NIM : 22008401481012 PRODI PIAUD Reguler, Semester : II Pengertian Tumbuh Kembang Anak Tumbuh kembang adalah suatu tugas yang muncul pada periode dalam rentang waktu kehidupan Tumbuh (growth) adalah perubahan fisik yang dapat diukur; Kembang (development) adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. Pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, dapat diukur, dan terjadi secara fisik. Pertumbuhan anak dapat dipantau melalui pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan ukuran lainnya sesuai usia dengan standarisasi alat ukur tertentu. Sedangkan perkembangan adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, misalnya anak dapat berjalan atau berbicara. Ciri-ciri tumbuh kembang Anak Perkembangan menimbulkan perubahan Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda Pertumbuhan berkorelasi dengan perkembangan Perkembangan mempunyai pola yang tetap Perkembangan mempunyai tahap yang berurutan Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak Faktor Internal : 1. Ras/Etnik atau bangsa 2. Keluarga 3. Umur 4. Jenis Kelamin 5. Genetik 6. Kelainan Kromosom Faktor Eksternal Faktor Eksternal terdiri dari : 1. Faktor Prenatal 2. Faktor Persalinan 3. Faktor Pasca Persalinan Perbedaan individual dalam perkembangannya Pentingnya mengetahui Bahwa perkembangan berbeda-beda 1. Harapan yang berbeda 2. Keunikan pribadi anak dapat memberi sumbangan pada kelompok 3. Agar mengetahui cara mendidik anak berdasarkan keunikan diri anak 4. Untuk selalu menyadari bahwa meramalkan respon individu bukanlah yang mudah Perbedaan individual dalam perkembangannya Penyebab Perbedaan Individual 1. Kondisi internal (fisik) 2. Kondisi Eksternal (Kecerasan) Konsistensi pola yang dikendalikan oleh kombinasi unik faktor gen dan lingkungan contoh tinggi badan Setiap individu unik sehingga tidak bisa disamakan perkembangannya. Gangguan perkembangan anak Gangguan Perkembangan Fisik Anak Gangguan Perkembangan Motorik Anak Gangguan Perkembangan Bahasa Anak Gangguan Perkembangan Fisik Anak Gangguan Perkembangan Sosial Anak Gangguan Perkembangan Perilaku Anak Gangguan Perkembangan Emosi Anak Aspek-Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan anak Fisik Motorik Kognitif Emosi Bahasa Sosial Kepribadian Moral Agama Perkembangan Fisik Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks yang terbentuk pada periode pranatal (dalam kandungan) Menurut Yusuf,(2017) Perkembangan fisik meliputi 4 aspek: 1. Sistem Syaraf 2. Otot-otot 3. Kelenjar Endokrin 4. Struktur Fisik/Tubuh OTAK Merupakan aspek fisiologis yang sangat penting bagi kehidupan manusia, sebagai pusat perkembangan. Secara Struktur, otak terdiri dari 3 bagian : 1. Brainstem, mengontrol keseimbangan dan koordinasi 2. Midbrain, berfungsi pengontrol pernafasan dan fungsi menelan 3. Cerebrum, berfungsi sebagai pusat otak yang paling tinggi, yang meliputi otak kiri dan otak kanan FUNGSI OTAK KIRI dan KANAN Pengaruh Kelenjar Endokrin Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Kelenjar Hormon Yang Fungsi Endokrin dihasilkan Pituary Hormon Mengatur pertumbuhan Pertumbuhan sel-sel tubuh dari kelahiran sampai dengan remaja Hormon pemicu Merangsang ovariium dan testis untuk mengeluarkan hormon Tyroid Hormon Mempengaruhi Thyroxine peryumbuhan otak dan tubuh Adrenal Androgen Mendorong pertumbuhan Andrena otot dan tulang Testis Testosteron Pertumbuhan sistem reproduksi priia pada periode sebelum lahir Ovarium Estrogen