Anda di halaman 1dari 24

METODOLOGI PENELITIAN

DR. MF Arrozi Adhikara, SE, M.Si., Ak., CA


BUILDING BLOCK RISET
Penelitian Yang Baik
• Punya Karakteristik:
– Mampu Menjual Ide Penelitian
– Dirancang Dengan Baik
– Dikomunikasikan hasilnya dengan Baik
Menjual Ide Penelitian
• Penelitian dimulai  membuat usulan/proposal
riset.
• Proposal dijual  ide penelitian ke pihak
tertentu.
– Mhsw menjual ide riset ke dosen pembimbing
– Periset menjual ide ke pemberi dana/perusahaan
– Periset menjual ide ke Jurnal
• Syarat menjual ide yang baik:
– Relevan
– Menarik
– Penting
– Bermanfaat
Menjual Ide Penelitian
ISU PENERAPAN LETAK DLM RISET
(BAB 1)
Relevan Topik Yang Dipilih Judul Penelitian

Menarik Mempunyai Ceritera Latar Belakang Isu dan


kontek yang menarik Identifikasi Isu
Penting Mengapa penelitian harus Motivasi Penelitian
dilakukan dan apa Tujuan Penelitian
tujuannya
Bermanfaat Siapa dan Bagaimana Kontribusi Penelitian
manfaat penelitian akan
didapatkan
Merancang Riset Yang Baik
• Desain riset  merancang sampel untuk
penentuan data, merancang model empiris
untuk pengujian statistik
• Kenney Jr. (1986), desain riset melibatkan faktor
penting, yaitu:
– Faktor Disain  D = ϑ / σ.
– Pengembangan hipotesis .
– Perancangan data.
– Pengembangan model empiris.
Rancangan Riset Yang Baik
Rancangan Riset Penerapan Letak di Laporan
Yang Baik Hasil Riset
Meningkatkan ϑ - Menggunakan teori Bab 2. Landasan Teori
yang baik dalam 2.1. Teori
mengembangkan 2.2. Penelitian
hipotesis sebelumnya dan
Pengembangan
Hipotesis
Menurunkan σ Mengurangi bias yang Bab 3. Rancangan Riset
terjadi di data dan 3.1. Rancangan Sampel.
model empiris 3.2. Rancangan Model
empiris
Komunikasi Hasil Riset
• Hasil riset perlu dikomunikasikan
• Tempat untuk komunikasi adalah:
– Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan
– Bab 5 Ringkasan, Simpulan, Diskusi, Keterbatasan
dan Saran
RISET METODA ILMIAH
• Definisi (Kerlinger) : Investigasi yang sistematik,
terkendali, dan empiris terhadap suatu set
hipotesis-hipotesis yang dibangun dari suatu
struktur teori.
• Ciri Riset Metoda Ilmiah:
– Investigasi yang sistematik  punya langkah
yang jelas dan sistematik
– Empiris  menggunakan fakta yang obyektif,
secara hati-hati diperoleh, benar-benar terjadi,
dan value free.
– Menggunakan set hipotesis yang dibangun dari
struktur teori  pengembangan hipotesis perlu
teori, penjelasan logis, dan hasil-hasil riset
sebelumnya.
Karakteristik Riset Ilmiah
• Riset saintifik menggunakan sampel besar untuk
mewakili populasi  generalisasi tinggi.
• Generalisasi tinggi untuk sampel besar  hasil riset
kurang mendalam.
• Menggunakan struktur teori untuk membangun
hipotesis.
• Pendekatan saintifik melakukan setting artifisial
dengan manipulasi  metode eksperimen.
• Data yang digunakan  data kuantitatif.
• Data tidak dapat berbicara sehingga perlu alat
statistik untuk membunyikan datanya (Blalock, 1969)
Langkah Riset Metode Ilmiah
• Riset metoda ilmiah merupakan riset yang
terstruktur dengan langkah jelas dan sistematik,
yaitu:
– Identifikasi isu dan topik riset
– Menjual ide/isu penting dan menarik dilaksanakan
– Penentuan tujuan dan kontribusi riset
– Pengembangan hipotesis
– Perancangan riset  rancangan data dan model
empiris
– Pengumpulan data
– Analisis data dan pengujian hipotesis
– Pembuatan ringkasan, evaluasi dan diskusi hasil
– Menunjukkan keterbatasan dan halangan riset
– Rekomendasi perbaikan riset masa depan
BUILDING BLOCK RISET
I S U
Pemilihan Isu
• Isu yang dipilih harus relevan, artinya:
– Isu yang sedang terjadi di fenomena
– Isu yang sedang hangat dibicarakan
– Isu yang sesuai dengan bidang yang akan diteliti
– Sesuai dengan keinginan pemakai hasil riset
Cara Memperoleh Isu
• Membaca riset terbitan jurnal terutama Jurnal LN
– Riset belum dilakukan di Indonesia dan kesempatan replikasi
– Kelemahan: fenomena LN belum tentu merupakan
fenomena yang sedang terjadi di lokal.
• Membaca surat kabar/majalah yang berhubungan
dengan isu tersebut.
– Bidang sistem informasi dapat membaca surat kabar di rubrik
sistem informasi /majalah sistem informasi.
– Isu ini benar-benar terjadi di fenomena.
• Memperoleh langsung dari sumber terjadinya isu,
misalnya, perusahaan, regulator, masyarakat.
– Cara ini akan mendapatkan isu yang benar-benar sedang
terjadi difenomena.
Pemilihan Isu Menarik
• Pilih topik yang melibatkan pengetahuan institusi
yang mendalam dari periset.
• Isu menekankan pada konteks tertentu
dibandingkan riset yang umum.
• Isu didasarkan pada tuntutan keputusan dari
pengambil keputusan.
• Isu melibatkan interdisiplin.
• Prospektif in Focus  riset harus memfokuskan
pada sesuatu yang belum terjawab.
Latar Belakang Isu
• Isu muncul karena ada sebab.
• Latar belakang isu menunjukkan gejala (symtom) dari
isu yang akan diteliti.
• Gejala (symtom) merupakan tanda-tanda terjadinya
isu.
– Untuk riset yang bertujuan menyelesaikan
permasalahan yang ada, mengidentifikasi symtom
atau latar belakang isu merupakan hal penting dan
pertama kali harus dilakukan.
– Contoh SAKIT PANAS
– Panas Badan Tinggi gejala masalah bukan masalah
– Berdasar Teori, pengalaman, logika  Masalah
karena radang tenggorokan, virus flu, demam
berdarah dsb.
CONTOH ISU
• Tingkat Bed Occupansi (BOR) di rumah sakit
yang rendah
• MASALAH :
• Pelayanan rumah sakit yang tidak memuaskan
• SIMPTOM:
– Pasien tidak lama tinggal.
– Penerimaan pasien lambat
– Keluh kesah pasien ttg kondisi ruang inap
– Perawat atau dokter kurang ramah
Cerita Konteks
• Latar Belakang Masalah ditulis dalam CERITA
KONTEKS dari Isu Yang Diteliti.
• CERITA KONTEKS merupakan cerita latar
belakang permasalahan yang terjadi yang akan
diteliti.
• Riset yang mempunyai CERITA KONTEKS yang
menarik merupakan Riset Berkualitas.
• Riset yang tidak mempunyai CERITA KONTEKS
dicurigai sebagai riset yang tidak mempunyai
Latar Belakang Masalah.
Contoh Cerita Konteks

