Anda di halaman 1dari 18

KEJAYAAN PERADABAN

ISLAM DI TIMUR
Kelompok 2:
Ikrima Faiqotul Himmah (210103210015)
Fazat Arifatul Ulfah (210103210020)
Chairul Bahri Mesgiyanto (210103210026)
Peta Konsep

01 02 03

Sistem Politik Pada Masa Perkembangan Sistem sosial-budaya pada


Kekuasaan Bani Umayyah Pengetahuan pada masa masa Bani Umayyah
Bani Umayah
Bani Umayyah

• Bani Umayyah (bahasa Arab: ( ‫بــــ أـمـية‬


‫) نـوـ‬, Banu Umayyah, Dinasti Umayyah) atau
Kekhalifahan Umayyah, adalah khalifah Islam pertama setelah masa Khulafau Rasyidin yang
memerintah dari 661 sampai 750 di Jazirah Arab dan sekitarnya (beribu kota di Damaskus);
serta dari 756 sampai 1031 di Cordoba, Spanyol sebagai Kekhalifahan Cordoba.

• Berdirinya Dinasti Umayyah bermula dari peristiwa Tahkim atau Perang Shiffin. ini adalah
perang saudara antara kubu Muawiyah 1 kontra Ali bin Abi Thalib, khalifah ke-4 setelah
wafatnya Nabi Muhammad.
Sistem Politik Pada Masa Kekuasaan Bani Umayyah

Konsolidasi Internal

Ekspansi Wilayah Kebijakan Politik


Konsolidasi Internal

Setelah khalifah Ali meninggal dunia bulan Ramadhan 40 H, penduduk Kufah


mengangkat putranya, Hasan menjadi khalifah mereka walaupun sebenarnya dia tidak
berbakat menjadi khalifah karena lebih suka hidup bersenang-senang dan kawin dengan
banyak wanita.

Sementara itu, penduduk Syam pun telah mengangkat Muawiyah menjadi khalifah
mereka semenjak peristiwa tahkim. Berbeda dengan Hasan, dia didukung oleh tentara-
tentara militan yang keperluan finansial mereka ditanggung Muawiyah, apalagi tanah
Syam yang kaya raya mendukung Muawiyah untuk hal itu.
Ekspansi Wilayah

• Spanyol
• Afrika Utara
• Syria
• Palestina
• Jazirah Arabia
• Irak
• Sebagian Asia Kecil
• Persia
• Afganistan
• Daerah yang sekarang disebut Pakistan, Purkmenia, Uzbek, dan Kirgis di Asia Tengah.
Kebijakan Politik
• Mendirikan dinas pos dengan menyediakan kuda yang lengkap serta peralatannya di
sepanjang jalan.
• Berusaha menertibkan angkatan bersenjata
• Mencetak mata uang.
• Melakukan pembenahan-pembenahan administrasi pemerintahan
• Memberlakukan bahasa Arab sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan Islam.
• Membangun panti panti untuk orang cacat
• Menggaji semua personel yang terlibat dalam kegiatan humanis
• Membangun jalan-jalan raya yang menghubungkan suatu daerah dengan daerah lainnya.
• Membangun pabrik pabrik, gedung-gedung pemerintahan, dan masjid masjid yang megah.
Perkembangan Pengetahuan pada masa Bani Umayah

Ilmu agama Ilmu Umum

Corak Pendidikan
Ilmu agama

• Ilmu Tafsir
• Ilmu Hadits
• Ilmu Fiqih
• Ilmu Kalam
• Ilmu Tasawuf
Ilmu umum

• Filsafat
• Sains
• Bahasa dan Sastra
• Musik dan Kesenian
• Arsitektur
Corak Pendidikan

• Bersifat Arab;
• Berusaha Meneguhkan Dasar-Dasar Agama Islam yang Baru Muncul;
• Prioritas pada Ilmu-Ilmu Naqliyah dan Bahasa;
• Menunjukan Perhatian pada Bahan Tertulis sebagai Media Komunikasi;
• Menggunakan Kuttab dan Masjid.
Sistem sosial-budaya pada masa Bani Umayyah

