dan Aljabar dalam Biologi Nama Anggota Kelompok 9:
1. Yannuba Arifatun Nabila (12208193028)
2. Aulia Tasya Rizqina (12208193081) 3. Asmaul Fadila (12208193127) Pertumbuhan Jasad Renik, Tumbuhan dan Binatang Pertumbuhan Jasad Renik
Jasad renik merupakan jasad hidup yang berukuran kecil
sering disebut sebagai mikroba atau mikroorganisme. Pertumbuhan mikroba dalam suatau medium mengalami fase yang berbeda-beda, yang berturut-turut disebut dengan fase adaptasi, fase pertumbuhan awal, fase logaritmik/ fase eksponensial, fase stasioner dan fase kematian. 1. Fase Adaptasi, lamanya fase adaptasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : a). Medium dan lingkungan pertumbuhan. b). Jumlah inokulum. 2. Fase Pertumbuhan Awal, sel mulai membelah dengan kecepatan yang lebih rendah karena sel baru selesai tahap penyesuaian diri. 3. Fase Pertumbuhan Logaritmik/ Eksponensial, jasad renik membelah dengan cepat dan konstan pada fase ini, dimana pertambahan jumlahnya mengikuti kurva logaritmik. . Pada fase ini, sel membutuhkan energi lebih banyak dibandingkan dengan fase lainnya dan menjadi paling sensitif terhadap lingkungannya. 4. Fase Pertumbuhan Lambat, Pada fase ini pertumbuhan sel tidak stabil, tetapi jumlah populasi masih banyak karena jumlah sel yang tumbuh lebih banyak dari jumlah sel yang mati. 5. Fase Pertumbuhan Tetap (Statis), Pada fase ini jumlah populasi sel tetap karena jumlah sel yang tumbuh sama dengan jumlah sel yang mati. 6. Fase Menuju Kematian dan Fase Kematian, pada fase ini sebagian populasi jasad renik mulai mengalami kematian karena beberapa sebab, antara lain nutrien dan energi cadangan yang terdapat di dalam sel sudah habis. Pertumbuhan Tumbuhan
Pertumbuhan merupakan proses perubahan dan pertambahan
ukuran sel akibat dari pembelahan dan perbesaran sel, bersifat irreversibel dan bersifat kuantitatif. Dalam pertumbuhannya, tumbuhan juga mengalami perkembangan sehingga menjadi tumbuhan yang utuh. Perkembangan Bakal Biji dan Bakal Buah. Bakal biji → biji (di dalamnya terdapat zigot dan endosperm) → embrio (secara mitosis) → ujung batang, ujung akar. Perkecambahan
-Biji akan mengalami perkembangan jika berada
pada lingkungan yang sesuai, namun beberapa biji juga dapat mengalami masa dormansi. -Setelah masa dormansi berhenti maka dimulailah perkecambahan, ditandai dengan masuknya air ke dalam biji (imbibisi). Perkecambahan
-Perkecambahan berdasarkan letaknya dibagi menjadi dua, yaitu
perkecambahan epigeal dan perkecambahan hipogeal. -Pertumbuhan pada tumbuhan dikelompokkan menjadi dua, yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan dari hasil pembelahan sel-sel pada jaringan meristem primer, sedagkan pertumbuhan sekunder merupakan hasil aktivitas jaringan meristem sekunder berupa kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan Primer, hanya terjadi pada bagian tertentu tumbuhan, yaitu pada bagian yang aktif membelah dan tumbuh (jaringan meristematik). Pada jaringan meristem sendiri terdapat dua bagian titik tumbuh, yaitu titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang. Pertumbuhan Sekunder, tumbuhan mengalami pertumbuhan sekunder yang mana mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang. Pada pertumbuhan ini yang aktif membelah adalah sel-sel meristem yang terdapat dalam kambium. Pembelahannya terjadi secara radial, dan aktivitas ini kemudian mengakibatkan terbentunya xilem sekunder dan floem sekunder. Tahap Pasca-embrio, pada tahap ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan menjadi individu dewasa. Beberapa hewan invertebrata mengalami regenerasi atau metamorfosis selama pertumbuhan dan perkembangannya. Sedangkan hewan vertebrata mengalami pertumbuhan dan perkembangan dari hewan muda menjadi hewan dewasa. Pertumbuhan Binatang
Pertumbuhan dan perkembangan binatang terdiri dari
dua tahap, yaitu tahap embrio dan tahap pasca- embrio. Sedangkan pada tahap pasca-embrio terjadi regenerasi dan metamorfosis. Morula , Pada fase ini zigot mengalami pembelahan berkali-kali. Pembelahan sel dimulai dari satu menjadi dua, dua menjadi empat, empat menjadi delapan, dan seterusnya. Pembelahan sel berlanjut sampai terbentuk 16-64 sel. Embrio yang terdiri dari 16-64 sel tersebut disebut dengan Morula. b. Blastula, ditandai dengan dibentuknya rongga di antara kedua kutub yang berisi cairan dan disebut Blastosol/ blastocoel. Embrio yang memiliki blastosol disebut blastula. Regenerasi, merupakan proses perbaikan tubuh yang rusak. Proses ini ditentukan oleh sel-sel batang dalam tubuh hewan yang belum mengalami diferensiasi. Contohnya terdapat pada planaria. Metamorfosis, merupakan perubahan ukuran, bentuk, dan bagian-bagian tubuh hewan dari suatu stadium ke stadium berikutnya. Metamorfosis merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan hewan khususnya pada serangga dan amfibi menuju dewasa. Gastrula, pada fase gastrula, embrio mengalami proses diferensiasi dengan mulai menghilangkan blastosol. Sel-sel pada kutub vegetatif membentuk lekukan kearah dalam (invaginasi), yang kemudian membentuk dua formasi yaitu lapisan ektoderm dan lapisan endoderm. Pada akhir dari gastrula telah terbentuk bagian endoderm, mesoderm, dan ektoderm. Diferensiasi dan Organogenesis, pada fase ini mulai terjadi diferensiasi dan organogenesis pada struktur dan fungsi sel untuk menjadi jaringan yang spesifik. masing-masing bagian endoderm, mesoderm, dan ektoderm akan mengalami diferensiasi menjadi berbagai organ.