• Cerita tentang Bed Occupancy Rate


di Suatu Rumah Sakit yang selama
4 tahun berturut-turut kurang dari
standar yang ditentukan oleh
Regulator/Depkes RI (70-80%).
Identifikasi Isu
• Suatu isu dari riset dapat berupa:
– Permasalahan yang terjadi yang perlu solusi
perbaikan.
• Penerapan Balance Score Card untuk mengurangi keluhan
pelanggan.
– Oportunity atau peluang yang akan ditangkap.
• Peningkatan moral karyawan untuk peningkatan kinerja.
– Fenomena yang akan dijelaskan atau diverifikasi
dengan suatu teori yang sudah ada.
• Pengaruh informasi dalam mempengaruhi pengambilan keputusan
– Fenomena yang akan diuji untuk menemukan teori
baru.
• Variabel moderasi yang mempengaruhi partisipasi budget terhadap
kinerja perusahaan.
Motivasi Penelitian
• Menunjukkan motivasi riset tentang mengapa riset
dilakukan?
• Apa pentingnya riset tersebut dilaksanakan.
• CONTOH: Motivasi penelitian adalah,:
• pertama, BOR merupakan indikator untuk mengetahui
tingkat pemanfaatan, kualitas, dan efisiensi pelayanan
RS. Sehingga diketahui gambaran tingkat pemanfaatan
tempat tidur RS.
• Kedua, BOR sebagai tolok ukur kinerja organisasi RS
sehingga ?????????????.
• Ketiga, ????????????????????
Tujuan Riset
• Secara Umum, Tujuan riset adalah mencapai
untuk mencapai sasaran dari isu riset.
• Tujuan riset lebih mengarah pada APA Yang Ingin
Dicapai dengan Melakukan Penelitian.
• Contoh:
– Memperoleh kajian dan bukti empiris pengaruh
informasi keuangan, persepsi risk, dan norma
subyektif yang akan merubah keyakinan investor
dalam niat melakukan keputusan investasi untuk
maksimalisasi utilitas sesuai preferensi investor.
– Memperoleh perilaku investor dalam sikap
pengambilan keputusan investasi.
Kontribusi Riset
• Sebagai manfaat yang diteliti berupa kontribusi
teori, praktek, dan kebijakan dari isu yang diteliti
kepada pemakai riset.
• Kontribusi Teori: Hasil riset diharapkan dapat
memperbaiki teori yang sudah ada, menjelaskan
fenomena dengan teori yang sudah ada, dan
menjelaskan fenomena dengan teori yang baru
ditemukan.
• Kontribusi Praktek: Hasil riset dapat digunakan
untuk diterapkan di praktek nyata atau perbaikan
praktek yang ada dengan lebih baik,
• Kontribusi Kebijakan: Manfaat bagi regulator yang
mengeluarkan kebijakan untuk kepentingan publik.

Anda mungkin juga menyukai