Anda di halaman 1dari 57

Konsep Tumbuh Kembang Anak

Oleh : Luluk Muharomah


NIM : 22008401481012
PRODI PIAUD
Reguler, Semester : II
Pengertian Tumbuh Kembang Anak
Tumbuh kembang adalah suatu tugas yang muncul pada periode
dalam rentang waktu kehidupan
Tumbuh (growth) adalah perubahan fisik yang dapat diukur;
Kembang (development) adalah pertambahan kemampuan struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks.
Pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, dapat
diukur, dan terjadi secara fisik. Pertumbuhan anak dapat dipantau
melalui pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan
ukuran lainnya sesuai usia dengan standarisasi alat ukur tertentu.
Sedangkan perkembangan adalah pertambahan kemampuan
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, misalnya anak
dapat berjalan atau berbicara. 
Ciri-ciri tumbuh kembang Anak
Perkembangan menimbulkan perubahan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal
menentukan perkembangan selanjutnya
Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai
kecepatan yang berbeda
Pertumbuhan berkorelasi dengan perkembangan
Perkembangan mempunyai pola yang tetap
Perkembangan mempunyai tahap yang berurutan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan anak
Faktor Internal :
1. Ras/Etnik atau bangsa
2. Keluarga
3. Umur
4. Jenis Kelamin
5. Genetik
6. Kelainan Kromosom
Faktor Eksternal
Faktor Eksternal terdiri dari :
1. Faktor Prenatal
2. Faktor Persalinan
3. Faktor Pasca Persalinan
Perbedaan individual dalam
perkembangannya
Pentingnya mengetahui Bahwa perkembangan
berbeda-beda
1. Harapan yang berbeda
2. Keunikan pribadi anak dapat memberi sumbangan pada
kelompok
3. Agar mengetahui cara mendidik anak berdasarkan
keunikan diri anak
4. Untuk selalu menyadari bahwa meramalkan respon
individu bukanlah yang mudah
Perbedaan individual dalam
perkembangannya
Penyebab Perbedaan Individual
1. Kondisi internal (fisik)
2. Kondisi Eksternal (Kecerasan)
 Konsistensi pola yang dikendalikan oleh kombinasi
unik faktor gen dan lingkungan contoh tinggi badan
 Setiap individu unik sehingga tidak bisa disamakan
perkembangannya.
Gangguan perkembangan anak
Gangguan Perkembangan Fisik Anak
Gangguan Perkembangan Motorik Anak
Gangguan Perkembangan Bahasa Anak
Gangguan Perkembangan Fisik Anak
Gangguan Perkembangan Sosial Anak
Gangguan Perkembangan Perilaku Anak
Gangguan Perkembangan Emosi Anak
Aspek-Aspek Pertumbuhan dan
Perkembangan anak
Fisik
Motorik
Kognitif
Emosi
Bahasa
Sosial
Kepribadian
Moral
Agama
Perkembangan Fisik
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ
yang kompleks yang terbentuk pada periode pranatal
(dalam kandungan)
Menurut Yusuf,(2017) Perkembangan fisik meliputi 4 aspek:
1. Sistem Syaraf
2. Otot-otot
3. Kelenjar Endokrin
4. Struktur Fisik/Tubuh
OTAK
Merupakan aspek fisiologis yang sangat penting bagi
kehidupan manusia, sebagai pusat perkembangan.
Secara Struktur, otak terdiri dari 3 bagian :
1. Brainstem, mengontrol keseimbangan dan koordinasi
2. Midbrain, berfungsi pengontrol pernafasan dan fungsi
menelan
3. Cerebrum, berfungsi sebagai pusat otak yang paling
tinggi, yang meliputi otak kiri dan otak kanan
FUNGSI OTAK KIRI dan KANAN
Pengaruh Kelenjar Endokrin Terhadap
Pertumbuhan dan Perkembangan
Kelenjar Hormon Yang Fungsi
Endokrin dihasilkan
Pituary Hormon Mengatur pertumbuhan
Pertumbuhan sel-sel tubuh dari kelahiran
sampai dengan remaja
Hormon pemicu Merangsang ovariium dan
testis untuk mengeluarkan
hormon
Tyroid Hormon Mempengaruhi
Thyroxine peryumbuhan otak dan
tubuh
Adrenal Androgen Mendorong pertumbuhan
Andrena otot dan tulang
Testis Testosteron Pertumbuhan sistem
reproduksi priia pada
periode sebelum lahir
Ovarium Estrogen Bertanggung jawab
Progesteron pengaturan menstruasi
dan pertumbuhan seksual
Perkembangan Psikomotorik
Perkembangan mengontra gerakan-gerakan tubuh
melalui kegiatan-kegiatan yang terkoordinasi dengan
