BUILDING BLOCK RISET Penelitian Yang Baik • Punya Karakteristik: – Mampu Menjual Ide Penelitian – Dirancang Dengan Baik – Dikomunikasikan hasilnya dengan Baik Menjual Ide Penelitian • Penelitian dimulai membuat usulan/proposal riset. • Proposal dijual ide penelitian ke pihak tertentu. – Mhsw menjual ide riset ke dosen pembimbing – Periset menjual ide ke pemberi dana/perusahaan – Periset menjual ide ke Jurnal • Syarat menjual ide yang baik: – Relevan – Menarik – Penting – Bermanfaat Menjual Ide Penelitian ISU PENERAPAN LETAK DLM RISET (BAB 1) Relevan Topik Yang Dipilih Judul Penelitian
Menarik Mempunyai Ceritera Latar Belakang Isu dan
kontek yang menarik Identifikasi Isu Penting Mengapa penelitian harus Motivasi Penelitian dilakukan dan apa Tujuan Penelitian tujuannya Bermanfaat Siapa dan Bagaimana Kontribusi Penelitian manfaat penelitian akan didapatkan Merancang Riset Yang Baik • Desain riset merancang sampel untuk penentuan data, merancang model empiris untuk pengujian statistik • Kenney Jr. (1986), desain riset melibatkan faktor penting, yaitu: – Faktor Disain D = ϑ / σ. – Pengembangan hipotesis . – Perancangan data. – Pengembangan model empiris. Rancangan Riset Yang Baik Rancangan Riset Penerapan Letak di Laporan Yang Baik Hasil Riset Meningkatkan ϑ - Menggunakan teori Bab 2. Landasan Teori yang baik dalam 2.1. Teori mengembangkan 2.2. Penelitian hipotesis sebelumnya dan Pengembangan Hipotesis Menurunkan σ Mengurangi bias yang Bab 3. Rancangan Riset terjadi di data dan 3.1. Rancangan Sampel. model empiris 3.2. Rancangan Model empiris Komunikasi Hasil Riset • Hasil riset perlu dikomunikasikan • Tempat untuk komunikasi adalah: – Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan – Bab 5 Ringkasan, Simpulan, Diskusi, Keterbatasan dan Saran RISET METODA ILMIAH • Definisi (Kerlinger) : Investigasi yang sistematik, terkendali, dan empiris terhadap suatu set hipotesis-hipotesis yang dibangun dari suatu struktur teori. • Ciri Riset Metoda Ilmiah: – Investigasi yang sistematik punya langkah yang jelas dan sistematik – Empiris menggunakan fakta yang obyektif, secara hati-hati diperoleh, benar-benar terjadi, dan value free. – Menggunakan set hipotesis yang dibangun dari struktur teori pengembangan hipotesis perlu teori, penjelasan logis, dan hasil-hasil riset sebelumnya. Karakteristik Riset Ilmiah • Riset saintifik menggunakan sampel besar untuk mewakili populasi generalisasi tinggi. • Generalisasi tinggi untuk sampel besar hasil riset kurang mendalam. • Menggunakan struktur teori untuk membangun hipotesis. • Pendekatan saintifik melakukan setting artifisial dengan manipulasi metode eksperimen. • Data yang digunakan data kuantitatif. • Data tidak dapat berbicara sehingga perlu alat statistik untuk membunyikan datanya (Blalock, 1969) Langkah Riset Metode Ilmiah • Riset metoda ilmiah merupakan riset yang terstruktur dengan langkah jelas dan sistematik, yaitu: – Identifikasi isu dan topik riset – Menjual ide/isu penting dan menarik dilaksanakan – Penentuan tujuan dan kontribusi riset – Pengembangan hipotesis – Perancangan riset rancangan data dan model empiris – Pengumpulan data – Analisis data dan pengujian hipotesis – Pembuatan ringkasan, evaluasi dan diskusi hasil – Menunjukkan keterbatasan dan halangan riset – Rekomendasi perbaikan riset masa depan BUILDING BLOCK RISET I S U Pemilihan Isu • Isu yang dipilih harus relevan, artinya: – Isu yang sedang terjadi di fenomena – Isu yang sedang hangat dibicarakan – Isu yang sesuai dengan bidang yang akan diteliti – Sesuai dengan keinginan pemakai hasil riset Cara Memperoleh Isu • Membaca riset terbitan jurnal terutama Jurnal LN – Riset belum dilakukan di Indonesia dan kesempatan replikasi – Kelemahan: fenomena LN belum tentu merupakan fenomena yang sedang terjadi di lokal. • Membaca surat kabar/majalah yang berhubungan dengan isu tersebut. – Bidang sistem informasi dapat membaca surat kabar di rubrik sistem informasi /majalah sistem informasi. – Isu ini benar-benar terjadi di fenomena. • Memperoleh langsung dari