Bertanggung jawab Progesteron pengaturan menstruasi dan pertumbuhan seksual Perkembangan Psikomotorik Perkembangan mengontra gerakan-gerakan tubuh melalui kegiatan-kegiatan yang terkoordinasi dengan susunan syaraf pusat, syaraf tepi dan otot Tahapan Perkembangan Psikomotorik Anak Usia Dini 1. Peniruan (Imitation) 2. Penggunaan Konsep (Manupulation) 3. Ketelitian (Presition) 4. Perangkain (Articulation) 5. Kewajaran/Pengaalamiahan (Naturalization) Karakteristik Perkembangan Psikomotorik Usia 3 tahun Tidak bisa berhenti dan berputarsecara tiba-tiba atau secara cepat, dapat melompat, dapat menaiki tangga tanpa bantuan, dapat berjingkrak Usia 4 tahun Lebih efektif mengontrol gerakan berhenti, memulai, dan berputar, dapat menuruni tangga dengan bantuan. Usia 5 tahun Dapat menuruni tangga tanpa bantuan, dapat melakukan jingkrak dengan mudah Usia 6 -12 tahun • ketrampilan menolong diri sendiri (makan, mandi, berpakaian sendiri • Ketrampilan menolong orang lain • Ketrampilan sekolah (menggambar, menari, menulis, bernyanyi) • Ketrampilan bermain (naik sepeda, melempar dan menangkap bola, dan berenang) Faktor-Faktor yang mempengaruhi perkembangan psikomotorik a. Faktor pola ash orang tua b. Gen dari orang tua c. Pengaruh Lingkungan d. Interior ruang belajar Perkembangan Intelegensi (Kognitif) Menurut Piaget, perkembangan Kognitif pada usia dimana anak belum mampu menguasai operasi mental secara logis Menurut Raymon Cattel, dkk, mengklasifikasikan intelegensi ke dalam 2 katagori Fluid Intelegence yaitu kemampuan analisis kognitif yang relatif tidak dipengaruhi oleh pengalaman belajar sebelumnya. Crystalized intelegence, yaitu ketrampilan- ketrampilan atau kemampuan nalar (berpikir) yang dipengaruhi oleh pengalaman belajar sebelumnya Perkembangan Emosi Menurut Yusuf, (2017) Emosi merupakan setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai warna afektif (sikap) baik ditingkat lemah (dangkal) maupun pada tingkat yang luas (mendalam) Beberapa emosi umum yang berkembang pada masa anak yaitu : 1. Takut (perasaan terancam) 2. Cemas (takut karena khayalan) 3. Marah (perasaan kecewa) 4. Cemburu (merasa tersisihkan) 5. Gembira (kebutuhan terpenuhi) 6. Terkejut Perkembangan Bahasa Menurut Yusuf (2017), laju perkembangan bahasa : 1. Usia 1,6 tahun anak dapat menyusun pendapat positif seperti “Bapak Makan” 2. Usia 2,6 tahun, anak dapat menyusun pendapat negatif (menyangkal) seperti “ Bapak tidak makan” 3. Pada usia selanjutnya anak dapat menyusun pendapat. Faktor yang mempngaruhi perkembangan bahasa pada anak: Faktor Kesehatan Intelegensi Status sosial Ekonomi Jenis Kelamin Hubungan Keluarga Perkembangan Sosial Menurut Harlock (1978), Adalah kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Menurut Yusuf (2017), Pencapaian kematangan dalam hubungan sosial atau proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, dan tradisi, meleburkan diri menjadi suatu kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerja sama. Proses Perkembangan Sosial Pada saat waktu lahir, bayi tidak suka bergaul dengan orang lain. Selama kebutuhan fisik mereka terpenuhi.. Menginjak usia 3 bulan, mereka memalingkan muka ke arah ke arah suara manusia dan membalas tersenyum, menyepakkan kaki, atau melambaikan tangan, pada usia tiga bulan bayi juga menangis ketika ditinggal sendiri dan akan berhenti menangis jika dialihkan ke suara gemerincing atau bunyi lainnya. Menginjak umur 7 bulan bayi akan berusaha