0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
197 tayangan13 halaman
Bab 6 membahas bentuk, jenis, dan nilai estetis tari tradisional. Ada tiga jenis penyajian tari yaitu tari tunggal, berpasangan, dan kelompok. Setiap jenis tari memiliki makna simbolik terkait gerakan, jumlah penari, dan pola lantai yang melambangkan aspek kehidupan. Nilai estetis tari diukur dari unsur-unsur seperti agem pada tari Bali, biwanwisalus pada tari Sunda
Bab 6 membahas bentuk, jenis, dan nilai estetis tari tradisional. Ada tiga jenis penyajian tari yaitu tari tunggal, berpasangan, dan kelompok. Setiap jenis tari memiliki makna simbolik terkait gerakan, jumlah penari, dan pola lantai yang melambangkan aspek kehidupan. Nilai estetis tari diukur dari unsur-unsur seperti agem pada tari Bali, biwanwisalus pada tari Sunda
Bab 6 membahas bentuk, jenis, dan nilai estetis tari tradisional. Ada tiga jenis penyajian tari yaitu tari tunggal, berpasangan, dan kelompok. Setiap jenis tari memiliki makna simbolik terkait gerakan, jumlah penari, dan pola lantai yang melambangkan aspek kehidupan. Nilai estetis tari diukur dari unsur-unsur seperti agem pada tari Bali, biwanwisalus pada tari Sunda
Tujuan Pembelajaran • Mendeskripsikan jenis penyajian tari, • Mengindentifikasi jumlah peserta yang ada pada tiap jenis penyajian tari, • Mengeksplorasi berbagai macam jenis penyajian tari, dan • Mengomunikasikan hasil eksplorasi terhadap jenis penyajian tari. Perhatikanlah gambar berikut ini:
Apakah perbedaan di antara ketiga tarian tersebut
jika dilihat dari bentuk penyajiannya? A. Bentuk Penyajian Tari Tradisi 1. Tari Tunggal Tari tunggal adalah tarian yang dibawakan oleh satu orang penari saja. Tari tunggal dibagi menjadi dua, yaitu tari tunggal bebas/lepas dan tari tunggal terikat. 2. Tari Berpasangan
Tari berpasangan adalah tarian
yang dibuat untuk ditarikan secara berpasangan. Sama seperti tari tunggal, tari berpasangan juga terdiri atas tari berpasangan bebas/lepas dan tari berpasangan terikat. 3. Tari Kelompok
Tari kelompok adalah tarian yang
sejak awal pembuatannya memang direncanakan untuk dibawakan secara beregu/berkelompok. Sama seperti tari berpasangan, tari kelompok juga terbagi menjadi tari kelompok bebas dan tari kelompok terikat. Sumber : en.wikipedia.org B. Simbol Tari
Sebuah tarian, terutama tari
tradisional, memiliki makna simbolis, baik dari gerak, jumlah penari, maupun pola lantai. B. Simbol Tari
Beberapa komposisi kelompok
memang merupakan simbol dari kehidupan manusia itu sendiri. Seperti komposisi tari Srimpi dari Jawa, yang melambangkan peperangan antara sifat buruk dengan yang baik. Sumber : upload.wikimedia.org B. Simbol Tari Beberapa tari merupakan simbol permohonan, keperkasaan atau keperwiraan, kesatria atau kepahlawanan, simbol kasih sayang untuk tari-tari romantis, atau simbol kegembiraan. C. Nilai Estetis Tari
Estetika tari dapat dimaknai
sebagai bagian paling menarik atau paling membuat orang terkesan dari sebuah tarian. C. Nilai Estetis Tari
Tari Bali, mempunyai
nilai agem, tandang, dan tangkep. Agem adalah sikap dasar/pokok dalam tari Bali. Sumber : id.wikipedia.or C. Nilai Estetis Tari
Tari Sunda mempunyai nilai biwanwisalus.
Sumber : id.wikipedia.org C. Nilai Estetis Tari
Tari Jawa Yogyakarta
mempunyai nilai wiraga, wirama, dan wirasa serta harmoni.