susunan syaraf pusat, syaraf tepi dan otot
Tahapan Perkembangan Psikomotorik Anak
Usia Dini
1. Peniruan (Imitation)
2. Penggunaan Konsep (Manupulation)
3. Ketelitian (Presition)
4. Perangkain (Articulation)
5. Kewajaran/Pengaalamiahan (Naturalization)
Karakteristik Perkembangan Psikomotorik
 Usia 3 tahun
Tidak bisa berhenti dan berputarsecara tiba-tiba atau secara cepat, dapat
melompat, dapat menaiki tangga tanpa bantuan, dapat berjingkrak
 Usia 4 tahun
Lebih efektif mengontrol gerakan berhenti, memulai, dan berputar, dapat
menuruni tangga dengan bantuan.
Usia 5 tahun
Dapat menuruni tangga tanpa bantuan, dapat melakukan jingkrak dengan mudah
Usia 6 -12 tahun
• ketrampilan menolong diri sendiri (makan, mandi, berpakaian sendiri
• Ketrampilan menolong orang lain
• Ketrampilan sekolah (menggambar, menari, menulis, bernyanyi)
• Ketrampilan bermain (naik sepeda, melempar dan menangkap bola, dan
berenang)
Faktor-Faktor yang mempengaruhi
perkembangan psikomotorik
a. Faktor pola ash orang tua
b. Gen dari orang tua
c. Pengaruh Lingkungan
d. Interior ruang belajar
Perkembangan Intelegensi (Kognitif)
Menurut Piaget, perkembangan Kognitif pada usia
dimana anak belum mampu menguasai operasi mental
secara logis
Menurut Raymon Cattel, dkk, mengklasifikasikan
intelegensi ke dalam 2 katagori
Fluid Intelegence yaitu kemampuan analisis kognitif
yang relatif tidak dipengaruhi oleh pengalaman
belajar sebelumnya.
Crystalized intelegence, yaitu ketrampilan-
ketrampilan atau kemampuan nalar (berpikir) yang
dipengaruhi oleh pengalaman belajar sebelumnya
Perkembangan Emosi
Menurut Yusuf, (2017) Emosi merupakan setiap keadaan pada
diri seseorang yang disertai warna afektif (sikap) baik ditingkat
lemah (dangkal) maupun pada tingkat yang luas (mendalam)
Beberapa emosi umum yang berkembang pada masa anak
yaitu :
1. Takut (perasaan terancam)
2. Cemas (takut karena khayalan)
3. Marah (perasaan kecewa)
4. Cemburu (merasa tersisihkan)
5. Gembira (kebutuhan terpenuhi)
6. Terkejut
Perkembangan Bahasa
Menurut Yusuf (2017), laju perkembangan bahasa :
1. Usia 1,6 tahun anak dapat menyusun pendapat
positif seperti “Bapak Makan”
2. Usia 2,6 tahun, anak dapat menyusun pendapat
negatif (menyangkal) seperti “ Bapak tidak makan”
3. Pada usia selanjutnya anak dapat menyusun
pendapat.
Faktor yang mempngaruhi perkembangan
bahasa pada anak:
Faktor Kesehatan
Intelegensi
Status sosial Ekonomi
Jenis Kelamin
Hubungan Keluarga
Perkembangan Sosial
Menurut Harlock (1978), Adalah kemampuan
berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial.
Menurut Yusuf (2017), Pencapaian kematangan dalam
hubungan sosial atau proses belajar untuk
menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok,
moral, dan tradisi, meleburkan diri menjadi suatu
kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerja sama.
Proses Perkembangan Sosial
Pada saat waktu lahir, bayi tidak suka bergaul dengan
orang lain. Selama kebutuhan fisik mereka terpenuhi..
Menginjak usia 3 bulan, mereka memalingkan muka ke
arah ke arah suara manusia dan membalas tersenyum,
menyepakkan kaki, atau melambaikan tangan, pada usia
tiga bulan bayi juga menangis ketika ditinggal sendiri
dan akan berhenti menangis jika dialihkan ke suara
gemerincing atau bunyi lainnya.
Menginjak umur 7 bulan bayi akan berusaha menirukan
suara pembicaraan dan isyarat sederhana (Harloch, 1978).
Lanjutan...
Pada umur 12 bulan mereka akan menahan diri
sebagai reaksi atas kata-kata jangan. Dan menangis
saat didekati oang-oang yang tidak disukai.
Pada usia 2 tahun mereka dapat bekerja sama dengan
orang dewasa dalam aktivitas sederhana.
Sejak umur 3-4 tahun anak-anak mulai bermain
bersama dalam kelompok, berbicara satu sama lain
pada saat bermain dan dan mulai memilih anak yang
akan diajak bermain (Harloch, 1978).
Tahapan dan ciri-ciri Perkembangan Perilaku
Sosial individu menurut Buhler
Tahap Ciri-Ciri

