Anda di halaman 1dari 12

Metodologi Riset

Kebijakan

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan


Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan
Keperawatan
Universitas Gadjah Mada
Outline

• Disain penelitian
• Siklus kebijakan
• Evidence-based policy
Prinsip Dasar Penelitian
• Perjelas tujuan penelitian
a. Pertanyaan apa yang ingin dijawab
b. Mengapa pertanyaan itu penting untuk dijawab
• Pahami “level of detail”
• Tipe informasi yang dibutuhkan

Riset Riset
dasar Terapan
Perbedaan Positivistik dan Naturalistik

(Howlett, 2013; p. 33)


Siklus Kebijakan

Agenda
Setting

Evaluasi Formulasi

Monitoring Implementasi
Ciri Riset Kebijakan
Ciri riset kebijakan:
• Merespon masalah publik
• Menyederhanakan masalah
• Hasilnya dikaitkan dengan rumusan kebijakan
• Pragmatis
• Digunakan untuk mempengaruhi pengambil kebijakan
• Riset yang cepat
• Rekomendasi merupakan hal-hal yang dapat dilaksanakan
• Jembatan antara dunia teori dan praktis
Tugas analis kebijakan: menyederhanakan
masalah
Teknik-teknik untuk penyederhanaan masalah kebijakan (Dunn, 2003):
1. Analisis pembatasan masalah
2. Analisis klasifikasi
3. Analisis hirarkis
4. Sinektika
5. Brainstorming
6. Analsis perspektif berganda
7. Analisis asumsi
8. Pemetaan argumentasi
Kemana Riset Kebijakan
Bermuara?
Evidence-based Policy (EBP)
• Memastikan pemangku kebijakan memiliki informasi yang sesuai
untuk mengambil keputusan – “well-informed decision”.
• Analis kebijakan harus mampu menerjemahkan rumusan
penelitian menjadi rumusan kebijakan.
• Analis kebijakan harus mampu menyajikan data dan informasi
dengan cara yang mudah dipahami – “user friendly”.

Masalah Masalah
Masalah Publik
Penelitian Kebijakan
Evidence-based Policy (EBP)
Kesimpulan
• Riset kebijakan adalah kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh analis
kebijakan.
• Riset kebijakan harus dilakukan berdasarkan metode ilmiah dengan
pendekatan, disain, dan metode yang sesuai dengan kebutuhan
kebijakan.
• Riset kebijakan dapat diterapkan dalam setiap siklus kebijakan.
• Dalam menganalisis kebijakan, penting untuk melakukan pemetaan aktor
(berkaitan dengan Modul 3).
• Analis kebijakan harus mampu mengidentifikasi berbagai data termasuk
dokumen yang dapat menunjang proses riset kebijakan (berkaitan
dengan Modul 4).
• Penggunaan data dan rumusan masalah yang tepat sangat penting untuk
menghasilkan berbagai alternatif kebijakan (berkaitan dengan Modul 5).
• Penting untuk memastikan bahwa hasil riset kebijakan mudah dipahami
dan dapat digunakan (berkaitan dengan Modul 6).
Daftar Pustaka
• Clarence, Emma. (2002). “Technology Reinvented: The New Evidence
Based Policy Movement”. Public Policy and Administrative, V.17(13).
Pp.1-11.
• Dunn, William N. (2003). Public Policy Analysis: An Introduction.
Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.
• Howlett, B. 2013. Healthcare Research Methods, pp. 31–54.
• Purwanta, Erwan Agus dan Sulistyastuti, Dyah Ratih. (2007). Metode
Penelitian Kuantitatif untuk Administrasi Publik dan Masalah Sosial.
Yogyakarta: Gava media.
• Creswell, John, W. (2007). Qualitative Inquiry and Research Design:
Choosing Among Five Approaches. London: Sage Publication.
• Neuman, W. Lawrence. (1997). Social Research Methods: Qualitative
and Quantitative Approaches. Toronto: Allyn and Bacon.
• Nutley, S dan Webb, J. (200). ‘Evidence and The Policy Process’ in H.T.O
Davies, S.M. Nutley and P.Smith (eds). What Works? Evidence-based
policy and practice in public services. (Bristol: Policy Paper).

Anda mungkin juga menyukai