Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS DETERMINAN

KESEHATAN TERHADAP PERILAKU


KESELAMATAN KERJA
Oleh : Amellya Ratusafira Rumra (190612642949)
JURNAL TEMA KESEHATAN KESELAMATAN
KERJA

JUDUL PENULIS

Determinan Perilaku Anita Sulistyorini,


Keselamatan Kerja: Mohammad Zen
Peran Faktor Personal Rahfiludin, dan Suroto
Penjamah
Makanan di Warung
Lesehan Malioboro
LATAR BELAKANG

01 02 03 04

Pekerja masih Perilaku acuh Menurut data Badan


Perilaku keselamatan kerja
menganggap bahwa akan Penyelenggara Jaminan
diyakini telah menjadi faktor kunci
implementasi perilaku keselamatan Sosial (BPJS)
untuk mengurangi dan bahkan
keselamatan akan kerja masih Ketenagakerjaan mencatat
mencegah terjadinya kecelakaan
menurunkan banyak terjadi terjadi 147.000 kasus
kerja. Meningkatnya angka
produktivitas kecelakaan kerja sepanjang
kecelakaan kerja disebabkan oleh
kerja mereka. 2018, atau 40.273 kasus
rendahnya perilaku keselamatan
setiap hari. 
di tempat kerja.
DETERMINAN SOSIAL KESEHATAN

“Berdasarkan WHO, Determinan Sosial Kesehatan


merupakan suatu kondisi di mana orang dilahirkan,
tumbuh, hidup, bekerja dan menua, termasuk sistem
kesehatan. Dalam determinan sosial kesehatan
menggunakan suatu model yang dibuat oleh Dahlgren
dan Whitehead (1991), model ini menggambarkan
mengenai determinan sosial kesehatan yang memiliki
hubungan antar satu sama lain secara berlapis-lapis.”
Determinan Sosial Kesehatan (Dahlgren & Whitehead, 1991)

Lapisan terluar (level makro,


hulu/upstream) berupa kondisi-
Lapisan kedua (level
kondisi dan kebijakan makro
sosial-ekonomi, budaya, dan meso) dalam
politik pada umumnya, serta determinan ini berupa
lingkungan fisik. pengaruh sosial dari
kelompok atau
Lapisan ketiga (level
komunitas. .
ekso) meliputi faktor-
faktor struktural berupa
lingkungan pemukiman Lapisan pertama
yang baik, ketersediaan (level mikro)
pangan, ketersediaan determinan sosial
energi, penyediaan air Pada pusat memperlihatkan individu kesehatan meliputi
bersih dan sanitasi yang kesehatannya ingin ditingkatkan, perilaku dan gaya
lingkungan, akses dengan faktor konstitusional (gen), dan hidup individu yang
terhadap layanan sistem lingkungan mikro pada level mana dapat
kesehatan, pendidikan sel/molekul. menigkatkan atau
dan lapangan kerja. merugikan
HASIL PENELITIAN

U
P AK
KA I L
SI PER
DA GAN

HUB ARUH
PEN IAL
N

SOS
N

UNG
BU

G
HU

AN
HUBUNGAN
PENGETAHUAN
HUBUNGAN PERILAKU DAN
SIKAP
Sikap keselamatan secara langsung signifikan
Sikap dianggap sebagai kesediaan individu mempengaruhi perilaku keselamatan para
untuk bertindak dan pelaksanaan motif penjamah makanan diWarung Lesehan
tertentu. Pernyataan ini menggambarkan Malioboro. sikap keselamatan merupakan
secara tersirat bahwa sikap sebagai faktor kesiapan seseorang untuk bertindak dalam
pendahulu sebelum seseorang bertindak konteks pelaksanaan kerja yang sesuai
khususnya dalam konteks tindakan atau ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja
perilaku keselamatan.