Menciptakan budaya baru Stratifikasi sosial

Keadaan sosial adil dan


Pengaruh budaya Barat
damai
Menciptakan budaya baru

• Membangun dinas pos termasuk penyediaan kuda dan perlengkapannya;


• Mengangkat qadi atau hakim sebagai profesi;
• Memerintahkan prajurit-prajuritnya untuk mengangkat senjata tembok bila mereka
berada di hadapannya;
• Membuat “anjung” di dalam masjid tempatnya sembahyang, untuk menjaga keamanan
dirinya dari serangan musuh-musuhnya ketika ia sedang sembahyang.
• Mencetak mata uang sendiri yang menggunakan tulisan Arab
• Arab ditetapkan sebagai bahasa resmi pemerintahan.
Stratifikasi sosial

Ada 4 golongan strata sosisal pada masa Bani Umayyah:


• Golongan pertama adalah golongan tertinggi terdiri atas kaum Muslimin yang
memegang kekuasaan.
• Golongan kedua adalah golongan golongan neomuslim (kaum muslim baru).
• Golongan ketiga adalah anggota mazhab-mazhab, pemeluk agama-agama yang umum
atau yang disebut dengan zimmi, yaitu kaum kristen, yahudi dan saba yang mengikat
perjanjian dengan kaum muslim.
• Golongan keempat adalah golongan budak-budak.
Keadaan sosial adil dan damai

• Rakyat menikmati kewajiban dan hak yang sama dalam kehidupan negara.
• Para khalifah melindungi gereja, katedral, candi, sinagog, dan tempat-tempat suci
lainnya.
• Semua tempat peribadatan yang rusak dibangun kembali dengan dana yang
dikeluarkan dari kas negara.
• Adanya kebijakan kebebasan beragama
• Orang bukan islam juga menikmati kebebasan peradilan, hakim dan hukum.
• Non-Islam dibebaskan menggunakan yurisdiksi mereka sebagaimana diatur oleh
pimpinan agama mereka sendiri.
Pengaruh budaya Barat

• Penggunaan anggur menjadi sebuah tradisi


• Pesta musik.
• Permainan dadu dan kartu.
• Balapan kuda sangat populer pada masa itu
• Musik dikembangkan dan sejumlah uang diberikan kepada para pemusik dan
penyanyi.
• Kebiasaan memingit wanita
• Penggunaan serbet, sendok, dan garpu. Makanan disajikan dengan model dan pola
makan di Barat.
Kesimpulan
• Berdirinya Dinasti Umayyah bermula dari peristiwa Tahkim atau Perang Shiffin. ini adalah perang saudara antara kubu
Muawiyah 1 kontra Ali bin Abi Thalib, khalifah ke-4 setelah wafatnya Nabi Muhammad.
• Memasuki masa kekuasaaan muawiyah yang menjadi awal kekuasaam Bani Umayah, pemerintah yang bersifat
demokratis berubah menjadi monarchiheridetis (kerajaan turun temurun). Kekhalifahan muawiyah diperoleh melalui
kekerasan, deplomasi dan tipu daya, tidak dengan pemilihan atau suara terbayak.
• Perkembangan intelektual di masa pemerintahan Bani Umayyah yang terjadi dengan pesat diibaratkan sebagai
penaburan benih pengetahuan dalam sejarah Islam. Perkembangan intelektualitas tersebut tidak hanya meliputi ilmu
pengetahuan agama, namun meliputi juga ilmu pengetahuan umum seperti filsafat, sains, bahasa dan sastra, musik dan
kesenian, serta asitektur.
• Selama masa kekhalifahan Dinasti Umayyah ini, kondisi sosial dalam keadaan adil dan damai, meskipun sistem
pemerintahan berjalan tidak demokratis. Kendatipun bangsa Arab-Islam berkuasa di seluruh imperium, kehidupan
muslim non-arab tidak mengalami kesulitan. Mereka hidup damai dan bersahabat dengan baik. Mereka menikmati
kewajiban dan hak yang sama dalam kehidupan negara. Para khalifah melindungi gereja, katedral, candi, sinagog, dan
tempat-tempat suci lainnya, bahkan semua tempat peribadatan yang rusak dibangun kembali dengan dana yang
dikeluarkan dari kas negara.
Terima Kasih
Ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai