Anda di halaman 1dari 19

Penggunaan Data

dalam Analisis
Kebijakan
Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Negeri Malang

Excellence in Learning Innovation www.um.ac.id


Pengantar
• Proses analisis kebijakan membutuhkan informasi dalam mengkaji
kebijakan untuk kemudian menentukan efektivitas dan efisiensi dari
suatu kebijakan
• Data ditransformasikan menjadi informasi yang menjadi dasar
pengambilan keputusan
• Data yang digunakan dalam analisis kebijakan dapat berupa angka
atau kata-kata (narasi atau deskripsi tentang suatu kondisi)
• Data dapat diperoleh melalui riset kebijakan

Excellence in Learning Innovation www.um.ac.id


Pendekatan Evidence Based Policy (EBP)
• Sebelum ada EBP, kebijakan publik dirumuskan berdasarkan opini atau
insting para pembuat kebijakan
• Jika data tersedia, hanya untuk mendukung opini pembuat kebijakan
semata-mata (sangat tidak komprehensif)
• EBP menjadi titik awal penggunaan data yang komprehensif
- Pengambilan keputusan
- Pencapaian target
- Tujuan kebijakan
- Implementasi kebijakan

Excellence in Learning Innovation www.um.ac.id


Peran bukti
ilmiah dalam
pengambilan
keputusan yang
rasional
Sumber: Cookson, 2005

Excellence in Learning Innovation www.um.ac.id


Situasi pengambilan keputusan
Berdasarkan konsep EBP saat ini ada dua golongan besar pengambilan
keputusan:
1. Pengambilan keputusan dilakukan tanpa tersedianya dukungan
bukti ilmiah
2. Pengambilan keputusan dilakukan dalam situasi tersedianya
dukungan bukti ilmiah

Excellence in Learning Innovation www.um.ac.id


Situasi tanpa bukti ilmiah, namun keputusan
harus dilakukan
Contoh:
• Alokasi anggaran kesehatan untuk provinsi dan kabupaten dari
pemerintah pusat
• Penyebaran tenaga dokter di daerah-daerah terpencil dan sulit
• Kegiatan untuk pencegahan penyakit karena sistem surveillance
tidak berjalan
• Kebijakan pembiayaan kesehatan

Excellence in Learning Innovation www.um.ac.id


Situasi ada bukti ilmiah, ada beberapa
kemungkinan:
Ada bukti ilmiah dari riset dasar dan klinik, dan proses evidence based policy
dilakukan, contohnya:
- Program TB DOTS
- Program IMCI

Ada bukti ilmiah dari riset dasar namun proses evidence based policy tidak
berjalan, misalnya:
- Kebijakan penyemprotan DHF (fogging)
- Pembelian test diagnostic AIDS melalui saliva oleh Pemda DKI
- Pemberian makanan tambahan
- Kebijakan obat-obat kanker
- Kebijakan obat AIDS

Excellence in Learning Innovation www.um.ac.id


Kelemahan EBP
• Data penelitian (studi kasus) memiliki keterbatasan generalisasi
• Motif penggunaan data oleh aktor kebijakan atau pemerintah (Nutley
dan Web, 2000):
- Problem solving model
Tulus untuk pemecahan masalah
- Enlightment model
- Tactical model
Dukungan terhadap posisi pemerintah
- Political model

Excellence in Learning Innovation www.um.ac.id


Jenis data kebijakan

Excellence in Learning Innovation www.um.ac.id


Konsep umum tentang riset
• Riset merupakan kegiatan penerapan metode scientific (ilmiah) untuk memahami
suatu fenomena alam maupun sosial
• Metode ilmiah sendiri merupakan prosedur yang harus dilakukan oleh seorang
peneliti untuk dapat menjelaskan suatu fenomena
• Penelitian ilmiah adalah penyelidikan yang sistematis, terkontrol, empiris dan
kritis, tentang fenomena-fenomena alami, dengan dipandu oleh teori dan
hipotesis-hipotesis tentang hubungan yang dikira terdapat antara fenomena-
fenomena itu
• Secara umum, metode sebuah penelitian yang bersifat ilmiah akan dilakukan
dengan tahapan: merumuskan masalah yang hendak dijelaskan, membangun
hipotesis, melakukan eksperimen/observasi, uji hipotesis, dan penarikan
kesimpulan dan generalisasi

Excellence in Learning Innovation www.um.ac.id


Keilmiahan suatu riset

Excellence in Learning Innovation www.um.ac.id


Jenis riset

Excellence in Learning Innovation www.um.ac.id


Ciri riset kebijakan

Excellence in Learning Innovation www.um.ac.id


Elemen penting yang harus dipahami analis
kebijakan ketika melakukan riset kebijakan
• Fokus pada persoalan publik yang kontemporer atau sedang menjadi
perhatian publik
• Dirancang sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan pengambil
kebijakan
• Riset kebijakan membutuhkan tindakan yang cepat karena hanya
tersedia sedikit waktu untuk melakukan pengumpulan data, analisis
dan menyusun rekomendasi
• Pragmatis, rekomendasi harus merupakan hal yang dapat dikerjakan
• Tujuannya adalah untuk memperjelas persoalan publik yang rumit
sehingga dapat diselesaikan
• Jembatan antara dunia teori dengan dunia praktis
Excellence in Learning Innovation www.um.ac.id
Riset kebijakan positivistik
• Obyektif
• Kausalitas
• Bersifat ilmiah
• Bersifat deduktif
• Metode penelitian yang dipakai bersifat terstruktur
• Data yang dikumpulkan bersifat kuantitatif
• Hasil penelitian bersifat replicable
• Penelitian kuantitatif selama ini juga dikaitkan dengan dua metode
pengumpulan data yaitu survey dan eksperimen

Excellence in Learning Innovation www.um.ac.id


Unsur-unsur dalam riset positivistik
• Menentukan topik
• Merumuskan apa masalah yang akan diteliti
• Menentukan metode/strategi penelitian dan teknik pengumpulan
data yang akan digunakan
• Membangun teori, hipotesis, dan model
• Menentukan bentuk dan skala pengukuran
• Menentukan cara mengolah data dan alat statistik yang akan dipakai
untuk menguji hipotesis penelitian

Excellence in Learning Innovation www.um.ac.id


Riset kebijakan naturalistik
• Subyektif
• Bersifat induktif
• Kontekstual
• Peneliti merupakan bagian dari pembuat realitas yang diamatinya
• Data yang dikumpulkan bersifat naratif hasil observasi maupun
wawancara
• Penelitian kualitatif selama ini dikaitkan dengan beberapa metode
pengumpulan data yaitu etnografi, grounded theory, studi kasus,
penelitian phenomenology, dan penelitian naratif

Excellence in Learning Innovation www.um.ac.id


Kriteria desain riset naturalistik yang baik

Excellence in Learning Innovation www.um.ac.id


Terima Kasih
Email: dian.mawarni.fik@um.ac.id

Excellence in Learning Innovation www.um.ac.id

Anda mungkin juga menyukai