Kanak-kanak (0-3) tahun Segala Sesuatu dilihat berdasarkan


Subyektif pandangan sendiri

Kritis I (3-4)
Trozt Alter Pembantah, Keras Kepala

Kanak-kanak Akhir (4-6) Mulai bisa menyesuaikan diri dengan


Masa Subyektif menuju masa Obyektif aturan
Pola Perilaku dalam Situasi Sosial
Pada Anak-Anak
1. Kerjasama
2. Persaingan
3. Kemurahan Hati
4. Hasrat akan penerimaan sosial
5. Simpati
6. Empati
7. Ketergantungan
8. Sikap Ramah
9. Sikap tidak Egois
10. Meniru
11. Perilaku Kelekatan (Harloch, 1978).
Perkembangan Kepribadian
Perkembangan Kepribadian dalam kenyataannya
sering ditemukan dipengaruhi oleh faktor lingkungan
daripada faktor fisik
Tahapan perkembangan kepribadian
dengan kecenderungan bipolar
1. Masa Bayi (infancy)
Ditandai dengan kecenderungan trust – mistrust. Perilaku bayi yang iddasari
oleh dorongan mempercayai atau tidak mempercayai orang-orang
disekitarnya. Dia hanya sepenuhnya mempercayai ibunya.
2. Masa Kanak-kanak Awal (Early Childhood)
Ditandai dengan adanya kecenderungan autonomy-shame, doubt. Pada Masa
ini sampai batas-batas tertentu anak sudah bisa berdiri sendiri, dalam arti
duduk, berdiri, berjalan bermain, minum dari botol sendiri tanpa dibantu
oleh orang tuanya, akan tetapi dia mulai memiliki rasa malu dan keraguan
dalam berbuat, sehingga sering meminta persetujuan orang tuanya.
3. Masa Pra Sekolah (Preschool Age)
Ditandai dengan adanya kecenderungan initiative-guilty. Anak memiliki
perasaan bersalah ketika melakukan kegagalan dalam melakukan kegiatan
dan untuk semementara itu dia tidak mau berinisiatif atau berbuat.
Perkembangan Moral
Perkembangan moral adalah perubahan penalaran,
perasaan, dan perilaku tentang standar mengenai
benar dan salah.
Tahapan Perkembangan Moral Anak Usia
Dini menurut Piaget
Tahap Moralitas Tahap Moralitas
Heteronom Otonom
Tahap ini pada usia 4-7 tahun Tahap ini pada usia 7-10 tahun
yaitu tahap pertama dari yaitu anak berada dalam masa
perkembangan moral, anak transisi dan mulai sadar bahwa
menilai kebenaran atau peraturan dan hukum dibuat
kebaikan tingkah laku oleh manusia, dan ketika
beerdasarkan konsekuensinya, menilai sebuah peraturan, anak
bukan niat dari orang yang akan mempertimbangkan niat
melakukan dan konsekuensinya
Tahapan Perkembangan Moral Anak Usia
Dini menurut Kohlberg
Tahap 1 Moralitas Moralitas Heteronom
Prakonvesional indivualisme