menirukan suara pembicaraan dan isyarat sederhana (Harloch, 1978). Lanjutan... Pada umur 12 bulan mereka akan menahan diri sebagai reaksi atas kata-kata jangan. Dan menangis saat didekati oang-oang yang tidak disukai. Pada usia 2 tahun mereka dapat bekerja sama dengan orang dewasa dalam aktivitas sederhana. Sejak umur 3-4 tahun anak-anak mulai bermain bersama dalam kelompok, berbicara satu sama lain pada saat bermain dan dan mulai memilih anak yang akan diajak bermain (Harloch, 1978). Tahapan dan ciri-ciri Perkembangan Perilaku Sosial individu menurut Buhler Tahap Ciri-Ciri
Kanak-kanak (0-3) tahun Segala Sesuatu dilihat berdasarkan
Subyektif pandangan sendiri
Kritis I (3-4) Trozt Alter Pembantah, Keras Kepala
Kanak-kanak Akhir (4-6) Mulai bisa menyesuaikan diri dengan
Masa Subyektif menuju masa Obyektif aturan Pola Perilaku dalam Situasi Sosial Pada Anak-Anak 1. Kerjasama 2. Persaingan 3. Kemurahan Hati 4. Hasrat akan penerimaan sosial 5. Simpati 6. Empati 7. Ketergantungan 8. Sikap Ramah 9. Sikap tidak Egois 10. Meniru 11. Perilaku Kelekatan (Harloch, 1978). Perkembangan Kepribadian Perkembangan Kepribadian dalam kenyataannya sering ditemukan dipengaruhi oleh faktor lingkungan daripada faktor fisik Tahapan perkembangan kepribadian dengan kecenderungan bipolar 1. Masa Bayi (infancy) Ditandai dengan kecenderungan trust – mistrust. Perilaku bayi yang iddasari oleh dorongan mempercayai atau tidak mempercayai orang-orang disekitarnya. Dia hanya sepenuhnya mempercayai ibunya. 2. Masa Kanak-kanak Awal (Early Childhood) Ditandai dengan adanya kecenderungan autonomy-shame, doubt. Pada Masa ini sampai batas-batas tertentu anak sudah bisa berdiri sendiri, dalam arti duduk, berdiri, berjalan bermain, minum dari botol sendiri tanpa dibantu oleh orang tuanya, akan tetapi dia mulai memiliki rasa malu dan keraguan dalam berbuat, sehingga sering meminta persetujuan orang tuanya. 3. Masa Pra Sekolah (Preschool Age) Ditandai dengan adanya kecenderungan initiative-guilty. Anak memiliki perasaan bersalah ketika melakukan kegagalan dalam melakukan kegiatan dan untuk semementara itu dia tidak mau berinisiatif atau berbuat. Perkembangan Moral Perkembangan moral adalah perubahan penalaran, perasaan, dan perilaku tentang standar mengenai benar dan salah. Tahapan Perkembangan Moral Anak Usia Dini menurut Piaget Tahap Moralitas Tahap Moralitas Heteronom Otonom Tahap ini pada usia 4-7 tahun Tahap ini pada usia 7-10 tahun yaitu tahap pertama dari yaitu anak berada dalam masa perkembangan moral, anak transisi dan mulai sadar bahwa menilai kebenaran atau peraturan dan hukum dibuat kebaikan tingkah laku oleh manusia, dan ketika beerdasarkan konsekuensinya, menilai sebuah peraturan, anak bukan niat dari orang yang akan mempertimbangkan niat melakukan dan konsekuensinya Tahapan Perkembangan Moral Anak Usia Dini menurut Kohlberg Tahap 1 Moralitas Moralitas Heteronom Prakonvesional indivualisme
Tahap 2 Moralitas Ekspetasi Interpesonal
konvesional Moralitas System Social
Tahap 3 Moralitas Hak Individu