sumber terjadinya isu, misalnya, perusahaan, regulator, masyarakat. – Cara ini akan mendapatkan isu yang benar-benar sedang terjadi difenomena. Pemilihan Isu Menarik • Pilih topik yang melibatkan pengetahuan institusi yang mendalam dari periset. • Isu menekankan pada konteks tertentu dibandingkan riset yang umum. • Isu didasarkan pada tuntutan keputusan dari pengambil keputusan. • Isu melibatkan interdisiplin. • Prospektif in Focus riset harus memfokuskan pada sesuatu yang belum terjawab. Latar Belakang Isu • Isu muncul karena ada sebab. • Latar belakang isu menunjukkan gejala (symtom) dari isu yang akan diteliti. • Gejala (symtom) merupakan tanda-tanda terjadinya isu. – Untuk riset yang bertujuan menyelesaikan permasalahan yang ada, mengidentifikasi symtom atau latar belakang isu merupakan hal penting dan pertama kali harus dilakukan. – Contoh SAKIT PANAS – Panas Badan Tinggi gejala masalah bukan masalah – Berdasar Teori, pengalaman, logika Masalah karena radang tenggorokan, virus flu, demam berdarah dsb. CONTOH ISU • Tingkat Bed Occupansi (BOR) di rumah sakit yang rendah • MASALAH : • Pelayanan rumah sakit yang tidak memuaskan • SIMPTOM: – Pasien tidak lama tinggal. – Penerimaan pasien lambat – Keluh kesah pasien ttg kondisi ruang inap – Perawat atau dokter kurang ramah Cerita Konteks • Latar Belakang Masalah ditulis dalam CERITA KONTEKS dari Isu Yang Diteliti. • CERITA KONTEKS merupakan cerita latar belakang permasalahan yang terjadi yang akan diteliti. • Riset yang mempunyai CERITA KONTEKS yang menarik merupakan Riset Berkualitas. • Riset yang tidak mempunyai CERITA KONTEKS dicurigai sebagai riset yang tidak mempunyai Latar Belakang Masalah. Contoh Cerita Konteks
• Cerita tentang Bed Occupancy Rate
di Suatu Rumah Sakit yang selama 4 tahun berturut-turut kurang dari standar yang ditentukan oleh Regulator/Depkes RI (70-80%). Identifikasi Isu • Suatu isu dari riset dapat berupa: – Permasalahan yang terjadi yang perlu solusi perbaikan. • Penerapan Balance Score Card untuk mengurangi keluhan pelanggan. – Oportunity atau peluang yang akan ditangkap. • Peningkatan moral karyawan untuk peningkatan kinerja. – Fenomena yang akan dijelaskan atau diverifikasi dengan suatu teori yang sudah ada. • Pengaruh informasi dalam mempengaruhi pengambilan keputusan – Fenomena yang akan diuji untuk menemukan teori baru. • Variabel moderasi yang mempengaruhi partisipasi budget terhadap kinerja perusahaan. Motivasi Penelitian • Menunjukkan motivasi riset tentang mengapa riset dilakukan? • Apa pentingnya riset tersebut dilaksanakan. • CONTOH: Motivasi penelitian adalah,: • pertama, BOR merupakan indikator untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, kualitas, dan efisiensi pelayanan RS. Sehingga diketahui gambaran tingkat pemanfaatan tempat tidur RS. • Kedua, BOR sebagai tolok ukur kinerja organisasi RS sehingga ?????????????. • Ketiga, ???????????????????? Tujuan Riset • Secara Umum, Tujuan riset adalah mencapai untuk mencapai sasaran dari isu riset. • Tujuan riset lebih mengarah pada APA Yang Ingin Dicapai dengan Melakukan Penelitian. • Contoh: – Memperoleh kajian dan bukti empiris pengaruh informasi keuangan, persepsi risk, dan norma subyektif yang akan merubah keyakinan investor dalam niat melakukan keputusan investasi untuk maksimalisasi utilitas sesuai preferensi investor. – Memperoleh perilaku investor dalam sikap pengambilan keputusan investasi. Kontribusi Riset • Sebagai manfaat yang diteliti berupa kontribusi teori, praktek, dan kebijakan dari isu yang diteliti kepada pemakai riset. • Kontribusi Teori: Hasil riset diharapkan dapat memperbaiki teori yang sudah ada, menjelaskan fenomena dengan teori yang sudah ada, dan menjelaskan fenomena dengan teori yang baru ditemukan. • Kontribusi Praktek: Hasil riset dapat digunakan untuk diterapkan di praktek nyata atau perbaikan praktek yang ada dengan lebih baik, • Kontribusi Kebijakan: Manfaat bagi regulator yang mengeluarkan kebijakan untuk kepentingan publik.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita