Anda di halaman 1dari 5

Jenis – Jenis Kulometer

1. Kulometer Perak
Pengertian Alat
 Alat ini umumnya dipakai untuk pekerjaan – pekerjaan yang teliti. Kulometer ini terdiri
dari cawan platina yang juga difungsikan sebagai katoda dan perak murni sebagai
anoda. Elektrolitnya merupakan larutan perak nitrat.
Prinsip Kerja
 Sebelum elektrolisis, cawan platina ditimbang
 kemudian selnya dipasangkan.
 Sesudah elektrolisis, elektrolitnya didekantasi (dipisahkan) dengan hati-hati dan
endapan perak pada cawan dicuci dengan air suling kemudian dikeringkan dan
ditimbang.
 kenaikan berat ini dihitung jumlah listrik yang mengalir melalui coulometer. Kulometer
ini dapat memberikan hasil dengan tingkat ketelitian diatas 0,05 %.
.
2. Kulometer Iodium
Pengertian Alat
 Kulometer Iodium merupakan alat yang menggunakan larutan kalium iodida
dengan elektroda inert. Arus listrik yang mengalir akan terbentuk iodium, yang
jumlahnya dapat ditentukan dengan larutan natrium tiosulfat standar.
Prinsip kerja
 Dari volume dan konsentrasi larutan Na2S2O3 dapat diketahui jumlah mol
Na2S2O3.
 menggunakan persamaan reaksi setara saat titrasi dapat ditentukan jumlah mol I2
total hasil elektrolisis.
 Larutan I2 ini terbentuk saat arus listrik dialirkan kedalam larutan KI. Kemudian
diketahui jumlah mol I2, maka dapat ditentukan jumlah mo elektron yang mengalir,
dengan demikian jumlah listrik yang mengalir dapat ditentukan.
 Alat ini memiliki keakuratan yang tinggi.
3. Kulometer Tembaga
Pengertian Alat
 Kulometer Tembaga merupakan alat yang menggunakan sistem metode
elektrolisa pada lempeng tembaga. Kuolometer Tembaga ini cenderung mudah
dipakai dan mudah diperoleh, namun tidak akurat.
4. Kulometer di Era Modern
Pengertian
 Kulometer Karl Fischer adalah suatu alat dengan metoda analisis yang digunakan
untuk mengukur isi air di dalam berbagai produk.
Prinsip Kerja
 Prinsip Kerja Kulomter Karl Fischer didasarkan pada Reaksi Bunsen antara iodium
dan sulfurdioksida dalam suatu medium yang mengandung air.
 Kulometer Karl Fischer menemukan bahwa reaksi ini bisa dimodifikasi untuk
digunakan dalam penentuan kadar air di suatu sistem yang berisi suatu kelebihan
sulfurdioksida. Ia menggunakan bahan utama alkohol (metanol) sebagai bahan
pelarut, dan suatu dasar (pyridine) sebagai buffer agen.
Reaksi Kulometer Karl Fischer

 Alkohol bereaksi dengan sulfurdioksida (SO2) dan mengendap kemudian


membentuk garam alkylsulfite, yang kemudian dioksidasi oleh iodium menjadi
garam alkylsulfate. Reaksi Oksidasi ini membutuhkan air.
 Alkohol yang reaktif secara khas metanol atau 2-(2-Ethoxyethoxy)ethanol, juga
dikenal sebagai diethylene glycol monoethyl eter ( DEGEE), atau alkohol lain.
 Bahan Karl Fischer reaksi lama berisi pyridine, suatu bahan bersifat karsinogen
penyebab kanker. Bahan reaksi yang paling sering digunakan sekarang ini adalah
pyridine-free dan berisi imidazole atau amina utama sebagai gantinya.
 Perbandingan Air dan iodium yang digunakan adalah 1:1 di dalam reaksi. semua air
digunakan, kelebihan iodium dideteksi dengan alat voltametrically oleh titrator
elektroda indikator. Isyarat itu menandakan titik akhir titrasi. Jumlah air yang ada
itu dihitung berdasarkan pada konsentrasi iodium di dalam titrasi Karl Fischer
dengan jumlah pereaksi yang dipakai dalam titrasi.
 Tingkat reaksi tergantung pada nilai pH bahan pelarut. Kapan pH antara 5 dan 8
titrasi berproses secara normal. Bagaimanapun, ketika pH lebih rendah dari 5,
maka kecepatan titrasi sangat lambat. di sisi lain jika pH lebih tinggi dari 8 maka
tingkat kecepatan titrasi sangat cepat.
 Dalam Karl Fischer Coulometric, iodium dihasilkan secara elektrokimia selama
titrasi berlangsung. Air diukur berdasarkan atas total beban perubahan fasa (Q),
ketika diukur oleh ampere dan waktu (perdetik), menurut hubungan yang berikut:
 Q = 1 C (Coulomb) = 1 A x 1 s where 1 mg H2O = 10.72 C Coulometry sangat cocok
untuk penentuan kadar air di sekitar 1 ppm untuk 5%.

Anda mungkin juga menyukai