faktor sikap keselamatan memberikan


Sikap terbentuk melalui tiga tahap yaitu Hasil analisis statistik deskriptifpengaruh langsung terbesar terhadap
perhatian, pengertian, dan penerimaan . menunjukkan bahwa kategori pencapaian perilaku keselamatan daripada faktor
Tahap akhir dari pembentukan sikap sikap keselamatan penjamah makanan pengetahuan di maupun motivasi
ditandai adanya perubahan sikap Warung Lesehan Malioboro termasuk keselamatan. Alasannya yaitu karena
sebagai bentuk reaksi dalam sebuah kategori cukup baik. Ini bermakna bahwa sikap penerimaan dan kesiapan
tindakan. Berdasarkan tahapan internalisasi kesiapan personal hygiene, sikap bertindak sangat erat kaitannya
pembentuk sikap tersebut, maka dapat kepatuhan larangan, ketelitian atau dengan proses pembentukan perilaku
dipahami bahwa sikap keselamatan kecermatan bekerja, dan sikap prioritasseseorang. Kesiapan bertindak
merupakan kesiapan seseorang untuk terhadap keamanan kerja menunjukkantersebut mencakup kesiapan
bertindak dalam konteks pelaksanaan kategori yang cukup baik. implementasi personal hygiene, sikap
kerja yang sesuai ketentuan keselamatan kepatuhan larangan, ketelitian atau
dan kesehatan kerja kecermatan bekerja, dan sikap
prioritas terhadap keamanan kerja.
HUBUNGAN PENGARUH SOSIAL

Seperti halnya yang disampaikan oleh


Motivasi keselamatan secara langsung
Vinodkumar dan Bhasi (2010) bahwa
dan positif mempengaruhi perilaku
upaya
keselamatan. Artinya, perilaku keselamatan
yang dapat dilakukan manajemen untuk
para penjamah makanan di Warung Lesehan
memotivasi para pekerja yaitu dengan
Malioboro dapat ditingkatkan dengan
pemberian insentif, sistem reward atau
meningkatkan motivasi keselamatan
penghargaan kepada para pekerja.
pekerjanya. Motivasi dalam hal ini Secara garis besar, salah satu temuan ini
didapatkan dari para pihak terkait seperti menyoroti peran penting dari motivasi
paguyuban atau pemilik restoran untuk keselamatan dalam meningkatkan perilaku
memberikan penghargaan (reward) dan keselamatan yang baik terutama dalam
hukuman (punishment) bagi para pekerja konteks industri informal seperti para pedagang
yang meprioritaskan keselamatan kerja. kaki lima (warung kesehan).
Semakin kuat motivasi keselamatan para
penjamah makanan di Warung Lesehan
Malioboro maka akan semakin besar kemauan
untuk bertindak secara aman.
HUBUNGAN
PENGETAHUAN
Pengetahuan merupakan prediktor Pengetahuan
perilaku keselamatan dan kesehatan kerja keselamatan memberikan pengaruh yang
bagipara pekerja. Secara teori, perilaku signifikan terhadap perilaku keselamatan
dibentuk melalui rangsangan atau stimulus kerja penjamah makanan di Warung Lesehan
dari luar. Malioboro. sebagian besar penjamah makanan
di Malioboro lulusan SMP (42%) dan SMA
(40%). Artinya, muatan kurikulum pada
Salah satunya yaitu pengetahuan yang
jenjang pendidikan tersebut tidak banyak
terbentuk melalui pengalaman ataupun
memuat tentang muatan materi keselamatan
pendidikan dan pelatihan. Seperti halnya
dan kesehatan kerja. Proses pembentukan
yang diungkapkan oleh Notoatmodjo
pengetahuan mereka dapat diperoleh melalui
(2014), ia mengatakan bahwa
pendidikan non formal seperti melalui pelatihan
pengetahuan merupakan
atau penyuluhan ataupun pengalaman mereka.
hasil olahan pikiran manusia terhadap
stimulus. Stimulus yang dimaksud dapat Pada hasil analisis statistik
berupa pengalaman maupun pendidikan. deskriptif menunjukkan bahwa kategori hasil
pengetahuan keselamatan kerja bagi penjamah
makanan di Warung Lesehan Malioboro
masuk dalam kategori cukup baik.
THAT’S ALL I
CAN EXPLAIN
THANK YOU
FOR UR
ATTENTION
ANY QUESTION SO FAR?
DAFTAR PUSTAKA
Sulistyorini, A., Rahfiludin, mohammad zen, & Suroto. (2019). determinan perilaku

keselamatan kerja : peran faktor personal penjamah makanan di warung lesehan Malioboro.

Jurnal Sains Terapan, 5.

Anda mungkin juga menyukai