Tahap 2 Moralitas Ekspetasi Interpesonal


konvesional Moralitas System Social

Tahap 3 Moralitas Hak Individu


Pascakonvesional Prinsip Universal
Perkembangan Agama
Seorang Pakar Teologie, Ernest Hams, dalam bukunya The Development
of Religions of Children, Tahap –Tahap Perkembangan Agama dibagi 3
tingkatan :
 Tingkatan Dongeng
Tingkatan ini dimlai pada anak usia 3-6 tahun. Dalam fase ini anak
banyak dipengaruhi oleh fantasi dan emosional.
 Tingkatan Kenyataan
Pada tingkatan ini dimulai sejak masuk sekolah dasar sampai usia
adolense. Ide keagamaan muncul pada anak dipacu atas dorongan
emosional yang melahirkan konsep Tuhan
 Tingkatan individu
Pada fase ini anak telah memiliki interest emosi yang paling tinggi.
Faktor Prenatal :
a. Gizi
b. Mekanis
c. Toksin / Zat Kimia
d. Endokrin
e. Radiasi
f. Infeksi
g. Kelainan Imunologi
h. Anoksia Embrio
i. Psikologi Ibu
Faktor Persalinan
Trauma kepala
Asfiksia dapat menyebabkan kerusakan otak bayi
Faktor pasca persalinan
Gizi
Penyakit Kronis
Lingkungan Fisik/Kimia
Psikologis
Endokrin
Sosio-Ekonomi
Lingkungan Pengasuhan
Stimulasi
Obat-obatan
Proses Tumbuh Kembang Anak Depkes
(2006)
1. Masa Prenatal
2. Masa Bayi ( 0 – 11 bulan)
3. Masa anak Todler ( umur 1 tahun – 3 tahun
4. Masa anak Pra Sekolah ( umur 3 tahun – 6 tahun )
5. Masa anak Sekolah ( 6 tahun – 12 tahun )
6. Masa anak Remaja ( 12 tahun – 18 tahun)
Penilaian Perkembangan Anak
Penilaian perkembangan anak merupakan suatu proses
yang sistematis, berkala serta berkesinambungan untuk
mengumpulkan data, melakukan analisis, melakukan
pendokumentasian serta mengambil keputusan dan
membuat laporan mengenai perkembangan anak.
Penilaian merupakan proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur capaian kegiatan
belajar anak. Penilaian hasil kegiatan belajar oleh pendidik
dilakukan untuk memantau proses dan kemajuan belajar
anak secara berkesinambungan (Direktorat Pembinaan
Pendidikan Anak Usia Dini, 2018).
Aspek yang dinilai dalam pembelajaran PAUD
 Nilai agama dan moral
Mencakup perwujudan suasana belajar untuk berkembangnya perilaku
baik yang bersumber dari nilai agama dan moral serta bersumber dari
kehidupan bermasyarakat dalam konteks bermain
 Fisik-motorik
Mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya kematangan
kinestik dalam konteks bermain. Kondisi fisik ini mencakup
keberadaan kondisi fisik secara umum (anggota tubuh) dan kondisi
indera seorang anak, baik secara organik maupun fungsional seperti
gerak-gerak motorik berjalan, duduk, menulis, menggambar atau yang
lainnya, pada anak usia dini termasuk anak berkebutuhan khusus
 Kognitif
Mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya kematangan
proses berfikir dalam konteks bermain. Dalam konteks ini kemampuan
anak usia dini termasuk anak berkebutuhan khusus untuk dapat
melaksanakan tugas-tugas bermain di PAUD, mengikuti berbagai jenis
main yang diberikan guru.
Aspek yang dinilai dalam pembelajaran PAUD
Bahasa
Mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya kematangan bahasa
da lam konteks bermain. Difokuskan pada kemampuan kesanggupan seorang
anak berkebutuhan khu sus maupun anak pada umumnya dalam memahami
dan mengekspresikan gagasannya dalam berinteraksi terhadap lingkungan
sekitarnya, baik secara lisan/ucapan maupun tulisan.
Sosial-emosional
Mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya kepe kaan, sikap, dan
keterampilan sosial serta kematangan emo si dalam konteks bermain. Dalam
konteks ini anak usia dini termasuk anak berkebutuhan khusus dapat
melakukan kegiatan interaksinya dengan teman-teman ataupun dengan
gurunya serta perilaku yang ditampilkan dalam pergaulan kesehariannya,
baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan lainnya
Seni
Mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya eksplorasi, ekspresi,
dan apresiasi seni dalam konteks bermain anak usia dini termasuk anak
berkebutuhan khusus.
Kriteria Penilaian Fisik Anak
Kriteria Penilaian Fisik Anak
Alat Ukur Tinggi Badan
Terima Kasih
By : Luluk M.

Anda mungkin juga menyukai