Anda di halaman 1dari 11

Bentuk, Simbol,

dan Nilai Estetis

Tari Tradiei
kelompok 6
X MIPA-6
Kompetesi Dasar (KD)

3.1. MEMAHAMI BENTUK, SIMBOL, DAN NILAI ESTETIS TARI TRADISI.

4.1. MENGENAL BERBAGAI BENTUK PENYAJIAN TARI TRADISI, SIMBOL TARI, DAN NILAI
ESTETIS TARI.

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu :


1. Mendeskripsikan bentuk, simbol, dan nilai estetis tari tradisi.

2. Mengidentifikasi teknik tari tradisi.

3. Mengeplorasi ragam karya tari tunggal, tari berpasangan, dan tari kelompok.

4. Mengomunikasikan bentuk, simbol, dan nilai estetis tari tradisi secara lisan maupun
tulisan.

PROFIL PELAJAR

PANJASILA
•BERIMAN, BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA, DAN BERAHLAK MULIA.

•BERKEBHINEKAAN GLOBAL.

•BERGOTONG ROYONG.

PENILAIAN/KARAKTER

•MANDIRI.

•BERNALAR KRITIS.

YANG DIKEMBANGKAN
•KREATIF.

•DISIPLIN

DIHARAPKAN SISWA DAPAT MENINGKATKAN SIKAP DISIPLIN SEHINGGA DAPAT


MENGHASILKAN SUATU KARYA YANG MAKSIMAL.

•KREATIP

DIHARAPKAN SISWA DAPAT BERPIKIR KREATIF DALAM BERKARYA TARI


TRADISIONAL

•MENGHARGAI PRESTASI DIHARAPKAN DAPAT MENGHASILKAN KARYA YANG


BERMANFAAT DAN DAPAT MENHARGAI KARYA ORANG LAIN.

PETA KONSEP
Bentuk, Simbol, dan Nilai Estetis
Tari Tradisi

Bentuk Penyajian Tari Tradisi Simbol Tari Nilai Estetis Tari

Tari Tunggal Tari Berpasangan Tari Kelompok


B e n t u k P e n y a j i a n

A.
T ar i T r a d i s i
Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam suku budaya, begitu pula dengan jenis tariannya. Berbagai

tarian tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan bentuk penyajian atau jumlah penarinya, yaitu tari tunggal, tari

berpasangan, dan tari kelompok. Ketiga bentuk sajian tari tersebut masih dapat dibagi lagi secara lebih rinci sebagai

berikut.

1. Tari Tunggal
Tari tunggal adalah tarian yang dibawakan oleh satu orang penari saja. Tari tunggal dibagi menjadi dua, yaitu tari

tunggal bebas/lepas dan tari tunggal terikat.

a. Tari tunggal bebas/lepas


Tari tunggal bebas/lepas adalah tari tunggal yang tidak menggambarkan tokoh dengan jelas, tetapi seseorang secara

umum, seperti seorang gadis, jejaka, atau gerak alam (tumbuhan, angin, air dan lain-lain). Contohnya, aneka tari golek,

aneka gambyong, tari meong, tari menthog megol, tari bujamuni, tari jejer, tari bondan, tari sulintang tari remo, tari

beskalan, tari ngarojeng, tari blantek, tari yapong, tari topeng Betawi, tari lenggang nyai, dan tari lengger.

b. Tari tunggal terikat


Tari tunggal terikat adalah tarian yang menggambarkan seorang tokoh. Tidak setiap daerah memiliki tari tunggal terikat.

