
z = muatan dalam satuan elektrostatik (Statcoulomb)
d = jarak dalam cm
Momen Dwikutub dan Kepolaran
Senyawa Triatomik atau Lebih
Momen dwikutub merupakan besaran vektor.
Untuk molekul2 triatomik atau lebih, momen dwikutub total
merupakan resultan dwikutub2 yg berasal dari tiap2 ikatan
yg ada.
Bila resultan momen2 dwikutub tersebut = 0 maka molekul
tersebut bersifat nonpolar
Bila resultan momen2 dwikutub tersebut ≠ 0 maka molekul
tersebut bersifat polar.
Momen Dwikutub dan Kepolaran
Senyawa Triatomik atau Lebih
Momen Dwikutub dan Kepolaran
Senyawa Triatomik atau Lebih
Ikatan kovalen koordinasi
ikatan kovalen yang pasangan elektronnya yg dipakai bersama berasal dari
satu atom saja

Syarat terbentuknya Ikatan Kovalen Koordinatif:


• Salah satu atom mempunyai pasangan elektron bebas.
• Atom yang lain mempunyai orbital kosong atau setengah penuh

Contoh: Ion ammonium


Ikatan Hidrogen

• Suatu zat cair akan mendidih bila gaya tarik antar molekul zat cair dapat diatasi
oleh energi panas yang diberikan pada zat cair tersebut.
• HF dan H2O memiliki gaya tarik antar molekul yang terkuat dibandingkan senyawa
hidrogen lainnya
• Kekuatan ikatan hidrogen secara berurutan :

H2O > HF > NH3

Anda mungkin juga menyukai