Pascakonvesional Prinsip Universal Perkembangan Agama Seorang Pakar Teologie, Ernest Hams, dalam bukunya The Development of Religions of Children, Tahap –Tahap Perkembangan Agama dibagi 3 tingkatan : Tingkatan Dongeng Tingkatan ini dimlai pada anak usia 3-6 tahun. Dalam fase ini anak banyak dipengaruhi oleh fantasi dan emosional. Tingkatan Kenyataan Pada tingkatan ini dimulai sejak masuk sekolah dasar sampai usia adolense. Ide keagamaan muncul pada anak dipacu atas dorongan emosional yang melahirkan konsep Tuhan Tingkatan individu Pada fase ini anak telah memiliki interest emosi yang paling tinggi. Faktor Prenatal : a. Gizi b. Mekanis c. Toksin / Zat Kimia d. Endokrin e. Radiasi f. Infeksi g. Kelainan Imunologi h. Anoksia Embrio i. Psikologi Ibu Faktor Persalinan Trauma kepala Asfiksia dapat menyebabkan kerusakan otak bayi Faktor pasca persalinan Gizi Penyakit Kronis Lingkungan Fisik/Kimia Psikologis Endokrin Sosio-Ekonomi Lingkungan Pengasuhan Stimulasi Obat-obatan Proses Tumbuh Kembang Anak Depkes (2006) 1. Masa Prenatal 2. Masa Bayi ( 0 – 11 bulan) 3. Masa anak Todler ( umur 1 tahun – 3 tahun 4. Masa anak Pra Sekolah ( umur 3 tahun – 6 tahun ) 5. Masa anak Sekolah ( 6 tahun – 12 tahun ) 6. Masa anak Remaja ( 12 tahun – 18 tahun) Penilaian Perkembangan Anak Penilaian perkembangan anak merupakan suatu proses yang sistematis, berkala serta berkesinambungan untuk mengumpulkan data, melakukan analisis, melakukan pendokumentasian serta mengambil keputusan dan membuat laporan mengenai perkembangan anak. Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur capaian kegiatan belajar anak. Penilaian hasil kegiatan belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses dan kemajuan belajar anak secara berkesinambungan (Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, 2018). Aspek yang dinilai dalam pembelajaran PAUD Nilai agama dan moral Mencakup perwujudan suasana belajar untuk berkembangnya perilaku baik yang bersumber dari nilai agama dan moral serta bersumber dari kehidupan bermasyarakat dalam konteks bermain Fisik-motorik Mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya kematangan kinestik dalam konteks bermain. Kondisi fisik ini mencakup keberadaan kondisi fisik secara umum (anggota tubuh) dan kondisi indera seorang anak, baik secara organik maupun fungsional seperti gerak-gerak motorik berjalan, duduk, menulis, menggambar atau yang lainnya, pada anak usia dini termasuk anak berkebutuhan khusus Kognitif Mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya kematangan proses berfikir dalam konteks bermain. Dalam konteks ini kemampuan anak usia dini termasuk anak berkebutuhan khusus untuk dapat melaksanakan tugas-tugas bermain di PAUD, mengikuti berbagai jenis main yang diberikan guru. Aspek yang dinilai dalam pembelajaran PAUD Bahasa Mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya kematangan bahasa da lam konteks bermain. Difokuskan pada kemampuan kesanggupan seorang anak berkebutuhan khu sus maupun anak pada umumnya dalam memahami dan mengekspresikan gagasannya dalam berinteraksi terhadap lingkungan sekitarnya, baik secara lisan/ucapan maupun tulisan. Sosial-emosional Mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya kepe kaan, sikap, dan keterampilan sosial serta kematangan emo si dalam konteks bermain. Dalam konteks ini anak usia dini termasuk anak berkebutuhan khusus dapat melakukan kegiatan interaksinya dengan teman-teman ataupun dengan gurunya serta perilaku yang ditampilkan dalam pergaulan kesehariannya, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan lainnya Seni Mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya eksplorasi, ekspresi, dan apresiasi seni dalam konteks bermain anak usia dini termasuk anak berkebutuhan khusus. Kriteria Penilaian Fisik Anak Kriteria Penilaian Fisik Anak Alat Ukur Tinggi Badan Terima Kasih By : Luluk M.