Tari tunggal terikat biasanya terdapat pada daerah-daerah yang terdapat istana kerajaan sebagai pusat dan pelestari

budaya. Misalnya tari klana topeng tari anjasmara, tari kandagan, tari gambir anom, tar topeng koncaran, tari gatot

kaca, tari klana alus, tari panji semirang, dan tari sugriwa.
2. Tari Berpasangan
Tari berpasangan adalah tarian yang dibuat dan dilakukan dengan berpasangan. Tari berpasangan dapat dilakukan oleh putra dan putri,

putri dan putri, maupun sebaliknya


Tari berpasangan berbeda dengan menari berdua membawakan tari tunggal lepas, seperti menari golek berdua atau menari gambyong

berdua. Penari dalam tari berpasangan memiliki peran yang berbeda.Karena itu, dibutuhkan kerja sama antarpenari karena bedanya pola

lantai pada tiap orang, juga diperlukan memahami gerakan pasangan agar terciptanya penghayatian peran yang ditarikan.
Tari berpasangan bebas/lepas. Tari berpasangan bebas tidak menggambarkan seorang tokoh, tetapi gambaran secara umum, seperti muda-

mudi. jenis ini dapat dibawakan oleh beberapa pasang penari. Contohnya, tari payung, tari srampang dua belas dan tari gandrung

banyuwangi.
•Tari berpasangan terikat
Tari berpasangan terikat merupakan tari berpasangan yang menggambarkan tokoh dengan jelas. Contoh contoh Tari berpasangan terikat

seperti dibawah ini :


1. Tari berpasangan putri dengan putri, biasanya berupa tari perang atau kepahlawanan, contohnya :
- beksan (tari) Srikandi-Surodewati.
- beksan Srikandi-Larasti.
- beksan Srikandi-Mustakaweni.

2. Tari berpasangan putra dengan putra, biasanya bertema kepahlawanan, contohnya :


- beksan Anila-Anggada.
- beksan Anila-Prahasta.
- beksan Gatotkaca-Setija.

3. Tari berpasangan putra-putri, biasanya bertema percintaan, kecuali Srikandi-Bisma yang bertema kepahlawanan. Tari-tari tersebut, antara

lain adalah :
- beksan Kamnah (Panji Inukertapati dengan Galuh Candra Kirana/Sekartaji).
- beksan Gatotkaca-Pergiwa.
- beksan Srikandi-Bisma.
3. Tari Kelompok
Pengertian seni tari kelompok adalah bentuk tarian yang ditarikan secara kelompok atau berpasang-pasangan (2 atau

lebih) dan tidak menutup kemungkinan bisa berbentuk drama tari/sendratari.


Tujuan seni tari kelompok :
1. Untuk Pertunjukkan
Fungsi tari untuk pertunjukan berarti tari yang disiapkan untuk suatu acara dan dipentaskan. Tarian ini menonjolkan dari sisi

koreografi artistik, konsep yang bagus dan ide yang matang serta tema yang tertata sedemikian rupa sehingga tarian

tersebut menjadi menarik dan indah.


2. Untuk Upacara
Untuk upacara artinya tarian yang hanya dilakukan pada upacara adat maupun acara yang bernuansa keagamaan. Tarian

ini mengutamakan adanya ke khidmatan dan komunikasi pada Sang Pemilik Alam.
3. Hiburan
Untuk hiburan artinya adalah tarian yang diadakan hanya untuk menghibur penonton. Biasanya tarian ini dimainkan dengan

diiringi alunan musik dan irama yang enak didengar. Gerakan tarinya juga bebas dari berbagai macam nilai, tradisi, atau

adat. Yang terpenting dari tarian ini adalah mampu menghilangkan rasa jenuh para pendengar atau penonton.
4. Pergaulan
Untuk pergauan artinya tarian yang dimainkan untuk berinteraksi pada sesama. Tarian ini biasanya digunakan untuk saling

adu unjuk rasa dalam kesenian. Dalam gerakanganya juga terlihat lincah dan memiliki sifat komunikatif. Sehingga mampu

memberikan interaksi atau timbal balik ke sesama.


5. Kesenian
Fungsi seni tari untuk kesenian artinya tarian yang dilaksanakan untuk tujuan pelestarian budaya. Biasanya tarian ini

bernuansa tradisional. Karena menghargai warisan budaya penggilan nenek moyang pada zaman dahulu. Tarian ini hanya

dipentaskan pada saat hari atau momen kebudayaan saja.


B. Simbol Tari

Sebuah tarian terutama tarian tradisional memiliki makna simbolis baik dari

gerak, jumlah penari, maupun pola lantai.


Selain itu beberapa komposisi kelompok memang merupakan simbol dari

kehidupan manusia itu sendiri, seperti tari serimpi dari Jawa yang

melambangkan Peperangan antara sifat buruk dengan yang baik.


beberapa tari merupakan simbol permohonan keperkasaan atau

keperwiraan ksatria atau kepahlawanan simbol kasih sayang untuk tari-tari

romantis atau simbol kegembiraan


C. Nilai Estetis
Tari
Kata estetika dapat dimaknai sebagai keindahan. Estetika tari dapat dimaknai senagai bagian paling menaril atau paling membuat orang terkesan dari tarian tersebut.

Nilai keindahan tari sangat mungkin dirasakan berbeda antara satu sama lain, sesama penari, penonton, dan pencipta tarian tersebut.
Contoh nilai estetika tari :
1. Tari Bali
Mempunyai nilai :
-Agem : sikap dasar/pokok dalam tari Bali.
-Tandang : perpindahan gerak satu dengan gerak lain.
-Tangkep : ekspresi tari yang tergambar melalui mimik muka.
2. Tari sunda :
Mempunyai nilai biwanwisalus.
-Bisa : untuk koordinasi tubuh
-Wanda : untuk wujud serasi dan sesuai dengan isi tarian
-Wirahma : untuk sempurnanya ketepatan gerak dengan musik pengiring
-Sari : untuk ketepatan interpretasi tari
-Alus : untuk kesempurnaan pergantian gerak satu dengan gerak lainnya
3. Tari Jawa Yogyakarta
Mempunyai nilai :
-Wiraga : kesempurnaan gerak dan pose
-Wirama : ketepatan gerak dengan musik
-Harmoni : untuk penampilan secara menyeluruh
4. Tari Jawa Surakarta
-Pacak : kesempurnaan kualitas gerak untuk karakter tertentu
-Pancat : kesempurnaan dalam peralihan gerak dan perpindahan kaki dengan irama dan/ritme
-Ulat : kesempurnaan tari yang tergambar pada ekspresi muka dan pandangan mata
-Lulut : menyatunya gerak dengan penari sehingga seolah melekat
-Luwes : keindahan dalam membawakan gerak tari dengan terampil
-Wirama : kesempurnaan tarian dengan irama gamelan pengiring
-Gendhing : penguasaan bentuk-bentuk gendhing dari pola gendhing, irama, rasa gending, dan penguasaan tembang-tembangnya.
Rangkuman Penutup
•Tari berdasarkan bentuk penyajiannya dibagi menjadi tari tunggal, tari berpasangan, dan kelompok. Masing-

masing dipilah lagi, antara tari tunggal bebas dan terikat, tari berpasangan bebas dengan berpasangan terikat,

dan tari kelompok bebas dengan terikat.


•Ada tarian yang khusus dibuat untuk disajikan dengan jumlah penari tertentu. Ada juga yang dari awal disiapkan

untuk dipentaskan secara kelompok.


• Beberapa tari memungkinkan untuk dirombak jumlah penarinya dan disesuaikan menurut kebutuhan, beberapa

yang lain tidak bisa dan tidak boleh karena akan menghilangkan makna filosofi tariannya. Biasanya hal tersebut

berlaku untuk tari tradisi keistanaan, yang memiliki aturan baku yang ketat.
•Sebuah tarian, terutama tari tradisional, memiliki makna simbolis, baik dari gerak, jumlah, maupun pola lantai.
•Beberapa tari merupakan simbol permohonan, keperkasaan/ keperwiraan ksatria atau kepahlawanan, simbol kasih

sayang untuk tari- tari romantis, simbol pemberontakan terhadap kemapanan (tari-tarian kontemporer) atau, simbol

kegembiraan.
•Estetika tari dapat dimaknai sebagai bagian paling menarik atau yang paling berkesan dari tarian tersebut.

Dengan demikian presentasi yang dapat kelompok kami sampaikan

semoga bermanfaat bagi kita semua aamiin

Anggota:
1. M. Naufal Satya A

2. Galang Setyo A.T

3. Tania Nabil Athallah

4. Wike Osa Nofiani

5. Yumna Nasywa A

6. Zaskia Andriana

Anda mungkin juga menyukai